Agama adalah Nasihat

🌸 Materi Ceramah Hadits Arbain Nawawi ke-7
“Agama adalah Nasihat”

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah yang telah menyempurnakan agama ini dengan petunjuk dan rahmat-Nya.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah ﷺ, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya yang senantiasa berpegang teguh pada petunjuk beliau hingga akhir zaman.

Hadirin yang dimuliakan Allah,
Pada kesempatan kali ini, mari kita renungkan sebuah hadits agung yang menjadi pokok dalam ajaran Islam, yaitu Hadits ke-7 dari Arba’in Nawawi, yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Dari radhiyallahu ‘anhu**, beliau berkata:

 قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم :
الدِّينُ النَّصِيحَةُ
قُلْنَا : لِمَنْ؟
قَالَ : لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ

“Agama adalah nasihat.”
Kami bertanya, “Untuk siapa wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Untuk Allah, untuk kitab-Nya, untuk Rasul-Nya, untuk para pemimpin kaum muslimin, dan untuk kaum muslimin seluruhnya.”
(HR. Muslim)

🌿 Makna Umum Hadits
Hadits ini adalah inti dari seluruh ajaran Islam.
Rasulullah ﷺ merangkum hakikat agama dalam satu kata yang sederhana tetapi sangat luas maknanya: nasihat (nashihah).
Dalam Islam, nasihat bukan sekadar memberi saran dengan kata-kata, tetapi mengandung arti tulus, ikhlas, dan penuh kasih sayang dalam segala bentuknya — baik kepada Allah, Rasul, maupun sesama manusia.

💎 Makna Nasihat dalam Lima Aspek

1. Nasihat untuk Allah
Artinya: kita beriman dengan sebenar-benarnya iman, mentauhidkan-Nya, mencintai-Nya, menaati perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan ridha terhadap ketentuan-Nya.
Nasihat kepada Allah berarti menyucikan hati dari syirik, riya, dan nifaq.
2. Nasihat untuk Kitab-Nya (Al-Qur’an)
Yaitu beriman bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah, membacanya dengan tartil, memahami maknanya, mengamalkannya, dan menyebarkan ajarannya.
Termasuk juga membela Al-Qur’an dari penyelewengan dan penodaan.
3. Nasihat untuk Rasul-Nya ﷺ
Yaitu mencintai beliau, mengikuti sunnahnya, membela kehormatannya, dan meneladani akhlak beliau.
Nasihat kepada Rasul berarti menjadikan sabdanya sebagai pedoman hidup dan menolak segala bentuk bid’ah yang menyalahi sunnah.
4. Nasihat untuk Para Pemimpin Kaum Muslimin (Ulil Amri)
Artinya: mendoakan mereka agar adil dan amanah, menasihati mereka dengan cara yang baik bila salah, dan membantu mereka dalam menegakkan kebenaran, bukan dalam kemungkaran.
Islam mengajarkan agar nasihat kepada pemimpin disampaikan dengan adab, bukan dengan kebencian.
5. Nasihat untuk Kaum Muslimin Secara Umum
Yaitu mencintai mereka sebagaimana mencintai diri sendiri, menolong mereka dalam kebaikan, menutupi aib mereka, serta menasihati dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Inilah bentuk ukhuwah Islamiyah yang hakiki — saling menguatkan dalam kebaikan dan takwa.

🌷 Pelajaran dari Hadits Ini
1. Agama Islam dibangun atas dasar ketulusan dan kasih sayang.
Tanpa nasihat dan kepedulian, umat akan rusak.
2. Nasihat adalah tanda keimanan dan bukti cinta.
Siapa yang tidak mau menasihati atau dinasihati, maka ia telah menutup pintu kebaikan.
3. Menasehati harus dengan adab, hikmah, dan rahmat, bukan dengan kemarahan atau penghinaan.
4. Kepemimpinan dalam Islam adalah amanah. Maka doa dan dukungan tulus lebih bermanfaat daripada caci maki.
5. Umat Islam bagaikan satu tubuh. Jika satu bagian sakit, maka yang lain ikut merasakan.

🌼 Nasihat: Cermin Keikhlasan
Hadirin yang dirahmati Allah,
Rasulullah ﷺ adalah teladan terbaik dalam memberi nasihat. Beliau menasihati dengan hati, bukan hanya dengan kata-kata.
Beliau menangis karena umatnya, berdoa untuk yang menyakitinya, dan tidak pernah berhenti mengingatkan agar umat selamat dunia dan akhirat.
Mari kita belajar menjadi umat yang saling menasihati dengan cinta, bukan celaan; dengan doa, bukan amarah.

🌿 Penutup

Marilah kita hidupkan semangat nashihah dalam diri dan masyarakat kita.
Jika melihat saudara kita salah, nasihatilah dengan lembut.
Jika kita dinasihati, terimalah dengan lapang dada.
Karena di situlah letak keindahan iman dan kekuatan umat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga Allah menjadikan kita umat yang saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar