PERJALANAN MUSHAF UTSMANI: DARI MADINAH KE TASHKENT – SEBUAH SAKSI ABADI PENJAGAAN ALLAH TERHADAP AL-QUR’AN

📖 MATERI CERAMAH ILMIAH 

“PERJALANAN MUSHAF UTSMANI: DARI MADINAH KE TASHKENT – SEBUAH SAKSI ABADI PENJAGAAN ALLAH TERHADAP AL-QUR’AN”


🔰 Muqaddimah Retoris

Segala puji bagi Allah, Dzat yang menurunkan kitab paling agung, kitab yang menembus langit ke tujuh, kitab yang dijaga, dihormati, dan dicintai oleh seluruh umat beriman.

Allah berfirman:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ 

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-Dzikr (Al-Qur’an) dan Kamilah yang benar-benar menjaganya.”
(QS. Al-Hijr: 9)

Ayat ini bukan hanya teori. Ia hidup. Ia nyata. Dan salah satu bukti paling dahsyatnya adalah Mushaf Utsmani, mushaf yang ditulis oleh tangan para sahabat pilihan, mushaf yang dibacai darah seorang syahid besar, mushaf yang perjalanannya menembus benua-benua selama 14 abad lamanya.

Malam ini — Para jamaah, para pecinta Al-Qur’an — kita akan menelusuri perjalanan mushaf suci itu: dari Madinah, ke Kufah, ke Samarkand, ke Rusia, lalu kembali ke Tashkent, Uzbekistan.

Ini bukan sekadar sejarah.

Ini adalah bukti bahwa Allah menjaga Al-Qur’an dengan tangan para hamba-Nya.


🌿 BAGIAN 1 — DETIK-DETIK SYAHADAT UTSMAN BIN AFFAN DAN TUMPAHNYA DARAH DI ATAS MUSHAF

Pada tanggal 8 Dzulhijjah tahun 35 H, para pemberontak mengepung rumah Khalifah Utsman bin Affan RA.

Namun Utsman…
Beliau tidak mengangkat pedang.
Beliau tidak menghalau mereka.
Beliau tidak memaki, tidak memerintah perang.

Beliau hanya shalat Ashar, lalu membuka mushaf, membaca surat Al-Baqarah.

Ketika bacaan beliau sampai pada firman Allah:

﴿ فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا ﴾

“Jika mereka beriman seperti iman kamu sekalian, maka sungguh mereka telah mendapatkan petunjuk.”
(QS. Al-Baqarah: 137)

Tiba-tiba para pemberontak menerobos masuk.

Salah seorang dari mereka menebas tangan beliau yang sedang memegang mushaf.
Tangan itu putus. Darah muncrat, menetes ke halaman mushaf mulia itu.

Darah syahid menodai Kalamullah.
Namun noda itu menjadi saksi cinta Utsman kepada Qur’an.

Para ulama menyebut:

قال ابن كثير:

“قُتِلَ عُثْمَانُ وَالْمُصْحَفُ بَيْنَ يَدَيْهِ، فَدَمُهُ الطَّاهِرُ سَقَطَ عَلَى الْآيَاتِ.”
(Ibn Katsir)

“Utsman dibunuh sementara mushaf berada di pangkuannya. Darah sucinya menetes pada ayat-ayat Al-Qur’an.”

Dan mushaf itulah yang kini berada di Tashkent.


🌿 BAGIAN 2 — PERJALANAN MUSHAF AGUNG INI SETELAH SYAHADAT UTSMAN

1. DIPINDAHKAN OLEH ALI BIN ABI THALIB KE KUFah

Setelah Utsman wafat, kepemimpinan beralih kepada Sayyidina Ali RA.
Beliau membawa mushaf tersebut ke Kufah, markas kekhalifahan saat itu.

Mengapa?

Karena mushaf itu bukan sembarang mushaf.

Ia adalah:

  • mushaf imam,
  • mushaf rujukan,
  • mushaf standar umat Islam,
  • mushaf yang pernah dibacai oleh seorang syahid agung.

Para ulama menyebut:

قال الذهبي:

“كان المصحف العثماني الإمام يُحمل حيث انتقل أمير المؤمنين.”

“Mushaf Utsmani yang menjadi imam itu dibawa ke mana pun pemimpin kaum muslimin berpindah.”


2. BERALIH KE SAMARKAND – DIBAWA OLEH TIMUR LENG

Tujuh ratus tahun berlalu.

Datanglah Amir Timur (Timur Leng), penakluk besar Asia Tengah. Ketika ia menaklukkan Kufah dan wilayah-wilayah Islam di sekitarnya, ia menaruh kehormatan besar kepada mushaf Utsmani.

Ia membawa mushaf itu ke Samarkand (Uzbekistan).

Selama empat abad, mushaf itu menjadi sumber keagungan intelektual umat Islam Asia Tengah.

Samarkand pun dijuluki:

“Madinatul Mushaf” — Kota Mushaf


3. MASUK KE TANGAN RUSIA (1868) – DIPINDAHKAN KE ST PETERSBURG

Pada 1868, Imperium Rusia menaklukkan Samarkand.

Para orientalis Rusia menganggap mushaf Utsmani sebagai "harta sejarah dunia" dan membawanya ke St Petersburg.

