KITAB: SUSUAN ATAU TETEKAN (MENYUSUI/MENETEKI)

كتاب الرضاع

KITAB: SUSUAN ATAU TETEKAN (MENYUSUI/MENETEKI)

يحرم من الرضاعة ما يحرم من الولادة

BAB: HARAM KARENA SUSU (MENYUSU) SAMA DENGAN YANG HARAM KARENA KELAHIRAN

حديث عَائِشَةَ، زَوْجِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ عِنْدَهَا، وَأَنَّهَا سَمِعَتْ صَوْتَ رَجُلٍ يَسْتَأْذِنَ فِي بَيْتِ حَفْصَةَ قَالَتْ عَائِشَةُ: فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ أُرَاهُ فُلاَنًا (لِعَمِّ حَفْصَةَ مِنَ الرَّضَاعَةِ) فَقَالَتْ عَائِشَةُ: يَا رَسُولَ اللهِ هذَا رَجُلٌ يَسْتَأْذِنُ فِي بَيْتِكَ، قَالَتْ: فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أُرَاهُ فُلاَنًا (لِعَمِّ حَفْصَةَ مِنَ الرَّضَاعَةِ) فَقَالَتْ عَائِشَةُ؛ لَوْ كَانَ فُلاَنٌ حَيًّا (لِعَمِّهَا مِنَ الرَّضَاعَةِ) دَخَلَ عَلَيَّ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم نَعَمْ، إِنَّ الرَّضَاعَةَ تُحَرِّمُ مَا يَحْرُمُ مِنَ الْوِلاَدَةِأخرجه البخاري في: 52 كتاب الشهادات: 7 باب الشهادة على الأنساب والرضاع المستفيض
916. A'isyah t.a. berkata: Ketika Rasulullah saw. di rumahku aku mendengar orang minta izin untuk masuk ke rumah Hafsah, maka aku berkata: Ya Rasulullah, itu orang laki minta izin di rumahmu, saya kira dia Fulan paman Hafsah dari susu. Jawab Nabi saw.: Saya kira dia mamanda Hafsah dari susu. Maka A'isyah berkata; Andaikan Fulan (aminya A'isyah dari susu) masih hidup boleh masuk kepadaku (bertemu kepadaku)? Jawab Nabi saw.: Ya. Sesungguhnya susuan itu dapat mengharamkan apa yang haram karena turunan kelahiran (Bukhari, Muslim).

تحريم الرضاعة من ماء الفحل

BAB: HARAMNYA SUSUAN ITU KARENA AIR MANI SUAMI (JANTAN)

حديث عَائِشَةَ، قَالَتْ: اسْتَأْذَنَ عَلَيَّ أَفْلَحُ أَخُو أَبِي الْقُعَيْسِ بَعْدَمَا أُنْزِلَ الْحِجَابُ، فَقُلْتُ: لاَ آذَنُ لَهُ حَتَّى أَسْتَأْذِنَ فِيهِ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم، فَإِنَّ أَخَاهُ أَبَا الْقُعَيْسِ لَيْسَ هُوَ أَرْضَعَنِي، وَلكِنْ أَرْضَعَتْنِي امْرَأَةُ أَبِي الْقُعَيْسِ فَدَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم، فَقُلْتُ لَهُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ أَفْلَحَ أَخَا أَبِي الْقُعَيْسِ اسْتَأْذَنَ فَأَبَيْتُ أَنْ آذَنَ حَتَّى أَسْتَأْذِنَكَ فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: وَمَا مَنَعَكِ أَنْ تَأْذَنِينَ عَمُّكِ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيْسَ هُوَ أَرْضَعَنِي، وَلكِنْ أَرْضَعَتْنِي امْرَأَةُ أَبِي الْقُعَيْسِ فَقَالَ: ائْذَنِي لَهُ، فَإِنَّهُ عَمُّكِ، تَرِبَتْ يَمِينُكِأخرجه البخاري في: 65 كتاب التفسير: 33 سورة الأحزاب: 9 باب قوله (إن تبدوا شيئاً أو تخفوه)
917. A'isyah r.a. berkata: Aflah saudara dan Abul-Qu'ais da-tang minta izin untuk bertemu kepadaku sesudah turunnya ayat hijab, maka aku berkata: Tidak akan aku izinkan kepadanya kecuali sesudah minta izin kepada Nabi saw. sebab bukan Abul-Qu'ais yang menyusui aku, tetapi isteri Abul-Qu'ais, kemudian Nabi saw. datang lalu aku tanya: Ya Rasulullah, Aflah saudara Abul-Qu'ais datang minta izin untuk bertemu denganku, tetapi aku tolak, saya akan minta izin kepadamu. Jawab Nabi saw.: Mengapakah anda tidak mengizinkan, itu adalah mamandamu (amimu). Lalu aku berkata: Bukan saudara orang itu yang menyusui aku tetapi isteri Abul-qu'ais. Jawab Nabi saw.: Izinkan padanya, sebab dia itu amimu (mamandamu), semoga untung tanganmu. (Bukhari, Muslim).
حديث عَائِشَةَ، قَالَتْ: اسْتَأْذَنَ عَلَيَّ أَفْلَحُ فَلَمْ آذَنْ لَهُ فَقَالَ: أَتَحْتَجِبِينَ مِنِّي وَأَنَا عَمُّكِ فَقُلْتُ: وَكَيْفَ ذلِكَ قَالَ: أَرْضَعَتْكِ امْرَأَةُ أَخِي بِلَبَنِ أَخِي فَقَالَتْ: سَأَلْتُ عَنْ ذلِكَ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم، فَقَالَ: صَدَقَ أَفْلَحُ، ائْذَنِي لَهُأخرجه البخاري في: 52 كتاب الشهادات: 7 باب الشهادة على الأنساب والرضاع المستفيض
918. A'isyah r.a. berkata: Aflah datang minta izin untuk bertemu denganku, maka tidak aku izinkan. Ia bertanya: Mengapakah anda berhijab dari padaku, padahal aku mamandamu (amimu)? Aku tanya: Bagaimana itu? Jawabnya: Anda disusui oleh isteri saudaraku (iparku) dengan susu saudaraku. Maka aku tanya kepada Nabi saw. Jawab Nabi saw.: Benar Aflah, izinkan padanya. (Bukhari, Muslim).

