KEUTAMAAN IKHLAS & BAHAYANYA RIYA’
MATERI CERAMAH – KEUTAMAAN IKHLAS & BAHAYANYA RIYA’
Pendahuluan
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang mengetahui isi hati, menerima amal yang ikhlas, serta menolak amal yang tercampur selain karena-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw., keluarga, sahabat, dan umatnya yang istiqamah mengikuti beliau sampai hari kiamat.
I. PENTINGNYA IKHLAS DALAM ISLAM
1. Definisi Ikhlas
Ikhlas adalah memurnikan niat hanya karena Allah semata, tanpa berharap pujian manusia, sanjungan, atau kepentingan dunia.
Dalil dari Al-Qur’an
a. Allah hanya menerima amal yang ikhlas
قُلِ اللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَهُ دِينِي
(الزمر: 14)
Artinya: “Katakanlah (wahai Muhammad), hanya Allah-lah yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (QS. Az-Zumar: 14)
b. Perintah memurnikan ketaatan
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
(البينة: 5)
Artinya: “Padahal mereka tidak diperintah kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (QS. Al-Bayyinah: 5)
II. HADITS-HADITS TENTANG IKHLAS
1. Hadits Utama
(1) Seruan di Hari Kiamat
إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ نَادَى مُنَادٍ أَيْنَ الْمُرَاءُونَ وَأَيْنَ الْمُخْلِصُونَ، قُومُوا وَهَاتُوا أَعْمَالَكُمْ وَخُذُوا أُجُورَكُمْ مِنْ سَيِّدِكُمْ
Artinya:
“Pada hari kiamat, juru panggil menyeru: ‘Di mana orang-orang yang riya’ dan di mana orang-orang yang ikhlas? Tunjukkan amal kalian dan ambillah pahala dari Tuhan kalian.’”
(2) Rugi besar bagi orang yang riya’
لَا نَصِيبَ لِلْمُرَائِينَ مِنْ أَعْمَالِهِمْ شَيْئًا إِلَّا حَسْرَةً وَنَدَامَةً وَشَقَاوَةً
Artinya:
“Orang-orang yang riya’ tidak mendapatkan apa pun dari amal mereka selain penyesalan, kerugian, dan kesengsaraan.”
(3) Wasiat Nabi: Ikhlas, Ikhlas!
يَا ابْنَ آدَمَ، الإِخْلَاصَ الإِخْلَاصَ
Artinya:
“Wahai anak Adam, ikhlaslah—ikhlaslah (dalam segala amalmu).”
2. Hadits tentang syirik kecil (riya’)
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الشِّرْكُ الأَصْغَرُ
قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ؟
قَالَ: الرِّيَاءُ
Artinya:
“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas umatku adalah syirik kecil.”
Para sahabat bertanya, “Apakah syirik kecil itu?”
Beliau menjawab, “Riya’.” (HR. Ahmad)
3. Firman Allah kepada orang yang riya’
اِذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ لَهُمْ، هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً؟
Artinya:
“Pergilah kalian kepada orang-orang yang dahulu kalian pamerkan amal kalian kepada mereka; apakah kalian mendapati balasan dari mereka?”
III. BAHAYA RIYA’ DALAM ISLAM
1. Riya’ termasuk syirik kecil
Karena dia menjadikan manusia sebagai sekutu dalam niat ibadah.
2. Membatalkan pahala amal
Allah tidak menerima amal yang tidak ikhlas.
Dalil:
a. Amalan sia-sia seperti debu
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
(الفرقان: 23)
Artinya:
“Dan Kami perlihatkan amal-amal yang telah mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu bagaikan debu yang berterbangan.”
b. Amal diterima sesuai niat (pokok ikhlas)
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
Artinya: “Sesungguhnya amal-amal (itu tergantung) niatnya.” (Muttafaq 'alaih)
IV. TANDA-TANDA IKHLAS
1. Tidak peduli dipuji atau dicela manusia.
2. Tidak mencari perhatian dalam amal ibadah.
3. Lebih senang amal tersembunyi daripada amal yang diketahui orang.
4. Konsisten beramal walau tidak dilihat manusia.
V. CARA MENUMBUHKAN IKHLAS
1. Perbaiki niat sebelum, ketika, dan setelah melakukan amal
Niat itu mudah berubah, sehingga perlu dijaga.
2. Ingat bahwa manusia tidak dapat memberi pahala
Pahala hanya dari Allah.
3. Perbanyak doa agar diselamatkan dari riya’
Doa Nabi:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا أَعْلَمُهُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ
Artinya:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari mempersekutukan-Mu dengan sesuatu yang aku ketahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu dari apa yang tidak aku ketahui.”
(HR. Ahmad)
VI. KEUTAMAAN IKHLAS
1. Amal kecil menjadi besar di sisi Allah.
2. Allah memberi jalan keluar dari kesusahan.
3. Hati menjadi tenang dan ringan dalam beramal.
4. Doa lebih cepat dikabulkan.
5. Dibukakan pintu keberkahan dunia dan akhirat.
Dalil:
Kisah Tiga Orang dalam Gua (Hadits Shahih)
Mereka berdoa dengan amalan yang paling ikhlas di hati mereka, dan Allah membuka batu besar yang menutup gua itu.
VII. PENUTUP CERAMAH
Ikhlas adalah inti dari seluruh ibadah. Tanpa ikhlas, shalat, sedekah, tilawah Al-Qur’an, dan amal apapun menjadi hampa.
Riya’ adalah penyakit hati yang berbahaya, yang Nabi Saw. sangat takutkan menimpa umatnya.
Mari kita memohon kepada Allah agar membersihkan hati kita, memurnikan niat kita, dan menjauhkan kita dari penyakit ingin dipuji manusia.
Post a Comment