INISIATIF DALAM ISLAM (Akhlak Pemimpin yang Dirindukan)



CERAMAH LENGKAP: INISIATIF DALAM ISLAM

(Akhlak Pemimpin yang Dirindukan)

MUQODDIMAH

Alhamdulillah… Segala puji hanya milik Allah, Dzat yang menciptakan manusia dengan akal, ilham, dan kemampuan untuk bergerak, berubah, dan memperbaiki keadaan. Shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah ﷺ—pemimpin para pemimpin, manusia dengan inisiatif paling dahsyat sepanjang sejarah manusia.

Hadirin yang dimuliakan Allah…

Salah satu akhlak terbesar dalam Islam, salah satu karakter yang melahirkan perubahan besar dalam sejarah umat, adalah inisiatif—kemampuan untuk memulai kebaikan sebelum diperintah, memperbaiki keadaan sebelum diminta, dan mencari solusi sebelum masalah membesar.

Ini bukan sekadar sifat tambahan. Ini pondasi kepemimpinan.


I. MAKNA INISIATIF DALAM SYARIAT

1. Inisiatif (مبادرة) dalam bahasa Arab

Para ulama bahasa seperti Ibnu Manzhur (Lisânul ‘Arab) menjelaskan:

المبادرة: المسارعة إلى الشيء قبل فواته
“Inisiatif adalah bersegera melakukan sesuatu sebelum kesempatannya hilang.”

Artinya: tidak menunggu diperintah, tidak menunda kebaikan.

2. Al-Qur’an memerintahkan inisiatif dalam kebaikan

Allah berfirman:

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
“Maka berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan.” (QS. Al-Baqarah: 148)

Ayat ini tidak berbunyi "tunggu perintah", tetapi berlomba—artinya bergerak lebih dulu.

Imam Al-Qurthubi berkata:

“Ayat ini menunjukkan bahwa Allah mencintai hamba yang mendahulukan kebaikan sebelum diperintah dan sebelum orang lain melakukannya.”


II. RASULULLAH ﷺ—MANUSIA DENGAN INISIATIF TERBESAR

Michael H. Hart menempatkan Nabi Muhammad ﷺ sebagai manusia paling berpengaruh dalam sejarah. Salah satu penyebabnya adalah inisiatif beliau yang luar biasa dalam menyelesaikan masalah dan memperbaiki keadaan umat manusia.

1. Nabi sebagai rahmat dengan solusi

Allah berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.”
(QS. Al-Anbiyā’: 107)

Rahmat yang dibawa beliau bukan pasif—beliau aktif menciptakan solusi:
moral, sosial, ekonomi, perang, perdamaian, bahkan peradaban.


III. CONTOH INISIATIF NABI ﷺ YANG MENJADI PELAJARAN BESAR

1. Inisiatif saat pembangunan Ka’bah

Ketika suku Quraisy berselisih siapa yang meletakkan Hajar Aswad, hampir terjadi perang suku. Rasulullah ﷺ hadir membawa solusi.

Beliau bentangkan kain, meletakkan Hajar Aswad di tengahnya, lalu mengajak semua ketua suku memegang ujung kain.

Imam Ibn Katsir berkata:

“Solusi Nabi adalah solusi paling cerdas yang memadamkan fitnah besar.”

Beliau bergerak sebelum konflik membesar. Inilah inisiatif.


2. Inisiatif di tengah gelapnya masyarakat jahiliyah

Masyarakat Arab jahiliyah penuh:

  • Perbudakan
  • Perang suku
  • Pembunuhan bayi perempuan
  • Zina
  • Kesyirikan

Nabi tidak menunggu desakan masyarakat. Beliau mulai perubahan seorang diri, diam-diam, sabar, penuh strategi, dan tidak berhenti.


