KEUTAMAAN MENGUNJUNGI TEMPAT-TEMPAT MULIA DI MADINAH

🕌 MATERI CERAMAH: KEUTAMAAN MENGUNJUNGI TEMPAT-TEMPAT MULIA DI MADINAH

Pembukaan

الحمد لله رب العالمين، نحمده ونستعينه ونستغفره،
ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا،
من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له،
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له،
وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.

Hadirin yang dimuliakan Allah,
Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan umat Islam dengan tempat-tempat suci yang penuh keberkahan — Makkah dan Madinah.
Barangsiapa diberi taufik oleh Allah untuk menziarahi Masjid Nabawi dan tempat-tempat mulia di Madinah, maka sesungguhnya ia telah diberi nikmat yang agung.

1. Keutamaan Madinah dan Masjid Nabawi

Kota Madinah adalah kota yang dipilih Allah untuk menjadi tempat hijrah dan peristirahatan Rasulullah ﷺ.
Di dalamnya berdiri Masjid Nabawi, salah satu dari tiga masjid yang disunnahkan untuk dikunjungi.

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ: الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ، وَمَسْجِدِي هَذَا، وَالْمَسْجِدِ الْأَقْصَى
“Tidaklah diadakan perjalanan (dengan niat khusus untuk ibadah) kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, Masjidku ini (Masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsa.”
(HR. Bukhari no. 1189, Muslim no. 1397)

Shalat di Masjid Nabawi memiliki pahala yang luar biasa besar.

 صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
“Satu salat di masjidku ini lebih utama daripada seribu salat di masjid lain, kecuali di Masjidil Haram.”
(HR. Bukhari no. 1190, Muslim no. 1394)

2. Ziarah ke Makam Nabi ﷺ

Bila Allah memuliakan seorang Muslim untuk sampai ke Masjid Nabawi, maka termasuk adab yang mulia baginya adalah mengucapkan salam kepada Rasulullah ﷺ, sebagaimana perintah dalam Al-Qur’an:

 إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۞ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian atasnya dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan.”
(QS. Al-Ahzab [33]: 56)

Di Raudhah, yaitu taman kecil antara mimbar dan rumah Nabi ﷺ, beliau bersabda:
مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ
“Antara rumahku dan mimbarku adalah taman di antara taman-taman surga.”
(HR. Bukhari no. 1196, Muslim no. 1391)

Maka, siapa yang diberi kesempatan salat di Raudhah dan mengucapkan salam di makam Rasulullah ﷺ, sungguh telah mendapatkan karunia besar dari Allah.

3. Salat di Masjid Quba – Pahala Seperti Umrah

Di antara tempat mulia di Madinah adalah Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah ﷺ setelah hijrah dari Makkah.

Allah memuji pendirian Masjid Quba dalam firman-Nya:

 لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ
“Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama (Masjid Quba) adalah lebih patut kamu salat di dalamnya.”
(QS. At-Taubah [9]: 108)

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى مَسْجِدَ قُبَاءٍ فَصَلَّى فِيهِ كَانَ لَهُ كَأَجْرِ عُمْرَةٍ
“Barangsiapa berwudu di rumahnya dengan sempurna, kemudian datang ke Masjid Quba dan salat di dalamnya, maka baginya pahala seperti umrah.”
(HR. Ibnu Majah no. 1412, Ahmad no. 15123 – sahih)

Rasulullah ﷺ biasa mengunjungi Masjid Quba setiap hari Sabtu, kadang berjalan kaki, kadang berkendara, lalu salat dua rakaat di sana.
(HR. Bukhari no. 1193, Muslim no. 1399)

4. Ziarah ke Makam Para Syuhada Uhud

Di Madinah, terdapat tempat yang sangat bersejarah — Gunung Uhud dan Makam para Syuhada Perang Uhud, termasuk di antaranya Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib radhiyallahu ‘anhu.

