KITAB: PEROBATAN RUQYAH
الطب
والمرض والرقي
|
BAB:
PEROBATAN RUQYAH
|
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ:
الْعَيْنُ حَقٌّأخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 36 باب العين حق
|
1411.
. Abuhurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Terkena mata yang menyebabkan
penyakit Itu benar. (Bukhari, Muslim).
Karena itu boleh berobat dengan mqyah, minuman yang dibacakan alfatihah atau lain-lainnya dari ayat atau asma Allah. |
السحر
|
BAB:
|
حديث
عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم سُحِرَ، حَتَّى كَانَ
يَرَى أَنَّهُ يَأْتِي النِّسَاءَ وَلاَ يَأْتِيهِنَّ قَالَ سُفْيَانُ (أَحَدُ
رِجَالِ السَّنَدِ) وَهذَا أَشَدُّ مَا يَكُونُ مِنَ السِّحْرِ إِذَا كَانَ كَذَا
فَقَالَ: يَا عَائِشَةُ أَعَلِمْتِ أَنَّ اللهَ قَدْ أَفْتَانِي فِيمَا
اسْتَفْتَيْتُهُ فِيهِ أَتَانِي رَجُلاَنِ فَقَعَدَ أَحَدُهُمَا عِنْدَ رَأْسِي،
وَالآخَرُ عِنْدَ رِجْلَيَّ، فَقَالَ الَّذِي عِنْدَ رَأْسِي لِلآخَرِ: مَا بَالُ
الرَّجُلِ قَالَ: مَطْبُوبٌ قَالَ: وَمَنْ طَبَّهُ قَالَ: لُبَيْدُ ابْنُ أَعْصَمَ،
رَجُلٌ مِنْ زُرَيْقٍ، حَلِيفٌ لِيَهُودَ، كَانَ مُنَافِقًا قَالَ: وَفِيمَ قَالَ:
فِي مُشْطٍ وَمُشَاقَةٍ قَالَ: وَأَيْنَ قَالَ: فِي جُفِّ طَلْعَةٍ ذَكَرٍ تَحْتَ
رَعُوفَةٍ، فِي بِئْرِ ذَرْوَانَ قَالَتْ: فَأَتَى النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم
الْبِئْرَ حَتَّى اسْتَخْرَجَهُ فَقَالَ: هذِهِ الْبِئْرُ الَّتِي أُرِيتُهَا
وَكَأَنَّ مَاءَهَا نُقَاعَةُ الْحِنَّاءِ، وَكأَنَّ نخْلَهَا رُؤُوسُ
الشَّيَاطِينِ قَالَ: فَاسْتُخْرِجَ قَالَتْ: فَقُلْتُ أَفَلاَ، أَي، تَنَشَّرْتَ
فَقَالَ: أَمَا وَاللهِ فَقَدْ شَفَانِي، وَأَكْرَهُ أَنْ أُثِيرَ عَلَى أَحَدٍ
مِنَ النَّاسِ شَرًّاأخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 49 باب هل يستخرج السحر
|
1412.
A'isyah r.a. berkata: Rasulullah saw. terkena sihir sehingga ta merasa
seakan-akan berkumpul pada isterinya padahal tidak berkumpul. Sufyan salah
seorang yang meriwayatkan hadits ini berkata: Dan ini termasuk sihir yang
paling berat, maka Nabi saw. bersabda kepada A'isyah: Apakah anda tidak
mengetahui bahwa Allah telah menunjukkan kepadaku apa yang aku tanyakan kepada
Nya yaitu telah datang dua orang yang satu di dekat kepalaku dan yang kedua di
kakiku, lalu berkata orang yang di dekat kepala kepada kawannya: Mengapakah
orang ini? Dijawab: Terkena sihir (Math-bub). Dan siapa yang menyihirnya?
Jawabnya: Lubaid bin A'sham seorang dari suku Zuraiq sekutu orang Yahudi, dia
seorang munahq. Dan dalam apa disihirnya? Dari sisir dan rambut yang jatuh dari
sisir itu. Di mana diperbuat? Di dalam wadah moncongnya pohon kurma yang jantan
di bawah batu yang ada dalam sumur Dzarwan. Maka segera Nabi saw. pergi dan
mengeluarkan semua yang diberitahukan dari sumur itu. Nabi saw. bersabda: Inilah
sumur yang diperlihatkan dalam mimpiku, sedang air sumur itu bagaikan perasan
pacar yang kuning kemerahan, sedang pohon kurma di situ bagaikan kepala syaithan
(ular), dan sesudah dikeluarkan, A'isyah bertanya: Apakah engkau tidak
ber-ruqyah (berjampi). Dalam riwayat Muslim: Apakah tidak engkau bakar? Jawab
Nabi saw.: Adapun aku telah disembuhkan oleh Allah, dan aku tidak suka
membangkitkan sesuatu yang akan menyebabkan bahaya keributan bagi orang-orang.
(Bukhari, Muslim). Dalam riwayat: kemudian
ditanam.
|
السم
|
BAB:
RACUN
|
حديث
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه، أَنَّ يَهُودِيَّة أَتَتِ النَّبِيَّ صلى الله
عليه وسلم، بِشَاةٍ مَسْمُومَةٍ فَأَكَلَ مِنْهَا، فَجِيءَ بِهَا، فَقِيلَ: أَلاَ
تَقْتُلُهَا قَالَ: لاَ قَالَ: فَمَا زِلْتُ أَعْرِفُهَا فِي لَهَوَاتِ رَسُولِ
اللهِ صلى الله عليه وسلمأخرجه
البخاري في: 51 كتاب الهبة: 28 باب قبول الهدية من المشركين
|
1413.
Anas bin Malik r.a. berkata: Ada wanita Yahudi datang membawa kepada Nabi saw.
daging kambing yang diracuni, maka Nabi saw. makan dari padanya. Kemudian wanita
dihadapkan kepada Nabi saw. Sahabat bertanya: Apakah tidak engkau bunuh? Jawab
Nabi saw.: Tidak. Anas berkata: Aku selalu mengetahui itu dari bekas yang di
daging kecil di muka tenggorokart Nabi saw. iBukbari) Dalam riwayat Muslim:
Ketika dihadapkan kepada Nabi saw. ditanya tentang adanya racun dalam daging.