Mushaf itu ditempatkan di:

  • Perpustakaan Kerajaan Rusia
  • Dipelajari oleh orientalis
  • Dijaga dengan ketat

Namun Allah mengatur bahwa ia tidak akan lama menetap di sana.


4. DIPINDAHKAN KE UFA SAAT REVOLUSI BOLSHEVIK

Saat Lenin ingin merebut wilayah-wilayah Islam, mushaf ini sempat dipindahkan ke kota Ufa (Bashkortostan).

Ini masa paling rentan.
Karena komunis memusuhi agama.
Namun… mushaf itu tetap tidak hilang.

Ini sekali lagi bukti firman Allah:

﴿ إِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ ﴾


5. DIKEMBALIKAN KE TASHKENT PADA TAHUN 1924

Setelah umat Islam Uzbekistan berkali-kali meminta, akhirnya mushaf itu dikembalikan kepada mereka.

Ditempatkan di Museum Sejarah Tashkent.


6. DIPINDAHKAN KE HAST-IMAM (1989) OLEH PRESIDEN ISLAM KARIMOV

Presiden Islam Karimov memindahkan mushaf itu ke kompleks Hast-Imam, tempat paling terhormat untuk ilmu di Uzbekistan.

Kini mushaf itu tersimpan di dalam sebuah ruangan khusus, dilindungi kaca anti peluru, dijaga 24 jam.

Dan noda darah Utsman masih terlihat.

Subhanallah…


🌿 BAGIAN 3 — DALIL-DALIL TENTANG PENJAGAAN ALLAH TERHADAP AL-QUR’AN

1. Al-Qur’an Dijaga Allah – Dalil Qur’an

﴿ إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ ﴾

(QS. Al-Hijr: 9)

Terjemahan:
“Sungguh, Kamilah yang menurunkan adz-Dzikr (Al-Qur’an) dan Kamilah yang benar-benar menjaganya.”

Tafsir Ibnu Katsir:
Allah menjaga Al-Qur’an dari perubahan, penambahan, pengurangan, maupun hilang.
Perjalanan mushaf Utsmani membuktikan kebenaran ayat ini.


2. Hadis – Perintah Nabi untuk Menjaga Al-Qur’an

Rasulullah bersabda:

« تَعَاهَدُوا الْقُرْآنَ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَلُّتًا مِنَ الإِبِلِ فِي عُقُلِهَا »

(HR. Bukhari)

“Jagalah Al-Qur’an, karena ia lebih cepat lepas daripada unta yang dilepas dari ikatannya.”

Ini menunjukkan bahwa penjagaan Al-Qur’an adalah amanah umat.


3. Hadis tentang keutamaan Utsman bin Affan

« أَسْتَحْيِي مِنْ رَجُلٍ تَسْتَحْيِي مِنْهُ الْمَلَائِكَةُ »

(HR. Muslim)

“Aku malu kepada seseorang yang para malaikat pun malu kepadanya.”

Itulah Utsman.
Dan mushaf yang dibacanya menjadi mushaf yang paling terhormat di muka bumi.


🌿 BAGIAN 4 — KOMENTAR ULAMA TENTANG OTENTISITAS MUSHAF UTSMANI

1. Al-Qadhi Iyadh

“Tidak ada satu huruf pun dari mushaf Utsmani yang berubah hingga hari ini.”

2. Az-Zarqani

Dalam Manahilul Irfan, ia menyebut:

“Mushaf Utsmani menjadi standar bacaan seluruh dunia Islam hingga kiamat.”

3. Orientalis Barat (Muir)

Bahkan musuh Islam mengakui:

“Mushaf Utsman yang sampai kepada kita hari ini tetap otentik tanpa perubahan sedikit pun sejak abad pertama Hijriyah.”


🌿 BAGIAN 5 — HIKMAH BESAR PERJALANAN MUSHAF INI

  1. Allah menjaga Al-Qur’an secara nyata, melalui tangan para hamba-Nya.
  2. Perjalanan mushaf menunjukkan bahwa kekuasaan tidak kekal, tetapi Al-Qur’an kekal.
  3. Utsman syahid dalam keadaan membaca Al-Qur’an — inilah cinta sejati.
  4. Keagungan kematian Utsman menjadi kehormatan mushaf itu.
  5. Mushaf ini menjadi saksi sejarah untuk membungkam orientalis yang menuduh Al-Qur’an berubah.

🌿 BAGIAN 6 — PENUTUP RETORIS

Wahai kaum muslimin…
Apakah kita ini masih layak membuka mushaf hanya seminggu sekali?
Sementara Utsman membacanya hingga darahnya menodai lembarannya?

Apakah kita layak tidak menghafal, tidak membaca, tidak mengamalkan,
padahal mushaf itu telah menempuh perjalanan ribuan kilometer demi menjaga kemurniannya?

Jordan…
Para jamaah…
Mari kita bersaksi kepada Allah malam ini:

**“Ya Allah, jadikan kami ahlul Qur’an.

Jadikan anak-anak kami penjaga mushaf.
Jadikan rumah kami bercahaya dengan ayat-ayat-Mu.”**

Aamin.



Tidak ada komentar