ALLAH MASIH MEMANGGILMU… MESKI ENGKAU SUDAH TERLALU JAUH

“ALLAH MASIH MEMANGGILMU… MESKI ENGKAU SUDAH TERLALU JAUH”


PEMBUKAAN TAHASSUN (±10 MENIT)

(dibaca pelan, berat, berhenti setiap 1–2 kalimat)

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm…

Alhamdulillāh…
Segala puji bagi Allah…
Yang menutupi aib kita…
padahal jika dibuka satu saja…
kita tak akan sanggup menundukkan wajah…

Shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad ﷺ…
yang menangis untuk umatnya…
sementara umatnya sering tertawa di atas dosanya…

Hadirin…
sebelum telinga kita mendengar…
izinkan hati kita yang bicara malam ini…

Mari kita jujur…
jujur kepada Allah…
jujur kepada diri sendiri…

Karena di hadapan Allah…
tidak ada topeng…


BAGIAN 1: DOSA YANG KITA ANGKAT RINGAN (±15 MENIT)

Saudaraku…
Berapa banyak dosa yang kita lakukan…
lalu kita berkata dalam hati:

“Nanti saja taubatnya…”

Berapa banyak maksiat…
yang kita ulang…
tanpa rasa takut…
tanpa rasa malu…

Padahal Rasulullah ﷺ bersabda:

“Orang mukmin melihat dosanya seperti gunung yang siap menimpanya…”

Tapi kita…
melihat dosa seperti debu di pundak…
ditepuk…
lalu lupa…

(diam 5–7 detik)

Jika malam ini malaikat maut datang…
dosa mana yang akan paling kita sesali…?


BAGIAN 2: SHALAT KITA YANG TIDAK MENAHAN (±15 MENIT)

Hadirin…
Kita shalat…
tapi mengapa maksiat masih berani…?

Kita sujud…
tapi mengapa hati tetap keras…?

Karena bisa jadi…
jasad kita shalat… tapi hati kita tidak hadir…

Allah tidak butuh rukuk kita…
Allah tidak butuh sujud kita…
Allah ingin hati yang remuk di hadapan-Nya…

(suara diturunkan)
Kapan terakhir kali kita menangis dalam shalat…?
Bukan karena masalah dunia…
tapi karena takut kepada Allah…


BAGIAN 3: DOSA HATI YANG PALING MEMATIKAN (±15 MENIT)

Saudaraku…

Ada dosa yang tidak terlihat…
tapi paling berbahaya…

Dendam…
iri…
sombong…
merasa lebih baik dari orang lain…

Padahal Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan walau sebesar biji sawi.”

Kita sibuk membersihkan pakaian…
tapi lupa membersihkan hati…

Dan hati yang kotor…
tidak sanggup merasakan lezatnya iman…


BAGIAN 4: ALLAH MASIH MENUTUP AIBMU (±15 MENIT)

(dibaca lirih, menghantam)

Saudaraku…

Sampai hari ini…
Allah masih menutup aibmu…

Padahal jika satu dosa saja dibuka…
mungkin pasanganmu pergi…
anakmu malu…
jamaah menjauh…

Tapi Allah masih menutup…
masih memberi makan…
masih memberi nafas…

Apakah itu karena kita baik…?
Tidak…

Itu karena Allah Maha Penyayang…

(diam lama)

Lalu…
mengapa kita masih berani bermaksiat…?


BAGIAN 5: TAUBAT YANG SELALU DITUNDA (±15 MENIT)

Hadirin…

Berapa kali Allah memanggil…
tapi kita menunda…

Berapa kali hati bergetar…
tapi kita menenangkan diri dengan alasan…

“Aku belum siap berubah…”

Padahal kubur tidak bertanya:
“Apakah kamu sudah siap?”

Kubur hanya bertanya:
“Apa yang kamu bawa?”

Jika malam ini adalah malam terakhir…
apakah kita siap menghadap Allah dengan dosa yang sama…?


BAGIAN 6: ALLAH MENUNGGU AIR MATAMU (±10 MENIT)

Saudaraku…

Allah tidak menunggu amal besar…
Allah menunggu air mata kejujuran…

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Dua mata yang tidak disentuh api neraka: mata yang menangis karena takut kepada Allah…”

Menangislah…
bukan karena dunia…
tapi karena kita telah lama jauh…


TRANSISI KE DOA (±5 MENIT)

Mari kita tundukkan kepala…
lepaskan gengsi…
lepaskan kebanggaan palsu…

Malam ini…
biarkan hati kita hancur di hadapan Allah…
karena hati yang hancur…
paling dekat dengan rahmat-Nya…


DOA PENUTUP 

Allāhumma…
Ya Allah…
kami datang dengan tangan kosong…
dan hati yang penuh dosa…

Ya Allah…
jika Engkau hinakan kami karena dosa kami…
kami pantas…
tapi jika Engkau ampuni kami…
itu karena rahmat-Mu…

Ya Allah…
ampuni mata yang melihat yang Engkau benci…
ampuni telinga yang mendengar yang Engkau murkai…
ampuni hati yang sering lalai dari-Mu…

Ya Allah…
kami malu…
kami malu mengaku beriman…
tapi sering membangkang…

Ya Allah…
jangan Engkau cabut iman kami saat iman kami lemah…
jangan Engkau akhiri hidup kami saat kami jauh…

Ya Allah…
jika malam ini adalah malam taubat…
terimalah taubat kami…

Jika malam ini adalah malam terakhir…
wafatkan kami dalam keadaan Engkau ridha…

Allāhumma innā nas’aluka ḥusnal khātimah…
wa na‘ūdzu bika min sū’il khātimah…

Rabbi…
jangan Engkau pulangkan kami kepada-Mu
kecuali dalam keadaan Engkau sayangi…

Āmīn…
Āmīn…
Āmīn yā Rabbal ‘ālamīn…



Tidak ada komentar