تحريم ابنة الأخ من الرضاعة

BAB: HARAM KAWIN DENGAN PUTRI SAUDARA SUSU (KEPONAKAN)

حديث ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم، فِي بِنْتِ حَمْزَةَ: لاَ تَحِلُّ لِي، يَحْرُمُ مِنَ الرَّضَاعِ مَا يَحْرُمُ مِنَ النَّسَبِ، هِيَ بِنْتُ أَخِي مِنَ الرَّضَاعَةِأخرجه البخاري في: 52 كتاب الشهادات: 7 باب الشهادة على الأنساب والرضاع المستفيض
919. Ibn Abbas r.a. berkata: Ketika Nabi saw. ditawari untuk kawin dengan sepupunya yaitu putri Hamzah bin Abdul Mutthalib, maka sabda Nabi saw.: Sesungguhnya ia tidak halal bagiku. Haram dari susu apa yang hram karena nasab, putri itu adalah putri saudaraku sesusuan. (Bukhari, Muslim). Yakni Nabi saw. dan Hamzah r.a. sama-sama menyusu pada Tsuwaibatul Aslamiyah r.a.

تحريم الربيبة وأخت المرأة

BAB: HARAM KAWIN DENGAN ANAK TIRI DAN SAUDARANYA ISTERI (BERMADU)

حديث أُمِّ حَبِيبَةَ قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ هَلْ لَكَ فِي بِنْتِ أَبِي سُفْيَانَ قَالَ: فَأَفْعَلُ مَاذَا قُلْتُ: تَنْكِحُ؛ قَالَ: أَتُحِبِّينَ قُلْتُ: لَسْتُ لَكَ بِمُخْلِيَةٍ، وَأَحَبُّ مَنْ شَرَكَنِي فِيكَ أُخْتِي قَالَ: إِنَّهَا لاَ تَحِلُّ لِي قُلْتُ: بَلَغَنِي أَنَّكَ تَخْطُبُ قَالَ: ابْنَةَ أُمِّ سَلَمَةَ قُلْتُ: نَعَمْ قَالَ: لَوْ لَمْ تَكُنْ رَبِيبَتِي مَا حَلَّتْ لِي، أَرْضَعَتْنِي وَأَبَاهَا ثُوَيْبَةُ، فَلاَ تَعْرِضْنَ عَلَيَّ بَنَاتِكُنَّ وَلاَ أَخَوَاتِكُنَّأخرجه البخاري في: 67 كتاب النكاح: 25 باب (وربائبكم اللاتي في حجوركم)
920. Um Habibah r.a. berkata: Ya Rasulullah, apakah engkau suka kawin dengan putri Abu Sufyan? Ditanya deh Nabi saw.: Apakah anda suka itu? Jawab Um Habibah: Karena aku tidak sendirian maka aku suka yang bersamaku adikku. Jawab Nabi saw.: Dia tidak halal bagiku. Um Habibah berkata: Saya mendengar bahwa engkau meminang? Nabi saw. bertanya: Putri Um Salamah? Jawab Um Habibah: Ya. Maka sabda Nabi saw.: Andaikan bukan anak tiriku tetap tidak halal bagiku sebab ayahnya dan aku sama-sama disusui oleh Tsuwaibah. Karena itu kalian jangan menawarkan putri-putrimu dan saudara-saudaramu kepadaku. (Bukhari. Muslim).

