Rumah Tangga di Bawah Cahaya Hudûdullâh
“Rumah Tangga di Bawah Cahaya Hudûdullâh”
Tadabbur Al-Baqarah 221–240
PEMBUKAAN (±10 menit)
الحمد لله رب العالمين…
Segala puji bagi Allah…
Hadirin yang dirahmati Allah…
Di zaman ketika cinta dipermainkan,
ketika pernikahan hanya dihitung dengan pesta,
ketika talak dianggap solusi instan,
dan anak-anak tumbuh tanpa pelukan ayah…
Allah menurunkan ayat-ayat panjang,
ayat-ayat yang tidak singkat,
karena masalah keluarga tidak sederhana.
Al-Baqarah ayat 221 sampai 240
bukan sekadar hukum,
tetapi air mata Allah untuk keluarga manusia.
BAGIAN I – SALAH PILIH PASANGAN, SALAH ARAH KEHIDUPAN (±15 menit)
Allah berfirman:
﴿وَلَا تَنكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّىٰ يُؤْمِنَّ﴾
Wahai jamaah…
Allah tidak berkata:
“Jangan menikah karena miskin.”
“Jangan menikah karena rupa.”
Tapi Allah berkata:
“Jangan menikah karena ia tidak beriman.”
Karena iman bukan hiasan,
iman adalah kompas hidup.
Berapa banyak rumah tangga hancur
bukan karena kurang harta,
tetapi karena tidak ada Allah di dalamnya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
«فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ»
“Pilihlah yang beragama.”
Bukan yang paling cantik,
tapi yang takut dosa.
Bukan yang paling kaya,
tapi yang takut neraka.
📌 Hadirin…
Lebih baik hidup sederhana bersama orang beriman
daripada hidup mewah menuju api neraka.
BAGIAN II – HUBUNGAN SUAMI ISTRI: SUCI, BUKAN LIAR (±10 menit)
Allah berfirman:
﴿قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ﴾
Islam tidak membunuh syahwat,
Islam mensucikannya.
Hubungan suami istri bukan sekadar biologis,
tetapi ibadah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
«وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ»
Bahkan jima’ pun bisa jadi sedekah
jika dilakukan dengan taat.
📌 Wahai para suami…
Jangan jadikan istrimu objek,
jadikan ia amanah.
BAGIAN III – SUMPAH, EGO, DAN KEZALIMAN HALUS (±10 menit)
Allah berfirman:
﴿لَا تَجْعَلُوا اللَّهَ عُرْضَةً لِأَيْمَانِكُمْ﴾
Ada orang berkata:
“Demi Allah, saya tidak akan memaafkan.”
“Demi Allah, saya tidak mau rujuk.”
Padahal sumpah itu menghalangi kebaikan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
«فَلْيُكَفِّرْ عَنْ يَمِينِهِ»
Langgarlah sumpahmu
jika sumpah itu menghalangi kebaikan.
📌 Jangan bawa nama Allah untuk membela ego.
BAGIAN IV – TALAK: BOLEH, TAPI MENYAKITKAN (±15 menit)
Allah berfirman:
﴿الطَّلَاقُ مَرَّتَانِ﴾
Talak halal,
tetapi dibenci Allah.
Talak bukan alat balas dendam,
bukan ancaman,
bukan senjata.
﴿فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ﴾
Jika bertahan:
dengan kebaikan.
Jika berpisah:
dengan kehormatan.
📌 Wahai suami…
Jangan tahan istrimu hanya untuk menyakitinya.
Itu kezaliman, walau sah di kertas.
BAGIAN V – HAK PEREMPUAN DALAM ISLAM (±10 menit)
Allah berfirman:
﴿وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ﴾
Islam datang
bukan untuk menindas perempuan,
tetapi menyelamatkannya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
«خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ»
Ukuran lelaki mulia
bukan di luar rumah,
tetapi di dalam rumah.
📌 Jika engkau lembut pada istrimu,
Allah lembut padamu.
BAGIAN VI – ANAK: AMANAH, BUKAN BEBAN (±10 menit)
Allah berfirman:
﴿وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ﴾
Anak tidak minta dilahirkan,
tapi Allah meminta dipertanggungjawabkan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
«كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَعُولُ»
📌 Bapak yang pergi tanpa tanggung jawab,
akan dituntut di hadapan Allah.
BAGIAN VII – SHALAT: TIANG KESELAMATAN RUMAH (±10 menit)
﴿حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ﴾
Jika shalat hancur,
rumah akan hancur.
Jika shalat dijaga,
Allah akan menjaga keluarga.
📌 Shalat bukan beban,
shalat adalah pelindung.
PENUTUP MENGGETARKAN (±10 menit)
Hadirin yang dirahmati Allah…
Jika rumah tangga dibangun
di atas hawa nafsu → hancur.
Di atas adat → rapuh.
Di atas cinta semata → goyah.
Tetapi jika dibangun
di atas hudûdullâh,
maka meski sederhana
ia akan menuju surga.
