JANGAN SALAH MEMINTA, JANGAN SALAH MENJALANI HIDUP

JANGAN SALAH MEMINTA, JANGAN SALAH MENJALANI HIDUP

(Tafsir Jalalain Al-Baqarah 201–220)


PEMBUKAAN (±10 menit | Nada tenang – merendah)

Alhamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn…

Segala puji bagi Allah…
Allah yang menciptakan kita bukan tanpa tujuan,
yang menghidupkan kita bukan untuk main-main,
dan yang akan mematikan kita bukan tanpa perhitungan.

Shalawat dan salam semoga tercurah
kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ,
manusia yang paling mengenal dunia,
namun tidak pernah diperbudak olehnya.

Jamaah yang dirahmati Allah…

Banyak manusia hidup sibuk,
namun tidak tahu untuk apa ia hidup.
Banyak manusia berdoa,
namun salah dalam meminta.
Banyak manusia beribadah,
namun tersesat dalam menjalani agama.

Malam ini…
Allah ingin meluruskan arah hidup kita
melalui ayat-ayat yang sangat jujur…
ayat yang menelanjangi hati manusia.


BAGIAN I – DOA YANG PALING JUJUR (±10 menit)

Allah berfirman:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ 

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia,
kebaikan di akhirat,
dan lindungilah kami dari siksa neraka.”

Jamaah…

Inilah doa paling seimbang.
Bukan doa orang rakus dunia,
dan bukan doa orang yang melupakan tanggung jawab dunia.

Imam Jalalain berkata:
Hasanah dunia adalah nikmat yang menolong ketaatan,
bukan nikmat yang melalaikan.

Berapa banyak orang diberi harta…
namun hartanya menyeret ke neraka.
Berapa banyak orang diberi jabatan…
namun jabatannya menjadi saksi kebinasaannya.

Karena itu…
jangan minta dunia tanpa akhirat.
Dan jangan kejar akhirat sambil merusak dunia.


BAGIAN II – ALLAH CEPAT HISAB (±5 menit)

Allah melanjutkan:

وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ 

Allah Maha Cepat Perhitungan-Nya.

Dalam hadis disebutkan:
Allah menghisab seluruh makhluk
dalam waktu setengah hari dunia.

Jamaah…

Kita sering berkata,
“Masih panjang umur…”
Padahal yang cepat bukan ajal,
tetapi hisab Allah.

Yang menunda tobat bukan Allah…
yang menunda adalah kita sendiri.


BAGIAN III – HAJI & ZIKIR: INGAT AKHIR, BUKAN SEKADAR RITUAL (±8 menit)

Allah berfirman:

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ 

Zikir di hari-hari tasyrik…
bukan hanya untuk orang yang berhaji.

Itu simbol kehidupan mukmin:
hidupnya dipenuhi ingatan kepada Allah.

Lalu Allah berkata:

وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ 

Ingat…
kalian akan dikumpulkan kepada-Nya.

Jamaah…

Haji mengajarkan satu hal:
semua akan pulang…
dan tidak satu pun membawa dunia.


BAGIAN IV – LISAN MANIS, HATI BUSUK (±12 menit)

Allah membuka tabir:

وَمِنَ النَّاسِ مَن يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا 

Ada manusia…
ucapannya indah…
ayatnya fasih…
retorikanya memikat…

Namun Allah berkata:

وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَامِ 

Ia adalah musuh paling keras.

Jamaah…

Ini ayat tentang kemunafikan.
Tentang orang yang berbicara agama,
namun merusak agama.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Yang paling aku takutkan atas umatku
adalah munafik yang pandai berbicara.”

Orang seperti ini…
jika dinasihati, bukan sadar…
tetapi marah.

أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْإِثْمِ 

Kesombongannya justru membawanya pada dosa.


BAGIAN V – MANUSIA LANGKA: YANG MENJUAL DIRINYA (±10 menit)

Lalu Allah menghadirkan kontras:

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَشْرِي نَفْسَهُ
ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ 

Ada manusia…
yang menjual dirinya demi ridha Allah.

Ini tentang Shuhaib Ar-Rumi.
Ia tinggalkan seluruh hartanya demi iman.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sungguh beruntung Shuhaib!”

Jamaah…

Surga tidak murah.
Iman selalu punya harga.