Jawab wanita itu: Benar, sava ingin membunuhmu. Maka sabda Nabi saw.: Engkau
tidak dapat. Di dalam lain riwayat: Juga ikut makan daging sahabat Nabi saw.
yang bernama Bisyir bin Albaraa' dan mati daripadanya, oleh sebab itu maka
wanita Yahudi itu dibunuh dengan qishash karena kematian Bisyir
itu.
|
استحباب
رقية المريض
|
BAB:
|
حديث
عَائِشَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم، كَانَ إِذَا أَتَى مَرِيضًا،
أَوْ أُتِيَ بِهِ قَالَ: أَذْهِبِ الْبَاسَ، رَبَّ النَّاسِ، اشْفِ وَأَنْتَ
الشَّافِي، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ
سَقَمًاأخرجه
البخاري في: 75 كتاب المرضى: 20 باب دعاء العائد للمريض
|
1414.
A'isyah r.a. berkata: Biasa Nabi saw. jika menjenguk orang sakit atau didatangi
orang sakit mendoakan. Hilangkan bahaya, ya Tuhannya manusia, sembuhkanlah,
hanya Engkau yang dapat menyembuhkan, tiada kesembuhan kecuali dari pada-Mu,
sembuh yang tidak dihinggapi penyakit. (Bukhari, Muslim).
Demikian contoh jampi Rasulullah saw. |
رقية
المريض بالمعوّذات والنفث
|
BAB:
|
حديث
عَائِشَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ، إِذَا اشْتَكَى،
يَقْرَأُ عَلَى نَفْسِهِ بِالْمَعَوِّذَاتِ، وَيَنْفُثُ فَلَمَّا اشْتَدَّ وَجَعُهُ
كُنْتُ أَقْرَأُ عَلَيْهِ، وَأَمَسَحُ بِيَدِهِ، رَجَاءَ
بَرَكَتِهَاأخرجه
البخاري في: 66 كتاب فضائل القرآن: 14 باب المعوذات
|
1415.
A'isyah r.a. berkata: Biasa
Rasulullah
saw. jika merasa sakit lalu membaca pada dirinya sendiri surat al ikhlas,
alfalaq, annaas dan meludahi apa yang dirasakannya, dan ketika penyakit makin
berat aku yang membacakan dan aku menghapuskan tangan Nabi saw. pada badannya
karena mengharap berkatnya. (Bukhari,
Muslim).
|
استحباب
الرقية من العين والنملة والحمة والنظرة
|
BAB:
|
حديث
عَائِشَةَ عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ يَزِيدَ، أَنَّهُ قَالَ: سَأَلْتُ عَائِشَةَ عَنِ
الرُّقْيَةِ مِنَ الْحُمَةِ فَقَالَتْ: رَخَّصَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم
الرُّقْيَةَ مِنْ كُلِّ ذِي حُمَةٍأخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 37 باب رقية الحية والعقرب
|
1416.
Al-Aswad bertanya pada A'isyah r.a. tentang ruqyah (berampi) karena gigitan
binatang berbisa. Jawab A'isyah: Nabi saw. telah mengizinkan berjampi karena
gigitan binatang yang berbisa. (Bukhari,
Muslim).
|
حديث
عَائِشَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم، كَانَ يَقُولُ لِلْمَرِيضِ:
بِسْمِ اللهِ، تُرْبَةُ أَرْضِنَا، بِرِيقَةِ بَعْضِنَا، يُشْفَى سَقِيمُنَا،
بِإِذْنِ رَبِّنَاأخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 38 باب رقية النبي صلى الله عليه وسلم
|
1417.
A'isyah r.a. berkata: Nabi saw. biasa menjampi orang sakit dengan do'a:
Bismillah, turbatu ardhina, biriqati ba'dhina, yusyfa saqimuna bi'idz ni
rabbinaa (Dengan nama Allah, dari tanah bumi kami dengan ludah sebagian kami,
disembuhkan penyakit kami dengan izin Tuhan kami. (Bukhari,
Muslim).
|
حديث
عَائِشَةَ، قَالَتْ: أَمَرَنِي رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، أَوْ أَمَرَ أَنْ
يُسْتَرْقَى منَ الْعَيْنِأخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 35 باب رقية العين
|
1418.
A'isyah r.a. berkata: Rasulullah saw. menyuruh supaya orang berjampi jika
terkena mata. (Bukhari, Muslim).
|
حديث
أُمِّ سَلَمَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم، رَأَى فِي بَيْتِهَا
جَارِيَةً، فِي وَجْهِهَا سَفْعَةٌ فَقَالَ: اسْتَرْقُوا لَهَا، فَإِنَّ بِهَا
النَّظْرَةَ
|
1419.
Um Salamah r.a. berkata: Nabi saw. melihat di rumahnya ada wanita yang mukanya
terkena mata berupa hitam atau merah, maka Nabi saw. bersabda: Usahakan jampi
untuk wanita itu karena terkena mata. (Bukhari,
Muslim).