إِنما الرضاعة من المجاعة

BAB: SUSUAN YANG DIANGGAP ITU DI MASA BAYI (DI SAAT KELAPARAN SUSU)

حديث عَائِشَةَ، قَالَتْ: دَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم، وَعِنْدِي رَجُلٌ، قَالَ: يَا عَائِشَةُ مَنْ هذَا قُلْتُ: أَخِي مِنَ الرَّضَاعَةِ قَالَ: يَا عَائِشَةُ انْظُرْنَ مَنْ إِخْوَانُكُنَّ، فَإِنَّمَا الرَّضَاعَةُ مِنَ المَجَاعَةِأخرجه البخاري في: 52 كتاب الشهادات: 7 باب الشهادة على الأنساب والرضاع المستفيض
921. A'isyah r.a. berkata: Rasulullah saw. masuk ke rumahku sedang di situ ada seorang laki-laki. Maka Nabi saw. tanya: Hai A'isyah, siapakah orang itu? Jawabku: Saudaraku sesusuan. Maka sabda Nabi saw.: Hai A'isyah, perhatikan benar-benar siapakah sauda­ramu, sesungguhnya susuan yang dianggap itu hanya karena kelaparan (yakni bayi yang belum lewat dari dua tahun, yang biasanya hanya makan susu). (Bukhari. Muslim).

الولد للفراش وتوقي الشبهات

BAB: ANAK ITU BAGI ORANG YANG ANAK ITU LAHIR DI ATAS TEMPAT TIDURNYA DAN MENGHINDARI SEGALA SYUBHAT

حديث عَائِشَةَ، قَالَتْ: اخْتَصَمَ سَعْدُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ وَعَبْدُ بْنُ زَمْعَةَ فِي غُلاَمٍ؛ فَقَالَ سَعْدٌ: هذَا، يَا رَسُولَ اللهِ ابْنُ أَخِي عُتْبَةَ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ، عَهِدَ إِلَيَّ أَنَّهُ ابْنُهُ، انْظُرْ إِلَى شَبَهِهِ، وَقَالَ عَبْدُ بْنُ زَمْعَةَ: هذَا أَخِي، يَا رَسُولَ اللهِ وُلِدَ عَلَى فِرَاشِ أَبِي مِنْ وَلِيدَتِهِ فَنَظَرَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِلَى شَبَهِهِ فَرَأَى شَبَهًا بَيِّنًا بِعُتْبَةَ، فَقَالَ: هُوَ لَكَ يَا عَبْدُ، الْوَلَدُ لِلْفِرَاشِ وَلِلْعَاهِرِ الْحَجَرُ، وَاحْتَجِبِي مِنْهُ يَا سَوْدَة بِنْتَ زَمْعَةَ فَلَمْ تَرَهُ سَوْدَةُ قَطُّأخرجه البخاري في: 34 كتاب البيوع: 100 باب شراء المملوك من الحربي وهبته وعتقه
922. A'isyah r.a. berkata: Sa'ad bin Abi Waqqash bertengkar dengan Abd bin ZanTah mengenai anak. Sa'ad berkata: Ya Rasulullah, ini kemanakanku putra dari saudaraku Utbah bin Abi Waqqash, dia telah pesan kepadaku tentang anaknya itu, perhatikan ya Rasulullah, persis mukanya. Abd bin ZanTah berkata: Ya Rasulullah, ini saudaraku lahir di atas ranjang (tempat tidur) ayahku dari budaknya yang melahirkannya. Maka Nabi saw. melihat anaknya persis seperti Utbah bin Abi Waqqash, maka Nabi saw. bersabda: Anak itu hak orang yang anak itu lahir di tempat tidurnya, dan bagi pelacur yang berzina itu kecewa (yang berzina tidak berhak), tetapi Nabi saw. bersabda kepada Saudah binti ZanTah: Anda jangan bertemu dengan anak itu, maka sejak itu Saudah tidak pernah melihatnya (bertemu padanya). (Bukhari, Muslim)
Demikianlah contoh menjaga diri dari syubhat, anak itu dalam hukum putra ZanTah yang lazimnya menjadi saudara Saudah, tetapi hakikatnya putra Utbah karena keserupaannya, maka Saudah dilarang bertemu dengan anak yang dimenangkan dalam hukum lahir, tetapi keserupaan itu lebih kuat, tetapi tidak merubah hukum lahir. Saudara dalam hukum lahir, tetapi orang lain (ajnabi) dalam hakikatnya.
حديث أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: الْوَلَدُ لِصَاحِبِ الْفِرَاشِأخرجه البخاري في: 85 كتاب الفرائض: 18 باب الولد للفراش، حرة كانت أو أمة
923. Abuhurairah r.a berkata: Nabi saw. bersabda: Anak ituhaknya orang yang anak itu lahir di atas ranjangnya (tempat tidurnya). (Bukhari, Muslim).

