Mengingat Mati
ZUHUD & KELEMBUTAN HATI
Mengingat Mati
I. Mukadimah (Pembukaan Ceramah)
الحمد لله رب العالمين، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، اللهم صل وسلم وبارك على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…
Tema yang akan kita renungkan pada kesempatan ini bukanlah tema ringan, bukan pula tema yang disenangi hawa nafsu, tetapi tema yang paling dibutuhkan oleh hati yang ingin hidup selamat: mengingat mati.
II. Kematian adalah Kepastian, Bukan Kemungkinan
Dalil Al-Qur’an
1️⃣ Setiap jiwa pasti mati
Arab:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Terjemah:
“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan, dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan.”
(QS. Al-Anbiyā’: 35)
Ulasan Ulama:
Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan:
“Ayat ini adalah penghibur bagi para wali Allah dan peringatan keras bagi para pecinta dunia. Tidak ada seorang pun yang dikecualikan dari kematian.”
(Tafsir Ibnu Katsir)
2️⃣ Kematian tak bisa dihindari
Arab:
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
Terjemah:
“Di mana pun kalian berada, kematian pasti akan mendapatkan kalian, meskipun kalian berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh.”
(QS. An-Nisā’: 78)
Komentar Ulama:
Al-Qurthubi rahimahullah berkata:
“Ayat ini menghancurkan angan-angan orang yang menyangka keselamatan datang dari kekuatan, jabatan, atau teknologi.”
III. Dunia Fana, Akhirat Kekal
Arab:
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Terjemah:
“Semua yang ada di atas bumi ini akan binasa. Dan yang kekal hanyalah Wajah Rabbmu Yang Maha Mulia dan Maha Pemurah.”
(QS. Ar-Rahman: 26–27)
Penjelasan:
Imam Al-Ghazali berkata:
“Orang yang yakin dunia fana tidak akan menjadikannya tujuan, tetapi menjadikannya jembatan.”
IV. Perintah Nabi ﷺ untuk Banyak Mengingat Mati
Hadis Nabi ﷺ
Arab:
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ
Terjemah:
“Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan (yaitu kematian).”
(HR. At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah – hasan shahih)
Ulasan Ulama:
Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah berkata:
“Siapa yang banyak mengingat mati, niscaya sedikit angan-angannya, bersih amalnya, dan lembut hatinya.”
V. Manfaat Mengingat Mati
1️⃣ Mencegah maksiat
2️⃣ Mendorong taubat
3️⃣ Menghidupkan semangat ibadah
4️⃣ Menumbuhkan sifat zuhud
Kata Ulama Salaf:
اذْكُرِ الْمَوْتَ تَجِدْ رَاحَةً
“Ingatlah mati, niscaya engkau akan menemukan ketenangan.”
VI. Orang Paling Cerdas Menurut Rasulullah ﷺ
Arab:
أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا
Terjemah:
“Orang yang paling cerdas adalah yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati.”
(HR. Ibnu Majah – Hasan)
Komentar:
Inilah standar kecerdasan Islam, bukan IQ, bukan gelar, tapi kesiapan menghadapi kematian.
VII. Nasehat Ulama Tentang Lupa Mati
Imam Ad-Daqqaq berkata:
“Orang yang lupa mati dihukum dengan tiga hal: menunda taubat, tidak pernah merasa cukup, dan malas beribadah.”
Imam Al-Qurthubi menambahkan:
“Cukuplah kematian sebagai pengetuk hati, pemutus angan-angan, dan penghancur kelezatan.”
VIII. Gambaran Sakaratul Maut (Renungan Emosional)
Bayangkan…
Engkau terbaring lemah…
Ayahmu menangis…
Ibumu gemetar…
Anak-anakmu memanggil namamu…
Namun ruh tetap dicabut…
Dalil:
Arab:
فَلَوْلَا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ
Terjemah:
“Maka mengapa ketika nyawa telah sampai di kerongkongan…”
(QS. Al-Waqi’ah: 83)
IX. Jangan Menyesal Saat Terlambat
Arab:
رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Terjemah:
“Wahai Rabbku, seandainya Engkau menangguhkan kematianku sedikit saja, niscaya aku akan bersedekah dan menjadi orang shalih.”
(QS. Al-Munafiqun: 10)
Penegasan Allah:
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا
(QS. Al-Munafiqun: 11)
X. Muhasabah dan Bekal
Arab:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
Terjemah:
“Wahai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa melihat apa yang telah ia persiapkan untuk hari esok.”
(QS. Al-Hasyr: 18)
Tafsir Ibnu Katsir:
“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab.”
XI. Penutup (Khatimah Ceramah)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…
Jangan biarkan kematian datang sementara kita masih lalai.
Berbekallah… sebelum terlambat.
Bertobatlah… sebelum pintu ditutup.
اللهم أحسن عاقبتنا في الأمور كلها، وأجرنا من خزي الدنيا وعذاب الآخرة.
Post a Comment