AMAL PERBUATAN YANG BAIK: ANTARA IKHLAS DAN KEBINASAAN TERSEMBUNYI (1)
AMAL PERBUATAN YANG BAIK: ANTARA IKHLAS DAN KEBINASAAN TERSEMBUNYI (1)
[MENIT 0–10] PEMBUKAAN: MEMUKUL KESADARAN NIAT
(Suara sedang, tenang, penuh wibawa)
Bismillāhirraḥmānirraḥīm…
Alḥamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn…
Saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah…
Tidak semua orang yang rajin beramal…
selamat di sisi Allah.
Tidak semua orang yang terlihat shalih…
diterima amalnya.
(Jeda — pandang jamaah)
Karena amal itu hancur bukan karena sedikit,
tetapi karena NIAT yang rusak.
Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ»
“Sesungguhnya amal-amal itu tergantung niatnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
(Nada ditekan)
Amal besar…
bisa menjadi kecil.
Amal kecil…
bisa menjadi gunung.
[MENIT 10–25] BAHAYA MENAMPILKAN AMAL
(Nada peringatan, perlahan tapi tegas)
Saudaraku…
Jika engkau beramal…
lalu engkau ingin dilihat…
(Jeda)
Hati-hatilah.
Jika engkau beramal…
lalu engkau berharap diteladani…
(Jeda)
Takutlah.
Allah berfirman:
﴿وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ﴾
“Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali agar beribadah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.”
(QS. Al-Bayyinah: 5)
Ibnu Katsir رحمه الله berkata:
“Ikhlas adalah memurnikan amal hanya untuk Allah, bukan untuk selain-Nya, baik pujian manusia maupun pandangan mereka.”
(Nada rendah)
Ikhlas…
bukan perkara lisan.
Ia perang batin.
[MENIT 25–40] SETAN DALAM AMAL KEBAIKAN
(Nada emosional, memperingatkan)
Saudara-saudaraku!
Setan tidak selalu datang mengajak maksiat.
Seringkali ia datang…
dengan membisiki amal shalih.
Ia berkata:
“Perlihatkan agar dicontoh.”
“Sebarkan agar pahalanya mengalir.”
(Nada meninggi)
Padahal…
ia sedang menjebak hati.
Imam Al-Ghazali رحمه الله berkata:
“Riya’ adalah syirik yang halus. Ia menyusup dalam amal seperti semut hitam di atas batu hitam di malam gelap.”
(Diam 5–7 detik)
[MENIT 40–55] KEUTAMAAN AMAL TERSEMBUNYI
(Nada teduh, penuh harap)
Rasulullah ﷺ bersabda:
«رَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ»
“Seseorang yang bersedekah lalu ia menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan tangan kanannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
(Nada perlahan)
Inilah…
amal yang berat di sisi Allah.
Hasan Al-Basri رحمه الله berkata:
“Mereka dahulu menyembunyikan amal sebagaimana kalian menyembunyikan dosa.”
(Jeda)
Hari ini…
dosa disembunyikan…
amal diumumkan.
[MENIT 55–65] PERUMPAMAAN AGUNG: AMAL TERSEMBUNYI PALING BERAT
(Nada khusyuk, kisah)
Rasulullah ﷺ bersabda (makna hadis):
Ketika Allah menciptakan gunung, besi, api, air, dan angin…
Para malaikat bertanya:
“Wahai Rabb, apa ciptaan-Mu yang paling kuat?”
Allah berfirman:
“Anak Adam yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi.”
(Nada ditekan)
Bukan gunung…
bukan besi…
bukan api…
Tapi hati yang ikhlas tanpa saksi.
[MENIT 65–75] PERBANDINGAN DUA JALAN
(Nada tegas, kontras)
Satu orang…
menampakkan amal…
menunggu pujian…
berharap diteladani…
(Nada turun)
Ia berjalan…
menuju fitnah.
Yang lain…
menyembunyikan amal…
merasa dirinya kecil…
tak layak ditiru…
(Nada lembut)
Ia berjalan…
menuju perlindungan Allah.
Sufyan Ats-Tsauri رحمه الله berkata:
“Aku tidak pernah mengobati sesuatu yang lebih berat daripada niatku.”
[MENIT 75–83] INTROSPEKSI JAMAAH
(Nada sangat pelan, menusuk hati)
Saudaraku…
Amal apa…
yang selama ini kita banggakan?
Untuk siapa…
amal itu kita lakukan?
Jika amal itu dicabut…
karena riya’…
(Jeda panjang)
Apa yang tersisa?
DOA :
(Nada diturunkan, bergetar, lambat)
Mari tundukkan hati…
pejamkan mata…
Ya Allah…
Betapa banyak amal kami…
yang kami kira shalih…
ternyata kosong di sisi-Mu…Ya Allah…
Bersihkan niat kami…
sembunyikan amal kami dari pandangan manusia…
dan tampakkan ia indah di hadapan-Mu…Ya Allah…
Jangan Engkau hancurkan kami dengan amal kami sendiri…Ya Allah…
Jadikan amal tersembunyi kami…
lebih Engkau cintai daripada amal yang terlihat…Ya Allah…
Terimalah amal kami…
ampuni riya’ kami…
dan wafatkan kami dalam keikhlasan…
Aamiin… Aamiin… Aamiin ya Rabbal ‘ālamīn…
Post a Comment