العمل بإِلحاق القائف الولد

BAB: DAPAT DIBENARKAN TUKANG TEBAK DENGAN TANDA-TANDA BUKTINYA

حديث عَائِشَةَ، قَالَتْ: دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم ذَاتَ يَوْمٍ وَهُوَ مَسْرُورٌ، فَقَالَ: يَا عَائِشَةُ أَلَمْ تَرَىْ أَنَّ مُجَزِّزًا الْمُدْلِجِيَّ دَخَلَ فَرَأَى أُسَامَةَ وَزَيْدًا، وَعَلَيْهِمَا قَطِيفَةٌ قَدْ غَطَّيَا رُؤوسَهُمَا، وَبَدَتْ أَقْدَامُهُمَا، فَقَالَ: إِنَّ هذِهِ الأَقْدَامَ بَعْضُهَا مِنْ بَعْضٍأخرجه البخاري في: 85 كتاب الفرائض: 31 باب القائف
924. A'isyah r.a. berkata: Rasulullah saw. masuk kepadaku pada suatu hari dengan wajah riang gembira dan bersabda: Hai A'isyah, tidakkah anda mengetahui bahwa Mujazziz Almudliji ketika masuk melihat Usamah dan Zaid sedang tidur berkemul dengan babut sehingga tertutup muka keduanya dan tampak kaki keduanya, lalu ia berkata: Sesungguhnya ini kedua kaki setengahnya dari setengahnya (yakni bukan orang lain atau kaki anak dengan bapak). (Bukhari, Muslim).
Bedanya yang satu putih yaitu Zaid sedang Usamah hitam.

قدر ما تستحقه البكر والثيب من إِقامة الزوج عندها عقب الزفاف

BAB: LAMANYA TINGGAL PENGANTIN BARU TERHADAP GADIS DAN JANDA

حديث أَنَسٍ، قَالَ: مِنَ السُّنَّةِ، إِذَا تَزَوَّجَ الرَّجُلُ الْبِكْرَ عَلَى الثَّيِّبِ، أَقَامَ عِنْدَهَا سَبْعًا، وَقَسَمَ؛ وَإِذَا تَزَوَّجَ الثَّيِّبَ عَلَى الْبِكْرِ، أَقَامَ عِنْدَهَا ثَلاَثًا، ثُمَّ قَسَمَأخرجه البخاري في: 67 كتاب النكاح: 101 باب إذا تزوج الثيب على البكر
925. Anas r.a. berkata: Dari sunnaturrasul, jika seorang baru kawin dengan gadis jika dimadu tinggal pada yang baru itu tujuh hari kemudian membagi rata bermalamnya, dan jika ia kawin dengan janda yang baru maka tinggal padanya tiga hari kemudian membagi rata (yakni semalam-semalam). (Bukhari, Muslim).