Jika iman tidak pernah menuntut pengorbanan,
maka patut kita bertanya:
apakah itu iman yang sejati?


BAGIAN VI – ISLAM SETENGAH-SETENGAH (±10 menit)

Allah memperingatkan:

ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً 

Masuk Islam secara keseluruhan.

Bukan shalat tapi menipu.
Bukan puasa tapi zalim.
Bukan haji tapi merusak.

Setan tidak menyuruh kafir sekaligus…
ia menyuruh menunda ketaatan.

وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ 

Langkah kecil…
yang lama-lama menjauhkan dari Allah.


BAGIAN VII – DUNIA YANG MENIPU (±8 menit)

Allah berfirman:

زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا 

Dunia dihias…
hingga tampak segalanya.

Mereka menertawakan orang beriman:
“Kenapa hidupmu susah?”
“Kenapa tidak nikmati dunia?”

Padahal Rasulullah ﷺ bersabda:

“Dunia adalah penjara bagi orang beriman.”

Jamaah…

Jika dunia terasa sempit,
mungkin karena hati kita terlalu besar untuk dunia.


BAGIAN VIII – JALAN SURGA ITU BERAT (±10 menit)

Allah bertanya:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ
وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِن قَبْلِكُمْ 

Apakah kalian mengira masuk surga tanpa ujian?

Mereka diuji:
miskin…
sakit…
takut…

Sampai berkata:
“Kapan pertolongan Allah datang?”

Lalu Allah menjawab:

أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ 

Jamaah…

Jika hari ini berat…
jangan putus asa…
mungkin pertolongan Allah sedang sangat dekat.


BAGIAN IX – HARTA & AMANAH (±7 menit)

Allah berfirman:

مَاذَا يُنفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ 

Infakkan yang lebih.
Bukan yang menyiksa diri,
dan bukan yang ditahan karena cinta dunia.

Dan tentang anak yatim:

إِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ 

Mengurus mereka dengan baik…
itulah ukuran kejujuran iman.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Aku dan penanggung anak yatim
seperti dua jari ini di surga.”


PENUTUP (±5 menit)

Jamaah yang dirahmati Allah…

Ayat-ayat ini mengajarkan satu hal besar:
hidup ini bukan milik kita.

Kita hanya sedang berjalan
menuju hari pengumpulan…
menuju hisab…
menuju perjumpaan…

Maka jangan salah meminta…
dan jangan salah menjalani hidup…

Mari pulang kepada Allah…
sebelum kita dipulangkan…


DOA PENUTUP 

(Lirih – penuh pengakuan – harapan – kepasrahan)


Ya Allah…
Tuhan kami…
Tuhan yang Maha Mendengar bisikan hati,
yang Maha Mengetahui air mata yang belum jatuh,
yang Maha Tahu luka yang tak sanggup kami ceritakan…

Pada malam ini…
kami duduk di hadapan-Mu
bukan sebagai orang-orang yang suci,
tetapi sebagai hamba-hamba yang penuh dosa
penuh khilaf…
penuh kelalaian…

Ya Allah…
jika Engkau menilai kami dengan keadilan-Mu,
maka binasa lah kami…
tetapi jika Engkau menilai kami dengan rahmat-Mu,
maka selamatlah kami…


Ya Allah…
kami mengaku…
sering lisan kami menyebut nama-Mu,
namun hati kami lalai dari-Mu…

Kami mengaku…
sering berdoa meminta dunia,
namun lupa bersiap untuk akhirat…

Kami mengaku…
kami tahu kebenaran,
namun sering menundanya…
kami tahu perintah-Mu,
namun sering menawarnya…

Ampuni kami, ya Allah…
ampuni dosa-dosa kami yang terang-terangan…
dan dosa-dosa kami yang tersembunyi…
yang kami ingat maupun yang telah kami lupakan…
yang dilakukan dengan sengaja
maupun karena kebodohan kami…


Ya Allah…
Engkau berfirman:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Maka kami memohon kepada-Mu, ya Allah…

Berilah kami kebaikan dunia
yang mendekatkan kami kepada-Mu…
bukan dunia yang melalaikan…
bukan dunia yang membutakan hati kami…

Berilah kami kebaikan akhirat…
ampuni dosa kami sebelum kami menghadap-Mu…
ringankan hisab kami…
terangi kubur kami…
dan masukkan kami ke dalam surga-Mu
tanpa Engkau hinakan kami…

