Doa Seseorang Memohon Kehancuran bagi Orang yang Menganiayanya
Doa Seseorang Memohon Kehancuran bagi Orang yang Menganiayanya
505/649.
Dari Jabir berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
berdoa.
٥٠٥/٦٤۹
- اَللَّهُمَ
أَصْلِحْ لِي سَمْعِي وَبَصَرِي وَاجْعَلْهُمَا الْوَارِثَيْنِ مِنِّي وَانْصُرْنِي
عَلَى مَنْ ظَلَمَنِي وَأَرِنِي مِنْهُ ثَأْرِي
'Ya Allah, perbaikilah pendengaran saya
dan penglihatan saya, dan jadikanlah
keduanya yang mewarisi diri saya dan tolonglah saya terhadap orang
yang menganiaya saya, dan perlihatkan pembalasan saya kepadanya."'
Shahih,
di
dalam kitab Ash-Shatnhah (3180).
Ar-Raudhu-Nadhir (690). [Tidak tercantum dalam Kutubus-Sittah].
506/650.
Dari
Abu Hurairah berkata, "Nabi shallallahu
'alaihi wasallam berdoa,
٥٠٦/٦٥٠
- اللَّهُمَّ
مَتَّعَنِي بِسَمْعِي وَبَصَرِي وَاجْعَلَهُمَا الْوَارِثَ مِنِّي وَانْصُرْنِي
عَلَى عَدُوِّي وَأَرِنِي مِنُهُ ثَأْرِي
'Ya Allah, berikanlah kesenangan kepada
saya dengan pendengaran dan
penglihatan Saya.
Jadikanlah keduanya yang mewarisi diri Saya, dan
tolonglah Saya terhadap musuh Saya, dan perlihatkanlah
pembalasan Saya kepadanya.'"
Shahih,
di
dalam kitab Ash-Shahihah.
[Tidak
tercantum dalam Kutubus-Sittah].
507/651.
Dari
Thariq bin Usyaim Al Asyja'i berkata,
٥٠٧/٦٥١
- كُنَّا
نَغْدُو إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَجِيءُ الرَّجُلُ
وَتَجِيْءُ الْمَرَّأَةُ فَيَقُولُ يَا رَسُولُ اللهِ كَيٍفَ أَقَولُ إِذَا صَلَيت
فَيَقُوْلُ قُلْ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاهْدِنِي وَارْزُقْنِي
فَقَدْ جَمَعْنَ لَكَ دُنْيَاكَ وَآخِرَتِكَ
"Kami pernah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu datang seorang laki-laki
dan seorang perempuan kemudian laki-laki itu berkata, 'Wahai
Rasulullah! Apa yang
harus Saya baca ketika shalat?' Lalu beliau bersabda, 'Katakanlah, "Ya Allah, ampunilah Saya, kasihanilah Saya,
berikanlah petunjuk kepada Saya, dan berikanlah rezeki kepada Saya, maka sungguh engkau telah
mengumpulkan (kebaikan) dunia dan akhiratmu'."
Shahih,
di
dalam kitab Ash-Shahihah (1318).
[Muslim, 48-Kitab Adz-Dzikru
wad-Dua’u wat-Taubatu wai Istighfaaru, hadits
34,35].
Post a Comment