Bagaimana Setan Mencuri Iman Saat Sakaratul Maut

📘 Materi Ceramah
“Bagaimana Setan Mencuri Iman Saat Sakaratul Maut”

1. Mukadimah Ceramah

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan kehidupan dan kematian sebagai ujian.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ.

Para jamaah yang dirahmati Allah,
Saat sakaratul maut adalah ujian paling berat yang akan dialami setiap manusia. Pada saat itulah, seluruh amal, hati, dan iman diuji dalam keadaan sangat lemah dan tidak berdaya.

Allah berfirman:

 وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ 

“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya.”
(QS. Qāf: 19)

2. Setan Datang untuk Mencuri Iman Saat Sakaratul Maut

Dalam bab kedelapan Daqāiq al-Akhbār disebutkan bahwa setan datang kepada orang yang sedang menghadapi sakaratul maut. Ia duduk di sisi kepala sang hamba dan berkata:

“Tinggalkan agama Islam, dan katakan bahwa Tuhan itu dua. Dengan itu engkau akan selamat dari rasa sakit ini.”

Ucapan ini bukan sekadar cerita, namun sesuai firman Allah:

 إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا 

“Sesungguhnya setan adalah musuh bagi kalian, maka jadikanlah ia sebagai musuh.”
(QS. Fāṭir: 6)

Dan firman Allah lainnya:

 لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَهْدِيَ الَّذِينَ كَفَرُوا 

(QS. an-Naḥl: 102)
Allah meneguhkan hati orang beriman dan menyesatkan orang yang kafir.

Saat sakaratul maut, setan berusaha sangat keras menyesatkan seorang hamba, karena itulah kesempatan terakhir baginya untuk merampas iman.

3. Nasihat Ulama: Tiga Dosa Perampas Iman

Imam Abu Hanifah ketika ditanya,
“Dosa apa yang paling ditakutkan dapat merampas iman seseorang?”

Beliau menjawab:
1. Meninggalkan syukur atas nikmat iman
2. Tidak takut terhadap su’ul khatimah
3. Menzalimi sesama manusia
Ulama menjelaskan:
Seseorang yang menggabungkan tiga sifat ini—sombong atas iman, tidak peduli akhir hidup, dan zalim—besar kemungkinan wafat dalam keadaan buruk, kecuali orang yang dirahmati Allah.

Ini sejalan dengan hadits Nabi ﷺ:

« إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ »

“Sesungguhnya amal itu tergantung pada akhirnya.”
(HR. Bukhari)

4. Godaan Setan yang Paling Berbahaya: Rasa Haus

Dalam riwayat itu dijelaskan bahwa saat sakaratul maut, keadaan yang paling menyakitkan bagi mayit adalah rasa haus yang sangat.

Pada saat inilah setan datang membawa wadah air, lalu menawarkan:

 “Katakan bahwa tidak ada Tuhan yang menciptakan alam, maka aku berikan air ini!”

Jika orang itu termasuk celaka, ia tergoda karena haus yang dahsyat, lalu mengucapkan kekafiran. Na‘ūdzubillāh.

Ini sesuai dengan firman Allah tentang tipu daya setan:

إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ 

“Sesungguhnya setan hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”
(QS. Fāṭir: 6)

Namun jika dia termasuk orang yang beruntung, dia akan menolak godaan setan dan mengingat bahwa air dunia tidak berarti dibanding iman yang menentukan akhiratnya.

5. Kisah Abu Zakariyya Az-Zāhid (Pelajaran Besar untuk Kita)

Dikisahkan bahwa ketika Abu Zakariyya Az-Zāhid wafat, temannya menalkinkannya:

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ

Namun beliau berpaling tiga kali. Temannya terkejut.

Setelah sadar, Abu Zakariyya berkata:

 “Setan datang kepadaku membawa wadah air, menggerak-gerakkannya, dan berkata:
‘Katakan Isa putra Allah, akan kuberi air.’
Aku menolaknya.
Lalu ia berkata: ‘Katakan tidak ada Tuhan.’
Aku berkata: ‘Aku tidak akan mengucapkan itu!’
Maka aku menolak setan, bukan kalian.”

Kisah ini membenarkan sabda Nabi ﷺ:

« إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ »

“Sesungguhnya setan berjalan pada diri manusia melalui aliran darahnya.”
(HR. Bukhari & Muslim)

Saat sakaratul maut, ia mencari celah terakhir untuk memasukkan kesesatan

6. Ketika Ajal Tiba, Semua Akan Pergi

Manshur bin ‘Ammar berkata:

“Ketika hamba mendekati kematian, ia dipisahkan dari lima hal:

1. Hartanya → untuk ahli waris
2. Ruhnya → untuk Malaikat Maut
3. Dagingnya → untuk belatung
4. Tulangnya → untuk tanah
5. Kebaikannya → untuk musuhnya yang menuntut hak

Dan hanya setan yang menunggu untuk merampas iman.”

Kalimat beliau berikut ini sangat menggugah:

“Andai semua yang lain boleh pergi, jangan sampai setan pergi membawa iman, karena itu berarti perpisahan dari agama seluruhnya.”

7. Cara Menjaga Iman agar Tidak Direbut Saat Ajal

Para ulama memberikan beberapa amalan penting:

1. Perbanyak syukur atas iman

Allah berfirman:

 لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ 
(QS. Ibrāhīm: 7)
“Jika kalian bersyukur, pasti Aku tambah.”

2. Selalu takut su’ul khatimah

Rasulullah ﷺ dalam doanya:

« اللهم إني أعوذ بك من سوء الخاتمة »

(HR. Ahmad)

3. Hindari menzalimi manusia

Hadits:

اتَّقُوا الظُّلْمَ، فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ 

(HR. Muslim)

4. Hidupkan malam dengan rukuk dan sujud

Allah berfirman:

كَانُوا قَلِيلًا مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ

(QS. Adz-Dzāriyāt: 17)

5. Berdoa agar ditetapkan dalam iman

Doa Nabi ﷺ:

« يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ »

(HR. Tirmidzi)

Penutup Ceramah

Jamaah yang dirahmati Allah,
Setan tidak pernah berputus asa sampai hembusan napas terakhir kita.
Oleh karena itu, kuatkanlah syukur, taubat, amal shalih, dan takut kepada Allah.
Semoga Allah meneguhkan iman kita saat hidup dan saat sakaratul maut.

اللهم ثبتنا عند الموت بلا إله إلا الله

اللهم هون علينا سكرات الموت

اللهم اجعل آخر كلامنا من الدنيا لا إله إلا الله

آمين يا رب العالمين

Tidak ada komentar