Iman, Perjanjian, dan Ukuran Kemuliaan di Sisi Allah
Iman, Perjanjian, dan Ukuran Kemuliaan di Sisi Allah
PENDAHULUAN TEMATIK
Surah At-Taubah adalah satu-satunya surah tanpa basmalah, karena ia turun membawa ketegasan hukum, pemutusan loyalitas batin, dan penjernihan barisan iman.
📌 Ibnu Katsir berkata:
“Surah ini diturunkan untuk membedakan antara ahlul iman yang jujur dan mereka yang hanya berlindung di balik perjanjian.”
Tema besar ayat 1–20 adalah:
- Etika Islam dalam perjanjian
- Keadilan bahkan kepada musuh
- Tobat sebagai pintu persaudaraan
- Standar kemuliaan bukan simbol, tapi iman dan jihad
1. PEMUTUSAN HUBUNGAN YANG ADIL (Ayat 1–3)
📖 Ayat 1
بَرَاءَةٌ مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدتُّم مِّنَ الْمُشْرِكِينَ
“Inilah pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kalian telah mengadakan perjanjian dengan mereka.”
🧠 Penjelasan Ulama
- Ath-Thabari: ini bukan pengkhianatan, tetapi pengumuman terbuka.
- Al-Qurthubi: Islam tidak pernah memutus perjanjian secara diam-diam.
📌 Islam mengajarkan kejujuran politik dan moral, bahkan terhadap musuh.
📖 Ayat 2
فَسِيحُوا فِي الْأَرْضِ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ
“Berjalanlah kalian di muka bumi selama empat bulan…”
➡️ Ini adalah masa tenggang, bukan penyerangan mendadak.
📜 Hadis Bukhari:
Ali bin Abi Thalib diutus mengumumkan ayat ini di Mina agar seluruh manusia tahu.
📖 Ayat 3
أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُهُ
“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik.”
📌 Ibnu Katsir: ini pemutusan loyalitas aqidah, bukan kebiadaban.
2. ISLAM TIDAK PERNAH MENGKHIANATI JANJI (Ayat 4 & 7)
📖 Ayat 4
فَأَتِمُّوا إِلَيْهِمْ عَهْدَهُمْ إِلَىٰ مُدَّتِهِمْ
“Maka penuhilah perjanjian mereka sampai batas waktunya.”
📜 Hadis Nabi ﷺ:
«مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ»
“Barang siapa membunuh orang yang terikat perjanjian, ia tidak akan mencium bau surga.”
(HR. Bukhari)
📌 Al-Qurthubi: Ayat ini menjadi dalil keharaman mengkhianati perjanjian, meski dengan non-Muslim.
3. TEGAS TERHADAP PENGKHIANATAN (Ayat 5, 12–14)
📖 Ayat 5
فَإِذَا انسَلَخَ الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ…
“Apabila telah habis bulan-bulan haram, maka perangilah…”
⚠️ Ayat ini tidak berdiri sendiri.
📌 Ibnu Katsir:
“Ayat ini khusus bagi mereka yang melanggar perjanjian dan memulai permusuhan.”
📖 Ayat 12: وَطَعَنُوا فِي دِينِكُمْ
“Dan mereka mencerca agama kalian…”
📌 Ini bukan perbedaan pendapat, tapi serangan ideologis dan fisik.
4. PINTU TOBAT SELALU TERBUKA (Ayat 6 & 11)
📖 Ayat 6
وَإِنْ أَحَدٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ
“Jika ada orang musyrik meminta perlindungan, lindungilah dia…”
📌 Ath-Thabari:
Islam mendahulukan penjelasan, bukan pedang.
📖 Ayat 11 فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ
“Maka mereka adalah saudara kalian seagama.”
📌 Tobat menghapus masa lalu dan mengikat ukhuwah baru.
5. SIAPA YANG BERHAK MEMAKMURKAN MASJID? (Ayat 17–18)
📖 Ayat 17
مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَنْ يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّهِ
“Tidak pantas orang musyrik memakmurkan masjid-masjid Allah…”
📌 Makmur bukan sekadar membangun, tapi:
- iman
- shalat
- zakat
- takut hanya kepada Allah
📖 Ayat 18
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ
📜 Hadis Nabi ﷺ:
«إِذَا رَأَيْتُمُ الرَّجُلَ يَعْتَادُ الْمَسْجِدَ فَاشْهَدُوا لَهُ بِالْإِيمَانِ»
(HR. Tirmidzi – hasan)
6. UKURAN KEMULIAAN BUKAN SIMBOL (Ayat 19–20)
📖 Ayat 19
أَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ الْحَاجِّ… كَمَنْ آمَنَ بِاللَّهِ؟
“Apakah memberi minum jamaah haji sama dengan iman dan jihad?”
📌 Ibnu Katsir:
Amal sosial tanpa iman tidak setara dengan iman dan pengorbanan.
📖 Ayat 20
أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
“Mereka itulah orang-orang yang menang.”
➡️ Menang menurut Allah, bukan menurut manusia.
KESIMPULAN BESAR CERAMAH
- Islam adil dalam perjanjian
- Tegas terhadap pengkhianatan
- Membuka pintu tobat seluas-luasnya
- Menjadikan iman sebagai standar kemuliaan
- Masjid dimakmurkan oleh hati yang takut kepada Allah
- Amal tanpa iman tidak mengangkat derajat
Post a Comment