KEAGUNGAN ALLAH DALAM PENCIPTAAN MALAIKAT MAUT

🕊️ MATERI CERAMAH: KEAGUNGAN ALLAH DALAM PENCIPTAAN MALAIKAT MAUT

1. Mukadimah

الحمد لله الذي خلق الموت والحياة ليبلوكم أيكم أحسن عملا، والصلاة والسلام على سيدنا محمدٍ الذي بيّن لنا حقيقة الدنيا والآخرة، وعلى آله وصحبه ومن تبع هداه إلى يوم الدين.
Amma ba’du.

Jamaah yang dirahmati Allah,
Kematian adalah rahasia besar yang Allah simpan dari makhluk-Nya. Tidak ada satu pun yang mampu menolak datangnya ajal, dan tidak ada makhluk yang luput dari sentuhan Malaikat Maut (‘Izrā’īl عليه السلام).

Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
 اللّٰهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا
“Allah yang mewafatkan jiwa pada saat kematiannya.”
(QS. Az-Zumar: 42)
2. Keagungan Ciptaan Malaikat Maut

Dalam riwayat disebutkan bahwa ketika Allah menciptakan Malaikat Maut, Dia menutupinya dari seluruh makhluk dengan sejuta hijab. Besarnya lebih besar daripada langit dan bumi. Jika seluruh air lautan ditumpahkan di atas kepalanya, tidak akan jatuh satu tetes pun ke bumi.

Itu menunjukkan betapa agungnya ciptaan Allah, dan betapa lemahnya manusia di hadapan kekuasaan-Nya.

 وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ
“Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri.”
(QS. Al-Muddatsir: 31)

Malaikat Maut diikat dengan 70.000 rantai, panjang setiap rantai sejauh perjalanan seribu tahun. Tiada malaikat lain yang mengetahui di mana tempatnya. Ini menandakan bahwa urusan maut sepenuhnya dalam ilmu Allah semata.

3. Penciptaan “Maut” sebagai Makhluk

Dalam riwayat itu juga diceritakan, bahwa Allah menciptakan Maut sebagai makhluk tersendiri, lalu memerintahkan Malaikat Maut untuk menggenggamnya.

Ketika Malaikat Maut melihat wujud Maut, semua malaikat jatuh pingsan selama seribu tahun karena dahsyatnya rupa maut. Setelah sadar, mereka berkata:

“Ya Rabb, adakah Engkau menciptakan sesuatu yang lebih besar dari ini?”
Allah berfirman: “Aku lebih besar darinya, dan setiap makhluk pasti akan merasakannya.”
Sebagaimana firman Allah:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
“Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati.”
(QS. Ali Imran: 185)

4. Seruan Malaikat Maut

Setelah menggenggam makhluk yang bernama Maut, Malaikat Izrail memohon izin kepada Allah untuk berseru di langit. Maka terdengarlah suara yang mengguncangkan seluruh alam:

“Aku adalah maut yang memisahkan setiap kekasih, aku adalah maut yang memisahkan suami dari istri, anak dari ibu, saudara dari saudari. Aku adalah maut yang menghancurkan rumah dan membangun kubur. Aku pasti akan mendatangi kalian, meskipun kalian bersembunyi di benteng yang kokoh.”

Firman Allah menegaskan:

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ
“Di mana saja kamu berada, kematian pasti akan mendapatkan kamu, walaupun kamu berada di benteng yang tinggi lagi kokoh.”
(QS. An-Nisā’: 78)

5. Saat Malaikat Maut Datang kepada Orang Kafir dan Munafik

Ketika ajal menjemput orang kafir atau munafik, maka datanglah malaikat azab dengan wajah hitam dan mata biru, membawa kain dari neraka. Mereka duduk jauh menunggu Malaikat Maut.

Ketika Izrail datang dalam bentuk yang menakutkan, ruh orang kafir ketakutan dan berteriak:

“Siapa kamu, apa yang kau inginkan?”

Malaikat Maut menjawab:

“Aku adalah Malaikat Maut yang akan mengeluarkanmu dari dunia. Aku akan menjadikan anakmu yatim, istrimu janda, dan hartamu menjadi milik orang lain. Hari ini aku datang untuk mencabut ruhmu.”

Sebagaimana Allah berfirman:

 وَلَوْ تَرَىٰ إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ
“Sekiranya kamu melihat orang-orang kafir ketika mereka dicabut nyawanya oleh malaikat, malaikat memukul wajah dan punggung mereka.”
(QS. Al-Anfāl: 50)

6. Penyesalan di Saat Ajal Tiba

Ketika ajal datang, manusia melihat dunia dan hartanya yang dulu dicintainya berkata kepadanya:

 “Wahai pendosa, kamu mencintaiku padahal aku tidak mencintaimu. Kamu mencari aku tanpa membedakan halal dan haram. Sekarang aku berlepas diri darimu.”

Lalu hartanya berkata:

“Kamu mengumpulkanku tanpa hak dan tidak bersedekah denganku. Kini aku berpindah ke tangan orang lain.”

Inilah makna firman Allah:

 يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ • إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
“Pada hari di mana harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih.”
(QS. Asy-Syu‘arā’: 88–89)

7. Penutup dan Hikmah

Jamaah yang dimuliakan Allah,
Kematian bukan akhir segalanya, melainkan pintu menuju kehidupan abadi. Setiap makhluk, baik malaikat, manusia, jin, maupun hewan akan mati, kecuali Allah Yang Maha Hidup.

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ • وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa, dan yang tetap kekal hanyalah wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan.”
(QS. Ar-Rahmān: 26–27)

Maka persiapkanlah diri kita dengan iman, amal shalih, dan hati yang bersih.
Rasulullah ﷺ bersabda:

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَادِمِ اللَّذَّاتِ
“Perbanyaklah mengingat pemutus segala kenikmatan (yaitu kematian).”
(HR. Tirmidzi)

8. Doa Penutup

اللّٰهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ أَعْمَالِنَا خَوَاتِمَهَا، وَخَيْرَ أَيَّامِنَا يَوْمَ نَلْقَاكَ، وَتَوَفَّنَا وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا، وَارْزُقْنَا حُسْنَ الْخَاتِمَةِ وَالْمَوْتَ عَلَى الْإِيمَانِ وَالْإِسْلَامِ.
آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Tidak ada komentar