JANGAN ULANGI KESALAHAN MEREKA
“JANGAN ULANGI KESALAHAN MEREKA…”
Tafsir Jalalain Al-Māidah: 21–40
🌿 PEMBUKAAN YANG MELUNAKKAN HATI (±10 menit)
الحمد لله رب العالمين…
الحمد لله الذي فتح باب التوبة قبل أن تغلق الأعمار…
الحمد لله الذي لم يفضحنا رغم dosa yang bertumpuk…
Jamaah yang dimuliakan Allah…
Malam ini…
izinkan mimbar ini tidak berteriak,
tetapi menangis bersama hati kita.
Karena Al-Qur’an yang akan kita dengar malam ini…
bukan untuk orang lain…
tetapi untuk kita.
🕊️ BAGIAN I
SAAT ALLAH MEMANGGIL, TETAPI MANUSIA MUNDUR
(Al-Māidah: 21 | ±15 menit)
(bacakan ayat perlahan, tartil, suara bergetar)
يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ…
Artinya:
“Wahai kaumku, masuklah ke negeri suci yang Allah tetapkan bagimu…”
(diam sejenak)
Jamaah…
Allah tidak berkata: “mungkin”
Allah berkata: “Aku tetapkan”
Tapi apa jawaban manusia…?
💔 BAGIAN II
TAKUT YANG MENGALAHKAN IMAN
(Al-Māidah: 22–24 | ±15 menit)
إِنَّ فِيهَا قَوْمًا جَبَّارِينَ…
“Mereka besar… mereka kuat…”
(nada mulai meninggi, sedih)
Jamaah…
takut itu wajar…
tetapi takut yang membatalkan perintah Allah adalah bencana.
Dan puncaknya…
اذْهَبْ أَنتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَا…
(suara menurun, lirih)
“Pergilah… engkau dan Tuhanmu saja…”
Astaghfirullah…
🎤 RENUNGAN MENANGIS
Berapa kali kita berkata dalam hati:
“Ya Allah… jangan sekarang.”
“Ya Allah… nanti dulu.”
“Ya Allah… orang lain saja.”
Padahal Allah menunggu kita taat,
bukan kita pandai beralasan.
🌪️ BAGIAN III
AZAB YANG BUKAN PETIR, TAPI KESESAIAN PANJANG
(Al-Māidah: 26 | ±10 menit)
فَإِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيْهِمْ أَرْبَعِينَ سَنَةً يَتِيهُونَ فِي الْأَرْضِ
Artinya:
“Negeri itu diharamkan atas mereka selama 40 tahun, mereka tersesat.”
(diam lama)
Bukan mati…
bukan dibinasakan…
tetapi hidup tanpa arah.
Bukankah itu yang kita rasakan hari ini…?
🩸 BAGIAN IV
DOSA DENGKI & PEMBUNUHAN PERTAMA
(Al-Māidah: 27–31 | ±15 menit)
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
Habil tidak marah…
tidak membalas…
tidak membenci…
Ia hanya berkata:
“Masalahnya bukan padamu… tapi pada takwaku.”
(suara pecah)
Tapi Qabil…
membiarkan dengki tumbuh,
hingga tangannya berlumur darah saudaranya sendiri.
🕯️ BAGIAN V
SATU NYAWA, NILAINYA SELURUH DUNIA
(Al-Māidah: 32 | ±10 menit)
فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا
Satu nyawa…
bukan angka…
bukan statistik…
Tetapi harga kemanusiaan.
(jeda panjang)
⚖️ BAGIAN VI
HUKUMAN ALLAH & PINTU TAUBAT
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا مِن قَبْلِ أَن تَقْدِرُوا عَلَيْهِمْ
Allah Maha Adil…
tetapi tidak pernah menutup pintu taubat.
(suara sangat lembut)
Selama nyawa belum sampai tenggorokan…
selama matahari belum terbit dari barat…
🌧️ BAGIAN VII
AKHIR YANG MENGGETARKAN
(Al-Māidah: 36–40 | ±10 menit)
يُرِيدُونَ أَن يَخْرُجُوا مِنَ النَّارِ وَمَا هُم بِخَارِجِينَ مِنْهَا
(suara lirih, menahan tangis)
Di neraka…
tak ada “nanti”…
tak ada “kalau saja”…
🌙 PENUTUP
Jamaah yang dirahmati Allah…
Jangan jadi seperti mereka:
- dipanggil tapi mundur
- dinasihati tapi membantah
- diperingatkan tapi menunda
(diam, lalu sangat pelan)
Malam ini…
kalau bukan sekarang…
kapan lagi?