القسم بين الزوجات وبيان أن السنة أن تكون لكل واحدة ليلة مع يومها

BAB: BOLEH MEMBERIKAN BAGIAN GILIRANNYA KEPADA MADUNYA

حديث عَائِشَةَ، قَالَتْ: كُنْتُ أَغَارُ عَلى اللاَّتِي وَهَبْنَ أَنْفُسَهُنَّ لِرَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، وَأَقُولُ: أَتَهَبُ الْمَرْأَةُ نَفْسَهَا فَلَمَّا أَنْزَلَ اللهُ تَعَالَى (تُرْجِى مَنْ تَشَاءُ مِنْهُنَّ وَتُؤْوى إِلَيْكَ مَنْ تَشَاءُ وَمَنِ ابْتَغَيْتَ مِمَّنْ عَزَلْتَ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْكَ) قُلْتُ: مَا أُرَى رَبَّكَ إِلاَّ يُسَارِعُ فِي هَوَاكَأخرجه البخاري في: 65 كتاب التفسير: 33 سورة الأحزاب: 7 باب قوله (ترجى من تشاء منهن)
926. A'isyah r.a. berkata: Saya sangat cemburu terhadap wanita-wanita yang menyerahkan dirinya kepada Nabi saw. sehingga aku berkata: Apakah ada (layakkah) seorang wanita menyerahkan dirinya? Dan ketika Allah menurunkan ayat: Anda boleh menangguhkan untuk menggauli siapa yang anda kehendaki dari mereka (isteri-isterimu), dan boleh menggauli siapa yang anda ingini, juga terhadap siapa yang anda ingini dari wanita yang telah anda cerai (tinggalkan, maka tidak ada dosa bagimu. (Al-Ahzaab 51). Maka aku berkata kepada Nabi saw.: Aku perhatikan Tuhan selalu menuruti keinginanmu. (Bukhari, Muslim).

جواز هبتها نوبتها لضرتها

BAB: PEMBAGIAN BERMALAM DI ANTARA ister1 ISTERI YANG DIMADU

حديث ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ عَطَاءٍ، قَالَ: حَضَرْنَا مَعَ ابْنِ عَبَّاسٍ جَنَازَةَ مَيْمُونَةَ بِسَرِفَ، فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: هذِهِ زَوْجَةُ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، فَإِذَا رَفَعْتُمْ نَعْشَهَا فَلاَ تُزَعْزِعُوهَا وَلاَ تُزَلْزِلُوهَا، وَارْفُقُوا، فَإِنَّهُ كَانَ عِنْدَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم تِسْعٌ، كَانَ يَقْسِمُ لِثَمَانٍ، وَلاَ يَقْسِمُ لِوَاحِدَةٍأخرجه البخاري في: 67 كتاب النكاح: 4 باب كثرة النساء
927. Atha' berkata: Ketika aku bersama Ibn Abbas r.a. ludir janazahnya Maimunah (isteri Nabi saw.) di Sarif, tiba-tiba Ibn Abbas r.a. berkata: Ini isteri Nabi saw., maka jika kalian telah mengangkat tandu mayit ini maka jangan kamu goyang keras, dan lunak-hinaklah (perlahan-lahanlah). Maka sesungguhnya Nabi saw. ada mempunyai sembilan isteri, membagi rata bermalam pada delapan dan tidak kepada yang satu. (Yaitu Saudah binti Zam'ah yang telah memberikan bagian gilirannya kepada A'isyah r.a.). (Bukhari, Muslim).

استحباب نكاح ذات الدين

BAB: SUNNAT KAWIN DENGAN WANITA BERAGAMA (BERAKHLAK)

حديث أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ َلأرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَدَاكَأخرجه البخاري في: 67 كتاب النكاح: 15 باب الأكفاء في الدين
928. Abuhurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda. Bia&a wanita dipinang (dikawin) karena empat: Karena hartanya, kebangsawanannya. karena kecantikannya dan karena agamanya (akhalnya), maka pilihlah yang beragama (berakhlak) semoga untung usahamu. (Bukhari, Muslim).
Arti Taribat yadaaka (Engkau akan rugi dan menjadi miskin jika anda tidak mengikuti tuntunan ini. Yakni jika anda kawin dengan wanita yang tidak beragama (berakhlak) niscaya akan menjadi fakir miskinlah anda, yakni tidak akan bahagia hidup.

