TIPU DAYA SETAN
TIPU DAYA SETAN
(Tentang Bahaya Riya’, Ujub, Sombong, dan Mencari Pujian atas Nama Agama)
Pendahuluan
Alhamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn.
Segala puji bagi Allah yang telah memberi petunjuk kepada kita menuju ketaatan, dan memperingatkan kita dari musuh yang nyata, yaitu setan.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, yang paling takut terhadap riya’, paling tawadhu’ meski derajatnya paling tinggi, dan paling keras memperingatkan umatnya dari tipu daya iblis.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Setan tidak pernah putus asa.
Ia tidak mampu menghentikan orang beriman dari ketaatan, maka ia merusak ketaatan itu dari dalam.
1. Hakikat Tipu Daya Setan
a. Setan Musuh yang Nyata dan Cerdas
Allah berfirman:
﴿إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا﴾
(QS. Fāṭir: 6)
Artinya:
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuh.”
📝 Tafsir Ibnu Katsir:
Musuh yang nyata bukan hanya yang mengajak kepada maksiat terang-terangan, tetapi yang menyusup dalam kebaikan dan merusaknya tanpa disadari.
b. Strategi Setan: Merusak Amal, Bukan Menghentikannya
📌 Ibnu Qayyim al-Jauziyyah رحمه الله berkata:
“Jika setan tidak mampu menghentikan hamba dari amal, ia akan merusak niatnya.”
(Ighātsatul Lahfān)
Setan bersedih melihat ketaatan, namun ia:
- Membisiki ujub
- Menghias riya’
- Menyulut sombong
- Menjadikan agama alat mencari kehormatan dunia
2. Bahaya Riya’ dan Mencari Pujian
a. Riya’ Adalah Syirik Kecil
Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ»
Para sahabat bertanya: “Apakah syirik kecil itu, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab:
«الرِّيَاءُ»
(HR. Ahmad)
Artinya:
“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil.”
Yaitu: riya’.
📌 Imam Al-Ghazali رحمه الله:
“Riya’ adalah ibadah jasad, tapi penyembahan hawa nafsu.”
b. Amal Terhapus Karena Riya’
Allah berfirman:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ﴾
(QS. Al-Baqarah: 264)
Artinya:
“Wahai orang-orang beriman, janganlah kalian menghapus pahala sedekah kalian dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti.”
📝 Tafsir Al-Qurthubi:
Menyebut amal dan mencari pujian menghancurkan pahala, walau amalnya besar.
3. Ujub dan Sombong dalam Ketaatan
a. Ujub Lebih Berbahaya daripada Dosa
📌 Sufyan ats-Tsauri رحمه الله:
“Dosa yang disertai penyesalan lebih aku sukai daripada amal yang disertai ujub.”
Karena dosa masih membuka pintu taubat,
sedangkan ujub menutupnya.
b. Jangan Merasa Suci
Allah berfirman:
﴿فَلَا تُزَكُّوا أَنفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ﴾
(QS. An-Najm: 32)
Artinya:
“Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui siapa yang bertakwa.”
📌 Hasan Al-Bashri رحمه الله:
“Orang munafik melihat dosanya kecil, orang beriman melihat dosanya seperti gunung.”
4. Bahaya Pujian bagi Orang Beramal
a. Pujian Bisa Merusak Agama
Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِذَا رَأَيْتُمُ الْمَدَّاحِينَ فَاحْثُوا فِي وُجُوهِهِمُ التُّرَابَ»
(HR. Muslim)
Artinya:
“Jika kalian melihat orang-orang yang gemar memuji, maka lemparkan debu ke wajah mereka.”
📌 Imam An-Nawawi رحمه الله:
Pujian berlebihan dapat menumbuhkan kesombongan dan membunuh keikhlasan.
b. Tiga Golongan yang Pertama Masuk Neraka
Rasulullah ﷺ bersabda tentang tiga orang:
- Orang alim
- Mujahid
- Dermawan
Namun mereka beramal agar dipuji manusia.
Lalu Allah berfirman:
“Kamu berdusta. Kamu melakukan itu agar dikatakan alim, pemberani, dan dermawan.”
ثم أُمِرَ بِهِمْ فَسُحِبُوا عَلَىٰ وُجُوهِهِمْ إِلَى النَّارِ
(HR. Muslim)
📌 Ibnu Rajab رحمه الله:
“Ini bukti bahwa rusaknya niat dapat membalikkan amal besar menjadi sebab kebinasaan.”
5. Orang yang Paling Berat Siksaannya
Rasulullah ﷺ bersabda:
«أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَجُلٌ عَالِمٌ لَمْ يَنْفَعْهُ اللَّهُ بِعِلْمِهِ»
(HR. Thabrani)
Artinya:
“Manusia yang paling berat siksaannya pada hari kiamat adalah orang berilmu yang ilmunya tidak bermanfaat baginya.”
📌 Maknanya menurut ulama:
Ia tampak saleh di mata manusia, tapi kosong di hadapan Allah.
6. Jalan Keselamatan: Muraqabah & Mujahadah
a. Muraqabah (Merasa Diawasi Allah)
Allah berfirman:
﴿أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَىٰ﴾
(QS. Al-‘Alaq: 14)
Artinya:
“Tidakkah dia mengetahui bahwa Allah melihat?”
📌 Al-Junaid رحمه الله:
“Ikhlas adalah rahasia antara Allah dan hamba-Nya.”
b. Mujahadah Melawan Kesenangan Pujian
📌 Fudhail bin Iyadh رحمه الله:
“Ikhlas adalah ketika engkau tidak peduli pujian dan celaan manusia.”
Jika pujian datang:
- Tolak dalam hati
- Ingat aib diri
- Takut akan akhir yang buruk
- Berlindung kepada Allah
Penutup & Doa
Ma’asyiral muslimin,
Setan tidak ingin kita meninggalkan amal…
Ia hanya ingin kita kehilangan pahala.
Ia tidak ingin kita kafir…
Ia cukup puas bila kita riya’.
Mari kita berdoa:
اللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوبَنَا مِنَ الرِّيَاءِ وَالْعُجْبِ، وَاجْعَلْ أَعْمَالَنَا خَالِصَةً لِوَجْهِكَ الْكَرِيمِ
“Ya Allah, sucikan hati kami dari riya’ dan ujub, dan jadikan amal kami ikhlas hanya untuk-Mu.”
Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
Post a Comment