Kebangkitan Penduduk Kubur
Kebangkitan
Penduduk Kubur
Segala
puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulallah
Shalallahu’alaihi wa sallam. Aku bersaksi bahwasannya tidak ada ilah
yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah Shubhanhu wa ta’alla semata yang tidak ada sekutu bagi -Nya. Dan aku juga bersaksi
bahwa Muhammad adalah seorang hamba dan Rasul -Nya. Amma Ba'du:
Diantara
situasi terbesar yang ada pada hari kiamat kelak, yang wajib di imani oleh
seorang mukmin serta mempersiapkan dirinya akan hal tersebut ialah situasi
dimana semua mahkluk akan dikumpulkan dipadang mahsyar. Sebagaimana yang
tergambar jelas dalam beberapa firman Allah tabaraka wa ta'ala, seperti:
﴿ قُلۡ إِنَّ ٱلۡأَوَّلِينَ
وَٱلۡأٓخِرِينَ ٤٩ لَمَجۡمُوعُونَ إِلَىٰ مِيقَٰتِ يَوۡمٖ مَّعۡلُومٖ ٥٠ ﴾ [الواقعة: 49-50]
"Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang
yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian. Benar-benar akan dikumpulkan
di waktu tertentu pada hari yang dikenal". (QS al-Waaqi'ah: 49-50).
Kemudian
dijelaskan kembali dalam ayat yang lain, Allah ta'ala berfirman:
﴿ وَإِنَّ رَبَّكَ هُوَ يَحۡشُرُهُمۡۚ
إِنَّهُۥ حَكِيمٌ عَلِيمٞ ٢٥ ﴾ [الحجر: 50]
"Sesungguhnya Tuhanmu, Dia -lah yang akan menghimpunkan
mereka. Sesungguhnya -Dia adalah Maha Bijaksana lagi Maha
mengetahui". (QS al-Hijr: 25).
Demikian pula
dalam firman -Nya yang
lain:
﴿ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗ لِّمَنۡ خَافَ عَذَابَ ٱلۡأٓخِرَةِۚ ذَٰلِكَ يَوۡمٞ مَّجۡمُوعٞ لَّهُ
ٱلنَّاسُ وَذَٰلِكَ يَوۡمٞ مَّشۡهُودٞ ١٠٣ ﴾ [هود: 103]
"Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat.
hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk
(menghadapi)nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala
makhluk)". (QS Huud: 103).
Allah
azza wa jalla akan mengumpulkan seluruh manusia serta menyatukan mereka kelak
pada hari kiamat, dan hal tersebut berlaku bagi seluruh manusia, sama saja
apakah mereka yang mati dikubur, atau dimakan bintang buas, terbakar, tenggelam
ditengah lautan, atau dirinya meninggal dengan sebab-sebab yang lainnya.
Sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah Shubhanahu
wa ta'ala dalam firman -Nya:
﴿ أَيۡنَ مَا تَكُونُواْ يَأۡتِ
بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًاۚ ١٤٨ ﴾ [البقرة:
148
]
"Di mana saja kamu berada pasti Allah akan
mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat)". (QS al-Baqarah: 148).
Dan firman -Nya yang lain:
﴿ إِنَّمَآ أَمۡرُهُۥٓ إِذَآ
أَرَادَ شَيًۡٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ ٨٢ ﴾ [يس: 82]
"Sesungguhnya keadaan -Nya apabila Dia
menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka
terjadilah ia". (QS Yaasiin: 82).
Dan
Allah ta'ala pasti akan mengumpulkan semua makhluk tanpa ada yang terlupakan,
tanpa menyisakan seorangpun diantara mereka. Allah Shubhanahu
wa ta'ala berfirman:
﴿ وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيّٗا ٦٤ ﴾ [ مريم: 64]
"Dan
tidaklah Tuhanmu lupa". (QS Maryam:
64).
