DISIPLIN DALAM ISLAM (Akhlak Ihsan)



CERAMAH LENGKAP: DISIPLIN DALAM ISLAM (Akhlak Ihsan)


I. MUQODDIMAH

Alhamdulillāh…
Segala puji bagi Allah yang mengajarkan manusia untuk tertib, rapi, teratur, dan disiplin. Allah yang menciptakan alam semesta dengan hukum-hukum yang tidak pernah melanggar waktunya: matahari terbit tepat waktu, bulan beredar tepat orbit, siang dan malam silih berganti dengan disiplin sempurna.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah ﷺ, manusia paling disiplin di muka bumi, yang waktunya, amalnya, dan langkah-langkah hidupnya selalu teratur menurut perintah Allah.

Hadirin yang dirahmati Allah…

Disiplin bukan sekadar “aturan”.
Ia adalah akhlak, ia adalah martabat, ia adalah harga diri, dan dalam bahasa Islam — ia adalah IHSAN.


II. DEFINISI DISIPLIN DALAM PANDANGAN ISLAM

Secara bahasa modern, disiplin adalah:

Kesiapan untuk taat kepada aturan tanpa harus diawasi.

Jika dilihat dalam Islam, hal ini sama dengan Ihsan, puncak akhlak tertinggi.

Rasulullah ﷺ bersabda tentang Ihsan:

أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
“(Ihsan adalah) engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”
(HR. Bukhari & Muslim)

Inilah inti disiplin:
Melakukan sesuatu karena sadar Allah melihat, bukan karena manusia mengawas.

Imam Al-Ghazali menjelaskan:

“Ihsan adalah kesempurnaan amal, disertai kehadiran hati, seakan-akan Allah tertanam dalam pandangan batin.”


III. MENGAPA DISIPLIN SANGAT PENTING DALAM ISLAM?

1. Disiplin adalah bukti cinta pada Allah

Bukan sekadar patuh karena takut neraka, tapi karena ingin membuat Allah ridha.

Imam Ibn Sina berkata:

“Ketaatan yang dibangun karena takut atau berharap imbalan adalah ketaatan pedagang. Ketaatan tertinggi adalah karena cinta.”

2. Disiplin adalah bukti cinta pada diri sendiri

Karena semua perbuatan baik kembali kepada diri sendiri.

DALIL: QS Al-Isrā’ 17:7

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ
“Jika kalian berbuat baik, maka itu untuk diri kalian sendiri.”
(QS. Al-Isra’: 7)

Seseorang yang disiplin sebenarnya sedang memuliakan diri sendiri.


IV. DISIPLIN ADALAH INTI DARI KEBAIKAN DAN AKHLAK

1. Al-Qur’an memerintahkan ketertiban

QS. As-Saff 61:4

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka bangunan yang kokoh.”

Ayat ini secara tidak langsung menekankan pentingnya:

  • kerapian,
  • koordinasi,
  • disiplin waktu,
  • kepatuhan pada aturan.

Imam Ibn Katsir berkata:

“Ayat ini menunjukkan bahwa Allah menyukai kerapian dan kedisiplinan dalam setiap amal.”

2. Sholat — ibadah paling disiplin

  • Waktunya tidak boleh digeser.
  • Gerakannya tidak boleh ditambah atau dikurangi.
  • Tertibnya harus sesuai tuntunan Nabi.

QS. An-Nisā’ 4:103

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
“Sesungguhnya salat itu telah diwajibkan atas orang-orang mukmin pada waktu-waktu yang telah ditentukan.”

Imam At-Thabari:

“Ayat ini menunjukkan wajibnya disiplin waktu.”


V. DISIPLIN SEBAGAI AKHLAK PARA NABI

Semua nabi adalah pribadi paling disiplin.
Nabi Muhammad ﷺ bangun tahajjud setiap malam.
Nabi Yusuf menahan diri dan menjaga harga diri meskipun diuji syahwat.
Nabi Musa disiplin dalam tugas dakwah meskipun menghadapi Fir’aun.

Disiplin = keagungan jiwa.


VI. DISIPLIN SEBAGAI WUJUD IHSAN

Disiplin bukan sekadar patuh pada aturan manusia.
Tetapi patuh pada aturan Allah — walaupun tidak ada yang melihat.

Hadis tentang Ihsan (Bukhari-Muslim)

فَإِنَّهُ يَرَاكَ
“Sesungguhnya Dia (Allah) melihatmu.”

Imam Nawawi menjelaskan:

“Orang yang mencapai derajat ihsan tidak membutuhkan pengawasan.”

Inilah sebabnya negara-negara maju tertib:
Karena warganya punya kesadaran diri, bukan sekadar takut dihukum.


VII. DISIPLIN ADALAH BENTENG DIRI DARI KEHANCURAN

Allah menegaskan bahwa pelanggaran itu merusak diri sendiri.

QS. Fushshilat 41:46

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا
“Barang siapa mengerjakan kebaikan, maka untuk dirinya; dan barang siapa berbuat kejahatan, maka itu atas dirinya.”

QS. Al-Jātsiyah 45:15

وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِأَنْفُسِهِمْ
“Barang siapa mengerjakan amal saleh, maka itu untuk diri mereka sendiri.”

Imam Ibn Katsir menafsirkan:

“Setiap maksiat merusak dirinya sebelum merusak orang lain.”

Jika orang sadar bahwa maksiat & pelanggaran merusak diri, maka:

  • Korupsi hilang
  • Pencurian hilang
  • Perzinaan hilang
  • Pelanggaran hilang

Karena pengawasan eksternal tidak diperlukan:
yang ada adalah pengawasan iman.


VIII. MENGAPA NEGARA MISKIN KURANG DISIPLIN?

Bukan karena bodoh.
Bukan karena IQ rendah.
Tetapi karena:

  • Lemahnya budaya ihsan (hanya taat saat diawasi)
  • Lemahnya rasa cinta pada diri sendiri (tidak menjaga martabat)
  • Lemahnya kesadaran bahwa perbuatan buruk kembali kepada diri sendiri

Inilah sebabnya negara maju disiplin:
kesadaran → bukan paksaan


IX. CARA MEMBANGUN DISIPLIN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

1. Memperkuat Ihsan

Merasa diawasi Allah.

2. Membangun rasa cinta pada diri sendiri

Tidak ingin merusak diri dengan maksiat atau pelanggaran.

3. Memulai dari hal kecil

Rasulullah ﷺ bersabda:

أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang terus-menerus walaupun sedikit.”
(HR. Muslim)

4. Menjaga harga diri

Orang yang memiliki martabat akan menjaga perilakunya.

5. Membiasakan diri

Disiplin → hasil dari kebiasaan yang diulang.


X. PENUTUP RETORIS

Hadirin rahimakumullah…

Islam dibangun di atas disiplin:
Sholat tepat waktu.
Puasa tepat mula dan akhirnya.
Zakat dengan hitungan jelas.
Haji dengan urutan yang ketat.

Jika kita ingin mengubah diri, keluarga, masyarakat, bangsa…
disiplin adalah pondasi awalnya.

Sungguh, orang yang disiplin akan:

  • Dicintai Allah
  • Dihormati manusia
  • Tenang hidupnya
  • Sukses masa depannya
  • Terjaga martabatnya

Karena Disiplin = Ihsan = Cinta pada Allah & diri sendiri.



Tidak ada komentar