Wahai putriku, Engkau akan melalui masa-masa yang teramat
sulit. Pertarungan yang dahsyat antara perangaimu, kemauan dan hawa nafsumu.
Engkau mulia dan di muliakan, akan tetapi lingkunganmu, pergaulanmu mengajakmu
menuju kehinaan. Disaat itulah kekhawtiranku semakin bertambah. Hampirr semua
media merayumu untuk keluar dari kemuliaan, mengajarimu berdandan yang
menjadikan Allah murka, melepas pakainmu secara perlahan, hingga tanpa kau
sadari bahwa dirimu sudah tidak malu lagi membuka auratmu. Persahabatan yang di
kemas oleh begundal-begundal Syaitan yang menjerumaskanmu kedalam pergaulan
bebas.
Sadarilah wahai putriku, Engkau akan selalu menjadi perhatian
perampok-perampok kehormatan. Jangan lengah akan tipu daya mereka. Jangan
biarkan mereka mendekatimu dengan rayuan gombalnya. Mereka menjerumuskanmu dalam
kehinaan, yang mereka sebut itu kemajuan dan gaya hidup. Mereka berjanji untuk
memuliakanmu akan tetapi telah membawamu pada perbincangan yang hina dalam
bahasa yang membuatmu lupa daratan, yang menjadikanmu pasrah memuaskan hawa
nafsunya .
Mereka sebut dirimu cantik menawan bahkan tanpa malu-malu
mereka melotot dengan mata jalangannya menikmati kecantikanmu, dan yang ada di
hatinya adalah menanti saat-saat untuk menikmati segala keindahanmu dengan hawa
nafsunya. Mereka seolah memuliakanmu, akan tetapi sesungguhnya mereka telah
merendahkanmu dipinggir jalan seolah dirimu tidak ada nilainya.
Engkau
akan melalui masa-masa yang teramat sulit. Pertarungan yang dahsyat antara
perangaimu, kemauan dan hawa nafsumu. Engkau mulia dan di muliakan, akan tetapi
lingkunganmu, pergaulanmu mengajakmu menuju kehinaan.
Putriku... Engkau saat ini tidak dimana-mana, akan tetapi engkau
tetap di bumi Allah tempat berkiprahnya iblis mencari kawan. Jangan merasa aman
dengan bujukan iblis walau dirimu di Sekolahan atau di sebuah Masjid. Iblis dan
antek-anteknya tidak kenal sekolahan dan Masjid. Mereka hanya kenal memuaskan
hawa nafsu mencari kawan di neraka. Jika kekasihmu Nabi Muhammad SAW
mengingatkan, ” Jangan berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram meskipun
untuk belajar Alquran” Itu artinya begitu mengerikannya pengaruh iblis dan hawa
nasfsu yang kadang menggoda dengan menyenandungkan firman dan
nasehat.
Wahai putriku... Jagalah dirimu baik-baik, banyak pencuri di
sekitarmu yang menyamar dengan seribu topeng. Kadang topeng ustadz atau seorang
pembimbing. Ketahuilah selagi belum ada ikatan yang halal, lelaki disekitarmu
bisa berubah menjadi perampok kehormatanmu. Jadilah engkau muslimah yang cerdas,
jagalah kehormatan dan kemuliaan dirimu, laksana menjaga permata di peti yang
bergembok, di dalam lemari yang dikunci kuat, dirumah yang berpintu rapat dan
berpagar kokoh. Ketahuilah dirimu lebih mulia dari permata itu. Maka jangan
sampai engkau menjadi orang yang menyesal karena kecuriaan setelah teledor
membiarkan pencuri-pencuri keluar masuk rumah kemuliaanmu.
Telepon
dirumahmu adalah jendela yang di intai pencuri kehormatan, maka jangan senang
berada di depan telepon. Televisi yang di pojok rumahmu adalah kotak pos iblis
untuk menyampaikan pesan – pesan pencuri kehormatan.
Jika engkau berbaju
yang menutupi auratmu itu artinya telah kau simpan permatamu di peti kehormatan.
Jika kau jaga pergaulanmu itu artinya kau letakkan permatamu dikamar kemuliaan.
Telepon dirumahmu adalah jendela yang di intai pencuri kehormatan, maka jangan
senang berada di depan telepon. Televisi yang di pojok rumahmu adalah kotak pos
iblis untuk menyampaikan pesan – pesan pencuri kehormatan.
Sadarilah itu
semua wahai Putriku....
Wallahu a'lam bishshowab.
|
Post a Comment