KEUTAMAAN DAN HIKMAH IBADAH KURBAN
🕌 MATERI CERAMAH: KEUTAMAAN DAN HIKMAH IBADAH KURBAN
Pembukaan
الحمد لله رب العالمين، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا.
من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.
اللهم صل وسلم وبارك على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Di antara amal saleh yang sangat dianjurkan dan memiliki makna spiritual yang mendalam adalah ibadah kurban.
1. Pengertian Kurban
Kurban atau udhiyah adalah menyembelih hewan ternak tertentu pada hari Idul Adha dan hari-hari Tasyrik (11–13 Dzulhijjah) dengan niat beribadah kepada Allah.
Allah Ta’ala berfirman:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.”
(QS. Al-Kautsar [108]: 2)
Ibadah ini adalah wujud ketaatan dan kedekatan diri kepada Allah, sebagaimana Nabi Ibrahim alaihissalam diperintahkan untuk menyembelih putranya, Ismail, sebagai ujian keimanan. Namun Allah menggantinya dengan seekor sembelihan besar.
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
“Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”
(QS. As-Saffat [37]: 107)
2. Hukum Berkurban
Mayoritas ulama berpendapat bahwa kurban adalah sunnah mu’akkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan bagi setiap muslim yang mampu.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ، فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا
“Barangsiapa memiliki kelapangan (rezeki) tetapi tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami.”
(HR. Ibnu Majah no. 3123 – hasan)
3. Keutamaan Ibadah Kurban
Ibadah kurban memiliki keutamaan besar di sisi Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ
“Tidak ada amal anak Adam yang paling dicintai Allah pada hari Nahr (Idul Adha) selain menumpahkan darah (hewan kurban).”
(HR. Tirmidzi no. 1493 – hasan sahih)
Beliau juga bersabda:
إِنَّهَا سُنَّةُ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ
“Sesungguhnya kurban itu adalah sunnah ayah kalian, Ibrahim.”
(HR. Ahmad no. 23038)
Dan setiap helai rambut dari hewan kurban mengandung pahala besar:
فِي كُلِّ شَعْرَةٍ حَسَنَةٌ
“Pada setiap helai rambutnya terdapat satu kebaikan.”
(HR. Ibnu Majah no. 3127)
4. Hikmah dan Makna Kurban
1. Tanda ketakwaan dan penghambaan diri kepada Allah.
Allah berfirman:
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ۞ لَا شَرِيكَ لَهُ
“Katakanlah: Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya.”
(QS. Al-An’am [6]: 162–163)
2. Menghidupkan keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail.
Pengorbanan mereka menjadi simbol ketaatan tanpa syarat kepada Allah.
3. Menumbuhkan kepedulian sosial.
Daging kurban dibagikan kepada fakir miskin agar mereka turut bergembira di hari raya.
4. Wujud syukur atas nikmat rezeki.
Allah berfirman:
فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ ۞ لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
“Maka makanlah sebagian darinya dan berilah makan orang yang miskin dan papa. Daging dan darahnya sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kalian.”
(QS. Al-Hajj [22]: 36–37)
5. Syarat dan Ketentuan Hewan Kurban
Usia hewan:
Domba minimal 1 tahun atau mendekati.
Kambing 2 tahun.
Sapi 2 tahun.
Unta 5 tahun.
Berdasarkan sabda Nabi ﷺ:
لَا تَذْبَحُوا إِلَّا مُسِنَّةً إِلَّا أَنْ يَعْسُرَ عَلَيْكُمْ فَتَذْبَحُوا جَذَعَةً مِنَ الضَّأْنِ
“Janganlah kalian menyembelih kecuali hewan yang sudah dewasa, kecuali jika sulit, maka sembelihlah domba muda.”
(HR. Muslim no. 1963)
Sehat dan tidak cacat.
Nabi ﷺ bersabda:
أَرْبَعٌ لَا تُجْزِئُ فِي الأَضَاحِيِّ: الْعَوْرَاءُ الْبَيِّنُ عَوَرُهَا، وَالْمَرِيضَةُ الْبَيِّنُ مَرَضُهَا، وَالْعَرْجَاءُ الْبَيِّنُ ظَلَعُهَا، وَالْكَسِيرَةُ الَّتِي لا تُنْقِي
“Empat hewan yang tidak sah dijadikan kurban: yang buta sebelah, yang sakit, yang pincang, dan yang sangat kurus.”
(HR. Abu Dawud no. 2802)
Jenis terbaik:
Domba jantan bertanduk dan berbulu putih kehitaman sebagaimana kurban Rasulullah ﷺ.
6. Waktu dan Tata Cara Penyembelihan
Waktu penyembelihan:
Setelah salat Idul Adha hingga akhir hari Tasyrik (11–13 Dzulhijjah).
Nabi ﷺ bersabda:
مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ الصَّلَاةِ فَإِنَّمَا ذَبَحَ لِنَفْسِهِ وَمَنْ ذَبَحَ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَقَدْ تَمَّ نُسُكُهُ وَأَصَابَ سُنَّةَ الْمُسْلِمِينَ
“Barangsiapa menyembelih sebelum shalat, maka itu hanyalah daging biasa. Barangsiapa menyembelih setelah shalat, maka sempurnalah ibadahnya dan sesuai dengan sunnah kaum muslimin.”
(HR. Bukhari no. 955)
Adab menyembelih: Menghadapkan hewan ke kiblat, membaca basmalah dan takbir, serta doa:
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ... إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
(QS. Al-An’am: 79, 162)
Kemudian membaca:
بِسْمِ اللَّهِ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ
(“Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, ini dari-Mu dan untuk-Mu.”)
7. Pembagian dan Larangan
Pembagian daging kurban:
Sepertiga untuk keluarga, sepertiga untuk sedekah, sepertiga untuk teman.
Sabda Nabi ﷺ:
كُلُوا وَادَّخِرُوا وَتَصَدَّقُوا
“Makanlah, simpanlah, dan bersedekahlah.”
(HR. Muslim no. 1971)
Upah tukang jagal:
Tidak boleh diberikan dari bagian hewan kurban. (HR. Bukhari dan Muslim)
Larangan bagi yang hendak berkurban:
Tidak memotong rambut dan kuku sejak masuk 1 Dzulhijjah hingga selesai menyembelih.
Sabda Nabi ﷺ:
إِذَا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ، فَلَا يَمَسَّ مِنْ شَعَرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئًا
(HR. Muslim no. 1977)
8. Kurban Rasulullah untuk Umatnya
Rasulullah ﷺ menyembelih dua ekor domba jantan, satu untuk beliau dan keluarganya, dan satu lagi untuk umatnya yang tidak mampu berkurban.
Beliau berdoa:
اللَّهُمَّ هَذَا عَنْ أُمَّتِي جَمِيعًا مِمَّنْ شَهِدَ لَكَ بِالتَّوْحِيدِ وَلِي بِالْبَلَاغِ
“Ya Allah, ini (kurban) untuk seluruh umatku yang bersaksi atas keesaan-Mu dan atas risalahku.”
(HR. Ahmad no. 24213)
Penutup
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Ibadah kurban bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi menyembelih ego dan keserakahan, serta menumbuhkan ketundukan total kepada Allah. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, menumbuhkan ketakwaan dalam hati, dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang ikhlas dalam berkurban.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَا إِلَى أَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal kalian.”
(HR. Muslim no. 2564)
والله أعلم بالصواب.
وصلى الله على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
والحمد لله رب العالمين
Post a Comment