Dan
berdasarkan firman Allah ta'ala:
﴿ وَحَشَرۡنَٰهُمۡ فَلَمۡ نُغَادِرۡ مِنۡهُمۡ أَحَدٗا ٤٧ ﴾ [ الكهف: 47]
"Dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak
Kami tinggalkan seorangpun dari mereka".
(QS al-Kahfi: 47).
Demikian juga
berdasarkan firman Allah ta'ala yang lainnya:
﴿ إِن كُلُّ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ
وَٱلۡأَرۡضِ إِلَّآ ءَاتِي ٱلرَّحۡمَٰنِ عَبۡدٗا ٩٣ لَّقَدۡ أَحۡصَىٰهُمۡ وَعَدَّهُمۡ عَدّٗا ٩٤ ﴾ [ مريم: 93-94]
"Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi,
kecuali akan datang kepada Tuhan yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.
Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan
hitungan yang teliti". (QS Maryam:
93-94).
Dan
dalil-dalil di atas menunjukan pada kita semua, bahwa dikumpulkannya para
makhluk tersebut berlaku umum, semua jenis makhluk, baik dari kalangan jin
maupun manusia serta binatang.
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: 'Adapun binatang, maka seluruhnya Allah ta'ala
akan mengumpulkan mereka semuanya, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh
al-Qur'an dan as-Sunnah. Seperti firman Allah ta'ala:
﴿ وَمَا مِن دَآبَّةٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا طَٰٓئِرٖ يَطِيرُ بِجَنَاحَيۡهِ إِلَّآ أُمَمٌ أَمۡثَالُكُمۚ مَّا فَرَّطۡنَا
فِي ٱلۡكِتَٰبِ مِن شَيۡءٖۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمۡ يُحۡشَرُونَ ٣٨ ﴾ [الأنعام: 38]
"Dan Tidaklah binatang-binatang yang ada di
bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat
(juga) seperti kamu. Tidaklah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian
kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan".
(QS al-An'am: 38).
Dan firman
Allah tabaraka wa ta'ala:
﴿ وَإِذَا ٱلۡوُحُوشُ حُشِرَتۡ
٥ ﴾ [التكوير: 5]
"Dan apabila binatang-binatang liar
dikumpulkan". (QS at-Takwiir: 5).
Dan juga
firman -Nya yang lain:
﴿ وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦ خَلۡقُ
ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِن دَآبَّةٖۚ وَهُوَ عَلَىٰ جَمۡعِهِمۡ
إِذَا يَشَآءُ قَدِيرٞ ٢٩ ﴾ [ الشورى: 29]
"Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda -Nya ialah
menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan
pada keduanya. dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki
-Nya". (QS asy-Syuura: 29).
Dan
huruf idza dalam ayat diatas, diantara salah satu fungsinya ialah menunjukan
pasti, yang tidak ada keraguan didalamnya'. [1]
Kelak
pada hari kiamat para hamba akan dikumpulkan dalam keadaan telanjang lagi tidak
berkhitan sebagaimana halnya dahulu mereka baru terlahir dari perut ibunya.
Hal
itu berdasarkan riwayat dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari
dan Muslim, diambil dari haditsnya Aisyah radhiyallahu 'anha, ia bercerita: 'Aku pernah mendengar
Rasulallah Shalallahu ‘alihi wa sallam
bersabda:
قال رسول
الله صلى الله عليه وسلم: « يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً
غُرْلاً ». قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ النِّسَاءُ وَالرِّجَالُ
جَمِيعًا يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ قَالَ -صلى الله عليه وسلم- « يَا عَائِشَةُ الأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يَنْظُرَ بَعْضُهُمْ إِلَى
بَعْضٍ» [ أخرجه البخاري ومسلم ]
"Manusia
kelak pada hari kiamat akan dihimpun dalam keadaan tidak beralas kaki,
telanjang bulat dan tidak berkhitan'. Maka aku penasaran, lalu bertanya: 'Wahai
Rasulallah, laki dan perempuan semuanya akan dihimpun bersamaan, nanti mereka
akan saling melihat satu sama lain? Namun beliau menjelaskan: "Wahai
Aisyah! Perkaranya lebih besar dari hanya sekedar melihat pada aurat satu sama
lainnya". HR Bukhari no: 6527, Muslim no: 2859.
