Peringatan, Timbangan Amal, dan Awal Permusuhan Abadi dengan Iblis

“Peringatan, Timbangan Amal, dan Awal Permusuhan Abadi dengan Iblis”

Tadabbur Surah Al-A‘rāf: 1–20


I. PEMBUKAAN TEMA BESAR SURAH (Ayat 1–2)

📖 Ayat 1

المص

Artinya:
Alif Lām Mīm Ṣād.

📝 Ulasan Ulama

Imam Jalalain menyatakan:

“Allah lebih mengetahui maksudnya.”

Imam Ibn Katsir رحمه الله menjelaskan:

“Huruf-huruf muqaththa‘at berfungsi menggugah hati dan menunjukkan kemukjizatan Al-Qur’an, bahwa kitab ini tersusun dari huruf yang dikenal manusia, namun mereka tak mampu menandinginya.”

➡️ Pelajaran:
Al-Qur’an mengajarkan tunduknya akal sebelum bicara ilmu.


📖 Ayat 2

كِتَابٌ أُنزِلَ إِلَيْكَ فَلَا يَكُن فِي صَدْرِكَ حَرَجٌ مِّنْهُ لِتُنذِرَ بِهِ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ

Artinya:
Ini adalah Kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dadamu karenanya, agar engkau memberi peringatan dengannya dan menjadi pelajaran bagi orang-orang beriman.

📝 Tafsir & Hikmah

  • Al-Qur’an bukan untuk disembunyikan
  • Dakwah pasti ditolak, tapi Nabi ﷺ diperintahkan tidak sempit dada

📜 Imam Al-Qurṭubi رحمه الله:

“Ayat ini menguatkan para da‘i agar tidak gentar terhadap penolakan.”

📖 Dalil Sunnah:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:
“Sampaikan dariku walau satu ayat.”
(HR. Bukhari)


II. KEWAJIBAN MENGIKUTI WAHYU, BUKAN HAWA NAFSU (Ayat 3)

📖 Ayat 3

اتَّبِعُوا مَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَاءَ ۗ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ

Artinya:
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Sangat sedikit kalian mengambil pelajaran.

📝 Penjelasan Ulama

  • Awliyā’ di sini: siapa pun yang ditaati dalam maksiat
  • Ketaatan tanpa dalil = perbudakan terselubung

📜 Hasan Al-Bashri رحمه الله:

“Barang siapa menaati makhluk dalam maksiat kepada Allah, maka ia telah menjadikannya sebagai tuhan selain Allah.”

📖 Hadis pendukung:

لا طاعة لمخلوق في معصية الخالق
“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada Sang Pencipta.”
(HR. Ahmad)


III. SUNNAH KEHANCURAN UMAT YANG MENDUSTAKAN (Ayat 4–5)

📖 Ayat 4–5

وَكَم مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا…
فَمَا كَانَ دَعْوَاهُمْ… إِلَّا أَن قَالُوا إِنَّا كُنَّا ظَالِمِينَ

Artinya ringkas:
Banyak negeri yang Kami binasakan, dan saat azab datang, pengakuan mereka hanyalah: “Kami adalah orang-orang zalim.”

📝 Hikmah

  • Penyesalan selalu datang terlambat
  • Pengakuan tanpa taubat tak berguna

📖 Dalil penguat:

فَلَمْ يَكُ يَنفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا
(QS. Ghafir: 85)


IV. HISAB UNTUK UMAT DAN PARA RASUL (Ayat 6–7)

📖 Ayat 6–7

فَلَنَسْئَلَنَّ الَّذِينَ أُرْسِلَ إِلَيْهِمْ… وَلَنَسْئَلَنَّ الْمُرْسَلِينَ

Artinya:
Kami pasti menanyai umat dan para rasul.

📝 Pelajaran Aqidah

  • Umat ditanya: taat atau ingkar
  • Rasul ditanya: sudah menyampaikan atau belum

📜 Imam An-Nawawi رحمه الله:

“Ini dalil bahwa keadilan Allah mencakup semua.”


V. TIMBANGAN AMAL YANG NYATA (Ayat 8–9)

📖 Ayat 8–9

وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ…

Artinya:
Timbangan pada hari itu adalah benar dan adil.

📝 Aqidah Ahlus Sunnah

  • Timbangan nyata, bukan simbol
  • Memiliki dua daun dan jarum

📖 Hadis:

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ…
(HR. Bukhari Muslim)


VI. NIKMAT DUNIA & MINIMNYA SYUKUR (Ayat 10)

📖 Ayat 10

وَلَقَدْ مَكَّنَّاكُمْ فِي الْأَرْضِ… قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَ

Artinya:
Kami beri kalian kehidupan, namun sedikit yang bersyukur.

📜 Ibn ‘Athaillah:

“Nikmat yang tidak mendekatkanmu kepada Allah adalah musibah yang tersamar.”


VII. AWAL KEJATUHAN IBLIS: SOMBONG (Ayat 11–18)

Inti Kesalahan Iblis:

  1. Merasa lebih baik
  2. Mendahulukan logika dari perintah
  3. Menolak sujud karena ego

📖 Ayat kunci:

أَنَا خَيْرٌ مِّنْهُ

📜 Fudhail bin ‘Iyadh:

“Kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”


VIII. STRATEGI SETAN (Ayat 16–17)

لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ

📝 Strategi Iblis:

  • Dari depan: syubhat
  • Dari belakang: dosa masa lalu
  • Dari kanan: riya’
  • Dari kiri: syahwat

Ibnu Abbas:

“Ia tidak bisa dari atas, karena rahmat Allah.”


IX. AWAL UJIAN MANUSIA: ADAM & HAWA (Ayat 19–20)

📖 Ayat 19–20

Larangan → bujukan → tipu daya

📌 Setan:

  • Memutar larangan menjadi “kasih sayang”
  • Menjual dosa dengan janji keabadian

📖 Dalil pendukung:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
(QS. Fāṭir: 5)


PENUTUP MATERI

🔑 Pesan Utama Ayat 1–20:

  1. Al-Qur’an adalah peringatan
  2. Ketaatan hanya pada wahyu
  3. Amal pasti ditimbang
  4. Kesombongan awal kebinasaan
  5. Setan musuh abadi manusia


Tidak ada komentar