🌙 DOA PENUTUP
🕯️ Teks Arab
اللَّهُمَّ… اللَّهُمَّ
إِنَّا نَقِفُ عَلَىٰ بَابِكَ وُقُوفَ الضُّعَفَاءِ،
وَنَمُدُّ أَيْدِيَنَا مَدَّ الْفُقَرَاءِ،
وَنُخْفِضُ رُؤُوسَنَا خَجَلًا مِنْ كَثْرَةِ مَا عَصَيْنَاكَ.
يَا اللَّهُ…
لَسْنَا مِنْ أَهْلِ الطَّاعَةِ الْخَالِصَةِ،
وَلَا مِنْ أَهْلِ الْقُلُوبِ السَّلِيمَةِ،
وَلَكِنَّا عِبَادُكَ الَّذِينَ لَا بَابَ لَهُمْ سِوَاكَ.
يَا رَبِّ…
إِنَّ ذُنُوبَنَا كَثِيرَةٌ،
وَإِنَّ تَقْصِيرَنَا عَظِيمٌ،
وَإِنَّ أَعْمَارَنَا تَمْضِي،
وَأَنْتَ تَعْلَمُ سِرَّنَا وَعَلَانِيَتَنَا.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ…
كَمْ مَرَّةً نَادَيْتَنَا فَتَوَانَيْنَا،
وَكَمْ مَرَّةً أَمَرْتَنَا فَتَرَدَّدْنَا،
وَكَمْ مَرَّةً فَتَحْتَ لَنَا بَابَ التَّوْبَةِ فَأَجَّلْنَا.
يَا رَبِّ…
نَخْشَىٰ أَنْ نَكُونَ مِمَّنْ قُلْتَ فِيهِمْ:
﴿اذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَا﴾
نَخْشَىٰ أَنْ نَكُونَ مِمَّنْ قَعَدُوا عَنْ طَاعَتِكَ،
وَاخْتَارُوا الرَّاحَةَ عَلَىٰ الْجِهَادِ مَعَ النَّفْسِ.
اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَاعِدِينَ،
وَلَا مِنَ الْمُتَخَاذِلِينَ،
وَلَا مِنَ الَّذِينَ يَعْلَمُونَ الْحَقَّ ثُمَّ يَتْرُكُونَهُ.
يَا اللَّهُ…
إِنَّ قُلُوبَنَا قَدْ قَسَتْ،
وَإِنَّ عُيُونَنَا قَدْ جَفَّتْ،
فَاسْكُبْ فِيهَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يُحْيِيهَا.
اللَّهُمَّ أَحْيِ قُلُوبَنَا بَعْدَ مَوْتِهَا،
وَطَهِّرْهَا مِنَ الْحَسَدِ كَمَا طَهَّرْتَ قَلْبَ هَابِيلَ،
وَلَا تَتْرُكْ لِلشَّيْطَانِ عَلَيْنَا سَبِيلًا.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ دَاءِ الْحَسَدِ،
وَمِنْ قَسْوَةِ الْقَلْبِ،
وَمِنْ طُولِ الْأَمَلِ،
وَمِنَ التَّسْوِيفِ فِي التَّوْبَةِ.
يَا رَبِّ…
كَمْ مِنْ ذَنْبٍ سَتَرْتَهُ عَلَيْنَا وَلَمْ تَفْضَحْنَا،
وَكَمْ مِنْ بَلَاءٍ صَرَفْتَهُ عَنَّا وَلَمْ نَشْعُرْ،
فَكَيْفَ لَا نَسْتَحْيِي مِنْكَ؟
اللَّهُمَّ إِنَّا تُبْنَا إِلَيْكَ تَوْبَةَ النَّادِمِينَ،
تَوْبَةَ مَنْ لَا مَلْجَأَ لَهُ إِلَّا أَنْتَ،
تَوْبَةَ مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ بَابَكَ أَوْسَعُ مِنْ ذُنُوبِهِ.
اللَّهُمَّ إِنْ كُنَّا قَدْ أَخَّرْنَا التَّوْبَةَ سِنِينَ،
فَلَا تُؤَخِّرْ عَنَّا رَحْمَتَكَ لَحْظَةً.
اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ آخِرَ كَلَامِنَا مِنَ الدُّنْيَا غَفْلَةً،
وَلَا تَجْعَلْنَا مِمَّنْ يُرِيدُونَ الْخُرُوجَ مِنَ النَّارِ وَلَا يَخْرُجُونَ.
يَا اللَّهُ…
اكْتُبْ لَنَا تَوْبَةً لَا نَنْتَكِسُ بَعْدَهَا أَبَدًا،
وَقَلْبًا لَا يَعُودُ لِلْمَعْصِيَةِ بَعْدَ الْيَوْمِ.
