Tauhid, Kesaksian Kebenaran, dan Kerugian Manusia
“Tauhid, Kesaksian Kebenaran, dan Kerugian Manusia”
(Tafsir Al-An‘ām Ayat 1–20)
PENDAHULUAN (MUQADDIMAH TAUHID)
Segala puji bagi Allah, pujian yang tetap, abadi, dan layak bagi-Nya. Pujian yang bukan sekadar ucapan, tetapi pengakuan iman, penghambaan, dan ketundukan.
Dalil Al-Qur’an
﴿ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ﴾
“Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menjadikan gelap dan terang…”
(QS. Al-An‘ām: 1)
Ulasan Ulama
- Imam Jalaluddin Al-Mahalli & As-Suyuthi: Al-hamd mencakup iman, pujian, dan pengakuan rububiyah.
- Imam Ibn Katsir: Ayat ini adalah pembuka tauhid rububiyah yang menggiring manusia menuju tauhid uluhiyah.
BAGIAN I: TAUHID RUBUBIYAH & KESESATAN MANUSIA
Makna Gelap dan Terang
Allah menyebut gelap dalam bentuk jamak dan terang dalam bentuk tunggal:
- Jalan kesesatan banyak
- Jalan kebenaran satu
Dalil Sunnah
قال رسول الله ﷺ:
«وَإِنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ، وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ»
“Sesungguhnya inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia dan jangan mengikuti jalan-jalan yang lain.”
(HR. Ahmad)
Komentar Ulama
- Imam Asy-Syathibi: Semua bid‘ah dan syirik adalah cabang-cabang dari jalan gelap.
BAGIAN II: KEHIDUPAN, KEMATIAN, DAN KEBANGKITAN
Dalil Al-Qur’an
﴿ هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ طِينٍ ثُمَّ قَضَى أَجَلًا وَأَجَلٌ مُّسَمًّى عِندَهُ ﴾
“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal, dan ada ajal lain yang ditentukan di sisi-Nya…”
(QS. Al-An‘ām: 2)
Ulasan Ulama
- Imam Al-Qurthubi: Dua ajal:
- Ajal kematian
- Ajal kebangkitan (hari kiamat)
Menolak kebangkitan = menolak kekuasaan Allah.
BAGIAN III: ALLAH MAHA MENGETAHUI LAHIR DAN BATIN
Dalil Al-Qur’an
﴿ وَيَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَجَهْرَكُمْ ﴾
“Dan Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan.”
(QS. Al-An‘ām: 3)
Dalil Sunnah
قال ﷺ:
«إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ، وَلَا إِلَى أَجْسَامِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ»
“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan jasad kalian, tetapi melihat hati kalian.”
(HR. Muslim)
Ulasan Ulama
- Imam Nawawi: Ayat dan hadis ini membunuh riya’ dari akarnya.
BAGIAN IV: KEDURHAKAAN TERHADAP AYAT-AYAT ALLAH
Dalil Al-Qur’an
﴿ وَمَا تَأْتِيهِم مِّنْ آيَةٍ إِلَّا كَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ ﴾
“Setiap ayat yang datang kepada mereka, mereka selalu berpaling darinya.”
(QS. Al-An‘ām: 4)
Komentar Ulama
- Ibn ‘Athaillah: Berpaling dari ayat Allah adalah awal kehancuran hati.
BAGIAN V: SUNNATULLAH DALAM KEBINASAAN UMAT
Dalil Al-Qur’an
﴿ فَأَهْلَكْنَاهُم بِذُنُوبِهِمْ ﴾
“Lalu Kami binasakan mereka karena dosa-dosa mereka.”
(QS. Al-An‘ām: 6)
Dalil Sunnah
قال ﷺ:
«إِذَا ظَهَرَتِ الْمَعَاصِي فِي أُمَّتِي عَمَّهُمُ اللَّهُ بِعَذَابٍ»
“Jika maksiat merajalela dalam suatu umat, Allah timpakan azab secara menyeluruh.”
(HR. Ahmad)
BAGIAN VI: TUNTUTAN BUKTI & SIFAT MEMBANGKANG
Orang kafir selalu meminta bukti, namun bukti apa pun tidak akan cukup bagi hati yang sombong.
Dalil Al-Qur’an
﴿ وَلَوْ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ كِتَابًا فِي قِرْطَاسٍ... ﴾ (QS. Al-An‘ām: 7)
Ulasan Ulama
- Fakhruddin Ar-Razi: Masalah mereka bukan kurang bukti, tapi penyakit hati.
BAGIAN VII: KESAKSIAN TERBESAR ADALAH ALLAH
Dalil Al-Qur’an
﴿ قُلِ اللَّهُ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ ﴾
“Katakanlah: Allah menjadi saksi antara aku dan kamu.”
(QS. Al-An‘ām: 19)
Dalil Sunnah
قال ﷺ:
«اللَّهُمَّ اشْهَدْ»
“Ya Allah, saksikanlah.”
(HR. Bukhari)
BAGIAN VIII: KERUGIAN TERBESAR
Dalil Al-Qur’an
﴿ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ ﴾
“Orang-orang yang merugikan dirinya, maka mereka tidak beriman.”
(QS. Al-An‘ām: 12 & 20)
Komentar Ulama
- Hasan Al-Bashri: Kerugian terbesar bukan kehilangan dunia, tetapi kehilangan iman.
PENUTUP (INTI PESAN MIMBAR)
- Tauhid adalah poros kehidupan
- Bukti kebenaran sudah sempurna
- Penolakan lahir dari kesombongan
- Keselamatan hanya dengan iman
- Kerugian sejati adalah syirik dan kufur
Post a Comment