Manusia Akhir Zaman dan Tantangan Mempertahankan Iman



📢 Materi Ceramah: Manusia Akhir Zaman dan Tantangan Mempertahankan Iman


1. Pembukaan

Segala puji bagi Allah yang memuliakan orang yang berpegang pada kebenaran meski ditinggalkan banyak manusia, dan merendahkan siapa yang mengikuti hawa nafsu dan bid’ah. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Hari ini kita membahas pesan berat dari Rasulullah ﷺ tentang kondisi manusia di akhir zaman—kisah tentang wajah manusia tapi hati setan. Ceramah ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk membangunkan kesadaran agar kita tidak hanyut oleh zaman.


2. Hadits Utama

Teks Hadits

يَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ أَقْوَامٌ وُجُوهُهُمْ وُجُوهُ الْآدَمِيِّينَ وَقُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ
“Akan muncul pada akhir zaman suatu kaum yang wajahnya wajah manusia, namun hatinya hati setan.”

Hadits ini menggambarkan fenomena sosial dan moral di akhir zaman: manusia berpenampilan wajar—bahkan mungkin tampak baik—tetapi jiwanya penuh kejahatan, keras, tidak berbelas kasih.


3. Ciri-ciri Manusia Akhir Zaman dalam Hadits

a. Hatinya tidak punya rahmat

Seperti serigala buas:
– suka menumpahkan darah
– tidak malu pada maksiat
– mengumpat
– mengkhianati amanah

Allah sudah memberi gambaran:

Dalil Al-Qur’an

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً
(QS. Al-Baqarah 2:74)
“Kemudian hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.”

Inilah hati manusia yang jauh dari nur iman.


b. Anak muda ugal-ugalan, orang tua tenggelam dalam maksiat

Tidak ada generasi yang memperbaiki generasi.

Padahal Nabi ﷺ mengingatkan:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
(HR. Bukhari & Muslim)
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban.”


c. Bid’ah dianggap sunah – sunah dianggap asing

Nabi ﷺ telah menyampaikan:

سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَسْتَحِلُّونَ فِيهِ الْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ
(HR. Bukhari)
“Akan datang masa ketika manusia menghalalkan sutra (laki-laki), khamar, dan musik yang haram.”

Ini kondisi ketika nilai agama dibolak-balik.


4. Ujian Orang Berpegang pada Sunnah

Mu’adz bin Jabal meriwayatkan:
Nabi ﷺ bersabda bahwa siapa yang berpegang pada sunnah akan menjadi asing (gharîb).
Temannya sedikit, dukungan minim, terkadang diejek dan dikucilkan.

Dalil Sunnah

فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
(HR. Muslim)
“Maka berbahagialah orang-orang yang asing.”

Mereka asing bukan karena aneh, tetapi karena menjaga ketaatan ketika mayoritas manusia tergelincir.


5. Bagaimana mereka hidup di zaman itu?

Nabi ﷺ menggambarkan:

a. Hati meleleh seperti garam dalam air

Karena beratnya fitnah, kecemasan, tekanan sosial, dan banyaknya kemaksiatan yang dibiarkan.

b. Hidup seperti ulat dalam cuka

Terjepit, tertekan, namun tetap bertahan.

c. Menjaga iman seperti menggenggam bara api

كَالْجَمْرِ فِي الْيَدَيْنِ
“Seperti bara api di tangan. Jika diletakkan ia padam, jika digenggam ia membakar.”

Artinya:
Mempertahankan iman menyakitkan—menolak arus trend, menjaga pandangan, menjaga lisan, menolak uang haram, menolak pergaulan rusak.


6. Mengapa Doa Orang Baik Tidak Dikabulkan?

Hadits mengatakan:
Ketika bid’ah dianggap sunnah dan kemungkaran dianggap kebenaran, Allah membiarkan orang-orang zalim memimpin, sehingga doa orang shalih pun tidak dikabulkan.

Dalil Al-Qur’an

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً
(QS. Al-Anfal 8:25)
“Takutlah kalian terhadap fitnah yang tidak hanya menimpa orang zalim saja.”

Jika kemungkaran dibiarkan, azabnya kolektif.


7. Nasihat dan Solusi dari Rasulullah ﷺ

a. Jaga sunnah semampu mungkin

عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي
(HR. Abu Dawud)
“Wajib atas kalian mengikuti sunnahku.”

b. Jauhi fitnah sosial dan moral

فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ
(QS. Adz-Dzariyat 51:50)
“Maka larilah kalian kepada Allah.”

Caranya:
– rutin zikir
– jaga shalat jamaah
– banyak sedekah
– jauhi lingkungan rusak
– pilih teman yang jujur dan soleh

c. Perkuat keluarga dan pendidikan anak

قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
(QS. At-Tahrim 66:6)
“Lindungi dirimu dan keluargamu dari neraka.”


8. Penutup yang Menggetarkan

Kita hidup di zaman yang fitnahnya deras. Banyak hal buruk dipoles agar tampak indah. Banyak maksiat dibungkus kebebasan. Banyak bid’ah dihias seolah kebaikan.

Tetapi bagi hamba yang tetap istiqamah:
– meski fitnah menekan seperti cuka
– meski iman terasa panas seperti bara
– meski menjadi asing dan sendirian

Allah tidak akan mensia-siakan mereka.

Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
(QS. Al-Baqarah 2:153)
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang tetap teguh dalam iman meskipun dunia berubah. Aamiin.


Tidak ada komentar