Ketika Ilmu Ditolak, Dunia Dipuja, dan Doa Orang Saleh Dijawab

“Ketika Ilmu Ditolak, Dunia Dipuja, dan Doa Orang Saleh Dijawab”

(Tafsir Jalalain Ali ‘Imran: 21–40)


PENDAHULUAN

Hadirin rahimakumullah,

Ayat 21–40 Surah Ali ‘Imran adalah cermin tajam bagi perjalanan iman manusia.
Di dalamnya Allah menyingkap:

  • Kejahatan menolak kebenaran
  • Bahaya merasa aman dari azab
  • Kepalsuan cinta kepada Allah tanpa ittiba’
  • Keagungan kekuasaan Allah
  • Keindahan doa dan ketulusan orang-orang saleh

Surat ini menghancurkan kesombongan, namun menguatkan harapan.


I. KEJAHATAN TERBESAR: MEMBUNUH KEBENARAN (AYAT 21–22)

Dalil Al-Qur’an

 إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَيَقْتُلُونَ الَّذِينَ يَأْمُرُونَ بِالْقِسْطِ مِنَ النَّاسِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ 
(Ali ‘Imran: 21)

Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, membunuh para nabi tanpa alasan yang benar, dan membunuh orang-orang yang menyeru kepada keadilan di antara manusia, maka sampaikanlah kepada mereka kabar azab yang pedih.”

Tafsir Jalalain

  • Fa basysyirhum → “kabarkan gembira” adalah sindiran keras
  • Mereka bukan hanya membunuh nabi, tapi juga pembela keadilan

Komentar Ulama

  • Ibnu Katsir: Membunuh ulama dan penyeru keadilan sama dengan memerangi Allah
  • Al-Qurthubi: Orang yang membenci amar ma’ruf pada hakikatnya membenci syariat

Hadis Pendukung

« أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ حَقٍّ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ »
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi)

Artinya:
“Jihad paling utama adalah menyampaikan kebenaran di hadapan penguasa zalim.”


II. AMAL BISA GUGUR TANPA IMAN (AYAT 22)

Dalil Al-Qur’an

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ 

Artinya:
“Mereka itulah orang-orang yang gugur amal-amalnya di dunia dan akhirat.”

Penjelasan Ulama

  • Imam Nawawi: Amal tanpa iman dan keikhlasan adalah bangunan tanpa fondasi
  • Ibnu Rajab: Sedekah dan silaturahmi tidak bernilai jika disertai penolakan terhadap kebenaran

III. MENOLAK HUKUM ALLAH KARENA MERASA AMAN (AYAT 23–25)

Dalil Al-Qur’an

 أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِّنَ الْكِتَابِ يُدْعَوْنَ إِلَىٰ كِتَابِ اللَّهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ يَتَوَلَّىٰ فَرِيقٌ مِّنْهُمْ وَهُم مُّعْرِضُونَ 
(Ali ‘Imran: 23)

Artinya:
“Tidakkah engkau melihat orang-orang yang diberi bagian dari Kitab, mereka diajak kepada Kitab Allah untuk diputuskan perkara mereka, lalu sebagian berpaling dan menolak.”

Sebab Penolakan

لَن تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ 
(Ali ‘Imran: 24)

Artinya:
“Kami tidak akan disentuh neraka kecuali beberapa hari saja.”

Komentar Ulama

  • Hasan Al-Bashri: Inilah penyakit umat: merasa aman dari azab
  • Ibnu Taimiyah: Mengaku beriman namun menolak hukum Allah adalah kemunafikan batin

IV. KEADILAN ALLAH DI HARI KIAMAT (AYAT 25)

Dalil

 فَكَيْفَ إِذَا جَمَعْنَاهُمْ لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيهِ 

Artinya:
“Bagaimanakah keadaan mereka ketika Kami kumpulkan pada hari yang tak ada keraguan padanya.”

Hadis

« الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ »
(HR. Tirmidzi)

Artinya:
“Orang cerdas adalah yang menghisab dirinya dan beramal untuk setelah mati.”


V. ALLAH PEMILIK KERAJAAN (AYAT 26–27)

Dalil

 قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ 
(Ali ‘Imran: 26–27)

Artinya:
“Katakanlah: Wahai Allah, Pemilik segala kerajaan…”

Ulasan Ulama

  • Fakhruddin Ar-Razi: Ayat ini menghancurkan kesombongan politik dan ekonomi
  • Al-Ghazali: Kekuasaan adalah ujian, bukan kehormatan

VI. LOYALITAS IMAN DAN KEJUJURAN HATI (AYAT 28–30)

Dalil

 لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ 
(Ali ‘Imran: 28)

Artinya:
“Janganlah orang-orang beriman menjadikan orang kafir sebagai pemimpin.”

Catatan Jalalain

  • Boleh taqiyyah secara lisan dalam kondisi darurat
  • Tidak boleh loyalitas hati

Hadis

« إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ »
(HR. Bukhari Muslim)


VII. CINTA KEPADA ALLAH HARUS DIBUKTIKAN (AYAT 31–32)

Dalil

 إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ 

Artinya:
“Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kalian.”

Komentar Ulama

  • Al-Hasan Al-Bashri: Banyak yang mengaku cinta Allah, namun enggan taat
  • Ibnu Qayyim: Ukuran cinta adalah ittiba’, bukan klaim

VIII. KELUARGA YANG DIPILIH ALLAH (AYAT 33–34)

Dalil

 إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِيمَ وَآلَ عِمْرَانَ 

Artinya:
“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran.”

Pelajaran

  • Kemuliaan nasab karena iman
  • Keturunan saleh adalah amanah

IX. DOA IKHLAS SEORANG IBU (AYAT 35–37)

Dalil

رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا 

Artinya:
“Aku nazarkan untuk-Mu apa yang ada dalam kandunganku.”

Komentar Ulama

  • Ibnu Katsir: Keikhlasan orang tua melahirkan keberkahan anak
  • Maryam mendapat rezeki tanpa sebab

X. DOA ORANG SALEH TAK PERNAH SIA-SIA (AYAT 38–40)

Dalil

 رَبِّ هَبْ لِي مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً 

Artinya:
“Wahai Tuhanku, karuniakan kepadaku keturunan yang baik.”

Pelajaran

  • Doa saat melihat nikmat orang lain
  • Allah berkuasa melampaui sebab

PENUTUP MATERI

Hadirin rahimakumullah,

Ayat 21–40 mengajarkan:

  • Kebenaran sering ditolak
  • Dunia menipu
  • Cinta harus dibuktikan
  • Doa ikhlas tak pernah sia-sia

Mari tutup dengan doa:

 رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا 

Aamiin.



Tidak ada komentar