|
جواز
أخذ الأجرة على الرقية بالقرآن والأذكار
|
BAB:
|
حديث
أَبِي سَعِيدٍ رضي الله عنه، قَالَ: انْطَلَقَ نَفَرٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ
صلى الله عليه وسلم، فِي سَفْرَةٍ سَافَرُوهَا، حَتَّى نَزَلُوا عَلَى حَيٍّ مِنْ
أَحْيَاءِ الْعَرَبِ، فَاسْتَضَافُوهُمْ، فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوهُمْ فَلُدِغَ
سَيِّدُ ذلِكَ الْحَيِّ، فَسَعَوْا لَهُ بِكُلِّ شَيْءٍ، لاَ يَنْفَعُهُ شَيْءٌ
فَقَالَ بَعْضُهُمْ: لَوْ أَتَيْتُمْ هؤُلاَءِ الرَّهْطَ الَّذِين نَزَلُوا،
لَعَلَّهُ أَنْ يَكُونَ عِنْدَ بَعْضِهِمْ شَيْءٌ فَأَتَوْهُمْ فَقَالُوا: يَا
أَيُّهَا الرَّهْطُ إِنَّ سَيِّدَنَا لُدِغَ، وَسَعَيْنَا لَهُ بِكُلِّ شَيْءٍ، لاَ
يَنْفَعُهُ فَهَلْ عِنْدَ أَحَدٍ مِنْكُمْ مِنْ شَيْءٍ فَقَالَ بَعْضُهُمْ: نَعَمْ
وَاللهِ إِنِّي لأَرْقِي، وَلكِنْ وَاللهِ لَقَدِ اسْتَضَفْنَاكمْ فَلَمْ
تُضَيِّفُونَا، فَمَا أَنَا بَرَاقٍ لَكمْ حَتَّى تَجْعَلُوا لَنَا جُعْلاً
فَصَالَحُوهُمْ عَلَى قَطِيعِ مِنَ الْغَنَمِ فَانْطَلَقَ يَتْفِلُ عَلَيْهِ
وَيَقْرَأُ (الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ) فَكَأَنَّمَا نُشِطَ مِنْ عِقَالٍ
فَانْطَلَقَ يَمْشِي وَمَا بِهِ قَلَبَةٌ قَالَ: فَأَوْفَوْهُمْ جُعْلَهُمُ الَّذِي
صَالَحُوهُمْ عَلَيْهِ فَقَالَ بَعْضُهُمُ: اقْسِمُوا فَقَالَ الَّذِي رَقَى لاَ
تَفْعَلُوا، حَتَّى نَأْتِيَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم، فَنَذْكُرَ لَهُ
الَّذِي كَانَ، فَنَنْظرَ مَا يَأْمُرُنَا فَقَدِمُوا عَلَى رَسُولِ اللهِ صلى الله
عليه وسلم، فَذَكَرُوا لَهُ فَقَالَ: وَمَا يُدْرِيكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ ثُمَّ
قَالَ: قَدْ أَصَبْتُمُ، اقْسِمُوا وَاضْرِبُوا لِي مَعَكُمْ سَهْمًا فَضَحِكَ
رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلمأخرجه
البخاري في: 37 كتاب الإجارة: 16 باب ما يعطَى في الرقية على أحياء العرب بفاتحة
الكتاب
|
1420.
Abu Saied r.a. berkata: Beberapa orang dari sahabat Nabi saw. sedang bepergian,
kemudian mereka berhenti berkhemah di daerah salah satu suku Arab. maka mereka
mengharap jamuan, tetapi orang daerah itu tidak suka menjamu, tiba-tiba pimpinan
mereka digigit binatang berbisa, lalu mereka berusaha dengan segala yang biasa
tetapi tidak berguna, akhirnya ada di antara mereka usul: Coba datang ke
rombongan orang-orang yang sedang berkhemah, kalau-kalau di antara mereka ada
yang dapat menjampi, maka datanglah ke rombongan dan berkata: Wahai rombongan,
ketua kami telah digigit binatang berbisa dan kami telah berusaha dengan segala
cara letapi tidak berguna, apakah di antara kalian yang dapat mengobati
(menjampi)? Dijawab oleh seorang: Ya, demi Allah, aku dapat menjampi, tetapi
kami telah minta jamuan daripadamu dan kamu menolak untuk menjamu kami, karena
itu aku tidak akan menjampi kecuali jika ditenukan upahnya, maka akor
akan-dibayar beberapa ekor kambing, maka pergilah yang akan menjampi, lalu
diludahi bekas gigitan itu sambil dibacakan fatihah (Alhamdu lillahi rabbil
alamin), tiba-tiba sembuh bangun bagaikan tidak ada apa-apa. Maka dibayar apa
yang mereka janjikan itu. Maka- sahabat itu berkata: Mari dibagi, sedang yang
menjampi berkata: Jangan keburu dibagi sampai kita tanya kepada Nabi saw. dan
kami ceritakan kejadianny. lalu kami menunggu putusannya, maka ketika mereka
telah kembali mereka beritakan semua kejadian itu kepada Nabi saw. Dan Nabi saw.
bertanya: Dari manakah anda mengetahui fatihah itu sebagai ruqyah (obat jampi)?
Dan kalian sudah betul, sekarang kalian bagi dan berilah padaku bagian. Dan
Rasulullah saw. tertawa dari kejadian itu. (Bukhari,
Muslim).
|
لكل
داء دواء واستحباب التداوي
|
BAB:
|
حديث
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رضي الله عنهما، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله
عليه وسلم، يَقُولُ: إِنْ كَانَ فِي شَيْءٍ مِنْ أَدْوِيَتِكُمْ، أَوْ يَكُونُ فِي
شَيْءٍ مِنْ أَدْوِيَتِكُمْ، خَيْرٌ، فَفِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ، أَوْ شَرْبَةِ
عَسَلٍ، أَوْ لَذْعَةٍ بِنَارٍ تُوَافِقُ الدَّاءَ، وَمَا أُحِبُّ أَنْ
أَكْتَوِيَأخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 4 باب الدواء بالعسل
|
1421.
Jabir bin Abdillah r.a. berkata: Saya telah mendengar Nabi saw. bersabda: Jika
ada dalam sesuatu dari obat-obatmu itu yang baik, maka di dalam canduk (bekam)
atau minum madu atau membakar besi dengan api yang lepat pada penyakitnya, dan
aku tidak suka kei (membakar besi lalu ditusukkan ke tempat yang sakit).
(Bukhari, Muslim).
Dalam riwayat Muslim: Ashim bin Umar bin Qatadah berkata: Jabir datang ke rumah kami bertepatan ada orang sakit, maka ditanya oleh Jabir: Apakah yang anda rasakan? Jawabnya bisul yang sangat sakit, lalu Jabir berkata: Hai budak panggilkan tukang bekam, ditanya: Buat apa tukang canduk (bekam) itu? Untuk membekammu. Jawabnya: Ini dikena baju sakit jangankan dibekam, maka Jabir lalu berkata: Nabi saw. bersabda: Jika ada pada sesuatu dari perobatanmu yang berguna maka di dalam bekam, atau minum madu atau kei membakar besi dengan api. Kemudian oleh Jabir dibawakan tukang bekam dan dibekam, maka segera hilang sakitnya. |
حديث
ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما، قَالَ: احْتَجَمَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم،
وَأَعْطَى الْحَجَّامَ أَجْرَهُأخرجه
البخاري في: 37 كتاب الإجارة: 18 باب خراج الحجام
|
1422.
Ibn Abbas r.a. berkata: Nabi saw. berbekam, dan memberi upah pada pembekam
(tukang canduk). (Bukhari, Muslim).
|
حديث
أَنَسٍ رضي الله عنه، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم، يَحْتَجِمُ،
وَلَمْ يَكُنْ يَظْلِم أَحَدًا أَجْرَهُأخرجه
البخاري في: 37 كتاب الإجارة: 18 باب خراج الحجام
|
1423.