Dan
setiap orang akan dibangkitkan dari kuburnya sesusai dengan keadaan tatkala
dirinya meninggal, dari kadar ketakwaan serta keimanannya maupun dalam keadaan
kufur dan bermaksiat.
Dikeluarkan
oleh Imam Muslim dalam kitabnya, sebuah hadits dari Jabir radhiyallahu 'anhu,
bahwasannya Nabi Muhammad Shalallahu
‘alihi wa sallam bersabda:
قال رسول
الله صلى الله عليه وسلم: « يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ» [أخرجه مسلم]
"Setiap
hamba akan dibangkitkan (dari kuburnya) sesuai dengan keadaan tatkala dirinya
meninggal". HR Muslim no: 2878.
Dan dalam
sebuah hadits, Nabi Muhammad Shalallahu
‘alihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم: «الذي يموت
وهو محرم يبعث يوم القيامة ملبيا » [ أخرجه البخاري ومسلم ]
"Seseorang
yang meninggal dalam keadaan berpakaian ihram, maka kelak ia akan dibangkitkan
dalam keadaan bertalbiyah". HR Bukhari no: 1851, Muslim no: 1206.
Demikian
pula diterangkan dalam sebuah hadits, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم: « والشهيد
يبعث يوم القيامة وجرحه يثعب , اللون لون الدم , والريح ريح المسك » [ أخرجه
البخاري ومسلم ]
"Seorang
yang mati syahid, kelak pada hari kiamat akan dibangkitkan dalam keadaan
lukanya mengalirkan darah, warnanya darah namun baunya bau misk". HR
Bukhari no: 5533, Muslim no: 1876.
Di padang mahsyar ada beberapa situasi
sulit yang akan dihadapi oleh manusia, seperti diantaranya:
·
Bahwa orang-orang kafir akan dihimpun
dengan diseret diatas wajah-wajah mereka. Berdasarkan firman Allah ta'ala:
﴿ وَنَحۡشُرُهُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمۡ عُمۡيٗا وَبُكۡمٗا وَصُمّٗاۖ مَّأۡوَىٰهُمۡ جَهَنَّمُۖ كُلَّمَا خَبَتۡ زِدۡنَٰهُمۡ سَعِيرٗا ٩٧ ﴾ [الإسراء: 97]
"Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari
kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. tempat
kediaman mereka adalah neraka Jahannam. tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu
akan padam, Kami tambah lagi mereka nyalanya". (QS al-Israa': 97).
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari
haditsnya Anan bin Malik radhiyallahu 'anhu, bahwasannya ada seseorang yang
bertanya kepada Nabi Muhammad Shalallahu
‘alihi wa sallam: 'Wahai Nabi Allah, apakah orang kafir kelak akan
dikumpulkan di atas wajah mereka pada hari kiamat? Maka Nabi menjawab:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « أَلَيْسَ الَّذِى أَمْشَاهُ عَلَى رِجْلَيْهِ فِى
الدُّنْيَا قَادِرًا عَلَى أَنْ يُمْشِيَهُ عَلَى وَجْهِهِ يَوْمَ الْقِيَامَة ِ» [ أخرجه البخاري ومسلم ]
"Bukankah Dzat
yang menjadikan mereka bisa berjalan dengan kedua kakinya didunia itu mampu
untuk menjadikan mereka berjalan dengan wajahnya kelak pada hari kiamat!? HR
Bukhari no: 4760, Muslim no: 2806.
·
Diantara manusia ada yang dihimpun
berkelompok dan bergolongan-golongan.