استحباب نكاح البكر

BAB: SUNNAT KAWIN DENGAN GADIS

حديث جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: تَزَوَّجْتُ، فَقَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مَا تَزَوَّجْتَ فَقُلْتُ: تَزَوَّجْتُ ثَيبًا فَقَالَ: مَا لَكَ وَلِلْعَذَارَى وَلِعَابِهَا
قَالَ مُحَارِبٌ (أَحَدُ رِجَالِ السَّنَدِ): فَذَكَرْتُ ذلِكَ لِعَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، فَقَالَ عَمْرٌو: سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللهِ يَقُولُ: قَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: هَلاَّ جَارِيَةً تُلاَعِبُهَا وَتُلاَعِبُكَ
أخرجه البخاري في: 67 كتاب النكاح: 10 باب تزويج الثيبات
929. Jabir bin Abdillah r.a. berkata: Ketika aku telah kawin ditanya oleh Nabi saw.: Anda kawin dengan siapa? Jawabnya: Janda. Maka Nabi saw. bersabda: Mengapa tidak gadis dengan senda guraunya. Muharib yang meriwayatkan hadits ini berkata: maka aku sebutkan riwayat ini kepada Amr bin Dienaar maka Amr berkata: Aku mendengar Jabir bin Abdul!ah berkata: Nabi saw. bersabda kepadaku: Mengapa tidak gadis yang dapat saling bersenda gurau. (Bukhari, Muslim).
Sebab gadis itu hatinya bersih belum pernah tersangkut pada lain orang maka kasih sayangnya lebih penuh. Ada juga riwayat: Wa lu'abiha: Dan liurnya sedap bau mulutnya.
حديث جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: هَلَكَ أَبِي وَتَرَكَ سَبْعَ بَنَاتٍ أَوْ تِسْعَ بَنَاتٍ، فَتَزَوَّجْتُ امْرَأَةً ثَيِّبًا، فَقَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: تَزَوَّجْتَ يَا جَابِرُ فَقُلْتُ: نَعَمْ فَقَالَ: بِكْرًا أَمْ ثَيِّبًا قُلْتُ: بَلْ ثَيِّبًا قَالَ: فَهَلاَّ جَارِيَةً تُلاَعِبُهَا وَتُلاَعِبُكَ وَتُضَاحِكُهَا وَتُضَاحِكُكَ قَالَ، فَقُلْتُ لَهُ: إِنَّ عَبْدَ اللهِ هَلَكَ وَتَرَكَ بَنَاتٍ، وَإِنِّي كَرِهْتُ أَنْ أَجِيئَهُنَّ بِمِثْلِهِنَّ، فَتَزَوَّجْتُ امْرَأَةً تَقُومُ عَلَيْهِنَّ وَتُصْلِحُهُنَّ، فَقَالَ: بَارَكَ اللهُ أَوْ خَيْرًاأخرجه البخاري في: 69 كتاب النفقات: 12 باب عون المرأة زوجها في ولده
930. Jabir bin Abdullah r.a. berkata: Ayahku telah meninggal dan meninggalkan tujuh atau sembilan putri, maka aku kawin dengan janda, kemudian Nabi saw. tanya kepadaku: Sudah kawin anda hai Jabir? Jawabku: Ya. Ditanya: Gadis atau janda? Jawabku: Janda. Nabi saw. bersabda: Mengapa tidak gadis saja yang dapat saling bersenda dan percumbuan, tertawaan. Maka aku berkata: Abdullah telah meninggal dan meninggalkan beberapa putri, dan aku tidak suka membawakan pada mereka yang serupa dengan mereka, tetapi aku kawin dengan wanita yang dapat merawat mereka. Maka sabda Nabi saw.: Berakallah (semoga Allah memberkahi) atau Khaira (baik saja). (Bukhari, Muslim).
حديث جَابِرٍ، قَالَ: كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فِي غَزْوَةٍ، فَلَمَّا قَفَلْنَا تَعَجَّلْتُ عَلَى بَعِيرٍ قَطُوفٍ، فَلَحِقَنِي رَاكِبٌ مِنْ خَلْفِي، فَالْتَفَتُّ فَإِذَا أَنَا بِرَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم؛ قَالَ: مَا يُعْجِلُكَ قُلْتُ: إِنِّي حَدِيثُ عَهْدٍ بِعُرْسٍ قَالَ: فَبِكْرًا تَزَوَّجْتَ أَمْ ثَيِّبًا قُلْتُ: بَلْ ثَيِّبًا قَالَ: فَهَلاَّ جَارِيَةً تُلاَعِبُهَا وَتُلاَعِبُكَ
قَالَ: فَلَمَّا قَدِمْنَا ذَهَبْنَا لِنَدْخُلَ، فَقَالَ: أَمْهِلُوا حَتَّى تَدْخُلُوا لَيْلاً أَيْ عِشَاءً لِكَيْ تَمْتَشِطَ الشَّعِثَةُ وَتَسْتَحِدَّ الْمُغِيبَةُ
وَفِي هذَا الْحَدِيثِ أَنَّهُ قَالَ: الْكَيْسَ الْكَيْسَ يَا جَابِرُ يَعْنِي الْوَلَدَ
أخرجه البخاري في: 67 كتاب النكاح: 121 باب طلب الولد
931. Jabir r.a. berkata: Ketika aku bersama Nabi saw. dalam suatu peperangan, dan ketika kembali aku sangat keburu di atas oma­nya yang agak lambat-lambat, maka dikejar oleh orang dari'belakangku, dan ketika aku menoleh tiba-tiba yang mengejar aku itu Nabi saw. lalu tanya kepadaku: Mengapa anda keburu? Jawabku: Sesungguhnya saya baru kawin. Ditanya: Kawin gadis atau janda? Jawabku: Janda. Ditanya: Mengapa tidak gadis saja yang dapat kalian saling bersenda gurau. Kemudian ketika kami telah tiba di Madinah, kami keburu akan masuk, tetapi Nabi saw. bersabda: Sabarlah kalian sehingga kembali ke rumah sesudah isya', supaya sempat sisir yang belum sisir (masih terurai) dan mencukur bulu kemaluan yang telah ditinggal lama.
