Antara Cahaya Wahyu dan Tipuan Dunia
“Antara Cahaya Wahyu dan Tipuan Dunia”
PEMBUKAAN MIMBAR (±10 MENIT)
Alhamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn…
Segala puji bagi Allah…
Allah yang tidak pernah meninggalkan hamba-Nya,
meski hamba itu sering meninggalkan-Nya…
Shalawat dan salam semoga tercurah
kepada Nabi Muhammad ﷺ,
seorang Rasul…
yang menangis bukan karena dirinya,
tetapi karena umatnya…
Hadirin yang dimuliakan Allah…
Pernahkah kita duduk sendirian…
di malam yang sunyi…
lalu bertanya dalam hati:
“Ke mana aku akan kembali?”
Hari ini…
kita tidak sedang membahas kisah orang lain…
Surah Yunus bukan cerita masa lalu
tetapi cermin masa kini
tentang aku… dan engkau…
BAGIAN 1 — AL-QUR’AN: CAHAYA YANG SERING DIABAIKAN (±15 MENIT)
Allah membuka Surah Yunus dengan firman-Nya:
الر ۚ تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ
“Inilah ayat-ayat Kitab yang penuh hikmah.”
Saudaraku…
Al-Qur’an ini penuh hikmah,
tetapi…
berapa kali ia hanya menjadi hiasan rak?
berapa kali ia hanya dibaca tanpa direnungi?
Kita marah bila ponsel rusak…
tapi tidak menangis saat hati kita mati.
Padahal Al-Qur’an bukan sekadar bacaan…
ia adalah surat cinta Allah
yang sering kita baca
tanpa pernah menjawabnya…
BAGIAN 2 — KEBENARAN SERING DITOLAK KARENA KESOMBONGAN (±15 MENIT)
Allah berfirman:
أَكَانَ لِلنَّاسِ عَجَبًا أَنْ أَوْحَيْنَا إِلَىٰ رَجُلٍ مِّنْهُمْ
“Pantaskah manusia heran, Kami memberi wahyu kepada seorang manusia seperti mereka?”
Masalah orang kafir Mekah bukan tidak paham…
tetapi tidak mau tunduk.
Dan kita…
sering kali tahu kebenaran…
tahu shalat itu wajib…
tahu riba itu haram…
tahu dusta itu dosa…
Tapi tetap berkata dalam hati:
“Nanti dulu…”
Itulah kesombongan paling halus.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Kesombongan adalah menolak kebenaran.”
BAGIAN 3 — ALLAH PENCIPTA, TAPI MENGAPA KITA LUPA? (±15 MENIT)
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
Allah mencipta langit…
bumi…
siang…
malam…
Tapi ketika rezeki sempit…
kita panik…
seolah Allah tidak berkuasa lagi.
Padahal Allah tidak pernah berubah…
yang berubah adalah keyakinan kita.
Kita lebih percaya saldo
daripada janji Allah.
BAGIAN 4 — DUNIA: TEMPAT TINGGAL ATAU TEMPAT UJIAN? (±15 MENIT)
Allah berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا
“Orang-orang yang tidak berharap bertemu Kami dan merasa puas dengan dunia…”
Saudaraku…
yang berbahaya bukan dunia…
tetapi hati yang jatuh cinta berlebihan padanya.
Kita sibuk membangun rumah…
tapi lupa menyiapkan kubur.
Kita takut miskin…
tapi tidak takut mati tanpa iman.
BAGIAN 5 — DUA AKHIR KEHIDUPAN (±15 MENIT)
Akhir Orang Beriman
يَهْدِيهِمْ رَبُّهُم بِإِيمَانِهِمْ
Allah membimbing mereka…
karena iman mereka…
Akhir Orang Lalai
مَأْوَاهُمُ النَّارُ
Neraka…
bukan karena Allah kejam…
tetapi karena manusia menolak cahaya.
BAGIAN 6 — DOA SAAT SEMPIT, LUPA SAAT LAPANG (±10 MENIT)
دَعَانَا لِجَنبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا
Saat sakit…
air mata deras…
Saat sembuh…
sajadah berdebu…
Betapa sering Allah mendengar suara kita…
tetapi kita enggan mendengar firman-Nya.
PENUTUP MIMBAR (±5 MENIT)
Hadirin yang dirahmati Allah…
Surah Yunus bukan ancaman semata…
tetapi panggilan pulang.
Allah masih memberi waktu…
masih membuka pintu…
selama nyawa belum sampai di tenggorokan…
DOA PENUTUP
Allāhumma…
kami datang kepada-Mu…
dengan hati yang lelah…
iman yang naik turun…
dan dosa yang terlalu banyak untuk dihitung…
Yā Allāh…
jika hari ini Engkau cabut nyawa kami…
apakah kami siap bertemu-Mu…?
Yā Allāh…
kami takut…
bukan pada mati…
tetapi takut mati dalam keadaan Engkau murka…
Ampuni kami, ya Rabb…
ampuni shalat kami yang lalai…
ampuni Al-Qur’an yang jarang kami baca…
ampuni hati yang terlalu mencintai dunia…
Yā Allāh…
jangan jadikan kami
seperti orang yang berdoa hanya saat sempit…
lalu lupa saat lapang…
Tanamkan iman di hati kami…
iman yang hidup…
iman yang menangis saat mendengar ayat-Mu…
iman yang rindu bertemu-Mu…
Yā Allāh…
jika Surah Yunus adalah peringatan…
maka jadikan kami hamba yang mengambil pelajaran…
Jika dunia telah menipu kami…
bangunkan kami sebelum terlambat…
Allāhumma…
akhiri hidup kami dengan husnul khātimah…
kumpulkan kami bersama Nabi-Mu…
dan jangan Engkau usir kami dari rahmat-Mu…
Rabbana taqabbal minnā…
innaka Antas-Samī‘ul ‘Alīm…
Āmīn… ā mīn… yā Rabbal ‘ālamīn…
Post a Comment