Anas r.a. berkata: Biasa Nabi saw. berbekam (canduk) dan tidak pernah mengurangi
upah seseorang.
(Bukhari, Muslim).
|
حديث
ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: الْحُمَّى مِنْ فَيْحِ
جَهَنَّمَ فَأَبْرِدُوهَا بِالْمَاءِأخرجه
البخاري في: 59 كتاب بدء الخلق: 10 باب صفة النار وأنها مخلوقة
|
1424.
Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Penyakit panas itu dah uap neraka
jahannam, maka dinginkanlah dengan air. (Bukhari,
Muslim).
|
حديث
أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ، كَانَتْ، إِذَا أُتِيَتْ بِالْمَرْأَةِ قَدْ
حُمَّتْ تَدْعُو لَهَا، أَخَذَتِ الْمَاءَ فَصَبَّتْهُ بَيْنَهَا وَبَيْنَ
جَيْبِهَا قَالَتْ: وَكَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، يَأْمُرُنَا أَنْ
نَبْرُدَهَا بِالْمَاءِأخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 27 باب الحمى من فيح جهنم
|
1425.
Asmaa' binti Abibakr r.a. biasa jika didatangkan kepadanya wanita yang sedang
demam panas maka ia minta air lalu diambilnya dan dituang di lobang-lobang
bajunya sambil berkata: Rasulullah saw. menyuruh kita mendinginkannya dengan
air. (Bukhari, Muslim).
|
حديث
رَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ:
الْحُمَّى مِنْ فَوْحِ جَهَنَّمَ، فَابْرُدُوهَا بِالْمَاءِأخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 28 باب الحمى من فيح جهنم
|
1426.
Rafi' bin Khadij r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabda:
Demam panas itu dari uap neraka jahannam, karena itu dinginkanlah dengan air.
(Bukhari, Muslim).
|
كراهة
التداوي باللدود
|
BAB: MAKRUH BEROBAT DENGAN DIPAKSA DIMASUKKAN DALAM
MULUT
|
حديث
عَائِشَةَ، قَالَتْ: لَدَدْنَاهُ فِي مَرَضِهِ، فَجَعَلَ يُشِيرُ إِلَيْنَا أَنْ
لاَ تَلُدُّونِي فَقُلْنَا: كَرَاهِيَةُ الْمَرِيضِ لِلدَّوَاءِ فَلَمَّا أَفَاقَ،
قَالَ: أَلَمْ أَنْهَكُمْ أَنْ تَلدُّونِي قُلْنَا: كَرَاهِيَةَ الْمَرِيضِ
لِلدَّوَاءِ فَقَالَ لاَ يَبْقَى أَحَدٌ فِي الْبَيْتِ إِلاَّ لُدَّ وَأَنَا
أَنْظرُ، إِلاَّ الْعَبَّاسَ، فَإِنَّهُ لَمْ يَشْهَدْكُمْأخرجه
البخاري في: 64 كتاب المغازي: 83 باب مرض النبي صلى الله عليه وسلم
ووفاته
|
1427.
A isyah r.a. berkata: Kami telah memaksakan memasukkan obat ke dalam mulut Nabi
saw. ketika sakit, tetapi Nabi saw. memberi isyarat kepada kami supaya jangan
berbuat demikian, tetapi kami anggap itu biasa orang sakit tidak suka obat, dan
ketika telah sadar kembali beliau tanya: Tidakkah aku melarang kamu jangan
memaksakan obat kepadaku. Jawab kami: Kami kira itu kebiasaan orang sakit tidak
suka obat, lalu bersabda: Tiada seorang pun di rumah melainkan sudah pernah
dicekoki (dipaksakan memasukkan obat ke dalam mulutnya) dan aku melihat kecuali
Al Ah has maka ia tidak hadir bersamamu ini. (Bukhari,
Muslim).
|
التداوي
بالعود الهندي وهو الكست
|
BAB: BEROBAT DENGAN KAYU GAHRU YAITU
ALKUSTU
|
حديث
أُمِّ قَيْسٍ بِنْتِ مِحْصَنٍ، أَنَّهَا أَتَتْ بِابْنٍ لَهَا صَغِيرٍ، لَمْ
يَأْكُلِ الطَّعَامَ، إِلَى رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَأَجْلَسَهُ رَسُولُ
اللهِ صلى الله عليه وسلم فِي حِجْرِهِ، فَبَالَ عَلَى ثَوْبِهِ، فَدَعَا بِمَاءٍ
فَنَضَحَهُ وَلَمْ يَغْسِلْهُأخرجه
البخاري في: 4 كتاب الوضوء: 59 باب بول الصبيان
|
1428.
Um Qays binti Mihshan r.a. membawa bayinya lelaki kepada Nabi saw. bayi yang
belum makan makanan, maka diterima oleh Nabi saw. dan didudukkan di pangkuan
Nabi saw. tiba-tiba bayi itu kencing di kain Nabi saw. maka minta air dan
disiramkan di bekas kencing itu dan tidak dibasuh kainnya. (Bukhari,
Muslim).
|
حديث
أُمِّ قَيْسٍ بِنْتِ مِحْصَنٍ، قَالَتْ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم،
يَقُولُ: عَلَيْكمْ بِهذا الْعُودِ الْهِنْدِيِّ فَإِنَّ فِيهِ سَبْعَةَ
أَشْفِيَةٍ، يُسْتَعَطُ بِهِ مِنَ الْعُذْرَةِ، وَيُلَدُّ بِهِ مِنْ ذَاتِ
الْجَنْبِأخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 10 باب السعوط بالقسط الهندي البحري وهو
الكست
|
1429.
Um Qays binti Mihshon r.a. berkata: Aku telah mendengar Nabi saw. bersabda:
Pakailah (pergunakanlah) kayu gahru itu sebab mengandung tujuh macam obat. untuk
sakit tenggorokan, juga dapat diminumkan karena sakit pinggang. (Bukhari,
Muslim).
|
التداوي
بالحبة السوداء
|
BAB: BEROBAT DENGAN J1NTAM HITAM
|
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، أَنَّه سَمِعَ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم،
يَقُولُ: فِي الْحَبَّةِ السَّوْدَاءِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ، إِلاَّ
السَّامَأخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 7 باب الحبة السوداء
|
1430.