Sebagaimana yang dijelaskan sebuah hadits yang dikeluarkan
oleh Imam Ahmad di dalam musnadnya, dari haditsnya Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu, dia bercerita: 'Rasulallahu Shalallahu ‘alihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَلَاثَةُ أَصْنَافٍ صِنْفٌ مُشَاةٌ
وَصِنْفٌ رُكْبَانٌ وَصِنْفٌ عَلَى وُجُوهِهِمْ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ
وَكَيْفَ يَمْشُونَ عَلَى وُجُوهِهِمْ قَالَ إِنَّ الَّذِي أَمْشَاهُمْ عَلَى
أَرْجُلِهِمْ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُمْشِيَهُمْ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَمَا إِنَّهُمْ
يَتَّقُونَ بِوُجُوهِهِمْ كُلَّ حَدَبٍ وَشَوْكٍ ». [أخرجه أحمد ]
"Kelak manusia
akan dikumpulkan pada hari kiamat terbagi menjadi tiga golongan; golongan yang
berjalan kaki, naik kendaraan dan golongan yang berjalan menggunakan
wajah-wajahnya". Maka ditanyakan oleh para sahabat: 'Ya Rasulallah,
bagaimana mereka (bisa) berjalan dengan wajahnya? Berkata salah seorang perawi
yang bernama Affan: -Mereka berjalan-.
Kemudian Nabi menjawab:
"Sesungguhnya Dzat yang menjadikan mereka bisa berjalan menggunakan
kakinya, adalah Maha Mampu untuk menjadikan mereka berjalan dengan menggunakan
wajahnya. Adapun mereka, sesungguhnya sangat berhati-hati ketika berjalan
dengan wajahnya dari tiap duri dan tanah". HR Ahmad 14/289 no: 8647.[2]
·
Ada juga diantara mereka yang
dihimpun dengan mengendarai kendaraan yang paling mewah.
Hal itu sebagaimana yang tercantum dalam firman
Allah ta'ala:
﴿ يَوۡمَ نَحۡشُرُ ٱلۡمُتَّقِينَ إِلَى ٱلرَّحۡمَٰنِ وَفۡدٗا ٨٥ وَنَسُوقُ ٱلۡمُجۡرِمِينَ إِلَىٰ جَهَنَّمَ وِرۡدٗا ٨٦﴾ [ مريم: 85-86]
"(ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan
orang-orang yang takwa kepada Tuhan yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang
terhormat. Dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam
dalam Keadaan dahaga". (QS Maryam:
85-86).
Beberapa kalangan ulama tafsir mengatakan tentang
ayat diatas: 'Bahwasannya mereka akan dikumpulkan yaitu orang-orang yang
bertakwa sambil mengendarai onta yang mewah sebagi bentuk pemuliaan atas
mereka. Sedangkan kelak pada hari kiamat manusia akan dihimpun diatas bumi yang
bukan bumi ini. Hal ini berdasarkan firman Allah tabaraka wa ta'ala:
﴿ يَوۡمَ تُبَدَّلُ ٱلۡأَرۡضُ غَيۡرَ ٱلۡأَرۡضِ وَٱلسَّمَٰوَٰتُۖ وَبَرَزُواْ
لِلَّهِ ٱلۡوَٰحِدِ ٱلۡقَهَّارِ ٤٨﴾ [ابراهيم: 48]
"(yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti
dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di
padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha
Perkasa". (QS Ibrahim: 48).
Dikeluarkan
oleh Imam Bukhari dan Muslim sebuah hadits dari Sahl bin Sa'ad radhiyallahu
'anhu, dia berkata: 'Aku pernah mendengar Rasulallah Shalallahu
‘alihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم: « يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ
كَقُرْصَةِ النَّقِىِّ لَيْسَ فِيهَا عَلَمٌ لأَحَدٍ ». [ أخرجه
البخاري ومسلم ]
"Manusia pada hari kiamat kelak akan dihimpun diatas tanah yang
putih bersih, bulat tanpa ada kotorannya".[3] Berkata Sahl atau yang lainnya (ragu-ragu dari
perawi), bersabda Nabi: "Tidak ada tanda bekas penduduk sebelumnya".
HR Bukhari no: 6521, Muslim no: 2790.
