Nikmat, Ujian, Tauhid, dan Bahaya Penyimpangan Setelah Keselamatan

“Nikmat, Ujian, Tauhid, dan Bahaya Penyimpangan Setelah Keselamatan”


PENDAHULUAN TEMA

Surah Al-A‘rāf ayat 141–160 adalah potret perjalanan iman:

  • Dari keselamatan besar
  • Menuju ujian ketaatan
  • Hingga penyimpangan tauhid
  • Lalu rahmat taubat
  • Dan akhirnya penegasan risalah Nabi Muhammad ﷺ

Menurut Imam As-Suyuthi dalam Tafsir Jalalain, rangkaian ayat ini menunjukkan bahwa:

“Nikmat terbesar sering menjadi ujian paling berbahaya bila tidak disertai syukur dan ilmu.”


1. DISELAMATKAN DARI KEZALIMAN: NIKMAT ATAU UJIAN?

(Al-A‘rāf: 141)

Teks Ayat

وَإِذْ أَنجَيْنَاكُم مِّنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ يُقَتِّلُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ ۚ وَفِي ذَٰلِكُم بَلَاءٌ مِّن رَّبِّكُمْ عَظِيمٌ

Terjemah:
“Dan (ingatlah) ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir‘aun dan) pengikut Fir‘aun yang menimpakan kepadamu siksaan yang sangat berat, mereka membunuh anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup perempuan-perempuanmu. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan yang besar dari Tuhanmu.”

Penjelasan Ulama

  • Ibnu Katsir: Balā’ di sini mencakup nikmat dan musibah.
  • Al-Qurthubi: Keselamatan bukan akhir ujian, tapi awal tanggung jawab.

Dalil Pendukung (Sunnah)

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ… إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
(HR. Muslim)

Makna: Nikmat tanpa syukur = awal kehancuran.


2. MUNAJAT MUSA & BATAS KEMAMPUAN MANUSIA MELIHAT ALLAH

(Al-A‘rāf: 142–143)

Ayat Kunci

رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ ۚ قَالَ لَن تَرَانِي

Terjemah:
“Musa berkata: ‘Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) agar aku dapat melihat-Mu.’ Allah berfirman: ‘Engkau tidak akan mampu melihat-Ku.’”

Aqidah Ahlus Sunnah

  • Imam An-Nawawi: Ayat ini tidak menafikan ru’yatullah di akhirat, hanya menafikan di dunia.
  • Hadis Pendukung:

إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ الْقَمَرَ
(HR. Bukhari & Muslim)

Pelajaran

  • Kedekatan dengan Allah butuh adab
  • Ibadah bukan tuntutan pengalaman, tapi ketaatan

3. KITAB, SYUKUR, DAN KEPEMIMPINAN YANG AMANAH

(Al-A‘rāf: 144–145)

Ayat

فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ وَأْمُرْ قَوْمَكَ يَأْخُذُوا بِأَحْسَنِهَا

Makna Ulama

  • Imam Ath-Thabari: “Dengan kekuatan” = ilmu + amal + istiqamah
  • Syariat tidak cukup diketahui, harus ditegakkan

4. KESOMBONGAN: SEBAB DITUTUPNYA HATI

(Al-A‘rāf: 146–147)

Ayat

سَأَصْرِفُ عَنْ آيَاتِيَ الَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ

Hadis Pendukung

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
(HR. Muslim)

Komentar Ulama

  • Ibnu Rajab: Kesombongan menutup pintu hidayah meski dalil jelas.

5. ANAK SAPI EMAS: SYIRIK SETELAH NIKMAT

(Al-A‘rāf: 148–152)

Ayat

أَلَمْ يَرَوْا أَنَّهُ لَا يُكَلِّمُهُمْ وَلَا يَهْدِيهِمْ سَبِيلًا

Pelajaran Tauhid

  • Syirik tidak selalu karena kebodohan, tapi karena mengikuti hawa nafsu
  • Imam Ibnul Qayyim: Setiap penyimpangan akidah berawal dari ketidak sabaran

6. TOBAT: PINTU TERAKHIR YANG SELALU TERBUKA

(Al-A‘rāf: 153)

Ayat

ثُمَّ تَابُوا مِن بَعْدِهَا وَآمَنُوا

Hadis

التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ
(HR. Ibnu Majah)


7. NABI MUHAMMAD ﷺ DALAM TAURAT & INJIL

(Al-A‘rāf: 157–158)

Ayat Kunci

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ

Ijma’ Ulama

  • Disebut dalam kitab sebelumnya
  • Membawa rahmat, kemudahan, dan pembebasan beban syariat berat

8. NIKMAT YANG TERUS MENGALIR, NAMUN LUPA DIRI

(Al-A‘rāf: 160)

Ayat

كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ

Penutup Makna

  • Imam Asy-Syafi‘i: Nikmat yang tidak disyukuri akan berubah menjadi hujjah di akhirat.

KESIMPULAN BESAR CERAMAH

  1. Keselamatan adalah ujian
  2. Nikmat tanpa ilmu melahirkan penyimpangan
  3. Tauhid harus dijaga setelah kemenangan
  4. Taubat adalah rahmat terakhir
  5. Rasulullah ﷺ adalah penutup jalan keselamatan


Tidak ada komentar