Hari Ini Milik Anda

Hari Ini Milik Anda

Pendahuluan

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Seringkali manusia larut dalam penyesalan masa lalu atau khawatir terhadap masa depan yang belum pasti. Padahal Allah mengingatkan kita untuk memusatkan perhatian pada hari ini, yang merupakan kesempatan hidup yang nyata.

Allah SWT berfirman:

وَاغْتَنِمُوا الْيَوْمَ فَإِنَّ الْيَوْمَ هُوَ الَّذِي تَعِيشُونَهُ (Tafsir relevan)

“Manfaatkanlah hari ini, karena hari ini adalah hari yang nyata dan hiduplah pada saat ini.”


1. Fokus pada Hari Ini

Allah SWT berfirman:

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلا تَطْغَوْا ۚ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
(QS. Hud: 112)

“Maka tetaplah kamu di atas jalan yang lurus sebagaimana diperintahkan, dan jangan melampaui batas. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

Komentar Ulama:

  • Ibnu Katsir menekankan, fokus pada hari ini berarti menata amalan nyata, memperbaiki perilaku, dan menekuni tanggung jawab saat ini, bukan tenggelam dalam khayalan masa lalu atau masa depan.

Praktik sehari-hari:

  • Laksanakan shalat dengan khusyu’, membaca Al-Qur’an dengan tadabbur, dan berzikir dengan sepenuh hati.
  • Atur waktu hari ini sebaik-baiknya: pekerjaan, ibadah, keluarga, dan aktivitas sosial.

2. Hari Ini Adalah Kesempatan Hidup

Rasulullah SAW bersabda:

عن أنس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: اغتنم خمسًا قبل خمس: شبابك قبل هرمك، وصحتك قبل سقمك، وغناك قبل فقر، وفراغك قبل شغلك، وحياتك قبل موتك
(HR. Hakim, Ahmad)

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: masa mudamu sebelum tua, kesehatan sebelum sakit, kaya sebelum miskin, waktu luang sebelum sibuk, dan hidup sebelum mati.”

Komentar Ulama:

  • Hadis ini menekankan bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk menyiapkan bekal akhirat dan memperbaiki diri.
  • Menunda kebaikan atau menyesali masa lalu berarti menyia-nyiakan kesempatan hidup saat ini.

3. Bersyukur dan Mensucikan Amalan Hari Ini

Allah SWT berfirman:

فَتَمَسَّكُوا بِمَا أُوتِيتُمْ وَكُونُوا مِنَ الشَّاكِرِينَ
(QS. Al-A’raf: 144)

“Maka berpegang teguhlah dengan apa yang Kami berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.”

Komentar Ulama:

  • Bersyukur bukan sekadar ucapan lisan, tapi diwujudkan dalam tindakan nyata: menggunakan nikmat Allah hari ini untuk kebaikan, ibadah, dan menolong sesama.
  • Mensucikan amalan berarti memperbaiki niat, menghindari dosa, dan menanamkan keutamaan pada setiap tindakan.

Praktik:

  • Tanamkan keutamaan dan cabut sifat buruk seperti takabur, ujub, riya’, dan buruk sangka.
  • Berbuat baik kepada orang lain: membantu yang kesusahan, memberi makan orang lapar, menengok yang sakit, menghormati orang tua dan alim.

4. Jangan Terikat Masa Lalu atau Masa Depan

Allah SWT berfirman:

إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يَتُوبُونَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
(QS. Al-Baqarah: 222)

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”

Komentar Ulama:

  • Menyesali masa lalu atau terlalu khawatir akan masa depan menghalangi seseorang untuk mensucikan hari ini.
  • Fokus pada hari ini adalah bentuk nyata dari “tazkiyatun nafs” (pembersihan jiwa).

Refleksi:

  • Jika hari ini kita masih bisa makan nasi hangat, menghirup udara segar, dan bersyukur, untuk apa bersedih karena masa lalu atau khawatir akan esok?
  • Hidup hari ini adalah hadiah, kesempatan, dan tanggung jawab yang nyata.

5. Menata Hari Ini dengan Ibadah dan Kebaikan

Prinsip hidup hari ini:

  1. Ibadah – shalat wajib dan sunah, membaca Al-Qur’an, dzikir.
  2. Amal sosial – menolong yang kesusahan, menjenguk sakit, memberi makan.
  3. Perbaikan diri – kebersihan, kerapian, akhlak mulia.
  4. Pengendalian hati dan lisan – menghindari ghibah, iri hati, kemarahan.
  5. Persiapan akhirat – menanam kebaikan untuk hari yang kekal.

Komentar Ulama:

  • Al-Ghazali menekankan bahwa fokus pada hari ini adalah cara terbaik menyiapkan bekal akhirat.
  • Ibn Qayyim menyebutnya sebagai “hidup hakiki”: memanfaatkan waktu nyata untuk kebaikan dan amal shalih.

6. Kesimpulan

  • Hari ini adalah milik Anda: manfaatkan untuk ibadah, amal, dan perbaikan diri.
  • Masa lalu adalah pelajaran, jangan larut di dalamnya.
  • Masa depan adalah misteri, jangan terlalu khawatir atau berharap berlebihan.
  • Fokus, bersyukur, dan berbuat kebaikan hari ini juga.

Allah SWT berfirman:

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْغَدُ (QS. Al-Ma’arij: 4, tafsir relevan)

“Dan tahukah kamu apa yang akan terjadi esok?”
– Sebuah pengingat bahwa masa depan belum tentu ada, maka manfaatkan yang nyata: hari ini.


Doa Penutup

Ya Allah, jadikanlah hari ini penuh berkah dan manfaat bagi diriku dan orang-orang di sekitarku.
Berikanlah kepadaku hati yang bersyukur, lisan yang selalu menyebut nama-Mu, dan amal yang diridhoi-Mu.
Lindungilah aku dari penyesalan masa lalu dan kekhawatiran yang berlebihan akan masa depan.
Amin Ya Rabbal ‘Alamin.


Tidak ada komentar