Abuhurairah r.a. mendengar Rasulullah saw. bersabda: Di dalam jinten hitam itu
mengandung obat dari berbagai penyakit kecuali maut. (Yakni kecuali jika
penyakit ajal maut). (Bukhari, Muslim).
|
التلبينة
مجمة لفؤاد المريض
|
BAB: TALBLNAH BUBUR TEPUNG (HAVERMUT) MEMBASAHKAN DAN MENGUATKAN HATI
ORANG SAKIT.
|
حديث
عَائِشَةَ، زَوْجِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، أَنَّهَا كَانَتْ، إِذَا مَاتَ
الْمَيِّتُ مِنْ أَهْلِهَا، فَاجْتَمَعَ لِذلِكَ النِّسَاءُ، ثُمَّ تَفَرَّقْنَ
إِلاَّ أَهْلَهَا وَخَاصَّتَهَا، أَمَرَتْ بِبُرْمَةٍ مِنْ تَلْبِينَةٍ فَطُبِخَتْ
ثمَّ صُنِعَ ثَرِيدٌ فَصُبَّتِ التَّلْبِينَةُ عَلَيْهَا ثُمَّ قَالَتْ: كُلْنَ
مِنْهَا، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ:
التَّلْبِينَةُ مَجَمَّةٌ لِفُؤَادِ الْمَرِيضِ تَذْهَبُ بِبَعْضِ
الْحُزْنِ
أخرجه البخاري في: 70 كتاب الأطعمة: 24 باب التلبينة |
1431.
A'isyah r.a. berkata: Biasa jika ada kematian, wanita-wanita berkumpul, kemudian
masing-masing pulang ke rumahnya sehingga hanya keluarga mayit dan orang-orang
yang dekat padanya, lalu disuruh membuatkan talbinah (kuah dari tepung/bubur
tepung) kemudian dibuat roti yang dipotong kecil-kecil dimasukkan ke dalam
talbinah itu, lalu diajak makan keluarga yang kematian itu. A'isyah r.a.
berkata: Sungguh saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Talbinah itu
dapat mendinginkan hati orang sakit dan menghilangkan sedih (susah, risau).
(Bukhari, Muslim).
|
التداوي
بسقي العسل
|
BAB: BEROBAT DENGAN MINUM MADU
|
حديث
أَبِي سَعِيدِ، أَنَّ رَجُلاً أَتَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم، فَقَالَ: أَخِي
يَشْتَكِي بَطْنَهُ فَقَالَ: اسْقِهِ عَسَلاً ثُمَّ أَتى الثَّانِيَةَ، فَقَالَ:
اسْقِهِ عَسَلاً ثُمَّ أَتَاهُ الثَّالِثَةَ، فَقَالَ: اسْقِهِ عَسَلاً ثُمَّ
أَتَاهُ، فَقَالَ: فَعَلْتُ فَقَالَ: صَدَقَ اللهُ وَكَذَبَ بَطْنُ أَخِيكَ،
اسْقِهِ عَسَلاً فَسَقَاهُ، فَبَرَأَأخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 4 باب الدواء بالعسل
|
1432.
Abu Saied r.a. beikuta: Seorang datang kepada Nabi dan berkata: Saudaraku
buang-buang air. Maka sabda Nabi saw.: Minumilah ia madu Kemudian datang kedua
kalinya dan berkata: Sudah aku ben madu tetapi bertambah buang-buang air. Nabi
saw. bersabda: Berilah ia minum madu. Kemudian yang ketiga kalinya juga Nabi
saw. bersabda: Berikan padanya minum madu, kemudian ia datang berkata: Sudah aku
beri minum madu tetapi bertambah buang-buang air. Jawab Nabi saw.: Benar firman
Allah dan dusta perut saudaramu, berilah kepadanya minum madu, maka diberinya
minum maka sembuhlah. (Bukhari, Muslim).
|
الطاعون
والطيرة والكهانة وغيرها
|
BAB:
|
حديث
أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:
الطَّاعُونُ رِجْسٌ، أُرْسِلَ عَلَى ظَائِفَةٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ، أَوْ عَلَى
مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَإِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَقْدَمُوا
عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا فِرَارًا
مِنْهُ (وَفِي رِوَايَةٍ) لاَ يُخْرِجُكُمْ إِلاَّ فِرَارًا مِنْهُأخرجه
البخاري في: 60 كتاب الأنبياء: 54 باب حدثنا أبو اليمان
|
1433.
Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tha'un (waba' cacar) itu
suatu siksa yang diturunkan Allah kepada sebagian Bani Isra'il atau atas ummat
yang sebelummu, maka bila kalian mendengar bawah penyakit itu berjangkit di
suatu tempat janganlah kalian masuk ke tempat itu, dan jika di daerah di mana
kamu telah ada di sana maka jangan kalian keluar dari daerah itu karena
melarikan diri daripadanya. (Bukhari, Muslim).
