Keutamaan Salat Witir, Subuh, dan Salat-Salat Sunnah
🎙️ Materi Ceramah: Keutamaan Salat Witir, Subuh, dan Salat-Salat Sunnah
🕌 Pendahuluan
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين، نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menjadikan salat sebagai cahaya bagi hati dan penenang jiwa. Salawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan umat beliau hingga akhir zaman.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Salat bukan hanya kewajiban, tapi juga sumber kedekatan antara hamba dan Rabb-nya. Di antara bentuk salat yang sangat dianjurkan selain salat wajib adalah shalat witir, salat sunnah fajar, salat rawatib, dan shalat sunnah mutlak. Semua ini adalah pintu-pintu kebaikan yang menambah pahala dan menambal kekurangan dalam ibadah wajib kita.
🌙 1. Shalat Witir – Penutup Salat Malam
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat, maka jika engkau khawatir fajar akan datang, shalatlah satu rakaat untuk menjadikannya ganjil (witir).”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Shalat witir disebut “penutup” malam, karena menjadi akhir ibadah salat sebelum fajar. Rasulullah ﷺ tidak pernah meninggalkan witir, baik saat mukim maupun safar. Bahkan beliau bersabda:
“Jadikanlah akhir salat malam kalian adalah witir.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
📖 Allah Ta’ala berfirman:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ
“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu.”
(QS. Al-Isra: 79)
Waktu witir dimulai setelah Isya hingga terbit fajar, dan yang paling utama adalah di sepertiga malam terakhir, sebagaimana sabda Nabi ﷺ:
“Barangsiapa yang takut tidak bangun di akhir malam, maka witirlah di awal malam. Dan barangsiapa berharap bangun di akhir malam, maka witirlah di akhir malam, karena salat di akhir malam disaksikan (oleh para malaikat) dan lebih utama.”
(HR. Muslim)
🌅 2. Shalat Sunnah Fajar (Qabliyah Subuh)
Salat sunnah fajar adalah dua rakaat ringan sebelum salat Subuh. Rasulullah ﷺ bersabda dengan sangat tegas:
“Dua rakaat sebelum Subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
(HR. Muslim)
Dalam riwayat lain beliau bersabda:
“Janganlah kalian meninggalkan dua rakaat fajar, meskipun kuda-kuda mengejarmu.”
(HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan:
“Rasulullah ﷺ biasa salat dua rakaat sebelum Subuh, dan beliau menjadikannya sangat ringan, sampai aku ragu apakah beliau membaca Al-Fatihah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
📖 Dalam salat fajar ini, beliau biasa membaca:
Rakaat pertama: QS. Al-Kafirun (قل يا أيها الكافرون)
Rakaat kedua: QS. Al-Ikhlas (قل هو الله أحد)
Subhanallah, dua rakaat ringan ini menjadi pembuka berkah hari bagi seorang mukmin yang mencintai Rabb-nya.
🕌 3. Salat Rawatib – Pelengkap Salat Wajib
Salat rawatib adalah salat sunnah yang mengiringi salat wajib. Rasulullah ﷺ sangat menjaganya. Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata:
“Aku telah menghafal dari Nabi ﷺ sepuluh rakaat: dua sebelum Zuhur, dua setelah Zuhur, dua setelah Maghrib di rumahnya, dua setelah Isya, dan dua sebelum Subuh.”
(HR. Bukhari)
Dan Aisyah radhiyallahu ‘anha menambahkan:
“Rasulullah ﷺ tidak pernah meninggalkan empat rakaat sebelum Zuhur.”
(HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Nabi ﷺ juga bersabda:
“Barangsiapa yang salat dua belas rakaat dalam sehari semalam (shalat rawatib), maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga.”
(HR. Muslim)
Inilah bukti bahwa shalat sunnah rawatib adalah tiket menuju surga.
🌞 4. Shalat Sunnah Mutlak – Jalan Mendekatkan Diri kepada Allah
Shalat sunnah mutlak adalah salat tanpa sebab khusus, dilakukan kapan saja selain waktu yang dilarang. Nabi ﷺ bersabda:
“Tidaklah Allah memberikan sesuatu yang lebih baik bagi seorang hamba daripada salat dua rakaat. Kebaikan akan senantiasa turun kepada seorang hamba selama ia salat.”
(HR. Ahmad)
Beliau juga bersabda kepada sahabat yang meminta kedudukan di surga:
“Bantulah aku melawan dirimu sendiri dengan banyak bersujud.”
(HR. Muslim)
📖 Allah Ta’ala berfirman:
كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ
“Sekali-kali janganlah engkau (menuruti orang kafir), dan sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada Allah.”
(QS. Al-‘Alaq: 19)
Sujud adalah puncak kedekatan seorang hamba dengan Rabb-nya. Maka perbanyaklah salat sunnah, baik di waktu Dhuha, Tahajud, maupun salat-salat sebab lainnya: istikharah, taubat, dan setelah wudhu.
💎 5. Hikmah Besar dari Salat-Salat Sunnah
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya amalan pertama yang akan dihisab pada Hari Kiamat adalah salat. Jika salat wajibnya kurang, Allah berfirman: ‘Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki salat sunnah?’ Maka disempurnakanlah salat wajibnya dengan salat sunnah.”
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Maka, setiap salat sunnah yang kita lakukan adalah penambal kekurangan dari salat wajib kita.
Betapa banyak dari kita yang salat wajibnya kurang khusyuk — namun ditutupi oleh salat sunnah yang kita jaga.
🌺 Penutup
Jamaah yang dirahmati Allah,
Shalat witir menjaga malam kita,
shalat fajar menyinari pagi kita,
shalat rawatib melindungi waktu-waktu kita,
dan shalat sunnah mutlak memperindah perjalanan hidup kita.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang terus menerus dilakukan walaupun sedikit.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba yang menyambung ibadah dengan cinta, menjaga shalat sunnah dengan ikhlas, dan memperoleh tempat di surga bersama orang-orang yang shalih.
🌿 Doa Penutup
اللهم اجعلنا من المقيمين الصلاة ومن ذريتنا، وتقبل دعاءنا، واغفر لنا ذنوبنا، ووفقنا لقيام الليل والمحافظة على السنن الرواتب، يا أرحم الراحمين.
آمين يا رب العالمين
Post a Comment