3. Hadis yang memerintahkan inisiatif

Hadis 1 – Bergegas dalam kebaikan

Rasulullah ﷺ bersabda:

بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ
“Bersegeralah kalian melakukan amal-amal shaleh.”
(HR. Muslim)

Imam Nawawi menjelaskan:

“Makna ‘بادِروا’ adalah jangan menunda kebaikan, jangan menunggu kondisi ideal, tapi lakukan segera.”


Hadis 2 – Orang terbaik adalah yang memberi manfaat

Rasulullah ﷺ bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.”
(HR. Thabrani)

Memberi manfaat tidak mungkin tanpa inisiatif.


IV. INISIATIF MENURUT PARA ULAMA

1. Ibnu Taimiyah

“Pemimpin sejati adalah yang memulai perbaikan sebelum diperintah, dan berhenti sebelum ditegur.”

2. Imam Al-Ghazali

Dalam Ihya’ Ulumiddin beliau menekankan:

“Sifat paling mulia dalam diri pemimpin adalah keberanian mengambil langkah pertama menuju perbaikan.”

Inisiatif adalah langkah pertama itu.


V. MENGAPA PEMIMPIN WAJIB PUNYA INISIATIF?

1. Karena tugas pemimpin adalah memperbaiki keadaan

Pemimpin tidak hanya melestarikan yang baik, tetapi mengubah yang buruk menjadi baik.
Tanpa inisiatif, tak ada perubahan.

2. Karena Islam memerintahkan mengadopsi hal baru yang lebih maslahat

Kaedah ulama:

الْمُحَافَظَةُ عَلَى الْقَدِيمِ الصَّالِحِ وَالأَخْذُ بِالْجَدِيدِ الأَصْلَحِ
“Melestarikan tradisi lama yang baik, dan mengambil hal baru yang lebih baik.”

Ini adalah definisi inisiatif.

3. Karena pemimpin perlu ide sendiri

Pemimpin yang hanya menunggu perintah bukan pemimpin—hanya operator.


VI. CARA MENGEMBANGKAN INISIATIF MENURUT ISLAM

1. Jadilah pelopor (self-starter)

Allah mencintai pelopor:

وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ أُولٰئِكَ الْمُقَرَّبُونَ
“Orang-orang yang paling dahulu berbuat kebaikan, merekalah yang paling dekat kepada Allah.”
(QS. Al-Wāqi‘ah: 10–11)

Inisiatif mendekatkan kita pada Allah.


2. Lakukan dengan cepat—jangan tunda

Rasulullah ﷺ bersabda:

تَرْكُ الْخَيْرِ شَرٌّ
“Meninggalkan kebaikan adalah keburukan.”
(HR. Thabrani)

Menunda kebaikan sama dengan mematikan peluang.


3. Fokus pada hasil akhir

Ketika beban terasa berat, ingatlah janji Allah:

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.”
(QS. Asy-Syarh: 6)

Pemimpin tidak takut proses. Ia melihat hasil.


VII. INISIATIF + KEBERANIAN = PEMIMPIN SEJATI

Ingat kaidah emas:

Keberanian tanpa inisiatif = hanya jadi pesuruh.
Inisiatif tanpa keberanian = hanya jadi pemikir.
Gabungan keduanya = pemimpin sejati.

Rasulullah ﷺ memiliki keduanya.


VIII. PENUTUP (RETORIKA)

Hadirin sekalian…

Perubahan tidak lahir dari orang yang pasif.
Kemenangan tidak dicapai oleh orang yang menunggu.
Sejarah tidak mencatat orang yang hanya mengikuti arus.
Tetapi sejarah mencatat orang yang memulai langkah pertama.

Rasulullah memulai sendirian.
Para sahabat memulai sendirian.
Setiap pemimpin besar memulai sendirian.

Maka hari ini…
Mulailah kebaikan walau kecil.
Mulailah perbaikan walau sendiri.
Mulailah inisiatif walau belum sempurna.

Karena Allah tidak melihat besar kecilnya karya—
Tetapi siapa yang memulai lebih dulu demi kebaikan.



Tidak ada komentar