Ukhuwah yang Menyelamatkan, Persatuan yang Dirahmati

“Ukhuwah yang Menyelamatkan, Persatuan yang Dirahmati”

(Tadabbur Surah Al-Anfāl: 61–75)


PEMBUKAAN EMOSIONAL (±10 MENIT)

(Dibaca pelan, nada rendah)

Alhamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn…
Segala puji hanya milik Allah…
Yang menggenggam hati-hati kita…
Yang menyatukan jiwa-jiwa yang tak saling mengenal…
Yang mempertemukan kita bukan karena darah…
bukan karena suku…
bukan karena kepentingan…
tetapi karena iman

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ…
Nabi yang tidak hanya mengajarkan cara beribadah
tetapi mengajarkan cara hidup bersama
Nabi yang tidak hanya membangun masjid…
tetapi membangun ukhuwah

Hadirin yang dirahmati Allah…
Malam ini…
kita tidak sedang berbicara tentang musuh di luar sana…
tetapi tentang retaknya hati di antara kita
tentang umat yang rajin beribadah…
tetapi mudah saling membenci…
tentang lisan yang berdzikir…
namun hati yang enggan bersatu…

Dan Allah…
menurunkan Surah Al-Anfāl ayat 61 sampai 75…
bukan di saat umat Islam kuat…
tetapi di saat umat Islam belajar menjadi satu


BAGIAN I – DAMAI YANG BERSUMBER DARI IMAN (Ayat 61–62) (±15 MENIT)

Allah berfirman:

وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ

“Jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya, dan bertawakallah kepada Allah…”

Hadirin…
Islam bukan agama pemarah
Islam bukan agama pendendam
Islam adalah agama yang kuat hingga mampu memilih damai

Tapi dengarkan…
Allah tidak berhenti pada kata damai
Allah lanjutkan dengan satu perintah penting:

وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ

“Dan bertawakallah kepada Allah…”

Artinya apa…?
Damai tanpa tawakal → kecerobohan
Damai tanpa iman → jebakan
Damai tanpa Allah → kehancuran

Betapa banyak hari ini…
kita ingin rukun…
tapi tanpa kejujuran…
ingin bersatu…
tapi masih menyimpan dengki…
ingin damai…
tapi tetap ingin menang sendiri…

Lalu Allah menenangkan Nabi-Nya:

وَإِن يُرِيدُوا أَن يَخْدَعُوكَ فَإِنَّ حَسْبَكَ اللَّهُ

“Jika mereka hendak menipumu, maka cukuplah Allah bagimu…”

Hadirin…
orang beriman tidak paranoid
karena sandarannya bukan manusia…
tetapi Allah


BAGIAN II – HATI TIDAK BISA DISATUKAN DENGAN HARTA (Ayat 63) (±15 MENIT)

Allah berfirman:

لَوْ أَنفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَّا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ

“Walau engkau belanjakan seluruh harta di bumi, engkau tidak akan mampu menyatukan hati mereka…”

Hadirin…
ini ayat yang menampar kesombongan manusia

Umat hari ini mengira:

  • dengan program → bisa menyatu
  • dengan dana → bisa rukun
  • dengan jabatan → bisa solid

Padahal Allah berkata: HATI TIDAK TUNDUK PADA UANG
HATI TUNDUK PADA ALLAH

Muhajirin dan Ansar…
berbeda kota…
berbeda budaya…
bahkan dulu saling bermusuhan…

tapi ketika iman masuk…
Allah satukan hati mereka…

Maka jangan heran…
kalau hari ini umat kaya…
tapi tercerai…
karena iman tidak lagi di tengah


BAGIAN III – JUMLAH BUKAN KEKUATAN, SABAR ADALAH NYAWA (Ayat 65–66) (±15 MENIT)

Allah berfirman:

إِن يَكُن مِّنكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ

“Jika ada dua puluh orang yang sabar, mereka bisa mengalahkan dua ratus…”

Lalu Allah ringankan:

الْآنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنكُمْ

“Sekarang Allah meringankan kalian…”

Hadirin…
Islam bukan agama memaksa
Islam agama yang memahami manusia

Allah tahu…

  • ada lelah
  • ada takut
  • ada luka

Tapi satu yang Allah minta jangan hilang: SABAR DALAM BARISAN

Bukan sabar sendirian…
tapi sabar bersama

Karena umat tidak runtuh karena musuh…
umat runtuh karena saling meninggalkan


BAGIAN IV – JANGAN JUAL IMAN DEMI DUNIA (Ayat 67–69) (±10 MENIT)

Allah menegur dengan lembut:

تُرِيدُونَ عَرَضَ الدُّنْيَا وَاللَّهُ يُرِيدُ الْآخِرَةَ

“Kalian menghendaki dunia, Allah menghendaki akhirat…”

Hadirin…
teguran ini bukan hanya untuk sahabat
ini untuk kita…

Saat ukhuwah rusak karena:

  • warisan
  • jabatan
  • organisasi
  • perbedaan kecil

kita sedang memilih dunia
dan meninggalkan akhirat


BAGIAN V – UKHUWAH ADALAH SYARAT KESELAMATAN UMAT (Ayat 72–75) (±15 MENIT)

Allah berfirman:

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا… أُولَٰئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ

“Mereka itu saling melindungi satu sama lain…”

Lalu peringatan keras:

إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُن فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ

“Jika kalian tidak melakukannya, akan terjadi fitnah dan kerusakan besar…”

Hadirin…
ini bukan ancaman ringan…

Rusaknya ukhuwah =
✔ kebencian halal
✔ fitnah terasa wajar
✔ umat lemah tapi merasa benar

Padahal Allah ingin: umat berbeda → tetap satu
umat lemah → tetap bersama


DOA PENUTUP (±10–15 MENIT)

Allahumma…
Ya Allah…
Kami lelah berselisih…
Kami letih saling mencurigai…
Kami capek merasa paling benar…

Ya Allah…
Jika hati kami keras…
maka lembutkanlah…
Jika hati kami retak…
maka satukanlah…

Allahumma allif bayna qulūbinā…
Ya Allah…
satukan hati kami…
sebagaimana Engkau satukan Muhajirin dan Ansar…

Ya Allah…
jika ukhuwah kami rusak karena lisan kami…
ampuni kami…
jika persatuan kami hancur karena ego kami…
ampuni kami…

Ya Allah…
jangan Engkau jadikan kami umat yang banyak jumlahnya…
tapi sedikit kasih sayangnya…

Jadikan kami umat yang: saling mendoakan dalam diam…
saling memaafkan sebelum diminta…
saling menjaga kehormatan saudaranya…

Ya Allah…
matikan kami dalam iman…
bangkitkan kami dalam satu barisan…
kumpulkan kami di surga…
tanpa dendam…
tanpa benci…
tanpa luka…

Rabbana taqabbal minna…
Innaka Antas-Samī‘ul ‘Alīm…

Āmīn… Āmīn… Āmīn yā Rabbal ‘ālamīn…



Tidak ada komentar