Perbuatan Dalam Waktu Singkat Namun Berdampak Besar
Perbuatan
Dalam Waktu Singkat Namun Berdampak Besar
Allâh Azza wa Jalla telah menganugerahkan kepada para hamba-Nya agama yang sempurna. Barangsiapa berpegang teguh dengan agama ini, Allâh Azza wa Jalla terangi hatinya dan didekatkan kepada-Nya. Sebaliknya, barangsiapa menelantarkannya, maka Allâh Azza wa Jalla akan memberikan balasan setimpal. Allâh mencintai dan memerintahkan ketaatan serta membenci dan melarang kemaksiatan.
Bahaya
kemaksiatan bagi jiwa seperti bahaya racun bagi raga, diantaranya ada yang
menyebabkan pelakunya keluar dari martabat iman ke martabat islam; Ada juga
yang menyebabkan keluar dari islam.
Sebagaimana
Allâh juga memuliakan para hamba-Nya dengan menganugrahkan pahala yang besar
sebagai balasan dari perbuatan yang kecil maupun ringan, Allâh Azza wa Jalla
juga memberikan ancaman dosa yang besar akibat perbuatan yang dilakukan dalam
waktu singkat.
Lisan
diantara anggota tubuh yang mudah digerakkan dan bisa menghasilkan pahala
ataupun dosa. Perbuatan paling buruk yang dilakukan manusia dengan lisannya
adalah berdo’a kepada selain Allâh, dan meminta hajat kepada orang-orang yang
sudah mati dan patung-patung. Karena berdo’a kepada selain Allâh Azza wa Jalla
tergolong perbuatan syirik yang bisa menghapuskan pahala semua amal kebaikan
dan menyebabkan kekal dalam neraka, sementara yang diminta juga tak kunjung
diraih. Allâh Azza wa Jalla berfirman :
﴿ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ ﴾ [الأحقاف: 5]
Dan
siapakah yang lebih sesat daripada orang yang berdo'a kepada selain Allâh yang
tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari
(memperhatikan) doa mereka. [al-Ahqâf/46:5]
Diantara dosa besar
yang dilakukan dengan lisan adalah mencela Allâh, agama-Nya, dan rasul-Nya.
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
﴿ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ ٦٥ لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ ﴾ [التوبة: 65- 66 ]
Katakanlah,
"Apakah dengan Allâh, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok
? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman.
[at-Taubah/9:65-66]
Barangsiapa yang bergegas melakukan kesyirikan meskipun kecil, seperti thawaf disekitar kuburuan, menyembelih untuknya, atau bernadzar untuknya, maka dia tidak akan pernah mencium bau surga. Karena pengaruh dosa ini sangat buruk pada aqidah seseorang , maka mengancam dengan tidak memberikan ampunan terhadap pelakunya. Allâh Azza wa Jalla berfirman :
Barangsiapa yang bergegas melakukan kesyirikan meskipun kecil, seperti thawaf disekitar kuburuan, menyembelih untuknya, atau bernadzar untuknya, maka dia tidak akan pernah mencium bau surga. Karena pengaruh dosa ini sangat buruk pada aqidah seseorang , maka mengancam dengan tidak memberikan ampunan terhadap pelakunya. Allâh Azza wa Jalla berfirman :
﴿ إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ﴾ [النساء: 48]
Sesungguhnya
Allâh tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. [an-Nisâ’/4:48]
Diantara
perbuatan dosa besar lainnya adalah sihir. Penyihir itu merusak agama dan
dunia. Sadar atau tidak, dia menyaingi Allâh Azza wa Jalla dalam rububiyah-Nya;
karena penyihir mengaku bisa memberikan manfaat atau menolak bahaya. Hukumannya
adalah dibunuh dengan pedang, sementara orang yang datang kepadanya dan
memintannya untuk menyihir, maka dia telah kafir.
Ilmu ghaib disembunyikan oleh Allâh Azza wa Jalla meskipun dari para malaikat. Allâh Azza wa Jalla berfirman :
Ilmu ghaib disembunyikan oleh Allâh Azza wa Jalla meskipun dari para malaikat. Allâh Azza wa Jalla berfirman :
﴿ قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ ۚ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ ﴾ [النمل: 65]
Katakanlah,
"Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang
ghaib, kecuali Allâh", dan mereka tidak mengetahui kapankah mereka akan
dibangkitkan. [an-Naml/27:65]
Oleh karena itu, barangsiapa percaya kepada orang yang mengaku tahu hal yang ghaib seperti para dukun atau orang pintar dengan melihat bintang dilangit atau membaca garis telapak tangan, atau lain sebagainya, maka dia telah kafir. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Oleh karena itu, barangsiapa percaya kepada orang yang mengaku tahu hal yang ghaib seperti para dukun atau orang pintar dengan melihat bintang dilangit atau membaca garis telapak tangan, atau lain sebagainya, maka dia telah kafir. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
))مَنْ أَتَى كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ((
Barangsiapa
mendatangi dukun, lalu mempercayai apa yang dikatakannya maka dia telah kafir
terhadap apa yang diturunkan kepada Muhamad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
[HR. Abu Dawud dan Ahmad].
