Perang Abadi antara Hizbullah (tentara Allah) VS Hizbusy Syaithaan (tentara setan)
Di dunia ini ada dua blok yang terus menerus saling bertempur sejak Adam `Alayhissalam diturunkan ke dunia sampai hari kiamat nanti. Al Qur`an mengistilahkan pertempuran itu antara blok Hizbullah (tentara Allah) dengan blok Hizbusy Syaithaan (tentara setan). Ciri-ciri Hizbullah adalah sebagaimana yang Allah beritakan dalam surat Al Mujadalah 19 dan hizbusy Syaithaan diberitakan didalam surat yang sama ayat 22: “Syaithan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah hizbusy syaithaan (golongan syaitan). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi.” (Al Mujadalah 19)
“Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Meraka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah hizbullah (golongan Allah). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah (golongan Allah) itu adalah golongan yang beruntung.” (Al Mujadalah 22) Hizbullah dipimpin oleh Allah yang pimpinan hariannya adalah para Nabi dan para Rasul.
Kemudian setelah wafatnya para Nabi dan Rasul, kepemimpinan harian Hizbullah digantikan oleh pewaris para Nabi yakni ulama. Dimana para `ulama ialah pewaris ilmu dan amalnya para nabi dan rasul. Dalam hal ini rasulullah Shalallahu `layhi Wasallam bersabda:”Para ulama adalah pewaris para nabi, namun mereka tidak mewariskan dinar maupun dirham. Mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambil ilmu tersebut sungguh ia telah mendapatkan bagian yang banyak dari warisan tersebut ”.
Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya Adapun hizbusy syaithaan, pimpinannya ialah iblis la`natullah `alaihi, yang kepemimpinan hariannya dijalankan oleh para thaaghuut yang disebutkan tadi ciri-cirinya sebagaimana dijelaskan oleh Ibnul Qayyim Al Jauziyyah rahimahullah: ”yakni semua pihak yang menjadi sebab hamba Allah melanggar ketentuan Allah maka ia thaaghuut apakah dalam bentuk sesembahan, tokoh yang diikuti atau pimpinan yang diataati”. Peperangan abadi itu dimulai sejak sumpah kebulatan tekad Iblis la`natullah `Alayhi dihadapan Allah Ta`aala ketika ia diusir oleh dari surga Allah. Allah Ta`aala menukilkan ucapan Iblis didalam Al Qur`an Surat al-A’raaf ayat 16:
Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,” Sumpah Iblis sang pimpinan tertinggi hizbusy syaithan ini kemudian dijalankan oleh para thaaghuut tadi dengan misi utamanya yaitu menyesatkan manusia dari jalan Allah Ta`aala.
Maka Allah Ta`aala memperkenalkan kepada kita bahwa dunia ini adalah medan perang. Genderang perang itu telah ditabuh sejak manusia pertama didunia yakni Aadam `Alayhis Salaam, dan akan terus menerus berlanjut hingga hari kiamat. Oleh sebab itu, kita memang mau tidak mau membutuhkan agama Allah ini untuk “ngeblok” ke blok yang benar. Jangan sampai kita mengambil sikap nonblok, sebab ini sikapnya orang-orang munafiq, dimana para munafiqiin bersikap tidak kesana tidak pula kemari, yakni seperti bunglon dalam beragama. sehingga sulit diketahui apakah ia itu blok hizbullah atau hizbusy syaithaan. Sikap semacam ini sangat berbahaya, oleh karena itu Allah menempatkan orang-orang munafiq di kerak neraka, karena mereka lebih parah keadaannya daripada kuffar bahkan Iblis. Na`uudzubillah min dzaalika.
Jadi kita beragama ialah untuk ngeblok kepada blok Allah (hizbullah) dan bertempur melawan hizbusysyaithan. Dan dengan tuntunan agama ini pula kita menyikapi musuh kita sebagai musuh dan kita meyikapi kawan sebagai kawan, dan membenci segala yang dibenci oleh Allah serta mencintai segala yang dicintai oleh Allah. Dengan ngeblok kepada blok yang benar, maka kita akan selamat di dunia dan akhirat dan pada akhirnya akan keluar sebagai pemenang dalam pertempuran abadi ini yang diistilahkan dalam agama yaitu husnul khathimah (akhir hidup yang baik).
Bekal Yang Harus Dimiliki
Maka bekal yang harus dimiliki oleh seorang mukmin untuk berlaga di medan perang ini ialah tidak ada lain selain `ilmu Al Qur`aan dan Assunnah.sebab dengan mengerti dua perkara tersebut, maka kita akan tahu siapa lawan siapa kawan dan juga akan mengerti bagaimana cara bersikap yang benar kepada lawan dan kepada kawan. Kita harus mengerti apa yang turunkan Allah di dalam Al Qur`aan dan Assunnah. Jangan sampai keadaan kita seperti keadannya ahlul kitaab (Yahuudi dan Nashaara), dimana Allah telah menurunkan kepada mereka Al kitaab (kitabullah), namun hal itu tidak membuat hati mereka tunduk dan mengingat Allah. Allah Ta`aala berfirman dalam surat Al Hadiid ayat 16:
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Dalam ayat diatas Allah Ta`ala memepringatkan kita akan adanya kemungkinan untuk kita terjerumus dalam perbuatan ahlul kitab (yahuudi dan nashara) tersebut, sehingga Allah Ta`aala membimbing kita agar selamat dari keadaan yang demikian, yakni dengan cara mempelajari Al Qur`an dan Assunnah dan mengamalkannya. Maka hidup didunia ini tidak ada lain melainkan perjuangan dan perjuangan. Didalamnya kita bisa kalah dan juga bisa menang.
Kita akan kalah ketika kita terjerumus kedalam perangkap-perangkap Iblis atau bahkan terikut menjadi tentara iblis dalam wujud manusia yang ikut serta memuluskan misi Iblis dalam menyesatkan manusia. Na`uudzubillah, Kita berlindung kepada Allah dari kejelekan semacam ini.
Kita berharap dapat masuk kedalam blok Hizbullah (tentara/golongan Allah) yang terus menerus istiqaamah (konsisten) berperang menghadapi berbagai makar Hizbusy Syaithaan hingga ajal menjemput, hingga akhirnya kita keluar sebagai pemenang dalam pertempuran abadi ini dan berakhir dengan predikat Husnul khathimah.
Post a Comment