Dan Nabi Muhammad Shalallahu
‘alihi wa sallam mengabarkan kepada kita bahwa waktu ketika bumi
diganti dengan bumi yang lain dan demikian pula langit ialah tatkala manusia
sedang melewati sirath (Titian). Sebagaimana yang dijelaskan dalam
sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dari Tsauban radhiyallahu
'anhu, bahwasannya pernah ada salah seorang rahib dari rahib-rahib Yahudi yang
bertanya kepada Rasulallah Shalallahu
‘alihi wa sallam: 'Dimana kiranya manusia manakala bumi diganti dengan bumi
yang lain dan demikian pula langit? Maka beliau menjawab:
قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم: « هُمْ فِى الظُّلْمَةِ دُونَ الْجِسْرِ» [أخرجه مسلم ]
"Mereka
sedang didalam kegelepan diatas jembatan". HR Muslim no: 315.
Dan diantara
dampak keimanan dengan hadits yang agung ini yang menjelaskan tentang
permasalahan ghaib, ialah:
Pertama:
Bahwasannya Allah ta'ala mengabarkan tentang kondisi pada hari itu, sedangkan
mereka masih berada didunia, itu bertujuan agar mereka mengetahui hendak kemana
mereka akan kembali, dan supaya mereka mendapatkan
petunjuk yang jelas akan perkaranya, sehingga dirinya bersiap-siap untuk
menghadapi hari tersebut, serta mau menghisab dirinya sendiri sebelum mereka
dihisab oleh Allah ta'ala.
Ada seorang
penyair mengatakan:
Duhai
sekiranya kita mati lalu dibiarkan
Tentulah kematian menjadi kemauan tiap
orang yang hidup
Namun kami,
jika mati maka kami akan dibangkitkan
Lalu ditanya tentang segala sesuatu yang
pernah kami lakukan
Dan sungguh
Maha Benar Allah manakala berfirman:
﴿ يَوۡمَ تَجِدُ كُلُّ نَفۡسٖ مَّا عَمِلَتۡ مِنۡ خَيۡرٖ مُّحۡضَرٗا وَمَا عَمِلَتۡ مِن سُوٓءٖ تَوَدُّ لَوۡ أَنَّ بَيۡنَهَا وَبَيۡنَهُۥٓ أَمَدَۢا بَعِيدٗاۗ ٣٠ ﴾ [ال عمران: 30]
"Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati
segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah
dikerjakannya, ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang
jauh". (QS al-Imraan: 30).
Adapun para
pendosa maka mereka mengatakan:
﴿ يَٰوَيۡلَتَنَا مَالِ هَٰذَا ٱلۡكِتَٰبِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةٗ وَلَا كَبِيرَةً إِلَّآ أَحۡصَىٰهَاۚ ٤٩ ﴾ [الكهف: 49]
"Dan mereka berkata: "Aduhai celaka Kami,
kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang
besar, melainkan ia mencatat semuanya".
(QS al-Kahfi: 49).
Kedua:
Bahwa manusia akan merasa takut dan bingung dari kondisi hari penghimpunan ini.
Sebagaimana yang telah digambarkan oleh Allah azza wa jalla di dalam firman -Nya:
﴿ يَوۡمَ يَفِرُّ ٱلۡمَرۡءُ
مِنۡ أَخِيهِ ٣٤ وَأُمِّهِۦ وَأَبِيهِ ٣٥ وَصَٰحِبَتِهِۦ وَبَنِيهِ ٣٦ لِكُلِّ ٱمۡرِيٕٖ
مِّنۡهُمۡ يَوۡمَئِذٖ شَأۡنٞ يُغۡنِيهِ ٣٧﴾ [ عبس: 34-37]
"Pada hari ketika manusia lari dari
saudaranya. Dari ibu dan bapaknya. Dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang
dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup
menyibukkannya". (QS 'Abasa:
34-37).
