Antara Kebenaran yang Dibunuh, Amal yang Gugur, dan Doa yang Menghidupkan Harapan

Antara Kebenaran yang Dibunuh, Amal yang Gugur, dan Doa yang Menghidupkan Harapan


PEMBUKAAN (±10 menit)

Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar…

Hadirin jamaah rahimakumullah,
marilah kita tundukkan hati, kita rendahkan jiwa,
kita buka majelis ini dengan pujian kepada Allah ﷻ…

Segala puji hanya bagi Allah,
Dzat yang menegakkan langit tanpa tiang,
yang menggenggam kerajaan dunia dan akhirat,
yang menghidupkan hati yang mati,
dan mematikan hati yang berpaling dari kebenaran.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ,
penyampai kebenaran yang paling jujur,
yang disakiti namun tidak membalas,
yang difitnah namun tetap mendoakan,
yang dicaci namun tetap memaafkan.

Hadirin yang dimuliakan Allah…

Hari ini kita akan diajak Al-Qur’an
bukan sekadar untuk mendengar,
tetapi untuk bercermin

Karena ayat-ayat Ali ‘Imran ini
bukan hanya kisah Bani Israil,
tetapi peringatan keras bagi siapa pun yang memusuhi kebenaran,
dan penghiburan mendalam bagi siapa pun yang tetap jujur kepada Allah.


BAGIAN I – DOSA MEMBUNUH KEBENARAN (Ayat 21–22) (±15 menit)

Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَيَقْتُلُونَ الَّذِينَ يَأْمُرُونَ بِالْقِسْطِ مِنَ النَّاسِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Allah, membunuh para nabi tanpa alasan yang benar, dan membunuh orang-orang yang menyeru kepada keadilan di antara manusia, maka sampaikanlah kepada mereka kabar tentang azab yang pedih.” (QS. Ali ‘Imran: 21)

Hadirin…

Perhatikan:
yang dibunuh bukan hanya nabi,
tetapi orang-orang yang menyeru kepada keadilan.

Artinya apa?

➡️ Siapa pun yang membenci kejujuran
➡️ Siapa pun yang memusuhi kebenaran
➡️ Siapa pun yang ingin membungkam suara adil

ia sedang berjalan di jalan yang sama.

Tidak semua pembunuhan pakai pedang.
Ada pembunuhan dengan:

  • fitnah
  • ejekan
  • pelecehan
  • pemutusan rezeki
  • pengasingan
  • pembungkaman

Dan Allah menyebutnya kejahatan besar.

Lalu Allah lanjutkan:

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

“Mereka itulah orang-orang yang gugur amal-amalnya di dunia dan di akhirat.” (Ayat 22)

Astaghfirullah…

Sedekahnya ada,
silaturahminya jalan,
tapi amalnya hancur

Kenapa?

Karena berdiri di pihak yang memusuhi kebenaran.

Imam Al-Qurthubi menjelaskan:

“Amal tidak diterima jika pelakunya memusuhi Allah dan para wali-Nya.”


BAGIAN II – AGAMA PALSU DAN RASA AMAN PALSU (Ayat 23–25) (±15 menit)

Allah mengungkap tabiat manusia yang berbahaya:

لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ

“Kami tidak akan disentuh api neraka kecuali beberapa hari saja.” (Ayat 24)

Hadirin…

Ini penyakit berbahaya:
➡️ merasa aman dari murka Allah
➡️ meremehkan dosa
➡️ menunda taubat

Ibnu Katsir berkata:

“Inilah ucapan orang yang tertipu oleh amal dan nasabnya.”

Lalu Allah mengguncang:

فَكَيْفَ إِذَا جَمَعْنَاهُمْ لِيَوْمٍ لَا رَيْبَ فِيهِ

“Bagaimanakah keadaan mereka ketika Kami kumpulkan pada hari yang tidak ada keraguan padanya?” (Ayat 25)

Bayangkan hari itu…

Tak ada pangkat
tak ada jabatan
tak ada pembela
tak ada alasan

Semua amal dihadapkan…


BAGIAN III – KEKUASAAN ALLAH ATAS SEGALA SESUATU (Ayat 26–27) (±10 menit)

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ

“Katakanlah: Wahai Allah Pemilik kerajaan…”

Hadirin…

Ini ayat penguat bagi orang yang dizalimi.
Allah berpesan:

➡️ Yang mengambil kekuasaan bukan manusia
➡️ Yang mencabut kehormatan bukan manusia
➡️ Yang mengangkat dan merendahkan hanya Allah

Jika hari ini engkau dizalimi,
jangan putus asa…

Karena raja sejati bukan manusia, tetapi Allah.


BAGIAN IV – PERINGATAN HUBUNGAN HATI (Ayat 28–30) (±10 menit)

Allah menegaskan:

وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ

“Allah memperingatkan kalian akan diri-Nya.”

Ini kalimat berat.

Artinya:
➡️ Allah memperingatkan murka-Nya
➡️ Allah memperingatkan pembalasan-Nya

Dan diulang dua kali…
karena bahaya ini nyata.


BAGIAN V – CINTA SEJATI KEPADA ALLAH (Ayat 31–32) (±10 menit)

إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي

“Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku.”

Imam Hasan Al-Bashri berkata:

“Banyak orang mengaku cinta Allah, tetapi ayat ini menjadi ujian kejujuran mereka.”

Cinta bukan sekadar lisan.
Cinta adalah ketaatan.


