Larangan Mendahului Salam kepada Orang Kafir (1)
Larangan Mendahului Salam kepada Orang Kafir
(Batasan Loyalitas, Penjagaan Identitas Iman, dan Akhlak Islam yang Adil)
Materi ini dilengkapi:
- Dalil Al-Qur’an & Sunnah (teks Arab + terjemahan)
- Penjelasan makna hadis secara benar
- Komentar dan ulasan ulama mu‘tabar
- Penegasan bahwa Islam melarang kezhaliman dan kekerasan
Catatan penting: Materi ini dijelaskan secara ilmiah dan berimbang, agar tidak disalahpahami sebagai ajaran kebencian atau kekerasan. Islam adalah agama keadilan, adab, dan rahmat.
I. Pendahuluan: Salam Adalah Doa dan Syiar Iman
Jamaah rahimakumullah,
Salam dalam Islam bukan sekadar sapaan sosial.
Salam adalah:
- Doa keselamatan
- Syiar iman
- Identitas keislaman
Karena itu, Islam mengatur dengan rinci:
- Kepada siapa salam didahulukan
- Dalam kondisi apa salam diucapkan
- Dan kapan salam tidak didahulukan
Semua ini bukan untuk menzalimi, tetapi untuk menjaga akidah dan izzah (kehormatan) iman.
II. Hadis Pokok Larangan Mendahului Salam
Teks Hadis
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ- قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ
« لَا تَبْدَؤُوا الْيَهُودَ وَلَا النَّصَارَى بِالسَّلَامِ،
وَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فِي طَرِيقٍ،
فَاضْطَرُّوهُمْ إِلَى أَضْيَقِهِ »
Terjemahan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Janganlah kalian mendahului memberi salam kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani. Dan apabila kalian bertemu mereka di jalan, maka desaklah mereka ke jalan yang sempit.”
(HR. Muslim no. 2167)
III. Makna Global Hadis (Pemahaman yang Benar)
Hadis ini sering disalahpahami, padahal para ulama telah menjelaskannya dengan sangat hati-hati.
Inti hadis ini bukan perintah berbuat zalim, melainkan:
- Menjaga kekhususan salam Islam
- Menjaga izzah dan identitas keimanan
- Tidak mendahului doa keselamatan khusus Islam kepada non-Muslim
IV. Dalil Al-Qur’an tentang Hubungan dengan Non-Muslim
1. Islam Melarang Kezaliman dan Kekerasan
Teks Ayat
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ
وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ
أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ
Terjemahan
“Allah tidak melarang kalian berbuat baik dan berlaku adil kepada orang-orang yang tidak memerangi kalian karena agama dan tidak mengusir kalian dari negeri kalian.”
(QS. Al-Mumtahanah: 8)
Ayat ini menjadi kunci utama:
- Islam memerintahkan adil
- Islam membolehkan berbuat baik
- Islam melarang kezaliman
2. Larangan Mencampur Loyalitas Iman
Teks Ayat
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
Terjemahan
“Engkau tidak akan mendapati kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir menjadikan loyalitas (cinta iman) kepada orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya.”
(QS. Al-Mujādilah: 22)
Salam adalah doa dan simbol loyalitas iman, maka Islam memberi batasan.
V. Penjelasan Ulama tentang Larangan Mendahului Salam
1. Makna “Tidak Mendahului Salam”
Imam An-Nawawi رحمه الله berkata:
“Larangan ini bermakna tidak memulai dengan salam Islam yang sempurna. Adapun ucapan lain yang bersifat sopan dan baik, maka dibolehkan.”
(Syarh Shahih Muslim)
Artinya:
- Tidak mengucapkan “Assalāmu‘alaikum” lebih dahulu
- Tapi boleh menyapa dengan:
- Selamat pagi
- Halo
- Sapaan netral dan sopan
2. Jika Mereka Mengucapkan Salam Terlebih Dahulu
Rasulullah ﷺ bersabda:
Hadis Pendukung
إِذَا سَلَّمَ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ فَقُولُوا: وَعَلَيْكُمْ
“Jika Ahli Kitab memberi salam kepada kalian, maka jawablah: ‘Wa ‘alaikum’.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Ini menunjukkan:
- Tidak boleh memulai
- Tetap wajib menjawab dengan adab
VI. Makna “Desaklah ke Jalan yang Sempit”
Inilah bagian hadis yang paling sering disalahpahami.
Penjelasan Ulama
Imam An-Nawawi رحمه الله menegaskan:
“Maknanya bukan menyakiti, bukan mendorong, bukan menghalangi secara zalim. Tetapi tidak memberikan jalan kehormatan khusus.”
Ibnu Hajar Al-‘Asqalani رحمه الله berkata:
“Maksudnya adalah tidak mengalah secara simbolik sebagai bentuk penghormatan keagamaan, bukan perintah kekerasan.”
Artinya:
- Tidak meminggirkan dengan kasar
- Tidak mendorong
- Tidak menyakiti
- Hanya tidak mendahulukan atau mengalah sebagai bentuk pengagungan
VII. Kesimpulan Hukum Para Ulama
- Haram mendahului salam Islam kepada non-Muslim
- Boleh bersikap sopan, ramah, dan adil
- Wajib menjawab salam mereka dengan adab
- Haram menyakiti, menghina, atau menzalimi
- Hadis ini menjaga iman, bukan mengajarkan kebencian
VIII. Hikmah Larangan Ini
- Menjaga kemurnian syiar Islam
- Menegaskan identitas iman
- Membedakan antara:
- Muamalah sosial (boleh baik)
- Loyalitas akidah (ada batas)
- Mendidik umat agar bermartabat tanpa zalim
IX. Penutup: Islam Tegas dalam Akidah, Lembut dalam Akhlak
Jamaah rahimakumullah,
Islam:
- Tegas dalam iman
- Adil dalam muamalah
- Lembut dalam akhlak
- Jauh dari kezaliman
Rasulullah ﷺ tidak pernah:
- Menyakiti non-Muslim tanpa sebab
- Berlaku kasar
- Mengajarkan kebencian
Namun beliau menjaga izzah Islam dengan penuh hikmah.
Post a Comment