Ketika Iman Berdiri, Kekuasaan Runtuh

“Ketika Iman Berdiri, Kekuasaan Runtuh”


PEMBUKAAN (±10 menit)

(Nada tenang, pelan, lalu perlahan naik)

الحمد لله رب العالمين
نحمده ونستعينه ونستغفره
ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا
من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له
وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد
وعلى آله وصحبه أجمعين

Ma‘asyiral muslimin rahimakumullah…

Pada malam ini…
kita tidak sekadar membaca kisah lama…
kita sedang bercermin pada diri kita sendiri.

Karena Al-Qur’an…
tidak pernah bercerita tentang masa lalu
kecuali untuk menegur masa kini
dan menyelamatkan masa depan.

Malam ini…
kita akan menyusuri ayat-ayat
yang mengguncang singgasana kekuasaan…
namun justru mengangkat derajat orang-orang yang tertindas.

Surah Al-A‘rāf…
ayat 121 sampai 140…
kisah ketika iman berdiri tegak
dan kezaliman runtuh seketika.


BAGIAN I — IMAN YANG LAHIR DALAM SATU DETIK, NAMUN KEKAL SELAMANYA (±15 menit)

(Nada mulai menguat)

Allah berfirman:

قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ ۝ رَبِّ مُوسَىٰ وَهَارُونَ

“Mereka berkata: Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, Tuhan Musa dan Harun.”

Siapa mereka?
Para penyihir Firaun.

Orang-orang yang hidupnya…
dibesarkan oleh sihir…
diberi makan oleh kekuasaan…
dan dijanjikan istana oleh kedzaliman.

Namun ketika kebenaran datang
mereka tidak berunding…
tidak menunda…
tidak menawar…

Iman mereka lahir dalam satu detik.

Karena apa?
Karena ilmu.

Mereka tahu…
tongkat Musa bukan sihir…
mereka tahu…
ini adalah tanda dari Allah.

💔 Wahai hati-hati yang hadir malam ini…
Berapa lama kita sudah mendengar ayat…
namun iman kita masih ragu?
Berapa sering kebenaran datang…
namun ego kita menolaknya?


BAGIAN II — ANCAMAN KEKUASAAN VS KETEGUHAN IMAN (±15 menit)

(Nada tegas, emosional)

Firaun murka…

قَالَ فِرْعَوْنُ آمَنتُمْ بِهِ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ

“Apakah kalian beriman sebelum aku mengizinkan?!”

Inilah bahasa orang zalim…
mengira iman perlu izin kekuasaan.

Lalu ancaman pun turun…

لَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلَافٍ

“Akan kupotong tangan dan kaki kalian bersilang…”

Namun dengarlah jawaban orang beriman:

إِنَّا إِلَىٰ رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ

“Kami akan kembali kepada Tuhan kami…”

Tidak ada tangisan…
tidak ada penyesalan…
yang ada hanya keyakinan.

Lalu mereka berdoa:

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا
وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ

“Wahai Tuhan kami, limpahkan kesabaran dan wafatkan kami dalam keadaan berserah diri…”

🔥 Inilah iman sejati.
Hidup atau mati…
yang penting Allah ridha.


BAGIAN III — KEZALIMAN YANG MERASA ABADI (±15 menit)

(Nada perlahan, menyayat)

Firaun tidak berhenti…

سَنُقَتِّلُ أَبْنَاءَهُمْ
وَنَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ

“Kita bunuh anak lelaki mereka… kita biarkan perempuan mereka…”

Tangisan ibu-ibu Bani Israil…
menjadi saksi kejahatan yang sistematis.

Namun Musa berkata:

اسْتَعِينُوا بِاللَّهِ وَاصْبِرُوا

“Mintalah pertolongan Allah dan bersabarlah…”

💔 Sabar bukan diam.
Sabar adalah tetap taat meski terluka.


BAGIAN IV — AZAB DATANG BERTAHAP, NAMUN HATI TETAP MEMBATU (±15 menit)

Allah kirimkan peringatan:

الطُّوفَانَ… الْجَرَادَ… الْقُمَّلَ… الضَّفَادِعَ… الدَّمَ

Topan… belalang… kutu… katak… darah…

Setiap azab datang…
mereka berjanji…

Setiap azab diangkat…
mereka ingkar…

⚠️ Inilah penyakit terbesar manusia:
bertaubat hanya saat terjepit.


BAGIAN V — SAAT ALLAH MEMUTUSKAN (±10 menit)

(Nada berat, penuh jeda)

فَأَغْرَقْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ

“Maka Kami tenggelamkan mereka di laut…”

Tidak ada bala tentara…
tidak ada istana…
yang mampu melawan keputusan Allah.

Dan Allah berfirman:

وَأَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِينَ كَانُوا يُسْتَضْعَفُونَ

“Kami wariskan bumi kepada mereka yang tertindas…”

Sabar mereka dibayar lunas.


BAGIAN VI — NIKMAT BESAR, UJIAN BARU (±10 menit)

Namun…
setelah selamat…
Bani Israil berkata:

اجْعَلْ لَنَا إِلَٰهًا

“Buatkan tuhan untuk kami…”

Musa marah:

إِنَّكُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ

“Kalian kaum yang bodoh…”

💔 Nikmat tanpa tauhid adalah awal kehancuran.


DOA PENUTUP (±10–15 MENIT)

(Nada sangat pelan, penuh jeda, seakan berbisik)

اللهم…
يا الله…
kami datang bukan membawa amal…
kami datang membawa dosa…

يا الله…
jika bukan karena rahmat-Mu…
kami sudah binasa…

اللهم ثبت إيماننا
اللهم لا تجعل قلوبنا قاسية
اللهم لا تجعلنا نعرف الحق ثم نتركه

يا الله…
jangan jadikan kami seperti Firaun
yang diingatkan berkali-kali
namun tetap sombong…

Ya Allah…
jadikan kami seperti para penyihir itu…
yang sekali melihat kebenaran
langsung bersujud…

اللهم أفرغ علينا صبرًا
اللهم ارزقنا الصدق في الإيمان
اللهم حسن الخاتمة

Ya Allah…
jika hidup kami belum lurus…
jangan Engkau cabut nyawa kami sebelum Engkau luruskan…

Jika dosa kami masih banyak…
jangan Engkau panggil kami sebelum Engkau ampuni…

Ya Allah…
kami titipkan hati kami kepada-Mu…
keluarga kami kepada-Mu…
iman kami kepada-Mu…

ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا
وهب لنا من لدنك رحمة

وصلّى الله على سيدنا محمد
وعلى آله وصحبه أجمعين

والحمد لله رب العالمين



Tidak ada komentar