Tauhid yang Terlupakan dan Kerugian Manusia
“Tauhid yang Terlupakan dan Kerugian Manusia”
(Tafsir Surah Al-An‘ām Ayat 1–20)
PEMBUKAAN MIMBAR (±10 menit)
Alhamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn…
Segala puji hanya bagi Allah… Pujian yang bukan sekadar kata, tetapi pengakuan jiwa, ketundukan hati, dan kesaksian iman.
Pujian bagi Allah… yang menciptakan langit tanpa tiang, membentangkan bumi tanpa penyangga, menggelapkan malam agar kita beristirahat, dan menerangkan siang agar kita berjuang.
﴿ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ﴾
Namun… betapa sering lidah memuji, tapi hati berpaling. Betapa sering mulut bertauhid, namun hidup masih bersandar pada selain Allah.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, manusia paling jujur, namun paling banyak didustakan. Manusia paling lembut, namun paling sering diperolok.
BAGIAN I: TAUHID YANG JELAS NAMUN DIINGKARI (±15 menit)
Jamaah yang dirahmati Allah…
Allah membuka Surah Al-An‘ām bukan dengan ancaman, bukan dengan azab, tetapi dengan tauhid.
﴿ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ﴾
Allah tidak berkata “kegelapan dan cahaya” dalam bentuk yang sama. Gelap… dijamakkan. Terang… ditunggalkan.
Karena jalan sesat itu banyak. Jalan pembenaran diri banyak. Jalan pembelaan hawa nafsu banyak. Tetapi jalan kebenaran… hanya satu.
Namun apa yang terjadi?
﴿ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ ﴾
Setelah semua bukti ini, manusia masih menyamakan Allah dengan selain-Nya.
Masih bergantung pada jabatan. Masih takut kehilangan manusia. Masih resah jika dunia diambil, namun tenang saat iman terkikis.
Inilah penyakit tauhid yang paling halus: Allah diakui sebagai Tuhan, tetapi tidak dihadirkan sebagai sandaran.
BAGIAN II: ASAL-USUL MANUSIA DAN KESOMBONGANNYA (±10 menit)
Allah mengingatkan kita:
﴿ هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ طِينٍ ﴾
Wahai manusia… asalmu dari tanah. Engkau dulu tidak bernama. Tidak berdaya. Tidak bernilai.
Lalu mengapa hari ini engkau sombong? Mengapa engkau merasa paling benar? Mengapa engkau merasa tidak akan kembali?
﴿ ثُمَّ قَضَى أَجَلًا ﴾
Ada ajal kematian… dan ada ajal kebangkitan.
Engkau mungkin bisa menolak nasihat, tapi engkau tidak bisa menolak ajal. Engkau mungkin bisa menghindari dakwah, tapi engkau tidak bisa menghindari kubur.
Namun manusia tetap ragu…
﴿ ثُمَّ أَنْتُمْ تَمْتَرُونَ ﴾
Padahal, yang mampu menciptakan dari ketiadaan, lebih mampu menghidupkan kembali.
BAGIAN III: ALLAH MELIHAT HATI YANG KITA SEMBUNYIKAN (±10 menit)
Allah berfirman:
﴿ يَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَجَهْرَكُمْ ﴾
Allah tahu doa yang kita lirihkan, dan dosa yang kita sembunyikan. Allah tahu air mata di sepertiga malam, dan maksiat yang kita rapikan siang hari.
Tidak ada topeng di hadapan Allah. Tidak ada sandiwara di hadapan-Nya.
Maka berhati-hatilah… karena bisa jadi amal kita indah di mata manusia, namun kosong di hadapan Allah.
BAGIAN IV: PENOLAKAN TERHADAP AYAT-AYAT ALLAH (±10 menit)
﴿ وَمَا تَأْتِيهِم مِّنْ آيَةٍ إِلَّا كَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ ﴾
Setiap ayat datang, namun mereka berpaling.
