Pribadi Dinamis dalam Islam



📢 Materi Ceramah: Pribadi Akhlakul Kharimah – Pribadi Dinamis dalam Islam

Pembukaan Retorik

Jamaah yang dirahmati Allah,
Setiap manusia ingin maju, ingin berkembang, ingin mencapai cita-cita besar. Namun tidak semua orang memiliki energi untuk bergerak. Banyak yang hidup pasif, menunggu, takut mencoba, takut berubah, takut gagal… akhirnya hidupnya berhenti, meski hari terus berjalan.

Islam mengajarkan pribadi yang bergerak, penuh energi, memiliki visi perubahan, dan tidak pernah putus asa.
Inilah yang disebut pribadi dinamissyakhshiyyah mutaharrikah—pribadi yang hidup, bukan hanya sekadar ada.


1️⃣ Dasar Qur’ani tentang Pribadi Dinamis

A. Pribadi Dinamis Adalah Pribadi yang Berbuat Kebaikan Tanpa Henti

Allah berfirman:

﴿ إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ ﴾

“Jika kalian berbuat baik, maka (kebaikan itu) untuk diri kalian sendiri.” (QS Al-Isra’ 17:7)

🔎 Makna Ulama: – Ibn Katsir menjelaskan bahwa setiap amal positif yang engkau lakukan untuk orang lain, pada hakikatnya kembali kepada dirimu sendiri:
“Fa-inna jazā’a al-ihsān nā’ilun li shāhibihi”balasan kebaikan kembali kepada pelakunya.

➡️ *Santri dinamis memahami bahwa setiap gerakan positif, inovasi, bantuan, ide, dan kontribusi… semua kembali membesarkan dirinya sendiri.


2️⃣ Empat Kriteria Pribadi Dinamis

Ini empat tiang utama yang membedakan santri yang bergerak dari santri yang loyo.


1. Berakhlak Mulia

📌 Karena dinamika tanpa akhlak akan melahirkan kekacauan

Dalil 1 – Rasulullah sebagai teladan tertinggi

﴿ لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ ﴾

“Sungguh pada diri Rasulullah terdapat teladan yang sangat baik.” (QS Al-Ahzab 33:21)

Dalil 2 – Akhlak Nabi yang agung

﴿ وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ ﴾

“Dan sungguh engkau (Muhammad) memiliki akhlak yang agung.” (QS Al-Qalam 68:4)

🔎 Ulasan Ulama: – Imam Qurtubi menjelaskan:
“Akhlak Nabi adalah puncak seluruh kebaikan akhlak manusia.”

➡️ Santri dinamis harus bergerak, tetapi tetap santun, hormat kepada guru, menjaga adab, berjalan dengan etika agama dan sosial.

Energi tinggi tanpa akhlak = kekacauan.
Energi tinggi + akhlak = perubahan besar untuk umat.


2. Inovatif (تطوير / ابتداع محمود)

Santri dinamis tidak hanya mengulang apa yang sudah ada. Dia mencari cara baru untuk mencapai kebaikan.

Hadis – Orang terbaik adalah yang paling bermanfaat

النَّبِيُّ ﷺ قَالَ: "خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ"
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani)

Ulama menjelaskan bahwa “paling bermanfaat” berarti:

Orang yang menemukan cara-cara baru untuk menghadirkan manfaat lebih besar.

🧠 Inovasi adalah bagian dari jihad intelektual.
Rasulullah mengubah sistem sosial Arab, para sahabat mengubah peradaban, ulama mengubah struktur keilmuan.

➡️ Santri dinamis tidak takut mencoba cara baru selama tidak melanggar syariat.


3. Inisiatif (المبادرة)

Pribadi pemimpin = pribadi yang tidak menunggu komando

Hadis agung:

**النَّبِيُّ ﷺ قَالَ:

"كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ"**
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban.” (HR. Bukhari & Muslim)

Jika setiap orang adalah pemimpin, maka:

➡️ Pemimpin = orang yang bergerak duluan, bukan yang menunggu.

🔎 Ulasan Ulama: Ibn Hajar menjelaskan pada Fathul Bari:
“Makna pemimpin (ra’in) mencakup pemimpin atas dirinya sendiri sebelum memimpin orang lain.”

Artinya:

🚫 Kalau hidup menunggu arahan → tidak dinamis
✅ Kalau hidup berinisiatif → bibit pemimpin masa depan

Santri yang harus diingatkan terus: belajar sana, hafalan sini, disiplin itu… → belum siap menjadi pemimpin.


4. Ikhlas (الإخلاص)

Ikhlas adalah bahan bakar energi seorang santri dinamis.

Dalil – Perintah ikhlas

﴿ قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ ﴾

“Katakanlah: Aku diperintahkan untuk beribadah kepada Allah dengan penuh keikhlasan.” (QS Al-A’raf 7:29)

Hadis – Allah hanya menerima yang ikhlas

قَالَ ﷺ: "إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ"
“Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya.” (HR. Bukhari & Muslim)

🔎 Ulasan Ulama: – Al-Imam Nawawi:
“Hadis ini adalah sepertiga Islam, karena nilai amal ditentukan oleh niatnya.”

➡️ Santri dinamis tidak kehabisan tenaga meski tidak dipuji, tidak disorot, tidak diapresiasi.
Karena energinya datang dari dalam — dari ikhlas.


3️⃣ Mengapa Pribadi Dinamis Melahirkan Perubahan Besar?

Karena pribadi dinamis menggabungkan empat kekuatan:

  1. Akhlak → membentuk karakter
  2. Inovasi → melahirkan terobosan
  3. Inisiatif → mendorong gerakan
  4. Ikhlas → menjaga keteguhan

Inilah pribadi yang:

✓ disukai Allah
✓ dibutuhkan umat
✓ mudah dipercaya
✓ mampu memikul amanah
✓ kelak menjadi pemimpin perubahan


4️⃣ Penutup Retorik

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Dunia tidak berubah oleh orang yang hanya duduk, menunggu, dan mengeluh.
Dunia berubah oleh orang yang bergerak.

Islam turun bukan untuk melahirkan generasi pasif, tetapi generasi yang:

🌟 berenergi
🌟 berinisiatif
🌟 berakhlak
🌟 dan bersungguh-sungguh

Sebagaimana firman Allah:

 وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا 

“Orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, pasti Kami tunjukkan jalan-jalan Kami.” (QS Al-Ankabut 29:69)



Tidak ada komentar