DI ANTARA SELIMUT API DAN PINTU HARAPAN

“DI ANTARA SELIMUT API DAN PINTU HARAPAN”

Tadabbur QS. Al-A‘rāf: 41–60


PEMBUKAAN (±10 MENIT)

(Nada sangat pelan, penuh jeda)

Alhamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn…
Segala puji bagi Allah…
yang masih memberi kita waktu,
padahal Dia mampu memberi keputusan.

Shalawat dan salam semoga tercurah
kepada Nabi Muhammad ﷺ…
yang menangis bukan karena takut lapar,
tetapi karena takut umatnya lupa akhirat.

Jamaah yang dirahmati Allah…

Malam ini…
kita tidak sedang membahas kisah orang lain.
Kita sedang diadili oleh ayat-ayat Allah.

Karena dalam Surah Al-A‘rāf ayat 41 sampai 60,
Allah memperlihatkan akhir perjalanan hidup manusia.

Ada yang tidurnya beralas api.
Ada yang hatinya dibersihkan di surga.
Dan ada yang tertahan di antara harap dan takut.

Pertanyaannya satu…

“Di barisan mana kita sedang berdiri?”


BAGIAN I — SELIMUT API NERAKA (±15 MENIT)

(Nada diturunkan, tegas lalu lirih)

Allah berfirman:

لَهُمْ مِنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ
“Bagi mereka alas tidur dari neraka dan di atas mereka selimut api.”

Jamaah…

Tidur saja kita ingin nyaman…
tapi di neraka,
tidur pun adalah siksaan.

Alasnya api…
selimutnya api…

Bukan sehari…
bukan seminggu…
selama-lamanya.

Siapa mereka?

Allah jawab dengan satu kata:

الظَّالِمِينَ
Orang-orang zalim.

Zalim bukan hanya memukul.
Zalim bukan hanya merampas.

Zalim adalah:

  • Tahu Allah… tapi memilih lalai
  • Tahu dosa… tapi menunda taubat
  • Tahu kebenaran… tapi menertawakannya

Rasulullah ﷺ bersabda:

الظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat.”

Jamaah…

Kalau hari ini kita gelap dari hidayah,
takutlah…
itu bisa jadi latihan kegelapan akhirat.


BAGIAN II — SURGA DAN HATI YANG DIBERSIHKAN (±15 MENIT)

(Nada mulai melembut, memberi harapan)

Allah berfirman:

وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ
“Kami cabut segala dendam dari dada mereka.”

MasyaAllah…

Sebelum Allah memberi istana,
Allah membersihkan hati.

Karena:

  • Surga tidak cocok untuk hati pendendam
  • Surga tidak nyaman untuk hati iri
  • Surga terlalu suci untuk hati sombong

Jamaah…

Kalau hari ini hati kita sering panas,
mudah sakit,
mudah marah…

itu tanda belum siap surga.

Rasulullah ﷺ bersabda:

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

Mari tanya diri kita…

“Kalau aku wafat malam ini…
apakah hatiku sudah layak untuk surga?”


BAGIAN III — DIALOG SURGA DAN NERAKA (±10 MENIT)

(Nada hening, seperti kisah nyata)

Penghuni surga berseru:

قَدْ وَجَدْنَا مَا وَعَدَنَا رَبُّنَا حَقًّا

“Kami telah mendapatkan janji Tuhan kami.”

Dan penghuni neraka menjawab:

نَعَمْ…
“Iya… benar…”

Jamaah…

Di akhirat semua mengakui kebenaran.
Tapi saat itu…
penyesalan sudah tidak laku.

Hari ini:

  • Nasehat bisa ditunda
  • Ayat bisa diabaikan

Tapi besok… tidak ada kata “nanti”.


BAGIAN IV — AL-A‘RĀF: HARAPAN TERAKHIR (±15 MENIT)

(Nada campuran takut dan harap)

Allah berfirman:

لَمْ يَدْخُلُوهَا وَهُمْ يَطْمَعُونَ
“Mereka belum masuk surga, namun mereka berharap.”

Mereka bukan ahli neraka…
tapi juga belum layak surga…

Mereka berdiri lama…
melihat neraka… lalu gemetar…
melihat surga… lalu berharap…

Dan mereka berdoa:

رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

Jamaah…

Ini doa orang yang imannya masih hidup.

Selama masih bisa takut…
selama masih bisa berharap…
pintu ampunan belum tertutup.


BAGIAN V — AGAMA YANG DIPERMAINKAN (±10 MENIT)

(Nada tegas lalu lirih)

Allah berfirman:

الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَهْوًا وَلَعِبًا

Agama jadi candaan.
Shalat jadi formalitas.
Dosa jadi konten.

Allah berkata:

فَالْيَوْمَ نَنْسَاهُمْ
“Hari ini Kami lupakan mereka.”

Jamaah…

Ketika Allah melupakan…
tidak ada lagi yang mengingat.


BAGIAN VI — TANAH SUBUR DAN TANAH MATI (±10 MENIT)

(Nada reflektif)

Allah memberi perumpamaan:

وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ…

Nasihat itu hujan.
Hati kita tanahnya.

Kalau hati bersih…
nasihat tumbuh.

Kalau hati busuk…
ayat pun terasa hambar.


PENUTUP KHUTBAH (±5 MENIT)

Jamaah yang dirahmati Allah…

Hari ini kita masih di dunia.
Masih bisa memilih.
Masih bisa kembali.

Besok…
yang ada hanya penyesalan atau kenikmatan.

Doa

Allāhumma…
Ya Allah…
jangan jadikan kami…
orang yang alas tidurnya api…
dan selimutnya neraka…

Ya Allah…
jika dosa kami lebih banyak dari amal kami…
jangan Kau timbang kami dengan keadilan-Mu…
timbanglah kami dengan rahmat-Mu…

Ya Allah…
cabutlah dari dada kami…
dendam…
iri…
sombong…
sebelum Engkau mencabut nyawa kami…

Ya Allah…
jangan tempatkan kami bersama orang-orang zalim…
jangan satukan kami dengan mereka yang meremehkan agama…

Ya Allah…
jika amal kami belum cukup membawa kami ke surga…
jangan biarkan iman kami hilang…

Ya Allah…
jadikan kami hamba yang takut… tapi berharap
menangis… tapi kembali
jatuh… tapi bangkit

Ya Allah…
jangan Kau lupakan kami di hari Engkau mengingat seluruh makhluk…

Rabbana…
jika kami berdiri lama di Al-A‘rāf…
jangan biarkan harapan kami hancur…

Panggillah kami dengan rahmat-Mu…
dan katakan kepada kami:

“Masuklah ke surga…
Aku telah mengampuni kalian…”

Āmīn…
Āmīn yā Rabbal ‘ālamīn…



Tidak ada komentar