Bukan karena tidak paham, tetapi karena tidak mau tunduk.
Hari ini… ayat Allah dibaca, tetapi tidak mengubah hidup. Al-Qur’an didengar, namun tidak menggerakkan langkah.
Inilah tanda hati yang mulai mati: mendengar kebenaran tanpa getaran.
BAGIAN V: SUNNATULLAH – SEJARAH UMAT YANG BINASA (±15 menit)
Allah berkata:
﴿ أَلَمْ يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا مِن قَبْلِهِم مِّن قَرْنٍ ﴾
Mereka kuat. Mereka kaya. Mereka berjaya.
Namun…
﴿ فَأَهْلَكْنَاهُم بِذُنُوبِهِمْ ﴾
Bukan karena miskin. Bukan karena lemah. Tetapi karena dosa dan kesombongan.
Dan Allah tidak pernah kehabisan generasi.
﴿ وَأَنشَأْنَا مِن بَعْدِهِمْ قَرْنًا آخَرِينَ ﴾
Jika suatu umat rusak, Allah mampu menggantinya.
BAGIAN VI: PEMBANGKANGAN TERHADAP KEBENARAN (±10 menit)
Mereka berkata: “Turunkan malaikat!” “Datangkan bukti!”
Padahal masalahnya bukan bukti, tetapi kesombongan.
Jika malaikat benar-benar turun, dan mereka tetap ingkar, maka azab akan datang tanpa penundaan.
Betapa lembutnya Allah… Dia menunda azab, karena masih memberi kesempatan taubat.
BAGIAN VII: KESAKSIAN TERBESAR – ALLAH SENDIRI (±10 menit)
Allah memerintahkan Nabi ﷺ berkata:
﴿ قُلِ اللَّهُ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ ﴾
Allah adalah saksi. Saksi atas dakwah. Saksi atas kejujuran. Saksi atas penolakan kita.
Dan Al-Qur’an ini diturunkan… bukan hanya untuk Mekah, tetapi untuk siapa pun yang sampai kepadanya.
Hari ini, Al-Qur’an sudah sampai kepada kita. Maka tidak ada alasan.
BAGIAN VIII: KERUGIAN PALING BESAR (±5 menit)
Allah menutup dengan kalimat yang mengguncang:
﴿ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ ﴾
Kerugian terbesar bukan kehilangan harta. Bukan kehilangan jabatan. Tetapi kehilangan iman.
Karena harta bisa kembali. Jabatan bisa dicari. Tetapi iman… jika dicabut saat mati, tidak ada tebusannya.
PENUTUP RENUNGAN (±5 menit)
Wahai jiwa… jika hari ini Allah memanggilmu, apa yang kau bawa?
Tauhidkah? Atau pembelaan diri?
Imankah? Atau alasan?
Semoga Allah menghidupkan hati kita, menjaga iman kita, dan mematikan kita dalam husnul khatimah.
Baik, Jordan.
Berikut saya tambahkan DOA PENUTUP SUPER LIRIH ±15 MENIT, khusus terinspirasi Surah Al-An‘ām ayat 1–20, disusun pelan, merendah, penuh jeda, siap dibaca di mimbar setelah ceramah.
Bahasa doa dibuat mengalir, menunduk, dan menusuk ke dalam jiwa.