|
حديث
عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ عَوْفٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ عُمَرَ بْنَ
الْخَطَّابِ رضي الله عنه، خَرَجَ إِلَى الشَّامِ، حَتَّى إِذَا كَانَ بِسَرْغَ،
لَقِيَهُ أُمَرَاءُ الأَجْنَادِ، أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ وَأَصْحَابُهُ،
فَأَخْبَرُوهُ أَنَّ الْوَبَاءَ قَدْ وَقَعَ بِأَرْضِ الشَّامِ قَالَ ابْنُ
عَبَّاسٍ: فَقَالَ عُمَرُ: ادْعُ لِي الْمُهَاجِرِينَ الأَوَّلِينَ فَدَعَاهُمْ
فَاسْتَشَارَهُمْ وَأَخْبَرَهُمْ أَنَّ الْوَبَاءَ قَدْ وَقَعَ بِالشَّامِ،
فَاخْتَلَفُوا فَقَالَ بَعْضهُمْ: قَدْ خَرَجْتَ لأَمْرٍ، وَلاَ نَرَى أَنْ
تَرْجِعَ عَنْهُ وَقَالَ بَعْضُهُمْ: مَعَكَ بَقِيَّةُ النَّاسِ وَأَصْحَابُ
رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، وَلاَ نَرَى أَنْ تُقْدِمَهُمْ عَلَى هذَا
الْوَبَاءِ فَقَالَ: ارْتَفِعُوا عَنِّي ثُمَّ قَالَ: ادْعُوا لِي الأَنْصَارَ
فَدَعَوْتُهُمْ، فَاسْتَشَارَهُمْ فَسَلَكُوا سَبِيلَ الْمُهَاجِرِينَ،
وَاخْتَلَفُوا كَاخْتِلاَفِهِمْ فَقَالَ: ارْتَفِعُوا عَنِّي ثُمَّ قَالَ: ادْعُ
لِي مَنْ كَانَ ههُنَا مِنْ مَشْيَخَةِ قُرَيْشٍ مِنْ مُهَاجِرَةِ الْفَتْحِ
فَدَعَوْتُهُمْ، فَلَمْ يَخْتَلِفْ مِنْهُمْ عَلَيْهِ رَجُلاَنِ فَقَالُوا: نَرَى
أَنْ تَرْجِعَ بِالنَّاسِ وَلاَ تقْدِمَهُمْ عَلَى هذَا الْوَبَاءِ فَنَادَى
عُمَرُ، فِي النَّاسِ: إِنِّي مُصْبِحٌ عَلَى ظَهْرٍ فَأَصْبَحُوا عَلَيْهِ قَالَ
أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ: أَفِرَارًا مِنْ قَدَرِ اللهِ فَقَالَ عُمَرُ:
لَوْ غَيْرُكَ قَالَهَا يَا أَبَا عُبَيْدَةَ نَعَمْ، نَفِرُّ مِنْ قَدَرِ اللهِ
إِلَى قَدَرِ اللهِ، أَرَأَيْتَ لَوْ كَانَ لَكَ إِبِلٌ هَبَطَتْ وَادِيًا لَهُ
عُدْوَتَانِ، إِحْدَاهُمَا خَصِبَةٌ وَالأُخْرَى جَدْبَةٌ، أَلَيْسَ إِنْ رَعَيْتَ
الْخَصِبَةَ رَعَيْتَهَا بِقَدَرِ اللهِ، وَاِنْ رَعَيْتَ الْجَدْبَةَ رَعَيْتَهَا
بِقَدَرِ اللهِ قَالَ: فَجَاءَ عَبْدُ الرَّحْمنِ بْنُ عَوْفٍ وَكَانَ مُتَغَيِّبًا
فِي بَعْضِ حَاجَتِهِ، فَقَالَ: إِنَّ عِنْدِي فِي هذَا عِلْمًا سَمِعْتُ رَسُولَ
اللهِ صلى الله عليه وسلم، يَقُولُ: إِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بَأَرْضٍ فَلاَ
تَقْدَمُوا عَلَيْهِ، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا
فِرَارًا مِنْهُ قَالَ: فَحَمِدَ اللهَ عُمَرُ، ثُمَّ انْصَرَفَأخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 30 باب ما يذكر في الطاعون
|
1434.
Abdullah bin Abbas r.a. berkata: Umar bin Alkhatthab r.a. keluar ke Syam dan
ketika sampai di Sarigh bertemu dengan perwira-perwira dari tentara dan pimpinan
mereka Abu Ubaidah bin Aljarraah, mereka memberi tahu padanya bahwa waba'
(cacar, munta-ber) sedang berjangkit di Syam. Umar berkata kepada Ibn Abbas:
kumpulkan kemari sahabat muhajirin, maka setelah datang mereka diajak musyawarat
dan diberi tahu bahwa waba' sedang berjangkit di Syam, tiba-tiba mereka
berselisih faham sebagian berkata: Anda telah keluar untuk jihad, karena itu
kami berpendapat teruskanlah dan jangan kembali. Sebagian yang lain berkata:
Yang bersamamu kini sisa-sisa sahabat Nabi saw. dan 'kami berpendapat mereka
jangan dihadapkan kepada bencana waba' ini. Umar berkata kepada mereka: Bubarlah
kalian. Kemudian menyuruh mengumpulkan sahabat Anshar dan mengajak musyawarah
tentang waba'. Sahabat Anshar juga berpendapat sama dengan sahabat muhajirin
yakni dua pendapat yang berbeda. Umar berkata: Bubarlah kalian. Kemudian Umar
minta supaya dikumpulkan tokoh Quraisy yang telah berhijrah sesudah Fathu
Makkah, dan ketika mengajak musyawarat dengan mereka. mereka sepakat dengan satu
suara: Lebih baik tentara ini diperintah kembali dan tidak dihadapkan kepada
waba\ Karena suara bersatu maka Umar segera berseru: Esok hari pagi aku akan
berangkat kembali, maka kalian siap jug dengan kendaraan untuk kembah Abu
Ubaidah bin Aljarraah berkata: Apakah akan lari dari takdir Allah Umar menjawab:
Mengapa bukan lainmu yang berkata begitu hai Abu Ubaidah: Ya, kami lari dari
takdir Allah menuju ke takdir Allah bagaimana pendapatmu jika anda mempunyai
onta gembala lalu ada dua tempat menggembala yang satu subur dan lain kering,
tidakkah anda gembala di tempat yang subur menurut takdir Allah atau anda
gembala di tempat yang kering juga dengan takdir Allah? Kemudian di
tengah-tengah soal jawab itu tibalah Abdurrahman bin Auf yang selama ini tidak
hadir karena ada hajat, lalu Abdurrahman berkata: Saya ada mempunyai pengetahuan
tentang itu, saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Jika kalian
mendengar adanya penyakit waba' di suatu tempat maka janganlah kalian masuk
tempat itu (daerah itu), tetapi jika terjadi di tempat yang kamu sedang berada
di sana maka jangan keluar karena melarikan diri dari padanya. Umar r.a.
mendengar keterangan Abdurrahman bin Auf itu segera mengucap Alhamdu lillah,
kemudian langsung berangkat pulang (kembali). (Bukhari.
Muslim).
|
لا
عدوى ولا طيرة ولا هامة ولا صفر ولا نوء ولا غول ولا يورد ممرض على مصح
|
BAB
|
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، قَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم،
قَالَ: لاَ عَدْوَى وَلاَ صَفَرَ وَلاَ هَامَةَ فَقَالَ أَعْرَابِيٌّ: يَا رَسُول
اللهِ فَمَا بَالُ إِبِلِي تَكُونُ فِي الرَّمْلِ كَأنَّهَا الظِّبَاءُ، فَيَأْتِي
الْبَعِيرُ الأَجْرَبُ فَيَدْخُلُ بَيْنَهَا فَيُجْرِبُهَا فَقَالَ: فَمَنْ أَعْدَى
الأَوَّلَأخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 25 باب لا صفر وهو داء يأخذ البطن
|
1435.
Abuhurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada tular-memilar,
juga tidak benar kepercayaan terhadap shafar atau terhadap binatang hantu. Maka
seorang A'rabi bertanya: Ya Rasulullah mengapa ontaku di lapangan bagaikan
kijang, tiba-tiba datang onta yang berpenyakit masuk di tengah onta-ontaku dan
membangkitkan penyakit. Nabi saw. tanya: Siapakah yang menulari onta yang
pertama itu? (Bukhari, Muslim).
Yakni yang menulari ont yang pertama itu pula yang menjangkitkan penyakit pada onta kedua dan seterusnya, supaya tidak ada kepercayaan kepada lain-lainnya. |
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: لاَ يُورِدَنَّ
مُمْرِضٌ عَلَى مُصِحٍّأخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 53 باب لا هامة
|
1436.
Abuhurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jangan mengumpulkan yang sakit
dengan yang sehat. (Bukhari, Muslim).
Hadits ini tidak berlawanan dengan hadits sebelumnya, sebab maksudnya supaya tidak timbul perasaan yang tidak baik antara yang satu pada yang lain, juga supaya tidak bertambah kuat kepercayaan bahwa ada selain Allah yang dapat membahayakan, sebab Islam mengajarkan supaya kepercayaan kepada Allah yang tiada sekutu bertambah kuat dan mendalam. |
الطيرة
والفأل وما يكون فيه الشؤم
|
BAB:
|
حديث
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: لاَ
عَدْوَى وَلاَ طِيَرَةَ، وَيُعْجِبُنِي الْفَأْلُ قَالُوا: وَمَا الْفَأْلُ قَالَ:
كَلِمَةٌ طَيِّبَةٌأخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 54 باب لا عدوى
|
1437.
Anas bin Malik r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tidak ada tular menular, juga
tidak benar kepercayaan sial karena ini dan itu, dan aku suka dengan fa'al yaitu
kalimat (keterangan) yang menimbulkan harapan baik. (Bukhari, Muslim):
Nabi ditanya apakah Fa'al itu? Jawabnya: Kalimat yang baik. |
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم، يَقُولُ: لاَ
طِيَرَةَ، وَخَيْرُهَا الْفأْلُ قَالُوا: وَمَا الْفأْلُ قَالَ: الْكَلِمَةُ
الصَّالِحَةِ يَسْمَعُهَا أَحَدُكُمْأخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 43 باب الطيرة
|
1438.
Abuhurairah r.a. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Tidak
ada (benar) kepercayaan kepada sial karena sesuatu, dan sebaik-baiknya ialah
fa'al. Ketika ditanya apakah fa'al itu? Jawabnya: Kalimat baik yang didengar
oleh seseorang. (Bukhari, Muslim).
|
حديث
ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: لاَ عَدْوَى وَلاَ
طِيَرَةَ، وَالشُّؤْمُ فِي ثَلاَثٍ: فِي الْمَرْأَةِ وَالدَّارِ
وَالدَّابَّةِأخرجه
البخاري في: 76 كتاب الطب: 43 باب الطيرة
|
1439.
Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada tular-menular, dan
tidak benar kepercayaan kepada sial-sialan itu, dan sial mungkin terdapat pada
tiga macam: Isteri atau rumah atau kendaraan (Bukhari, Muslim). Yakni jika ada
sesuatu yang mungkin tidak memuaskan maka mungkin di salah satu dari tiga itu.
Itu pun tidak berarti ketiganya itu mengandung sial. Sekali-kali
tidak.
|
حديث
سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِي اللَّه عَنْهم أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنْ كَانَ فِي شَيْءٍ فَفِي الْمَرْأَةِ
وَالْفَرَسِ وَالْمَسْكَنِ
|
1440.
Sahl bin Sa'ad Assa'idi r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: "Jika ada sial dalam
sesuatu maka mungkin pada isteri, kendaraan kuda dan tempat tinggal. (Bukhari,
Muslim).
|
باب
قتل الحيات وغيرها
|
BAB:
|
حديث
ابْنِ عُمَرَ وأبى لبابة قال ابْنِ عُمَرَ
رَضِي اللَّه أَنَّه سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَخْطُبُ عَلَى الْمِنْبَرِ يَقُولُ اقْتُلُوا الْحَيَّاتِ وَاقْتُلُوا ذَا
الطُّفْيَتَيْنِ وَالْأَبْتَرَ فَإِنَّهُمَا يَطْمِسَانِ الْبَصَرَ
وَيَسْتَسْقِطَانِ الْحَبَلَ
قَالَ عَبْدُاللَّهِ فَبَيْنَا أَنَا أُطَارِدُ حَيَّةً لِأَقْتُلَهَا فَنَادَانِي أَبُو لُبَابَةَ لَا تَقْتُلْهَا فَقُلْتُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَمَرَ بِقَتْلِ الْحَيَّاتِ قَالَ إِنَّهُ نَهَى بَعْدَ ذَلِكَ عَنْ ذَوَاتِ الْبُيُوتِ وَهِيَ الْعَوَامِرُ وَفي روية (فَرَآنِي أَبُو لُبَابَةَ وَزَيْدُ بْنُ الْخَطَّابِ ) |
1441.
Ibn Umar r.a. telah mendengar Rasulullah saw. ketika khutbah di atas mimbar
bersabda: Bunuhlah ular, bunuhlah ular yang di punggungnya ada dua garis putih
dan yang tidak berekor, sebab keduanya itu dapat membutakan mata dan
menggugurkan kandungan (hamil). (Bukhari, Muslim).
Abdullah berkata: Ketika aku sedang mengejar ular untuk membunuhnya tiba-tiba dipanggil oleh Abu Lubabah: Jangan anda membunuhnya, maka aku berkata padanya: Rasulullah saw. menyuruh membunuh ular. Jawab Abu Lubabah: Sesungguhnya Nabi saw. telah melarang membunuh ular yang di rumah-rumah.
Di
lain riwayat: Yang menegur itu entah Abu Lubabah atau Zaid bin
Alkhatthab.
|
حديث
عَبْدُاللَّهِ بن مسعود بَيْنَا نَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَارٍ إِذْ نَزَلَتْ عَلَيْهِ وَالْمُرْسَلَاتِ
فَتَلَقَّيْنَاهَا مِنْ فِيهِ وَإِنَّ فَاهُ لَرَطْبٌ بِهَا إِذْ خَرَجَتْ حَيَّةٌ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكُمُ اقْتُلُوهَا
قَالَ فَابْتَدَرْنَاهَا فَسَبَقَتْنَا قَالَ فَقَالَ وُقِيَتْ شَرَّكُمْ كَمَا
وُقِيتُمْ شَرَّهَا
|
1442.