Itulah
diantara kekufuran yang banyak dilakukan orang dalam waktu singkat tapi dampak
negatifnya begitu besar dan berbahaya serta akan terasa dalam waktu yang tidak
singkat.
Jika seseorang selamat dari kekufuran, maka hendaklah dia bersyukur kepada Allâh Azza wa Jalla karena semua itu merupakan karunia dari Allâh Azza wa Jalla. namun juga dia harus tetap waspada, karena setan akan terus membujuk dan menjebaknya agar melakukan dosa besar. Setan akan membujuknya agar membebaskan lisannya mengucapkan kata-kata yang diharamkan Allâh Azza wa Jalla . Perkataan yang paling keji adalah perkataan yang menodai kehormatan Muslim. Oleh karena itu, Allâh Azza wa Jalla melarang ghibah (menggunjing) dan menyamakannya dengan memakan bangkai saudara yang digunjingnya. Dan pada hari kiamat orang yang menghibahi memiliki kuku panjang terbuat dari tembaga dan dia akan mencakar-cakar wajah dan dadanya sendiri sebagai balasan atas perbuatan buruknya.
Jika seseorang selamat dari kekufuran, maka hendaklah dia bersyukur kepada Allâh Azza wa Jalla karena semua itu merupakan karunia dari Allâh Azza wa Jalla. namun juga dia harus tetap waspada, karena setan akan terus membujuk dan menjebaknya agar melakukan dosa besar. Setan akan membujuknya agar membebaskan lisannya mengucapkan kata-kata yang diharamkan Allâh Azza wa Jalla . Perkataan yang paling keji adalah perkataan yang menodai kehormatan Muslim. Oleh karena itu, Allâh Azza wa Jalla melarang ghibah (menggunjing) dan menyamakannya dengan memakan bangkai saudara yang digunjingnya. Dan pada hari kiamat orang yang menghibahi memiliki kuku panjang terbuat dari tembaga dan dia akan mencakar-cakar wajah dan dadanya sendiri sebagai balasan atas perbuatan buruknya.
Seandainya
perkataan orang yang menghibahi dicampur dengan air lautan, pasti dia dapat
mencemarinya. 'Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata kepada Nabi, “Cukuplah dirimu
memuji-muji Shafiyah, sesungguhnya dia itu begini dan begitu” yaitu tubuhnya
kecil; Lalu Nabi bersabda, “Sungguh kamu telah mengatakan suatu perkataan,
jika dicampur dengan air laut pasti dapat mengeruhkannya.” [HR. Abu Dawud]
Para
Ulama salaf sangat ketat dalam menjaga lisan dari maksiat ini. Imam Bukhari t
berkata, “Saya berharap menjumpai Allâh dan Dia tidak menghisabku karena aku
menghibahi orang lain.”
Orang yang suka memfitnah orang lain merupakan saudara dekat pelaku ghibah. Hukuman dan adzabnya akan dirasakan sejak ada dalam kubur, sementara untuk di akhirat, Allâh Azza wa Jalla telah mengancamnya dengan tidak akan memasukkannya ke dalam surga. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Orang yang suka memfitnah orang lain merupakan saudara dekat pelaku ghibah. Hukuman dan adzabnya akan dirasakan sejak ada dalam kubur, sementara untuk di akhirat, Allâh Azza wa Jalla telah mengancamnya dengan tidak akan memasukkannya ke dalam surga. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
(( لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ )) [ متفق
عليه]
Tidak
masuk surga orang yang suka mengadu domba.
[Muttafaq 'alaih]
Sebagaimana Islam melarang mengghibahi orang Muslim yaitu mencelanya saat dia tidak ada, Islam juga melarang mencelanya dihadapannya. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Sebagaimana Islam melarang mengghibahi orang Muslim yaitu mencelanya saat dia tidak ada, Islam juga melarang mencelanya dihadapannya. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
(( سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوْقٌ )) [ متفق عليه ]
Mencela Muslim adalah
kefasikan [Mutafaq Alaih]
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
(( مَنْ قَالَ لِأَخِيهِ يَا كَافِرُ فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا إِنْ كَانَ كَمَا قَالَ وَإِلَّا رَجَعَتْ عَلَيْهِ )) [ متفق عليه ]
Barangsiapa
berkata kepada saudaranya, 'Wahai kafir' Maka kekafiran itu bisa kembali kepada
salah seorang diantara keduanya, jika perkataannya benar, maka diterima, namun
jika salah maka dialah yang kafir.” [HR. Bukhari dan
Muslim]
Dan masih banyak lagi dosa yang dilakukan oleh manusia dengan lisannya, misalnya qadzaf (menuduhkan perbuatan zina kepada orang yang menjaga kehormatan), suka melaknat kaum Muslimin, suka melakukan kebohongan, meminta-meminta padahal dia sudah berkecukupan dan lain sebagainya.
