Memohon Pertolongan Allah Untuk Melenyapkan Kesombongan Hati
Memohon Pertolongan Allah Untuk Melenyapkan Kesombongan Hati
Pendahuluan Tema
Kesombongan (kibr) adalah penyakit hati yang paling halus namun paling mematikan. Ia tidak selalu tampak dalam bentuk ucapan, tetapi sering tersembunyi dalam:
- Meremehkan orang lain
- Menolak kebenaran karena tidak datang dari “orang yang kita anggap pantas”
- Merasa diri lebih suci, lebih benar, dan lebih mulia
Nasihat ini menegaskan bahwa kesombongan bukan hanya dosa akhlak, tetapi dosa akidah karena menentang kebesaran Allah.
1. Kesombongan Mengundang Kehinaan dari Allah
Dalil Al-Qur’an
﴿ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ ﴾
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.”
(QS. Luqmān: 18)
Komentar Ulama
-
Imam Al-Qurṭubi menjelaskan:
“Kebencian Allah kepada orang sombong menunjukkan bahwa kesombongan termasuk dosa besar, karena Allah hanya membenci dosa besar.”
-
Ibnu Katsir:
“Al-mukhtāl adalah orang yang menyombongkan diri dalam hatinya, sedangkan al-fakhūr adalah yang menampakkannya dengan ucapan dan sikap.”
👉 Artinya, kesombongan batin saja sudah tercela, walau belum terucap.
2. Kesombongan: Meremehkan Manusia & Menolak Kebenaran
Dalil Hadis
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:
« لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ »
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walau sebesar biji sawi.”
(HR. Muslim)
Para sahabat bertanya tentang orang yang suka pakaian bagus.
Rasulullah ﷺ menjelaskan:
« الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ »
“Kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”
(HR. Muslim)
Ulasan Ulama
-
Imam An-Nawawi:
“Menolak kebenaran lebih berbahaya daripada meremehkan manusia, karena ia menunjukkan penentangan terhadap Allah.”
-
Ibn Rajab Al-Hanbali:
“Banyak orang tidak sombong dalam pakaian, tetapi sombong dalam ilmu dan agama.”
3. Tidak Ada Jaminan Kesudahan Hidup
Dalil Al-Qur’an
﴿ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ ﴾
“Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui siapa yang bertakwa.”
(QS. An-Najm: 32)
Penjelasan Ulama
-
Hasan Al-Bashri berkata:
“Orang munafik memuji dirinya, orang beriman menuduh dirinya.”
-
Al-Ghazali:
“Barang siapa merasa aman terhadap akhir hidupnya, sungguh ia telah tertipu.”
👉 Kita tidak tahu akhir kita dan akhir orang yang kita hina.
4. Menghina Orang Lain adalah Kebodohan Spiritual
Dalil Al-Qur’an
﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ ﴾
“Wahai orang-orang beriman, janganlah suatu kaum meremehkan kaum yang lain, boleh jadi mereka lebih baik dari mereka.”
(QS. Al-Ḥujurāt: 11)
Komentar Tafsir
-
Ibnu ‘Athiyyah:
“Ayat ini mematahkan akar kesombongan, karena manusia tidak mengetahui nilai seseorang di sisi Allah.”
-
Sayyid Quthb:
“Menghina manusia berarti mengaku mengetahui penilaian Allah.”
5. Sibuk Menghina Orang Lain = Lalai Terhadap Diri Sendiri
Nasihat ini sangat tajam:
“Jika engkau menasihati dirimu, maka dirimu lebih berhak untuk direndahkan.”
Dalil Sunnah
« طُوبَىٰ لِمَنْ شَغَلَهُ عَيْبُهُ عَنْ عُيُوبِ النَّاسِ »
“Beruntunglah orang yang sibuk dengan aib dirinya sendiri sehingga lupa aib orang lain.”
(HR. Al-Bazzar, hasan)
Ulasan
- Fudhail bin ‘Iyadh:
“Siapa yang mengenal dirinya, tidak sempat menghina orang lain.”
6. Orang yang Diremehkan Bisa Lebih Mulia di Akhirat
Dalil Hadis
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:
« رُبَّ أَشْعَثَ أَغْبَرَ مَدْفُوعٍ بِالْأَبْوَابِ، لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ »
“Betapa banyak orang yang berambut kusut dan berdebu, yang dihinakan manusia, namun jika ia bersumpah atas nama Allah, Allah akan mengabulkannya.”
(HR. Muslim)
Penjelasan
- Imam Ibn Hajar:
“Hadis ini mematikan kesombongan karena kemuliaan di sisi Allah tidak tampak secara lahir.”
7. Memohon Pertolongan Allah untuk Menghilangkan Kesombongan
Kesombongan tidak bisa dihilangkan hanya dengan ilmu, tetapi dengan pertolongan Allah.
Doa Nabi ﷺ
« اللَّهُمَّ اهْدِنِي وَسَدِّدْنِي »
“Ya Allah, berilah aku petunjuk dan luruskanlah aku.”
(HR. Muslim)
Dan doa untuk membersihkan hati:
« اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا »
“Ya Allah, berikanlah ketakwaan pada jiwaku dan sucikanlah ia, Engkaulah sebaik-baik yang menyucikannya.”
(HR. Muslim)
Penutup & Inti Nasihat
- Kesombongan adalah pintu kehinaan
- Meremehkan manusia = menantang penilaian Allah
- Tidak ada yang tahu akhir hidupnya
- Keselamatan hati hanya dengan tawadhu’ dan doa
“Barang siapa merendahkan diri karena Allah, Allah akan mengangkat derajatnya.”
Post a Comment