Penciptaan Manusia dan Ketentuan Takdir
🕌 KHUTBAH JUMAT LENGKAP
Tema: Penciptaan Manusia dan Ketentuan Takdir
Khutbah Pertama
الحمد لله الذي خلق الإنسان من نطفةٍ ثم سوّاهُ وعدله، وأجرى عليه أقضيةَ الأقدارِ بحكمته وعدله، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، الصادق المصدوق الذي لا ينطق عن الهوى، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسانٍ إلى يوم الدين.
أوصيكم عباد الله ونفسي المقصّرة المذنبة بتقوى الله، فإنها وصية الله للأولين والآخرين، قال الله تعالى:
"وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ"
(Surat An-Nisa: 131)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Di antara hadits Nabi ﷺ yang sangat agung dan menggugah hati adalah hadits keempat dari Arbain Nawawi, yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas‘ud radhiyallahu ‘anhu.
Beliau berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya penciptaan salah seorang di antara kalian dikumpulkan dalam rahim ibunya selama empat puluh hari sebagai setetes mani, kemudian menjadi segumpal darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari, kemudian diutus kepadanya malaikat yang meniupkan ruh, lalu dituliskan empat perkara: rizkinya, ajalnya, amalnya, dan apakah ia bahagia atau celaka."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Hadits ini menjelaskan kepada kita tentang tahapan penciptaan manusia yang penuh hikmah dan keagungan. Allah menciptakan manusia secara bertahap di dalam rahim ibunya selama 120 hari, sebelum ruh ditiupkan. Ini menunjukkan betapa Maha Kuasanya Allah dalam menciptakan kehidupan dari sesuatu yang hina menjadi makhluk yang mulia.
Allah Ta’ala berfirman:
"ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ"
(QS. Al-Mu’minun: 14)
Artinya:
"Kemudian Kami jadikan air mani itu segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, kemudian Kami jadikan tulang-belulang dan Kami bungkus tulang-belulang itu dengan daging, lalu Kami jadikan dia makhluk yang lain (dengan ditiupkan ruh). Maka Mahasucilah Allah, Pencipta yang paling baik."
Jamaah yang dirahmati Allah,
Dalam hadits ini Rasulullah ﷺ juga menyinggung tentang takdir. Ketika ruh ditiupkan, malaikat diperintahkan menulis empat perkara penting:
1️⃣ Rizkinya,
2️⃣ Ajalnya,
3️⃣ Amal perbuatannya, dan
4️⃣ Nasibnya: bahagia atau celaka.
Semua itu telah ditetapkan oleh Allah, namun bukan berarti manusia tidak memiliki pilihan. Kita tetap diperintahkan untuk beramal saleh, berusaha, dan berdoa, karena usaha kita adalah bagian dari takdir Allah juga.
Allah berfirman:
"وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ"
(QS. An-Najm: 39)
"Dan bahwa manusia tidak memperoleh selain dari apa yang telah diusahakannya."
Jamaah yang berbahagia,
Rasulullah ﷺ juga menegaskan dalam hadits ini bahwa amalan manusia dinilai di akhirnya. Beliau bersabda:
“Sesungguhnya di antara kalian ada yang beramal dengan amalan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta, namun takdir mendahuluinya, lalu ia beramal dengan amalan ahli neraka dan masuklah ia ke dalamnya.”
Hadits ini mengingatkan kita agar tidak merasa aman dari dosa dan tidak berputus asa dari rahmat Allah. Karena hanya Allah yang mengetahui bagaimana akhir kehidupan kita. Maka hendaklah kita senantiasa berdoa agar Allah menutup usia kita dengan husnul khatimah — akhir yang baik.
Khutbah Kedua
الحمد لله وحده، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Ketahuilah bahwa takdir Allah adalah rahasia yang tidak bisa dijangkau akal manusia. Tugas kita bukan menebak masa depan, melainkan menyiapkan diri dengan amal saleh dan menjaga hati agar ikhlas.
Hadits ini juga mengajarkan kita untuk:
Tidak khawatir berlebihan tentang rezeki, karena ia sudah ditetapkan.
Tidak takut mati sebelum waktunya, karena ajal tak mungkin dimajukan atau dimundurkan.
Tidak sombong dengan amal, karena amal yang diterima hanyalah yang ikhlas dan sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ.
Maka, marilah kita isi kehidupan ini dengan amal kebaikan, memperbanyak istighfar, dan senantiasa memohon keteguhan hati hingga akhir hayat.
Rasulullah ﷺ pernah berdoa:
"يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ"
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
Doa Penutup Khutbah
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، والمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم والأموات.
اللهم ارزقنا رزقًا حلالًا طيبًا واسعًا مباركًا فيه
اللهم اجعلنا من أهل السعادة لا من أهل الشقاء، ومن أهل الجنة لا من أهل النار.
اللهم أحسن عاقبتنا في الأمور كلها، وأجرنا من خزي الدنيا وعذاب الآخرة
اللهم إنا نسألك حسن الخاتمة، وثبتنا على دينك حتى نلقاك وأنت راضٍ عنا
ربنا آتنا في الدنيا حسنةً، وفي الآخرة حسنةً، وقنا عذاب النار
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم، والحمد لله رب العالمين
Post a Comment