Rasulullah ﷺ biasa mendatangi mereka, mendoakan dan memberi salam kepada para syuhada.
Diriwayatkan dalam hadis sahih:

 “Rasulullah ﷺ pergi ke makam para syuhada Uhud, lalu beliau memberi salam kepada mereka seperti memberi salam kepada orang yang masih hidup.”
(HR. Abu Dawud no. 3235)

Beliau bersabda tentang Gunung Uhud:
أُحُدٌ جَبَلٌ يُحِبُّنَا وَنُحِبُّهُ
“Gunung Uhud mencintai kami dan kami pun mencintainya.”
(HR. Bukhari no. 2889, Muslim no. 1365)

Dan dalam riwayat lain beliau bersabda:

أُحُدٌ جَبَلٌ مِنْ جِبَالِ الْجَنَّةِ
“Uhud adalah salah satu gunung dari gunung-gunung surga.”
(HR. Tirmidzi no. 3953)

Saat Gunung Uhud berguncang ketika beliau berdiri di atasnya bersama Abu Bakar, Umar, dan Utsman, Nabi ﷺ menenangkannya dengan sabda:

اثْبُتْ أُحُدُ، فَإِنَّمَا عَلَيْكَ نَبِيٌّ وَصِدِّيقٌ وَشَهِيدَانِ
“Tenanglah, wahai Uhud, sesungguhnya di atasmu ada seorang Nabi, seorang yang jujur, dan dua orang syahid.”
(HR. Bukhari no. 3675)

5. Ziarah ke Pemakaman Baqi’

Tempat mulia berikutnya adalah Pemakaman Baqi’ al-Gharqad, di mana dimakamkan ribuan sahabat, istri-istri Rasulullah ﷺ, dan para tabi’in yang saleh.
Rasulullah ﷺ sering berziarah ke sana untuk mendoakan mereka.

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:

 كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَخْرُجُ إِلَى الْبَقِيعِ فَيَقُولُ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وَيَأْتِيكُمْ مَا تُوعَدُونَ، غَدًا مُؤَجَّلٌ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِأَهْلِ بَقِيعِ الْغَرْقَدِ
“Nabi ﷺ biasa keluar ke Baqi’ dan mengucapkan: Salam sejahtera atas kalian, wahai penghuni rumah kaum mukminin. Apa yang dijanjikan kepada kalian akan datang, dan kami – insya Allah – akan menyusul kalian. Ya Allah, ampunilah penduduk Baqi’ al-Gharqad.”
(HR. Muslim no. 974)

Ziarah ke makam para sahabat ini menghidupkan rasa cinta dan penghargaan terhadap perjuangan mereka, serta mengingatkan kita kepada kematian agar hati kita lembut dan sadar akan kehidupan akhirat.

6. Adab dan Tujuan Ziarah

Ziarah di Madinah bukan untuk berlebih-lebihan, tetapi untuk mengambil berkah spiritual dan mengenang jasa Nabi serta para sahabatnya.
Niatkan untuk mendoakan mereka, meneladani ketakwaan mereka, dan memperbarui cinta kita kepada Rasulullah ﷺ.

Rasulullah ﷺ bersabda:

زُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ الْآخِرَةَ
“Ziarahilah kubur, karena ziarah itu dapat mengingatkan kalian kepada akhirat.”
(HR. Muslim no. 976)

Penutup

Hadirin yang dirahmati Allah,
Madinah bukan sekadar kota, tetapi saksi sejarah kerasulan dan perjuangan iman.
Berziarah ke tempat-tempat mulia di Madinah — Masjid Nabawi, Quba, Uhud, dan Baqi’ — bukan hanya perjalanan fisik, tapi perjalanan hati menuju cinta dan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Semoga Allah memudahkan langkah kita untuk berziarah ke Madinah,
meneguhkan cinta kita kepada Nabi Muhammad ﷺ,
dan mengumpulkan kita kelak bersamanya di surga-Nya yang penuh kedamaian.

آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

والله أعلم بالصواب
وصلى الله على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
والحمد لله رب العالمين

Tidak ada komentar