Abdullah bin Mas'uud r.a. berkata: Ketika kita bersama Nabi saw. dalam gua,
tiba-tiba turun pada Nabi saw. surat Wal mursalaati, maka ketika kami sedang
menerimanya dari mulut Rasulullah saw., tiba-tiba ada ular keluar dari
lobangnya, maka Nabi saw. berseru: Bunuhlah ular itu, maka kami segera
mengejarnya, tetapi ular telah lari hilang, maka sabda Nabi saw.: Ia selamat
dari seranganmu dan kamu selamat dari kejahatannya. (Bukhari,
Muslim).
|
استحباب
قتل الوزغ
|
BAB:
|
حديث
أُمِّ شَرِيكٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَمَرَهَا بِقَتْلِ
الأَوْزَاغِأخرجه
البخاري في: 59 كتاب بدء الخلق: 15 باب خير مال المسلم غنم يتبع بها شعف
الجبال
|
1443.
Um Syarik r.a. berkata: Nabi saw. telah menyuruh membunuh cecak (tokkek).
(Bukhari, Muslim).
|
حديث
عَائِشَةَ، زَوْجِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم؛ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله
عليه وسلم، قَالَ لِلْوَزَغِ فُوَيْسِقٌ وَلَمْ أَسْمَعْهُ أَمَرَ
بِقَتْلِهِأخرجه
البخاري في: 28 كتاب جزاء الصيد: 7 باب ما يقتل المحرم من الدواب
|
1444.
A'isyah r.a. berkata: Nabi saw. menyebut cecak itu fuwai-siq, tetapi aku tidak
mendengar perintah membunuhnya. (Bukhari,
Muslim).
|
النهي
عن قتل النمل
|
BAB:
|
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم
يَقُولُ: قَرَصَتْ نَمْلَةٌ نَبِيًّا مِنَ الأَنْبِيَاءِ، فَأَمَرَ بِقَرْيَةِ
النَّمْلِ فَأُحْرِقَتْ، فَأَوْحى اللهُ إِلَيْهِ أَنْ قَرَصَتْكَ نَمْلَةٌ
أَحْرَقْتَ أُمَّةً مِنَ الأُمَمِ تُسَبِّحُأخرجه
البخاري في: 56 كتاب الجهاد: 153 باب حدثنا يحيى
|
1445.
Abuhurairah r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Ada
satu semut menggigit Nabi, tiba-tiba Nabi itu membakar tempat semut (sedusun
semut), maka Allah menurunkan wahyu karena anda digigit oleh satu semut, telah
membakar suatu ummat yang sedang bertasbih. (Bukhari,
Muslim).
|
تحريم
قتل الهرة
|
BAB:
|
حديث
عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم، قَالَ:
عُذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ، فَدَخَلَتْ فِيهَا
النَّارَ، لاَ هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَلاَ سَقَتْهَا إِذْ هِيَ حَبَسَتْهَا، وَلاَ
هِيَ تَرَكَتْهَا تَأْكلُ مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِأخرجه
البخاري في: 60 كتاب الأنبياء: 54 باب حدثنا أبو اليمان
|
1446.
Abdullah bin Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Ada seorang wanita disiksa
karena kucing yang dikurungnya sehingga mati, maka wanita itu telah masuk neraka
karena perbuatannya itu, tidak diberi makan, minum ketika mengurungnya dan tidak
melepaskannya untuk mencari makan dari serangga dan binatang kecil di bumi ini.
(Bukhari, Muslim).
|
فضل
ساقي البهائم المحترمة وإِطعامها
|
BAB:
|
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم، قَالَ:
بَيْنَا رَجُلٌ يَمْشِي فَاشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ، فَنَزَلَ بِئْرًا، فَشَرِبَ
مِنْهَا، ثُمَّ خَرَجَ؛ فَإِذَا هُوَ بِكَلْبٍ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ
الْعَطَشِ فَقَالَ: لَقَدْ بَلَغَ هذَا مِثْلُ الَّذِي بَلَغَ بِي فَمَلأَ خُفَّهُ،
ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ، ثُمَّ رَقِيَ، فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ اللهُ لَهُ
فَغَفَرَ لَهُ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ وَإِنَّ لَنَا فِي الْبَهَائِمِ أَجْرًا
قَالَ: فِي كلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌأخرجه
البخاري في: 42 كتاب المساقاة: 9 باب فضل سقي الماء
|
1447.
Abuhurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Ketika ada seorang berjalan,
ia merasa sangat haus, lalu ia turun ke sebuah perigi (sumur) untuk minum,
kemudian sesudah ia keluar dari sumur, tiba-tiba ada anjing menjilat-jilat tanah
karena sangat haus, maka ia berkata: Binatang ini .telah merasa haus sebagaimana
yang kurasa, lalu ia turun kembali ke dalam sumur dan mengisi sepatunya dengan
air lalu digigitnya dengan mulutnya dan dibawanya naik ke atas sumur, lalu
memberi minum pada anjing itu, maka Allah memuji perbuatannya itu dan
mengampunkan baginya. Sahabat bertanya: Ya Rasulullah apakah ada pahala untuk
kami dalam menolong dan memberi apa-apa pada binatang? Jawab Nabi saw.: Dalam
tiap jiwa yang hidup itu ada pahalanya. (Bukhari, Muslim). Yakni bagi siapa yang
suka menolong dengan memberi makan atau minum.
|
حديث
أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: بَيْنَمَا كَلْبٌ
يُطِيفُ بِرَكِيَّةٍ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ، إِذْ رَأَتْهُ بَغِيٌّ مِنْ
بَغَايَا بَنِي إِسْرَائِيلَ، فَنَزَعَتْ مُوقَهَا، فَسَقَتْهُ، فَغُفِرَ لَهَا
بِهِأخرجه
البخاري في: 60 كتاب الأنبياء: 54 باب حدثنا أبو اليمان
|
1448.
Abuhurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Ketika ada anjing berputar-putar
di atas sumur, hampir mati kehausan, tiba-tiba dilihat oleh seorang wanita
pelacur dari Bani Isra'il, maka segera ia membuka sepatunya lalu digunakan
menimba air sumur itu lalu diminumkan pada anjing itu, maka Allah mengampunkan
baginya. (Bukhari,
Muslim).
|
Post a Comment