Juga Nabi saw. bersabda kepada Jabir: Hai Jabir, kerjakan dengan baik-baik supaya mendapat turunan yang baik. (Bukhari, Muslim).
حديث جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: كُنْتُ مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِي غَزَاةٍ فَأَبْطَأَ بِي جَمَلِي وَأَعْيَا، فَأَتَى علَيَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم، فَقَالَ: جَابِرٌ فَقُلْتُ: نَعَمْ قَالَ: مَا شَأْنُكَ قُلْتُ: أَبْطَأَ عَلَيَّ جَمَلِي وَأَعْيَا فَتَخَلَّفْتُ؛ فَنَزَلَ يَحْجُنُهُ بِمِحْجَنِهِ ثُمَّ قَالَ: ارْكَبْ فَرَكِبْتُ فَلَقَدْ رَأَيْتُهُ أَكُفُّهُ عَنْ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: تَزَوَّجْتَ قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ: بِكْرًا أَمْ ثَيِّبًا قُلْتُ: بَلْ ثَيِّبًا قَالَ: أَفَلاَ جَارِيَةً تُلاَعِبُهَا وَتُلاَعِبُكَ قُلْتُ: إِنَّ لِي أَخَوَاتٍ، فَأَحْبَبْتُ أَنْ أَتَزَوَّجَ امْرَأَةً تَجْمَعُهُنَّ وَتَمْشُطُهُنَّ وَتَقُومُ عَلَيْهِنَّ؛ قَالَ: أَمَّا إِنَّكَ قَادِمٌ، فَإِذَا قَدِمْتَ فَالْكَيْسَ الْكَيْسَ ثُمَّ قَالَ: أَتَبِيعُ جَمَلَكَ قُلْتُ: نَعَمْ فَاشْتَرَاهُ مِنِّي بِأُوقِيَّةٍ، ثُمَّ قَدِمَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَبْلِي، وَقَدِمْتُ بِالْغَدَاةِ، فَجِئْنَا إِلَى الْمَسْجِدِ فَوَجَدْتُهُ عَلَى بَابِ الْمَسْجِدِ قَالَ: آلانَ قَدِمْتَ قُلْتُ: نَعَمْ قَالَ: فَدَعْ جَمَلَكَ فَادْخُلْ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ فَدَخَلْتُ فَصَلَّيْتُ؛ فَأَمَرَ بِلاَلاً أَنْ يَزِنَ لَهُ أُوقِيَّةً، فَوَزَنَ لِي بِلاَلٌ فَأَرْجَحَ فِي الْمِيزَانِ فَانْطَلَقْتُ حَتَّى وَلَّيْتُ، فَقَالَ: ادْعُ لِي جَابِرًا قُلْتُ الآنَ يَرُدُّ عَلَيَّ الْجَمَلَ، وَلَمْ يَكُنْ شَيْءٌ أَبْغَضَ إِلَيَّ مِنْهُ قَالَ: خُذْ جَمَلَكَ، وَلَكَ ثَمَنُهُأخرجه البخاري في: 34 كتاب البيوع: 34 باب شراء الدواب والحمير
932. Jabir bin Abdillah T.a. berkata: Ketika aku bersma Nabi saw. dalam suatu peperangan, tiba-tiba ontaku lambat dan lemah, maka datang kepadaku Nabi saw. bertanya: Jabir. Jawabku: Benar. Ditanya: Mengapakah? Jawabku: Ontaku lambat dan lemah sehingga aku tertinggal di belakang. Maka Nabi saw. turun untuk menarik ontaku dengan tongkatnya, kemudian beliau bersabda: Kendarailah, maka aku kendarai dan sangat kencang larinya sehingga terpaksa aku harus menahannya jangan mendahului Rasulullah saw. Lalu ditanya: Apakah anda telah kawin? Jawabku: Ya. Ditanya: Apakah gadis atau janda? Jawabku: Janda. Ditanya: Mengapa tidak gadis yang dapat kalian saling bersenda gurau? Jawabku: Aku mempunyai banyak saudara perempuan yang masih kecil, karena itu saya ingin membawa­kan kepada mereka wanita yang dapat merawat, memasakkan dan menyisiri mereka. Maka sabda Nabi saw.: Anda kini akan datang kepadanya, hendaknya baik-baik dan bersungguh-sungguh berusaha untuk mendapat turunan. Kemudian Nabi saw. tanya: Apakah anda akan menjual ontamu itu? Jawabku: Ya. Maka dibeli oleh Nabi saw. dengan uang seberat satu ugiyah, lalu Nabi saw. sampai sebelumku. dan pada esok hari aku sampai sedang Nabi saw. di muka pintu masjid bertanya kepadaku: Baru sekarang anda tiba? Jawabku: Benar. Lalu Nabi saw. bersabda: Tinggalkan ontamu dan sembahyanglah dua rak'at tahiyatul masjid, dan sesudah salat Nabi saw. menyuruh Bilal menimbangkan satu ugiyah. maka ditimbangkan oleh Bilal dengan mantap, maka langsung aku pergi, kemudian Nabi saw. memanggil aku kembali sehingga aku merasa mungkin diurungkan ontaku dan dikembalikan kepadaku, padahal aku sangat jengkel pada onta itu. Mendadak Nabi saw. bersabda: Ambillah ontamu kembali dan harga yang telah anda terima itu untukmu. (Bukhari, Muslim).
 Nabi saw. memperingatkan: Supaya baik-baik, yakni jangan keburu jangan sampai melanggar hukum, hendaknya memperhatikan adab tata tertib bersetubuh yang halal menurut tuntunan syari'at. Sebab Jabir masih pengantin baru dan sangat muda.