BAGIAN VI – DOA YANG MENEMBUS KEPUTUSASAAN (Ayat 33–40) (±15 menit)

Hadirin…

Setelah semua peringatan keras,
Allah menutup dengan kisah harapan.

Zakaria…
tua…
istri mandul…
tidak ada alasan logis…

Namun Allah berfirman:

اللَّهُ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ

Pesan besarnya:

➡️ Jangan batasi Allah dengan logikamu
➡️ Jangan ukur doa dengan keadaan
➡️ Jangan putus asa dari rahmat-Nya

Jika Allah mampu memberi anak
kepada yang mustahil,
maka Allah mampu menyelesaikan masalahmu.


PENUTUP (±5 menit)

Hadirin yang dimuliakan Allah…

Ayat-ayat ini mengajarkan kita:

  1. Jangan memusuhi kebenaran
  2. Jangan tertipu amal
  3. Jangan merasa aman dari dosa
  4. Jangan berputus asa dari doa

Mari kita tutup dengan istighfar…

Astaghfirullah… Astaghfirullah… Astaghfirullah…

Semoga Allah melembutkan hati kita,
menghidupkan iman kita,
dan mengakhiri hidup kita dalam husnul khatimah.

Aamiin ya Rabbal ‘alamin.


DOA PENUTUP 

Allâhumma…
Ya Allah…
di penghujung majelis ini kami tundukkan wajah-wajah kami,
kami rapatkan tangan-tangan kami,
dan kami hadirkan hati-hati kami di hadapan-Mu…

Engkau mengetahui, ya Allah…
kami datang bukan karena suci,
kami duduk bukan karena layak,
kami berdoa bukan karena pantas…
tetapi karena kami sangat membutuhkan-Mu


Ya Allah…
ampuni dosa-dosa kami yang kami sadari…
dan dosa-dosa yang luput dari ingatan kami…
dosa lisan yang menyakiti…
dosa hati yang iri dan dengki…
dosa pandangan yang melalaikan…
dan dosa sikap yang menjauhkan kami dari kebenaran…

Ampuni kami, ya Allah…
ketika kami tahu kebenaran,
namun tidak kami bela…
ketika kami melihat kemungkaran,
namun memilih diam demi rasa aman…


Ya Allah…
jangan Engkau jadikan kami
termasuk orang-orang yang amalnya gugur,
karena memusuhi kebenaran,
karena membela kebatilan,
atau karena hati kami lebih takut kepada manusia
daripada takut kepada-Mu…

Selamatkan iman kami, ya Allah…
di saat iman diuji oleh kepentingan,
di saat kejujuran terasa berat,
di saat istiqamah terasa sepi…


Ya Allah…
jangan Engkau jadikan kami orang-orang
yang merasa aman dari azab-Mu…
jangan Engkau biarkan kami tertipu
oleh panjangnya angan-angan…
hingga kami menunda taubat,
dan meremehkan dosa…

Bangunkan hati kami sebelum ajal menjemput…
lembutkan jiwa kami sebelum keras oleh dunia…
dan sadarkan kami sebelum terlambat…


Ya Allah…
Engkau Pemilik kerajaan langit dan bumi…
Engkau yang meninggikan siapa yang Engkau kehendaki…
dan merendahkan siapa yang Engkau kehendaki…

Jika hari ini kami terzalimi,
kuatkan hati kami…
jika hari ini kami lemah,
jangan Engkau lepas genggaman-Mu dari hidup kami…

Jangan biarkan kami menggantungkan harapan
kepada selain Engkau,
karena hanya Engkaulah sebaik-baik Penolong…


Ya Allah…
bersihkan hati kami dari cinta palsu…
karuniakan kepada kami
cinta yang jujur kepada-Mu…
cinta yang dibuktikan dengan ketaatan…
cinta yang membuat kami ringan mengikuti Rasul-Mu ﷺ…

Jadikan sunnah Nabi-Mu
sebagai cahaya langkah kami,
sebagai penenang hati kami,
dan sebagai penuntun hidup kami…


Ya Allah…
sebagaimana Engkau kabulkan doa Zakaria
di usia yang renta dan keadaan yang mustahil…
kabulkan pula doa-doa kami hari ini…

Doa yang kami ucapkan…
dan doa yang hanya Engkau dengar di dalam dada kami…
harapan yang kami sampaikan…
dan tangis yang tak mampu kami ucapkan…

Berilah kami rezeki yang halal dan menenangkan…
ilmu yang bermanfaat dan menghidupkan iman…
keluarga yang sakinah dan saling menguatkan…
dan akhir hidup yang Engkau ridhai…


Ya Allah…
jika masih ada dosa yang menghalangi doa kami,
maka sucikanlah kami dengan taubat yang tulus…
jika masih ada hak manusia yang kami zalimi,
maka lembutkan hati kami untuk memperbaikinya…

Dan jika Engkau hendak memanggil kami suatu hari nanti,
panggillah kami dalam keadaan
Engkau ridha kepada kami…
dan kami ridha kepada-Mu…


Rabbana la tuzigh qulubana ba’da idz hadaytana…
Ya Allah, jangan Engkau palingkan hati kami
setelah Engkau beri kami petunjuk…

Rabbana taqabbal minna…
Terimalah dari kami yang sedikit ini…
ampuni kekurangan kami…
dan jangan Engkau tutup majelis ini
kecuali dengan rahmat dan ampunan-Mu…


Shallallahu ‘ala Sayyidina Muhammad,
wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in…

Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin…
Aamiin… Aamiin… Aamiin ya Rabbal ‘alamin…



Tidak ada komentar