PENYESALAN YANG TERLAMBAT & HATI YANG MATI

“PENYESALAN YANG TERLAMBAT & HATI YANG MATI”

Tafsir Al-An‘ām Ayat 21–40


I. DOSA TERBESAR: BERDUSTA ATAS NAMA ALLAH (Ayat 21)

Ayat

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ 

Artinya:
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan beruntung.”

Penjelasan Ulama

  • Imam Al-Qurthubi:
    Ayat ini adalah puncak ancaman, karena dusta atas nama Allah mencakup:
    • Syirik
    • Menghalalkan yang haram
    • Mengharamkan yang halal
    • Menyandarkan kebohongan kepada agama
  • Ibnu Katsir:
    Tidak ada kezaliman yang melebihi syirik dan pendustaan wahyu.

Hadis Pendukung

قال رسول الله ﷺ:
«مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ»
(HR. Bukhari & Muslim)

Artinya:
“Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia menempati tempat duduknya di neraka.”

📌 Pesan Mimbar:
Jika dusta atas nama Nabi saja ancamannya neraka, maka dusta atas nama Allah lebih dahsyat lagi.


II. HARI PEMBUKAAN TOPENG SYIRIK (Ayat 22–24)

Ayat

﴿ ثُمَّ نَقُولُ لِلَّذِينَ أَشْرَكُوا أَيْنَ شُرَكَاؤُكُمُ ﴾

Artinya:
“Kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: ‘Di manakah sekutu-sekutu yang dahulu kamu anggap ada?’”

Penjelasan

  • Jalalain: Pertanyaan ini bukan untuk mencari jawaban, tapi celaan dan penghinaan
  • Ibnu ‘Athiyyah: Ini puncak kehinaan tauhid yang rusak

Mereka berdalih: ﴿ وَاللَّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ ﴾
“Demi Allah, kami bukan orang musyrik.”

➡️ Allah bongkar kebohongan mereka

﴿ انظُرْ كَيْفَ كَذَبُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ ﴾

📌 Pelajaran:
Dusta di dunia bisa disembunyikan,
tapi di akhirat, anggota tubuh menjadi saksi.

Hadis Pendukung

قال ﷺ:
«تُكَلِّمُهُمْ أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ»
(HR. Muslim)


III. MENDENGAR TANPA MEMAHAMI: HATI YANG TERKUNCI (Ayat 25–26)

Ayat

﴿ وَجَعَلْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ ﴾

Artinya:
“Kami jadikan penutup pada hati mereka agar mereka tidak memahaminya.”

Ulasan Ulama

  • Al-Baghawi: Penutup hati adalah akibat dosa, bukan tanpa sebab
  • Ibnu Qayyim:
    “Makhluk paling sengsara adalah yang dekat dengan kebenaran namun tertutup darinya.”

Mereka:

  • Melarang orang lain mengikuti Nabi
  • Tapi mereka sendiri menjauh

📌 Pesan:
Ada orang yang merusak orang lain,
dan lebih parah: merusak dirinya sendiri.


IV. PENYESALAN DI NERAKA YANG TIDAK BERGUNA (Ayat 27–28)

Ayat

يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا 

Artinya:
“Andai kami dikembalikan, niscaya kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan kami.”

Jawaban Allah

 بَلْ بَدَا لَهُم مَّا كَانُوا يُخْفُونَ 

➡️ Mereka dusta, bukan ingin taubat, tapi takut azab.

Komentar Ulama

  • Ibnu Katsir: Seandainya dikembalikan, mereka tetap kafir
  • Hasan Al-Bashri:
    “Taubat di akhirat bukan taubat, tapi ketakutan.”

V. DUNIA: MAINAN YANG MENIPU (Ayat 29–32)

Ayat

 وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ 

Artinya:
“Kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau.”

Hadis Pendukung

قال ﷺ:
«الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ»
(HR. Muslim)

📌 Makna:

  • Dunia bukan tujuan
  • Dunia ladang ujian
  • Akhirat adalah kampung sejati

VI. HIBURAN UNTUK PARA DA’I YANG DIDUSTAKAN (Ayat 33–35)

Ayat

 فَإِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُونَكَ وَلَٰكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ 

Artinya:
“Mereka bukan mendustakanmu, tetapi mendustakan ayat-ayat Allah.”

Ulasan

  • Jalalain: Ini hiburan langsung dari Allah untuk Nabi ﷺ
  • Ibnu Taimiyah:
    Penolakan manusia bukan ukuran kebenaran

📌 Pelajaran bagi da’i:
Tugasmu menyampaikan,
bukan memaksa hidayah.


VII. HANYA YANG HIDUP HATINYA YANG MENDENGAR (Ayat 36–39)

Ayat

إِنَّمَا يَسْتَجِيبُ الَّذِينَ يَسْمَعُونَ ۘ وَالْمَوْتَىٰ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ 

Artinya:
“Yang memenuhi seruan hanyalah orang-orang yang mau mendengar; adapun orang-orang mati hatinya, Allah akan membangkitkan mereka.”

📌 Makna:
Kufur = mati hati
Iman = hidup hati


VIII. PENUTUP TAUHID: SAAT AZAB DATANG (Ayat 40)

Ayat

أَغَيْرَ اللَّهِ تَدْعُونَ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ 

Artinya:
“Apakah kamu menyeru selain Allah ketika azab datang?”

📌 Hakikat Tauhid:
Saat krisis, manusia kembali kepada Allah.
Maka mengapa tidak sejak sekarang?


KESIMPULAN CERAMAH

  1. Dosa terbesar: dusta atas nama Allah
  2. Syirik akan terbongkar di akhirat
  3. Hati bisa mati meski telinga mendengar
  4. Penyesalan setelah mati tidak berguna
  5. Dunia menipu, akhirat abadi
  6. Hidayah milik Allah, tugas kita istiqamah


Tidak ada komentar