SUNNAH-SUNNAH WUDHUPenyempurna Ibadah dan Pembuka Pintu Surga
SUNNAH-SUNNAH WUDHU
Penyempurna Ibadah dan Pembuka Pintu Surga
Pendahuluan
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
Ma‘āsyiral muslimīn rahimakumullāh,
Wudhu adalah ibadah yang wajib sebagai syarat sah shalat, namun keindahan dan kesempurnaannya terletak pada sunnah-sunnah yang menyertainya. Sunnah wudhu bukan sekadar tambahan, melainkan jalan menuju cinta Allah, penghapus dosa, dan pembuka pintu surga.
I. Kedudukan Sunnah dalam Wudhu
Sunnah-sunnah wudhu:
- Tidak membatalkan wudhu jika ditinggalkan
- Menambah pahala
- Menyempurnakan kesucian lahir dan batin
🖊 Imam An-Nawawi rahimahullah:
“Sunnah-sunnah wudhu adalah penyempurna, dan semakin sempurna wudhu maka semakin sempurna pula shalat.”
II. Sunnah-Sunnah Wudhu dan Dalilnya
1. Mencuci Kedua Telapak Tangan 3 Kali di Awal Wudhu
📖 Hadis:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِذَا تَوَضَّأَ غَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثًا
Artinya:
“Apabila Rasulullah ﷺ berwudhu, beliau mencuci kedua telapak tangannya tiga kali.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
🖊 Ibnu Hajar Al-‘Asqalani:
“Mencuci telapak tangan di awal wudhu adalah bentuk kehati-hatian agar wudhu dimulai dengan anggota yang bersih.”
2. Bersiwak
📖 Hadis:
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ
Artinya:
“Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka bersiwak setiap kali berwudhu.”
(HR. Ahmad, An-Nasā’i)
🖊 Imam Asy-Syafi‘i:
“Siwak membersihkan mulut dan menjadikannya layak untuk membaca Al-Qur’an dan berzikir.”
3. Membasuh Anggota Wudhu Tiga Kali (Kecuali Kepala & Telinga)
📖 Hadis:
تَوَضَّأَ النَّبِيُّ ﷺ ثَلَاثًا ثَلَاثًا
Artinya:
“Nabi ﷺ berwudhu dengan membasuh (anggota) tiga kali.”
(HR. Bukhari)
🖊 Imam Nawawi:
“Tiga kali basuhan adalah kesempurnaan, satu kali sudah sah.”
4. At-Tayamun (Mendahulukan Anggota Kanan)
📖 Hadis:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يُحِبُّ التَّيَمُّنَ فِي طُهُورِهِ
Artinya:
“Rasulullah ﷺ menyukai memulai dari kanan dalam bersuci.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
🖊 Ibnu Daqiq Al-‘Id:
“Mendahulukan kanan adalah bentuk pemuliaan terhadap anggota yang lebih mulia.”
5. Melewati Siku Saat Membasuh Tangan
📖 Hadis:
فَغَسَلَ يَدَيْهِ حَتَّى أَشْرَعَ فِي الْعَضُدِ
Artinya:
“Beliau membasuh tangannya hingga melewati siku.”
(HR. Muslim)
🖊 Ibnu Qudāmah:
“Melebihkan sedikit dari batas wajib adalah sunnah untuk memastikan sempurna.”
6. Menyela-nyela Jenggot
📖 Hadis:
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يُخَلِّلُ لِحْيَتَهُ
Artinya:
“Nabi ﷺ menyela-nyela jenggotnya.”
(HR. Abu Dawud)
🖊 Imam Ahmad:
“Jika jenggot tebal, maka disunnahkan menyela-nyelanya.”
7. Menyela-nyela Jari Tangan dan Kaki
📖 Hadis:
خَلِّلْ بَيْنَ الْأَصَابِعِ
Artinya:
“Sela-selalah jari-jarimu.”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi)
🖊 Imam At-Tirmidzi:
“Hadis ini hasan shahih dan menjadi dasar sunnah menyela jari.”
8. Menggosok Anggota Wudhu dengan Tangan
🖊 Ibnu Taimiyah:
“Menyiram air saja tanpa menggosok berpotensi tidak merata, maka menggosok lebih menyempurnakan wudhu.”
9. Menggunakan Air Secukupnya dan Tidak Berlebihan
📖 Hadis:
سَيَكُونُ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ قَوْمٌ يَعْتَدُونَ فِي الطُّهُورِ وَالدُّعَاءِ
Artinya:
“Akan ada di umat ini orang-orang yang melampaui batas dalam bersuci dan berdoa.”
(HR. Abu Dawud)
🖊 Imam Ibnul Qayyim:
“Berlebihan dalam ibadah adalah jalan menuju kebinasaan, bukan ketaatan.”
III. Doa-Doa Setelah Wudhu
1. Syahadat (HR. Muslim)
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
Artinya:
“Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”
📖 Keutamaan:
Dibukakan delapan pintu surga.
2. Doa Taubat dan Penyucian (HR. Tirmidzi)
اللّٰهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya:
“Ya Allah, jadikan aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri.”
3. Doa Tasbih dan Istighfar (HR. An-Nasā’i)
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
IV. Shalat Dua Rakaat Setelah Wudhu
📖 Hadis Muttafaqun ‘Alaih:
مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَا يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya:
“Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku lalu shalat dua rakaat dengan khusyuk, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.”
🖊 Imam An-Nawawi:
“Hadis ini menunjukkan keutamaan besar shalat sunnah wudhu.”
Penutup
Ma‘āsyiral muslimīn rahimakumullāh,
Sunnah-sunnah wudhu adalah:
- jejak Nabi ﷺ
- penyempurna ibadah
- jalan menuju surga
Mari kita hidupkan sunnah ini, bukan hanya dalam wudhu, tetapi dalam seluruh kehidupan.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا
Post a Comment