Mencari Rezeki yang Diberkahi Allah SWT

🕌 Materi Ceramah Jumat: Mencari Rezeki yang Diberkahi Allah SWT

Mukadimah
Alhamdulillāhi rabbil ‘ālamīn, segala puji hanya bagi Allah SWT, Dzat yang Maha Pemberi rezeki, Maha Kaya dan tidak pernah kekurangan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umat beliau yang setia mengikuti petunjuknya hingga akhir zaman.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT,
Pada kesempatan yang penuh berkah ini, khatib ingin mengingatkan diri sendiri dan seluruh jamaah tentang pentingnya mencari rezeki yang halal dan penuh keberkahan.

Isi Ceramah
Kita hidup di zaman yang serba cepat dan kompetitif. Banyak orang bekerja keras dari pagi hingga malam, berjuang mencari nafkah untuk keluarga. Namun muncul pertanyaan, apakah semua kerja keras itu bernilai di sisi Allah SWT? Apakah jerih payah kita hanya sekadar rutinitas duniawi, atau bisa menjadi ibadah yang bernilai pahala?
Allah SWT menjawab hal itu dalam firman-Nya:
 فَابْتَغُوا عِندَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Maka mintalah rezeki dari sisi Allah, sembahlah Dia, dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan.”
(QS. Al-‘Ankabut: 17)
Ayat ini menegaskan bahwa mencari rezeki adalah bagian dari ibadah kepada Allah SWT. Rezeki yang kita cari tidak hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi juga sebagai wujud penghambaan dan rasa syukur kepada Allah.
Bekerja dengan niat yang benar—yaitu untuk menafkahi keluarga, menghindari meminta-minta, dan membantu sesama—akan dicatat oleh Allah sebagai amal saleh. Rasulullah SAW bersabda:
“Sungguh, jika seseorang meninggalkan rumahnya untuk mencari rezeki yang halal agar dapat mencukupi keluarganya, maka dia berada di jalan Allah (fī sabīlillāh).”
(HR. Thabrani)

Dalil Lain tentang Rezeki

Allah SWT juga menegaskan dalam ayat lain:
هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
“Dialah yang menjadikan bumi untukmu dalam keadaan mudah dimanfaatkan. Maka jelajahilah segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dibangkitkan.”
(QS. Al-Mulk: 15)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk berusaha, bekerja, dan menjelajahi bumi untuk mencari rezeki-Nya. Artinya, bekerja bukanlah aktivitas duniawi semata, melainkan bagian dari ketaatan kepada Allah.
Namun perlu diingat, rezeki yang dicari harus dengan cara yang halal dan jujur, bukan dengan kecurangan, riba, penipuan, atau mengambil hak orang lain. Karena rezeki yang haram hanya akan membawa kesempitan hidup dan menghapus keberkahan.

Pesan Penutup
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT,
Kesimpulannya, bekerja keras mencari nafkah adalah ibadah besar jika disertai niat yang benar. Namun keberkahan rezeki tidak ditentukan oleh banyaknya, melainkan oleh ridha Allah SWT.

Mari kita luruskan niat dalam bekerja, agar setiap langkah, keringat, dan jerih payah kita menjadi ladang pahala di sisi Allah. Jangan lupa untuk selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan, sekecil apa pun itu.

Sebagaimana firman Allah SWT:
 لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.”
(QS. Ibrahim: 7)

Penutup

Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang giat bekerja dengan niat ibadah, memperoleh rezeki yang halal, dan selalu bersyukur atas karunia-Nya.

Akhirul kalam,
نَفَعَنِيَ اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ، وَبِهَدْيِ سَيِّدِ الْمُرْسَلِينَ، وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Tidak ada komentar