Dalam ayat
yang lain Allah ta'ala berfirman:
﴿ فَكَيۡفَ تَتَّقُونَ إِن كَفَرۡتُمۡ
يَوۡمٗا يَجۡعَلُ ٱلۡوِلۡدَٰنَ شِيبًا ١٧ ﴾ [المزمل: 17]
"Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara
dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak
beruban". (QS al-Muzzamil: 17).
Ketiga: Menunjukan
tentang kekuasaan Allah yang sangat besar, dimana Dirinya mengumpulkan dan
menghimpun seluruh makhluk -Nya
di satu tempat lantas menghisab mereka semua. Sebagaimana yang di jelaskan
dalam firman -Nya:
﴿ وَهُوَ عَلَىٰ جَمۡعِهِمۡ إِذَا يَشَآءُ قَدِيرٞ ٢٩ ﴾ [الشورى: 29]
"Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya
apabila dikehendaki -Nya". (QS
asy-Syuura: 29).
Dan
firmanNya:
﴿ وَمَآ أَمۡرُنَآ إِلَّا
وَٰحِدَةٞ كَلَمۡحِۢ بِٱلۡبَصَرِ ٥٠ ﴾ [القمر: 50]
"Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti
kejapan mata". (QS al-Qomar: 50).
Keempat: Pada hari penghimpunan akan nampak jelas hakekat
dunia itu seperti apa bagi penghuninya serta menunjukan bagaimana hinanya dunia
tersebut. Hal itu seperti yang dikatakan oleh Allah Shubhanhu wa ta’alla di dalam
firman -Nya:
﴿ وَيَوۡمَ يَحۡشُرُهُمۡ كَأَن
لَّمۡ يَلۡبَثُوٓاْ إِلَّا سَاعَةٗ مِّنَ ٱلنَّهَارِ ٤٥ ﴾ [ يونس: 45]
"Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu)
Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak
pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat di siang hari". (QS Yunus: 45).
Dan Allah
ta'ala mengabarkan tentang keadaanya para pendosa dengan firman -Nya;
﴿ يَوۡمَ يُنفَخُ فِي ٱلصُّورِۚ وَنَحۡشُرُ ٱلۡمُجۡرِمِينَ يَوۡمَئِذٖ زُرۡقٗا ١٠٢ يَتَخَٰفَتُونَ بَيۡنَهُمۡ إِن لَّبِثۡتُمۡ إِلَّا عَشۡرٗا ١٠٣ ﴾ [ طه: 102-103]
"(yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup
sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa
dengan muka yang biru muram. Mereka berbisik-bisik di antara mereka: "Kamu
tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari)". (QS Thaahaa: 102-103).
Akhirnya saya ucapkan segala
puji hanya untuk Allah, Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarga beliau serta seluruh para
sahabatnya.
[2] . Berkata ulama yang meneliti kitab ini, bahwa hadits ini hasan li
ghoirihi. Adapun sabdanya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam: 'Kelompok yang
berjalan dan naik kendaraan'. Dijelaskan oleh as-Sindi: 'Mereka adalah ahli
iman baik orang awamnya maupun yang sudah tinggi tingkatan keimanannya.
Sedangkan maksud ucapannya: 'Mereka berhati-hati terhadap tiap hadab'.
al-Hadab maknanya ialah tempat yang bergelombang pada permukaan tanah.
Maksudnya mereka menjadikan wajah-wajahnya sebagai ganti dari tangan dan kaki
untuk menghindari setiap gangguan jalan, adapun tangan dan kaki mereka semuanya
terkunci, yang demikian karena mereka tidak pernah menjadikan wajahnya untuk
sujud ketika didunia kepada penciptanya'.
[3] . Afraa'u, al-Khatabi mengatakan: 'Al-'Afra artinya tanah putih yang
bersih'. Sedangkan Ibnu Faris mengatakan: 'Maknanya ialah putih bersih tanpa
ada noda'.
Adapun
arti al-Mu'alam ialah tanda yang digunakan untuk jalan supaya tidak tersesat
seperti gunung maupun padang. Lihat Fathul Bari 11/375.
Post a Comment