DOA PENUTUP
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كُلُّهُ،
وَلَكَ الشُّكْرُ كُلُّهُ،
وَإِلَيْكَ يَرْجِعُ الْأَمْرُ كُلُّهُ…
Ya Allah…
segala puji hanya milik-Mu…
pujian dari lisan yang lemah…
dari hati yang sering lalai…
namun tetap berharap pada rahmat-Mu…
Engkaulah yang menciptakan langit dan bumi…
Engkaulah yang menjadikan gelap dan terang…
namun ya Allah…
betapa sering kami memilih gelap
padahal cahaya-Mu terbentang di hadapan kami…
اللَّهُمَّ نَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ،
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ…
Kami bersaksi ya Allah…
Engkau satu-satunya Tuhan…
tidak ada sekutu bagi-Mu…
Namun ya Allah…
ampuni kami…
karena sering kali hati kami bersandar pada selain-Mu…
takut pada manusia…
cemas pada dunia…
dan lupa bahwa Engkau Maha Menguasai segalanya…
اللَّهُمَّ أَنْتَ الَّذِي خَلَقْتَنَا مِنْ طِينٍ…
Ya Allah…
Engkau ciptakan kami dari tanah…
lalu Engkau beri nyawa…
Engkau beri nama…
Engkau beri waktu…
Namun ya Allah…
kami sering sombong dengan apa yang hanya titipan…
kami lupa bahwa kami akan kembali menjadi tanah…
Jika hari ini Engkau tetapkan ajal kami…
jika malam ini Engkau panggil ruh kami…
maka tidak ada yang mampu menahannya…
اللَّهُمَّ يَا عَلِيمَ السِّرِّ وَالْجَهْرِ…
Ya Allah…
Engkau tahu apa yang kami sembunyikan…
Engkau tahu dosa yang tidak diketahui manusia…
Engkau tahu air mata yang jatuh tanpa saksi…
dan Engkau tahu doa yang tak sempat terucap…
Maka ya Allah…
bersihkan hati kami…
sucikan niat kami…
jangan Engkau biarkan kami hidup dengan wajah saleh
namun hati yang mati…
اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْنَا مِمَّنْ أَعْرَضَ عَنْ آيَاتِكَ…
Ya Allah…
jangan jadikan kami termasuk orang
yang mendengar ayat-Mu
namun berpaling…
Jangan jadikan Al-Qur’an hanya bacaan di lisan kami…
tetapi jadikan ia cahaya dalam hidup kami…
penuntun langkah kami…
penenang saat gelisah…
dan pembela kami di hari perhitungan…
اللَّهُمَّ إِنَّا نَخَافُ أَنْ نَكُونَ مِمَّنْ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ…
Ya Allah…
kami takut menjadi orang yang merugi…
bukan karena kehilangan dunia…
tetapi karena kehilangan iman…
Jangan Engkau cabut iman kami saat maut datang…
jangan Engkau biarkan kami mati
dalam keadaan hati berpaling dari-Mu…
اللَّهُمَّ اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ…
Ya Allah…
jauhkan kami dari azab hari yang besar…
hari ketika harta tidak berguna…
jabatan tidak berarti…
dan manusia lari dari saudaranya sendiri…
Jika Engkau jauhkan azab dari kami…
maka itulah kemenangan yang nyata…
itulah keberuntungan sejati…
اللَّهُمَّ إِنْ مَسَّنَا الضُّرُّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا أَنْتَ…
Ya Allah…
jika Engkau uji kami dengan sakit…
dengan kesempitan…
dengan kegelisahan…
maka hanya Engkau yang mampu mengangkatnya…
Dan jika Engkau beri kami nikmat…
maka jangan jadikan nikmat itu
jalan menuju lupa…
tetapi jadikan ia jalan menuju syukur…
اللَّهُمَّ اشْهَدْ أَنَّا نُؤْمِنُ بِكَ وَبِكِتَابِكَ…
Ya Allah…
Engkaulah saksi antara kami dan kebenaran…
Al-Qur’an telah sampai kepada kami…
maka jangan Engkau jadikan kami
termasuk orang yang mendustakannya dengan perbuatan…
اللَّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ…
Ya Allah…
tutuplah hidup kami dengan akhir yang indah…
kumpulkan kami dalam keadaan bertauhid…
bangkitkan kami bersama orang-orang yang Engkau cintai…
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا
وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً
إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ…
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ،
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ…
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ…
Post a Comment