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ سَرَائِرَنَا،
وَاجْعَلْ ظَاهِرَنَا خَيْرًا مِنْ بَاطِنِنَا،
وَاجْعَلْ بَاطِنَنَا عَامِرًا بِحُبِّكَ وَخَشْيَتِكَ.
اللَّهُمَّ إِنَّ بَيْنَنَا مَنْ أَثْقَلَتْهُ الذُّنُوبُ،
وَمَنْ كَسَرَتْهُ الْمَعَاصِي،
وَمَنْ أَرْهَقَتْهُ الدُّنْيَا،
فَكُنْ لَهُ يَا اللَّهُ وَلِيًّا وَنَصِيرًا.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِينَا،
وَلِمَنْ عَلَّمَنَا،
وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا،
وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ،
الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ،
النَّبِيِّ الَّذِي بَكَىٰ لِأُمَّتِهِ قَبْلَ أَنْ تَبْكِيَ عَلَىٰ نَفْسِهَا.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ،
وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ،
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
🕊️ Terjemahan
Ya Allah… ya Allah…
Kami berdiri di pintu-Mu sebagai orang-orang yang lemah,
kami menadahkan tangan seperti orang-orang yang sangat fakir,
dan kami menundukkan kepala karena malu atas banyaknya dosa kepada-Mu.
Wahai Allah…
kami bukan hamba yang sempurna dalam ketaatan,
bukan pula pemilik hati yang sepenuhnya bersih,
namun kami adalah hamba-hamba-Mu yang tidak punya pintu selain pintu-Mu.
Wahai Tuhan kami…
dosa kami begitu banyak,
kelalaian kami begitu besar,
usia kami terus berjalan,
dan Engkau mengetahui rahasia dan yang kami tampakkan.
Ya Allah… Engkau tahu
berapa kali Engkau memanggil kami, tetapi kami menunda,
berapa kali Engkau memerintah kami, tetapi kami ragu,
berapa kali Engkau membuka pintu tobat, tetapi kami menangguhkannya.
Wahai Rabb…
kami takut menjadi seperti orang-orang yang berkata:
“Pergilah engkau dan Tuhanmu, berperanglah kalian berdua,”
kami takut termasuk orang yang duduk dari ketaatan,
dan memilih kenyamanan daripada jihad melawan hawa nafsu.
Ya Allah…
jangan jadikan kami termasuk orang-orang yang malas,
yang lemah,
dan yang mengetahui kebenaran tetapi meninggalkannya.
Wahai Allah…
hati kami telah mengeras,
mata kami telah kering,
maka curahkanlah ke dalamnya rasa takut kepada-Mu yang menghidupkannya.
Ya Allah…
hidupkan kembali hati kami setelah matinya,
sucikan dari dengki sebagaimana Engkau sucikan hati Habil,
dan jangan beri jalan bagi setan atas kami.
Wahai Tuhan…
betapa banyak dosa yang Engkau tutupi tanpa Engkau hinakan kami,
betapa banyak musibah yang Engkau jauhkan tanpa kami sadari,
maka bagaimana mungkin kami tidak malu kepada-Mu?
Ya Allah…
kami bertobat kepada-Mu dengan tobat orang-orang yang menyesal,
tobat orang yang tidak punya tempat kembali selain kepada-Mu,
tobat orang yang yakin bahwa pintu-Mu lebih luas daripada dosanya.
Ya Allah…
jika kami telah menunda tobat bertahun-tahun,
maka jangan tunda rahmat-Mu walau sesaat.
Ya Allah…
jangan jadikan akhir ucapan kami dari dunia dalam keadaan lalai,
dan jangan jadikan kami orang yang ingin keluar dari neraka namun tak bisa keluar.
Wahai Allah…
tuliskan bagi kami tobat yang tak kami ulangi dosanya selamanya,
dan hati yang tak kembali kepada maksiat setelah hari ini.
Ya Allah…
perbaikilah rahasia hati kami,
jadikan yang tampak lebih baik dari yang tersembunyi,
dan penuhi batin kami dengan cinta dan takut kepada-Mu.
Ya Allah…
di antara kami ada yang berat oleh dosa,
ada yang hancur oleh maksiat,
ada yang letih oleh dunia,
maka jadilah Engkau penolong dan pelindungnya.
Ya Allah…
ampunilah kami, orang tua kami, guru-guru kami,
siapa pun yang memiliki hak atas kami,
dan seluruh mukmin—yang hidup maupun yang telah wafat.
Ya Allah…
limpahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad ﷺ,
Nabi yang menangis untuk umatnya sebelum umatnya menangisi dirinya.
Maha Suci Tuhanmu Yang Maha Perkasa,
kesejahteraan bagi para rasul,
dan segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam.
Post a Comment