Tentang Larangan Mengungkit Sedekah

Tentang Larangan Mengungkit Sedekah

Mukadimah

Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah membuka pintu-pintu kebaikan melalui sedekah dan infak. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga hari kiamat.

Jamaah rahimakumullah,
Sedekah adalah amal mulia yang pahalanya dilipatgandakan oleh Allah. Namun, sedekah yang seharusnya menjadi cahaya bisa berubah menjadi kegelapan bila disertai mengungkit-ungkit pemberian atau menyakiti perasaan penerima.


Dalil Al-Qur’an tentang Larangan Mengungkit Sedekah

1. Sedekah yang Diiringi Ungkitan Menjadi Tidak Bernilai

Firman Allah Ta’ala:

قَوْلٌ مَعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى ۗ وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ

“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan penerima). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.”
(QS. Al-Baqarah: 263)

Penjelasan Ulama

Imam Ibnu Katsir رحمه الله menjelaskan:

Ayat ini menunjukkan bahwa sedekah yang disertai celaan dan ungkitan tidak ada nilainya, bahkan perkataan baik tanpa sedekah lebih dicintai Allah.

Artinya, akhlak lebih utama daripada nominal sedekah.


2. Sedekah yang Diterima Allah adalah yang Tanpa Ungkitan

Firman Allah Ta’ala:

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan tidak menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Rabb mereka.”
(QS. Al-Baqarah: 262)

Penjelasan Ulama

Imam Al-Qurthubi رحمه الله berkata:

Ayat ini menunjukkan bahwa menyebut-nyebut sedekah dapat menggugurkan pahala, meskipun harta yang diberikan banyak.


Bahaya Mengungkit Sedekah

1. Menghapus Pahala Sedekah

Allah memperingatkan dengan tegas:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menghapus pahala sedekah kalian dengan mengungkit-ungkit dan menyakiti.”
(QS. Al-Baqarah: 264)

Imam An-Nawawi رحمه الله berkata:

Ungkitan setelah sedekah adalah dosa besar karena secara langsung Allah menyebutnya sebagai pembatal amal.


2. Menghinakan Penerima dan Merusak Akhlak Pemberi

Mengungkit sedekah berarti:

  • Merendahkan martabat fakir miskin
  • Menyombongkan diri atas nikmat Allah
  • Merusak keikhlasan

Hasan Al-Bashri رحمه الله berkata:

Orang yang mengungkit sedekahnya sejatinya tidak memberi, tetapi membeli kehinaan.


3. Ancaman Keras dari Rasulullah ﷺ

Rasulullah ﷺ bersabda:

ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ… الْمَنَّانُ

“Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari Kiamat, tidak dipandang, tidak disucikan, dan bagi mereka azab yang pedih… salah satunya adalah orang yang suka mengungkit pemberiannya.”
(HR. Muslim)

Penjelasan Ulama

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin رحمه الله menjelaskan:

Ancaman ini menunjukkan betapa besar dosa mengungkit sedekah, karena ia merusak hubungan dengan Allah dan manusia sekaligus.


Mengapa Kita Tidak Berhak Mengungkit Sedekah?

1. Pahala Sedekah Jauh Lebih Besar dari Hartanya

Allah berfirman:

كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ

“Seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap bulir seratus biji.”
(QS. Al-Baqarah: 261)

Artinya, yang paling diuntungkan justru pemberi, bukan penerima.


2. Sedekah Hakikatnya Milik Allah

Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali رحمه الله berkata:

Sedekah bukan kebaikan kepada manusia, tetapi kebaikan kepada diri sendiri yang Allah titipkan melalui orang lain.


Penutup & Nasihat

Jamaah rahimakumullah,
Jika kita bersedekah:

  • Luruskan niat karena Allah
  • Jangan menunggu balas jasa
  • Jangan menyakiti perasaan penerima
  • Jangan menyebut-nyebut kebaikan

Karena sedekah yang diungkit bukan lagi ibadah, melainkan kesombongan.

Doa Penutup

Ya Allah, bersihkan hati kami dari riya’, sombong, dan bakhil. Jadikan sedekah kami ikhlas karena-Mu dan diterima di sisi-Mu.



Tidak ada komentar