Bila Menengok, Menengok Semua
Bila Menengok, Menengok
Semua
882/1155. Dari Said bin Al Musayyab, ia mendengar Abu Hurairah
menceritakan sifat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
كان
ربعة وهو إلى الطول أقرب شديد البياض أسود شعر اللحية حسن الثغر أهدب أشفار العينين
بعيد ما بين المنكبين مفاض الخدين يطأ بقدمه جميعا ليس لها أخمص يقبل جميعا ويدبر
جميعا لم أر مثله قبل ولا بعد
"Beliau SAW berperawakan sedang, mendekati tinggi semampai, (kulitnya)
sangat putih, jenggotnya hitam, gigi seri beliau rapi,
bulu mata yang panjang dan lentik, kedua dadanya bidang, pipi yang halus,1 jika berjalan beliau
menapakkan telapak kakinya secara keseluruhan, tidak terdapat bagian yang
menggantung dari tanah, dan semua (anggota badannya) ikut bila menghadap dan
menengok. Tidak pernah Saya melihat seseorang yang lebih
sempurna dari beliau, baik sebelumnya maupun sesudahnya."
Hasan lighairihi, di dalam kitab Mukhtasharus-Syama'il (1-4). Adh-Dhaifah (4161). Ash-Shahihah
(2095).
___________
1 Pensyarah berkata:
(2/570): Sifat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di antaranya: perut dan dada yang rata Taajul 'Aruus.
Saya
katakan: makna ini tidak cocok di sini. Yang kuat adalah berarti dua sisi pipi
yang halus seperti
dalam Asy-Syama'ilnya Tirmidzi dari riwayat Hasan bin Ali, dalam haditsnya yang panjang tentang sifat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Silahkan lihat Mukhtasharus Syama'il
(hadits ke-6) (halaman 19 (baris 3) (4) dan (5) dan (6) Ahmad
menambahkan (1/359) di tiga tempat tersebut, Yaumul Qiyamah juga
di Tirmidzi pada bagian hadits yang ketiga yang terakhir. la juga telah
meriwayatkan bagian tersebut dengan bagian yang pertama dalam Al-Libaas,
sedangkan bagian tengah dalam kitab Ar-Ru'ya ia meriwayatkannya dengan lafazh Man Tahallama
kaadziban Kullifa fil Qiyamah. Dan seterusnya
(barang siapa mendakwa suatu mimpi akan
dibebankan di hari kiamat. Ia berkata di 'Al Maudhiain', "Hadits hasan shahih". Kalimat in dibuang begitu
saja dari perkataan Tirmidzi oleh orang yang mendhalimi dirinya, dan diriku pada kitab yang dinamakan: Shahih Sunan Tirmidzi dengan sanad yang diringkas, karya Muhammad Nashiruddin Al Albani.
Ini dusta
belaka, Saya katakan: Saya bukanlah yang meringkas sanad atau lainnya. Itu hanyalah karya dirinya atau
orang yang menjalankan titahnya. Banyak ringkasannya yang cacat, dan sebaliknya. Banyak yang
seharusnya ia ringkas tapi tidak ia ringkas, seperti perkataannya di akhir
kitab Al-Libaas: "41-bab, 42-bab, 43-bab"! Perhatikanlah
para pembaca apa faidah dari
bab-bab ini yang tidak menunjukkan sesuatu apapun, selain menggoreskan tiga
baris dengan sia-sia?! Juga membuat ukuran kitab lebih
tebal? Maka kepada Allahlah
tempat kita mengadu.
Post a Comment