Makna dan Tuntunan Salat Idul Fitri
🕌 Materi Ceramah: Makna dan Tuntunan Salat Idul Fitri
1. Pembukaan
الحمد لله الذي أنعم علينا بنعمة الإسلام، وهدانا لصيام رمضان، وجعل لنا يوم الفطر عيدًا للمسلمين،
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، صلى الله عليه وسلم، وعلى آله وصحبه أجمعين.
Amma ba’du,
Hadirin jamaah yang dirahmati Allah,
Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah ﷻ yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Setelah kita menunaikan ibadah puasa Ramadan dengan penuh kesungguhan, maka datanglah hari yang penuh kebahagiaan — Hari Raya Idul Fitri, sebagai tanda syukur dan kemenangan bagi orang-orang yang beriman.
2. Hukum dan Kedudukan Salat Id
Hadirin sekalian,
Salat Idul Fitri dan Idul Adha termasuk sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan), bahkan sebagian ulama memandangnya sebagai kewajiban kifayah bagi umat Islam.
Allah ﷻ berfirman dalam surat Al-Kautsar ayat 1–2:
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (١) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (٢)
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.”
(QS. Al-Kautsar: 1–2)
Dan dalam surat Al-A‘la ayat 14–15, Allah mengaitkan keberuntungan dengan salat Id:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىٰ (١٤) وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ (١٥)
“Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri, dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat.”
(QS. Al-A‘la: 14–15)
Rasulullah ﷺ selalu melaksanakan salat dua hari raya ini dan mengerahkan seluruh kaum muslimin — laki-laki, perempuan, dan anak-anak — untuk keluar menuju tempat salat.
3. Waktu Pelaksanaan
Waktu salat Id dimulai sejak matahari setinggi tombak hingga tergelincir (menjelang zuhur).
Salat Idul Adha dianjurkan lebih awal, agar kaum muslimin dapat segera menyembelih hewan kurban.
Salat Idul Fitri dianjurkan agak ditunda, agar umat Islam sempat menunaikan zakat fitrah terlebih dahulu.
Diriwayatkan dari Jundub radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
“Nabi ﷺ biasa mengimami kami dalam salat Idul Fitri ketika matahari setinggi dua tombak, dan salat Idul Adha ketika matahari setinggi satu tombak.”
(HR. Abu Dawud)
4. Adab dan Sunnah Hari Raya
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Ada beberapa etika dan sunnah yang perlu dijaga pada hari raya, di antaranya:
1. Mandi, berhias, dan memakai pakaian terbaik.
Diriwayatkan bahwa Anas radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Rasulullah ﷺ memerintahkan kami pada dua hari raya untuk mengenakan pakaian terbaik yang bisa kami temukan dan memakai wewangian terbaik.”
(HR. Al-Baihaqi)
2. Makan sebelum salat Idul Fitri, dan tidak makan sebelum salat Idul Adha.
Diriwayatkan dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu,
“Rasulullah ﷺ tidak keluar pada hari Idul Fitri sebelum makan, dan tidak makan pada hari Idul Adha sebelum kembali dan memakan daging kurbannya.”
(HR. Ahmad dan Tirmidzi)
3. Bertakbir sejak malam Idul Fitri hingga imam keluar untuk salat, dan pada Idul Adha hingga akhir hari Tasyrik.
Allah ﷻ berfirman:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ
“Dan hendaklah kamu menyempurnakan bilangan (puasa Ramadan) dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu.”
(QS. Al-Baqarah: 185)
Lafaz takbir yang disunnahkan:
Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, Lā ilāha illallāh, Allāhu Akbar, Allāhu Akbar wa lillāhil-ḥamd.
4. Keluar ke tempat salat (lapangan) dan pulang melalui jalan yang berbeda.
Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Nabi ﷺ biasa mengambil jalan yang berbeda ketika pergi dan pulang pada hari raya.”
(HR. Bukhari)
5. Memberi ucapan selamat dan doa kebaikan.
Para sahabat Rasulullah ﷺ apabila bertemu di hari raya, mereka berkata:
“Taqabbalallāhu minnā wa minkum.”
“Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian.”
(Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi)
6. Boleh bergembira dan bersuka cita dengan hal yang mubah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Hari-hari Tasyrik adalah hari untuk makan, minum, dan mengingat Allah.”
(HR. Muslim)
Dan beliau bersabda kepada Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu ketika menegur dua gadis yang bernyanyi di rumah Aisyah:
“Wahai Abu Bakar, biarkanlah mereka, karena sesungguhnya setiap kaum memiliki hari raya, dan hari ini adalah hari raya kita.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
5. Tata Cara Salat Id
Salat Id dilakukan dua rakaat tanpa adzan dan iqamah, dengan tata cara berikut:
Rakaat pertama: 7 kali takbir, membaca Al-Fatihah dan Surah Al-A‘la.
Rakaat kedua: 5 kali takbir, membaca Al-Fatihah dan Surah Al-Ghasyiyah atau Asy-Syams.
Setelah selesai salat, imam berkhutbah dengan memuji Allah, mengingatkan jamaah, dan menyampaikan pesan tentang zakat fitri atau ibadah kurban sesuai dengan hari rayanya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,
“Nabi ﷺ keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, lalu beliau salat dua rakaat tanpa adzan dan tanpa iqamah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
6. Hikmah dan Makna Hari Raya
Hari Raya Id bukan hanya momen perayaan, tetapi juga manifestasi syukur, kesatuan umat, dan tanda kemenangan iman atas hawa nafsu.
Idul Fitri melambangkan kemenangan spiritual setelah puasa Ramadan.
Idul Adha mengingatkan kita pada keikhlasan Nabi Ibrahim dan Ismail ‘alaihimas-salām dalam menjalankan perintah Allah.
Allah ﷻ berfirman:
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Katakanlah: Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
(QS. Al-An‘am: 162)
7. Penutup
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Mari kita jadikan Hari Raya sebagai momentum untuk memperbarui keimanan, memperkuat ukhuwah, dan memperbanyak amal saleh. Jangan sampai hari raya hanya menjadi rutinitas duniawi tanpa makna ibadah.
Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan menjadikan kita hamba-hamba yang bersyukur.
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ، وَكُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ.
“Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian, dan semoga kita senantiasa dalam kebaikan setiap tahun.”
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Post a Comment