Nasehat Buat Anak

images/index_r1_c1.gif
 
 
Nasehat Buat Anak
 
Sering kali Rasulullah SAW mengingatkan agar kita berbakti kepada orang tua kita. Memulyakan dan mengabdi kepada mereka. Sehingga jika ada anak yang durhaka kepada orang tuanya maka ia adalah orang yang bakal sengsara didunia dan di akhirat. Dan termasuk dosa yang akan di dahulukan hukumanya di dunia sebelum di akhirat adalah dosa durhaka kepada orang tua.

Menghadirkan makna pengabdian orangtua terhadap anak adalah memupuk benih bakti kepada oang tua. Sungguh suatu pengabdian yang tiada tandingya. Orangtua rela sakit demi anak, tidak nyenyak tidur demi anak dan begitu seterusnya. Perjuangan demi perjuangan beiau jalani, pengabdian demi pengabdian beliau lalui semuanya adalah deni anak.

Akan tetapi kadang seorang anak terbawa dalam kelalaian akan semua yag telah di perjuangkan oleh orang tua. Sehingga ada seorang anak membentak orang tuanya atau bahkan dengan mudah memukul orang tuanya atau menyakiti hati orang tuanya dengan lidah dan ingkah lakunya. Yang ingin melihat manusia celaka di dunia dan di akhirat cukuplah melihat seorang anak yang durkhaka kepada orang tuanya.

Yang ingin melihat manusia celaka di dunia dan di akhirat cukuplah melihat seorang anak yang durkhaka kepada orang tuanya.

Durhaka kepada orang tua kadang teramat halus sehingga tidak dirasakan oleh seorang anak akan tetapi ternyata seorang anak sudah berada pada hakekat kedurhakaan.
Seorang anak yang menghindar dari beban biaya rumah sakit untuk orang tuanya yang di tanggug oleh saudar-saudaranya. Disaat pembayaran biaya rumah sakit pura-pura tidak tahu atau menjauh untuk sementara dari keluaraganya dengan berbagai alasan. Namu sebenarnya hanya ingin menghindar dari beban biaya pengobatan orang tuanya. Sungguh Allah maha tahu apa yang ada di hati si anak durhaka ini. Sadarilah bahwa jika kita sakit seorang tua akan mengorbankan semua yang dimilikinya demi kesehatan kita.

Adalagi durhaka yang tidak dirasakan oleh seorang anak. Yaitu dikala orang tua yang sudah keriput itu tidak lagi di anggap nyaman keberadaanya di meja makan bersama.

Adalagi seorang yang durhaka dengan memanfaatkan kebaikan orang tua. Orang tuanya memang mencintainya dan berjuang untuknya. Menyekolahkan hingga sang anak bisa berhasil dan mendapatkan pekerjaan yang nyaman, bersih dengan gaji tinggi. Sementara orang tuanya tetap tidak berubah sebagai seorang petani yang kulitnya disamping semakin hitam terbakar matahari juga semakin berkeriput dimakan usia. Akan tetapi keberhasilan sang anak tidak merubah keadakan orang tuanya. Bahkan mungkin seorang anak dengan tanpa hati nurani telah menjadikan sang ibu babu di rumahnya yang mencuci bajunya dan menyiapkan makan sang anak. Sugguh ini adalah anak durhaka yang susah bertaubat sebab ia tidak sadar jika yang demikian itu adalah durhaka.
Adalagi durhaka yang tidak dirasakan oleh seorang anak. Yaitu dikala orang tua yang sudah keriput itu tidak lagi di anggap nyaman keberadaanya di meja makan bersama. Maka seorang tuapun di buatkan meja kecil diruang yang agak terpisah agar tidak menggangu. Dan hanya orang durhakalah yang menganggap orang tua mengganggu.

Cukuplah orang tua kita capek disaat kita masih kecil giliran kita sudah dewasa dan orang tua kita semakin lemah mari kita mulyakan dan kita layani orang tua kita. Mengabdi berangkat dari hati yang tulus karena Allah SWT bukan hanya takut dihujat oleh masyarakatnya. Sebab ada orang mengabdi dan berlemah lembut kepada orang tuanya didepan teman dan tetangga akan tetapi disaat tidak ada yang melihatnya maka pengabdian dan lemah lembut itupun hilang.

Wallahu a'lam bishshowab.
 
 
 
images/index_r1_c1.gif

Tidak ada komentar