PERILAKU PARA ULAMA: FITNAH ILMU DAN KESELAMATAN DALAM KETIDAKTERKENALAN

PERILAKU PARA ULAMA: FITNAH ILMU DAN KESELAMATAN DALAM KETIDAKTERKENALAN


[MENIT 0–10] PEMBUKAAN – MEMUKUL KESADARAN JAMA’AH

(Suara sedang → perlahan, penuh wibawa)

Bismillāhirraḥmānirraḥīm…

Alḥamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn…
Segala puji bagi Allah…

(Jeda 5 detik — pandang jamaah)

Saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah…

Tidak semua orang yang rusak itu karena maksiat.
Tidak semua orang yang binasa itu karena dosa besar.

(Tekankan)
Sebagian hancur… karena ILMU.

(Jeda)

Ilmu…
yang seharusnya mengangkat…
justru menjatuhkan.

Ilmu…
yang seharusnya mendekatkan…
justru menjauhkan dari Allah.

(Nada turun, menusuk)
Karena ilmunya…
tidak lagi berada di tangan hati yang takut kepada Allah.


[MENIT 10–25] FITNAH POPULARITAS ILMU

(Nada tegas, memperingatkan)

Saudaraku…

Hari ini…
banyak orang berbicara tentang agama,
tetapi tidak berbicara kepada Allah.

Banyak yang sibuk membela pendapat,
namun lupa membela keselamatan dirinya di akhirat.

(Tanya jamaah — perlahan)
Untuk siapa ilmu itu ditampilkan?
Untuk Allah…
atau untuk pandangan manusia?

Allah berfirman:

تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ

“Negeri akhirat Kami sediakan bagi orang-orang yang tidak menghendaki kesombongan di bumi.”

(Nada ditekan)
Tidak ingin dikenal…
tidak ingin ditinggikan…
tidak ingin disebut-sebut…


[MENIT 25–40] DIAM: JALAN KESELAMATAN PARA SALAF

(Nada tenang, mendalam)

Saudaraku…

Para ulama salaf…
mereka bukan tidak mampu bicara.
Mereka mampu menjawab seribu persoalan.

Tapi mereka memilih…
DIAM.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ»

“Berkatalah yang baik, atau diam.”

(Nada rendah)
Karena mereka tahu…
setiap kata akan dihisab.

(Jeda panjang)

Hari ini…
orang bangga karena viral.
Dulu…
orang takut jika dikenal.


[MENIT 40–55] FITNAH PUJIAN & CELAAN

(Nada naik, emosional)

Saudara-saudaraku!

Jika engkau bicara…
lalu engkau dicela
hati mudah marah…
ego ingin membalas…

Jika engkau bicara…
lalu engkau dipuji
hati mulai membesar…
jiwa mulai merasa “aku”.

(Tekankan perlahan)
Dua-duanya…
jalan menuju kebinasaan hati.

Allah berfirman:

وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوهُ

“Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatimu, maka takutlah kepada-Nya.”

(Nada perlahan)
Bukan lisanmu yang Allah lihat…
tapi isi hatimu.


[MENIT 55–65] KETIKA ILMU HARUS DITAMPAKKAN (DENGAN GEMETAR)

(Nada tenang, serius)

Saudaraku…

Ada waktu ilmu harus disampaikan.
Tapi…
bukan dengan bangga.
Bukan dengan merasa tinggi.

(Tekankan)
Disampaikan dengan takut.
Dengan rasa akan dihisab.

Ulama salaf berkata:
“Jika aku berbicara, aku merasa sedang melangkah ke tepi jurang.”

(Jeda)

Hari ini…
banyak orang melompat ke mimbar…
tanpa rasa takut.


[MENIT 65–75] FITNAH KETIKA TERKENAL

(Nada peringatan keras)

Rasulullah ﷺ bersabda:

«حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الشَّرَفِ لِدِينِهِ»

“Ambisi kedudukan lebih merusak agama daripada serigala lapar.”

(Nada pelan tapi tajam)
Ketika ucapanmu ditunggu…
ketika marahmu diikuti…
ketika ridhamu menentukan…

(Jeda)
Hati mulai berbahaya.


[MENIT 75–83] AJAKAN INTROSPEKSI MENDALAM

(Nada sangat pelan)

Saudaraku…

Lebih baik tidak dikenal,
namun dikenal oleh Allah…

Daripada dikenal manusia…
namun asing di langit.

(Jeda lama)

Sekarang…
tanyakan pada hatimu…

Apakah kita mencari pahala…
atau sedang menyediakan diri untuk siksa?


DOA :

(Nada diturunkan, suara bergetar, lambat)

Mari kita tundukkan hati…
pejamkan mata…
hadirkan diri di hadapan Allah…

Ya Allah…
Jika ilmu ini membuat kami sombong…
ambillah kembali ilmu itu dari kami…

Ya Allah…
Jika ilmu ini menjauhkan kami dari takut kepada-Mu…
maka kami berlindung kepada-Mu…

Ya Allah…
Bersihkan niat kami…
sucikan hati kami…
jangan jadikan ilmu sebagai sebab kebinasaan kami…

Ya Allah…
Jadikan kami hamba yang Engkau kenal…
meski manusia tidak mengenal kami…

Ya Allah…
Jangan Engkau serahkan kami kepada diri kami walau sekejap mata…

Rabbana…
terimalah taubat kami…
perbaikilah akhir hidup kami…

Aamiin… Aamiin… Aamiin ya Rabbal ‘ālamīn…



Tidak ada komentar