Dan lindungilah kami, ya Allah…
dari api neraka…
dari panasnya…
dari sempitnya…
dari azabnya…
dari penyesalan yang tiada akhir…


Ya Allah…
kami takut…
karena Engkau Maha Cepat hisab-Mu…
sementara kami sering menunda taubat…

Kami takut…
karena ajal bisa datang kapan saja…
sementara bekal kami sangat sedikit…

Maka jangan Engkau cabut nyawa kami, ya Allah…
kecuali dalam keadaan
Engkau ridha kepada kami…

Jangan Engkau wafatkan kami
kecuali dalam keadaan
hati kami sedang mengingat-Mu…
lisan kami menyebut nama-Mu…
dan iman masih tersisa di dada kami…


Ya Allah…
jauhkan kami dari kemunafikan…
dari lisan yang indah
namun hati yang rusak…
dari amal yang tampak baik
namun niat yang busuk…

Jadikan kami hamba-hamba-Mu
yang jujur kepada-Mu…
yang takut kepada-Mu dalam sepi
sebagaimana kami takut kepada-Mu di hadapan manusia…

Ya Allah…
jangan Engkau jadikan kami
termasuk orang-orang yang tahu kebenaran
namun menolaknya…
yang mendengar ayat-ayat-Mu
namun tidak mengamalkannya…


Ya Allah…
tanamkan dalam hati kami iman yang utuh…
bukan iman setengah-setengah…
bukan Islam yang dipilih sesuai selera…
tetapi Islam yang kami terima sepenuhnya
walau berat…
walau menyakitkan…
walau harus berkorban…

Ajarkan kami untuk mencintai ketaatan…
dan membenci maksiat…
walaupun hawa nafsu kami mengajaknya…


Ya Allah…
jika hari-hari kami terasa berat…
jika hidup kami terasa sempit…
jika doa kami terasa lama dikabulkan…

maka kuatkan hati kami, ya Allah…
jangan biarkan kami berprasangka buruk kepada-Mu…
karena Engkau berjanji
bahwa pertolongan-Mu itu dekat…


Ya Allah…
berkahilah harta kami…
jangan Engkau jadikan harta kami
sebagai sebab kesombongan…
atau sebab kelalaian…

Ajarkan kami memberi…
sebelum kami diminta…
menolong…
sebelum kami dimintai pertolongan…

Lembutkan hati kami terhadap anak yatim…
terhadap yang lemah…
terhadap yang tak bersuara…

Jangan Engkau biarkan kami
menghadap-Mu
dengan membawa kezaliman kepada siapa pun…


Ya Allah…
ampuni kedua orang tua kami…
ampuni dosa-dosa mereka…
angkat derajat mereka…
sayangi mereka
sebagaimana mereka menyayangi kami
saat kami lemah dan tak berdaya…

Jika mereka telah tiada, ya Allah…
lapangkan kubur mereka…
terangi kubur mereka…
dan kumpulkan kami bersama mereka
di surga-Mu kelak…


Ya Allah…
perbaiki akhir hidup kami…
jadikan sebaik-baik amal kami
adalah amal di akhir usia kami…
dan sebaik-baik hari kami
adalah hari saat kami bertemu dengan-Mu…

Jangan Engkau hinakan kami
pada hari manusia dikumpulkan…
jangan Engkau buka aib kami
di hadapan seluruh makhluk…

Naungi kami dengan rahmat-Mu…
di hari ketika tiada naungan
selain naungan-Mu…


Ya Allah…
kami pulang dari majelis ini
dengan hati yang berharap…
dengan jiwa yang takut…
dengan iman yang ingin Engkau jaga…

Maka jangan Engkau kembalikan kami
dalam keadaan hampa…
catatlah majelis ini
sebagai majelis yang Engkau rahmati…
yang Engkau ampuni…
yang Engkau turunkan sakinah di dalamnya…


رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا
إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
وَتُبْ عَلَيْنَا
إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Dan sampaikan shalawat dan salam
kepada junjungan kami Nabi Muhammad ﷺ,
kepada keluarganya,
para sahabatnya,
dan orang-orang yang mengikuti jalan beliau hingga akhir zaman.

Walhamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn…



Tidak ada komentar