Dosa
tidak hanya dilakukan dengan lisan, tapi juga anggota tubuh lainnya. Oleh
karena itu, jika seorang Muslim menjaga lisannya, maka dia juga harus menjaga
anggota badannya. Karena ada beberapa perbuatan yang bisa dilaksanakan dalam
waktu singkat tapi dosanya besar. Diantara yang paling besar adalah membunuh
seorang Muslim. Allâh Azza wa Jalla berfirman,
﴿ وَمَنْ يَقْتُلْ
مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ
عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا﴾ [النساء: 93]
"Dan barangsiapa membunuh seorang Mukmin dengan sengaja
maka balasannya ialah Jahannam, ia kekal di dalamnya dan Allâh
murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan adzab yang besar baginya."
[an-Nisâ/4:93]
Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
(( لَوْ أَنَّ أَهْلَ السَّمَاءِ وَأَهْلَ الأَرْضِ اشْتَرَكُوْا فِي دَمِّ مُؤْمِنٍ لأَكَبَّهُمُ اللهُ فِي النَّارِ )) [ رواه الترمذي ]
Seandainya
penduduk langit dan bumi berserikat untuk menghabisi nyawa seorang Mukmin,
pastilah Allâh akan menyeret mereka semua ke dalam neraka.
[HR. Tirmidzi]
Dalam hadits lain, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menandaskan bahwa nyawa seorang Muslim lebih berharga daripada dunia.
Dalam hadits lain, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menandaskan bahwa nyawa seorang Muslim lebih berharga daripada dunia.
Karena
nyawanya begitu berharga, maka semua celah yang berpotensi dan bisa
mengantarkan ke pembunuhan telah ditutup oleh Islam.
Dosa
besar lainnya adalah zina. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
﴿ وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا ﴾ [الاسراء: 32]
Dan
janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan suatu jalan yang buruk. [al-Isrâ’/17:32]
Imam Ahmad rahimahullah mengatakan, “Dosa yang paling besar disisi Allâh adalah syirik, kemudian membunuh, kemudian berzina.”. Karena buruknya dosa zina, maka hukuman bagi pelaku zina yang sudah pernah menikah adalah dirajam yaitu ditanam separuh badannya lalu dilempari oleh siapa saja yang melewatinya sampai mati. Semoga Allâh Azza wa Jalla melindungi kita dari perbuatan-perbuatan buruk yang bisa mendatangkan dosa-dosa besar ini.
Imam Ahmad rahimahullah mengatakan, “Dosa yang paling besar disisi Allâh adalah syirik, kemudian membunuh, kemudian berzina.”. Karena buruknya dosa zina, maka hukuman bagi pelaku zina yang sudah pernah menikah adalah dirajam yaitu ditanam separuh badannya lalu dilempari oleh siapa saja yang melewatinya sampai mati. Semoga Allâh Azza wa Jalla melindungi kita dari perbuatan-perbuatan buruk yang bisa mendatangkan dosa-dosa besar ini.
Disamping
dosa-dosa yang telah disebutkan pada khutbah pertama, masih ada lagi dosa-dosa
yang berkaitan dengan harta, seperti riba. Riba walapun sedikit bisa mencemari
harta yang banyak dan melenyapkan keberkahan harta. Allâh Azza wa Jalla
berfirman :
﴿ يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ ﴾ [البقرة: 276]
Allâh
memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.
Dan Allâh tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu
berbuat dosa. [al-Baqarah/2:276]
Dampak
buruk lain dari riba yaitu Allâh melaknat pemakan riba, dan menyatakan perang
terhadapnya. Barangsiapa diperangi oleh Allâh Azza wa Jalla pasti dia akan
celaka.
Dosa
besar lainnya yang berkait dengan harta yaitu mencuri. Perbuatan buruk ini
diganjar laknat oleh Allâh Azza wa Jalla karena dia telah mengambil hak orang
lain dengan cara yang tidak benar.
Dosa lainnya yaitu memakan harta anak yatim. Keburukan dosa ini tergambar dari penggambaran islam yang menyamakannya dengan orang memakan api neraka.
Dosa lainnya yaitu memakan harta anak yatim. Keburukan dosa ini tergambar dari penggambaran islam yang menyamakannya dengan orang memakan api neraka.
Diantara
dosa lain yang berkait dengan harta yaitu merampas tanah orang lain, meminjam
harta dengan niat tidak mengembalikan, melakukan sogok, menghambur-hamburkan
harta dan masih banyak lagi yang lainnya.
Itulah
diantara dosa-dosa yang sering dilakukan oleh manusia dengan anggota badannya.
Untuk melakukannya cukup waktu yang singkat tapi akibat dari perbuatan itu akan
dirasakan dalam waktu yang tidak terhitung lamanya. Tidakkah ini membuat
hati-hati kita menjadi sadar?
Kewajiban
kita adalah menjaga seluruh anggota badan kita agar tidak terjebak dalam
perbuatan dosa. Jika misalnya, wal 'iyadzubillah sudah terjebak dalam perbuatan
dosa, maka hendaklah segera bertaubat dan jangan putus asa.
Semoga
Allâh Azza wa Jalla senantiasa membuka pintu hati kita untuk memahami dosa-dosa
itu lalu mendorong organ-organ yang lain untuk menjauhinya.
Post a Comment