Mari kita pulang hari ini
dengan tekad:
“Aku ingin rumahku dijaga Allah.”
DOA PENUTUP
اللَّهُمَّ يَا اللَّهُ…
اللَّهُمَّ يَا رَبَّنَا…
Ya Allah…
kami datang kepada-Mu dengan hati yang lelah,
dengan dosa yang bertumpuk,
dengan rumah-rumah yang kadang kehilangan cahaya.
Ya Allah…
Engkau yang menciptakan cinta,
Engkau yang menyatukan dua hati,
Engkau pula yang Maha Kuasa memisahkan jika kami melanggar batas-Mu.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيمَانًا صَادِقًا فِي قُلُوبِنَا
وَنَسْأَلُكَ بُيُوتًا تُقَامُ فِيهَا الصَّلَاةُ
وَتُتْلَى فِيهَا آيَاتُكَ
وَيُذْكَرُ فِيهَا اسْمُكَ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ
Ya Allah…
jangan Engkau jadikan rumah kami tempat maksiat,
jangan Engkau jadikan keluarga kami lalai dari-Mu,
jangan Engkau cabut keberkahan dari rumah yang Engkau titipkan kepada kami.
Ya Allah…
ampuni dosa para suami
yang keras terhadap istri-istrinya,
yang lupa bahwa istri adalah amanah,
yang lupa bahwa air mata perempuan adalah doa yang menembus langit.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْأَزْوَاجِ
وَاهْدِ قُلُوبَهُمْ
وَاجْعَلْهُمْ رِجَالًا عِنْدَكَ قَبْلَ أَنْ يَكُونُوا رِجَالًا عِنْدَ النَّاسِ
Ya Allah…
ampuni dosa para istri
yang menyimpan luka tanpa suara,
yang memendam sedih tanpa keluh,
yang tetap bertahan demi anak-anaknya.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلنِّسَاءِ
وَارْبِطْ عَلَى قُلُوبِهِنَّ
وَاجْعَلْهُنَّ قُرَّةَ عَيْنٍ لِأَزْوَاجِهِنَّ
وَاجْعَلْ أَزْوَاجَهُنَّ قُرَّةَ عَيْنٍ لَهُنَّ
Ya Allah…
jika ada di antara kami yang sedang berada di tepi perpisahan,
jika ada rumah tangga yang hampir runtuh,
jika ada cinta yang hampir padam…
Maka jika Engkau tahu perpisahan itu lebih baik,
pisahkanlah kami dengan cara yang Engkau ridai,
tanpa dendam, tanpa aniaya, tanpa dosa yang bertambah.
Namun jika Engkau tahu rujuk itu lebih baik,
lembutkan hati-hati kami,
luluhkan ego kami,
dan pertemukan kembali kami dalam kebaikan.
اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا
كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِ أَهْلِ الْإِيمَانِ
وَاصْرِفْ عَنَّا نَزَغَاتِ الشَّيْطَانِ
Ya Allah…
kami titipkan anak-anak kami kepada-Mu,
anak-anak yang lahir tanpa memilih orang tuanya,
anak-anak yang kelak akan Kau tanyai tentang kami.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْلَادَنَا صَالِحِينَ
حَافِظِينَ لِلصَّلَاةِ
بَارِّينَ بِنَا
وَسِتْرًا لَنَا فِي الدُّنْيَا
وَشَفَاعَةً لَنَا فِي الْآخِرَةِ
Ya Allah…
jangan Engkau jadikan kami orang tua
yang meninggalkan luka pada anak-anaknya,
yang meninggalkan trauma,
yang meninggalkan rumah tanpa rasa aman.
Ya Allah…
hidupkan shalat di rumah kami,
tegakkan shalat di hati kami,
jangan Engkau cabut shalat dari hidup kami
meski kami sedang lelah, sedih, dan terjatuh.
اللَّهُمَّ اجْعَلِ الصَّلَاةَ نُورًا فِي بُيُوتِنَا
وَنُورًا فِي قُلُوبِنَا
وَنُورًا فِي قُبُورِنَا
وَنُورًا يَوْمَ نَلْقَاكَ
Ya Allah…
jika hari ini masih ada dosa yang kami sembunyikan,
air mata yang belum tumpah,
penyesalan yang belum terucap…
Maka terimalah taubat kami,
hapuskan kesalahan kami,
dan jangan Engkau permalukan kami di hadapan-Mu kelak.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ حُسْنَ الْخَاتِمَةِ
وَنَسْأَلُكَ جَنَّةً تَجْمَعُنَا فِيهَا
مَعَ أَزْوَاجِنَا
وَأَوْلَادِنَا
وَأَحِبَّتِنَا
Ya Allah…
jangan Engkau pisahkan kami di akhirat
setelah Engkau satukan kami di dunia.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ
وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا
إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
وَتُبْ عَلَيْنَا
إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
آمِيْن… آمِيْن… آمِيْن…
Post a Comment