الوصية بالنساء

BAB: SABAR MEMIMPIN MEMPERBAIKI WANITA (ISTERI)

حديث أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: الْمَرْأَةُ كَالضِّلَعِ، إِنْ أَقَمْتَهَا كَسَرْتَهَا، وَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيها عِوَجٌأخرجه البخاري في: 67 كتاب النكاح: 79 باب المداراة مع النساء
933. Abuhurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. .bersabda: Wanita itu bagaikan tulang rusuk yang melengkung, jika anda paksa menegakkannya pasti patah, dan bila anda biarkan, maka anda bersuka-suka dengan tetap melengkung. (Bukhari, Muslim).
حديث أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلاَ يُؤْذِي جَارَهُ، وَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا فَإِنَّهُنَّ خُلِقْنَ مِنْ ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًاأخرجه البخاري في: 67 كتاب النكاح: 80 باب الوصاة بالنساء
934. Abuhurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian maka jangan mengganggu tetangganya. Dan hendaknya kalian telaten (sabar) memberi nasehat baik kepada wanita sebab wanita terjadi dari. tulang rusuk yang melengkung, dan yang sangat melengkung itu ujungnya, maka bila anda paksa menegakkannya pasti mematahkannya, dan bila anda membiarkannya maka akan tetap melengkung, karena itu berpesan-pesan baiklah terhadap wanita. (Bukhari, Muslim).
حديث أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: لَوْلاَ بَنُو إِسْرَائِيلَ لَمْ يَخْنَزِ اللَّحْمُ، وَلَوْلاَ حَوَّاءُ لَمْ تَخُنْ أُنْثَى زَوْجَهَاأخرجه البخاري في: 60 كتاب الأنبياء: 1 باب خلق آدم صلوات الله عليه وذريته
935. Abuhurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Andaikan tidak karena Bani Isra'il niscaya tidak akan berbau daging, dan andaikan tidak karena perbuatan Hawwa' maka tidak akan ada wanita mengkhiyanati suaminya. (Bukhari, Muslim).
Karena Bani Isra'il melanggar larangan Allah untuk menyimpan daging burung Salwa, kemudian mereka simpan, maka akhirnya berbau busuk. Adapun Siti Hawwaa' maka dialah yang merayu-rayu Nabi Adam a.s. sehingga akhirnya makan pohon yang terlarang.
         

Tidak ada komentar