MENYAMPAIKAN KEBAIKANUNTUK ORANG LAIN
MENYAMPAIKAN KEBAIKAN
UNTUK ORANG LAIN
Segala puji bagi Allah I, shalawat dan salam
selalu tercurah kepada Rasulullah r, dan sesudah itu:
Sesungguhnya yang terindah dalam kehidupan,
wahai saudaraku, bahwa engkau merasa telah memberikan sesuatu untuk orang lain.
Tidak ada yang lebih besar dari pada nikmat hadiah yang engkau persembahkan
untuk manusia. Seorang dai adalah nur
yang menerangi jalan bagi orang lain.
Karena itulah, saya ingin mengumpulkan
sebagian sarana dakwah yang tersebar di
buku-buku dakwah untuk merealisasikannya dalam kehidupan manusia untuk
menyampaikan kebaikan untuk mereka dan mengajak mereka kepada Allah I.
Saudaraku yang tercinta: dakwah kepada
Allah I tidak hanya terbatas pada satu
hari tertentu dalam memberikan sambutan kata, atau pelajaran, atau mengarang
buku. Tetapi ia lebih luas dari hal itu. Ia meliputi kemampuanmu
menciptakan cara menyampaikan kebaikan
untuk orang lain disertai berbagai cara dan metode. Maka setiap orang yang
berusaha dan bekerja untuk agamanya, sekalipun hanya sedikit, maka dia adalah
seorang dai kepada Allah I.
Dai adalah yang menolong orang lain di
atas jalan kebaikan, dan dengan kesungguhannya yang ikhlas dan amal
perbuatannya yang rajin orang-orang mendapatkan hidayah, nur, dan keberuntungan
di dunia dan akhirat. Wallahul muwaffiq. Semoga shalawat dan salam tetap
tercurah kepada pemimpin kita Muhammad r, keluarga dan
sehabatnya.
Tujuan dari
sarana-sarana ini secara tersendiri:
- Menugaskan
seorang muslim untuk melayani agama dan masyarakatnya.
- Menanamkan
rasa dakwah pada individu untuk merubah realita kepada yang lebih baik.
- Memberikan
program dakwah untuk mengaktivkan pribadi dakwah dengan sesuatu yang
bermanfaat untuk Islam dan kaum muslimin.
- Menyiapkan
manusia beramal untuk akhirat dan berbuat ibadah, agar kebaikan tersebar
di tengah-tengah manusia.
- Menggerakkan
kebaikan yang tersimpan dalam jiwa manusia.
- Tidak
berpegang terhadap perbuatan orang banyak.
Tujuan dari risalah:
Agar seorang muslim bertolak dengan
dirinya sendiri –lewat sarana-sarana ini- di medan dakwah untuk menebarkan
kebaikan untuk kaum muslimin secara menyeluruh dan memindahkan mereka dari
lembah maksiat ke lembah taat, dari semudra lupa dari agama menuju semudra
beramal dengannya.
Mengenalkan
sarana-sarana dakwah:
Yaitu yang membantu seorang dai untuk
menyampaikan agama Allah I untuk memberikan
pengaruh kepada manusia dan menyiapkan mereka beramal untuk akhirat. Di manakah
seseorang melaksanakan sarana-sarana ini?
Ada medan-medan yang seorang dai bisa
melakukan aktivitas dakwahnya di
tengah-tengahnya:
- Lingkungan
keluarga, yaitu istri, anak, karib kerabat dan keluarga jauh.
- Masjid
dan jemaahnya.
- Tempat
pendidikan (sekolah, universitas dan lembaga pendidikan).
- Tempat
perkumpulan manusia, yang lewat dan lainnya, terutama para pemuda.
- Tempat
kerja.
- Kelurahan/desa
yang ditempatinya dan kelurahan sekitarnya.
- Pertemuan
dan acara-cara umum bagi keluarga dan lainnya.
- Perkampungan
dan hajar.
- Saat
safar
- Kafilah
dakwah.
Keutamaan menyampaikan
kebaikan untuk orang lain:
Firman Allah I:
وَلْتَكُن
مِّنكُمْ أُمَّةُُ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ
Dan hendaklah ada di
antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, (QS. Ali Imran:104)
Di antara bukti
agungnya kedudukan menyampaikan kebaikan untuk orang lain adalah yang
dikabarkan oleh Rasul yang amin r dalam hadits-hadits
berikut ini: a. Dari Abu Hurairah t:
من دعا إلى هدىً كان
له من الأجر مثل
أجور من تبعه لا ينقص
ذلك من أجورهم شيئاً
.رواه مسلم.
"Barangsiapa yang
mengajak kepada petunjuk niscaya untuknya pahala seperti pahala orang yang
mengikutinya, hal itu tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun." HR.
Muslim.
Sikap terhadap hadits
yang mulia ini:
- Dalam
sabdanya r: man da'a (Barangsiapa
yang mengajak) Nabi r tidak
menyebutkan tata cara dakwah pada sarana, atau metode yang tertentu,
tetapi membiarkannya tanpa terikat.
- Dalam
sabdanya r: ila huda
(kepada petunjuk): bentuk nakirah muthlaq (kata indefinit yang
tidak terikat) dari jenis (bentuk) yang dikatakan baginya
'petunjuk', yaitu amal atau ucapan
apapun yang mengandung pahala.
Karena alasan ini, hendaklah seorang dai tidak meremehkan amal kebaikan
apapun yang dia mengajak manusia kepadanya. Nabi r
bersabda: "Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikit pun
juga." Dan untuk kita pada Rasulullah r
merupakan suri tauladan, maka beliau tidak meninggalkan yang kecil dan
tidak pula yang besar dari amal shaleh kecuali beliau r
telah mengabarkan umatnya dengannya.
- Dalam
sabdanya r: niscaya
untuknya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, mengandung
dorongan berusaha dalam kebaikan dan menunjukkan atasnya, karena penyebab
beramal shaleh mendapatkan seperti yang diperoleh pelakunya berupa pahala.
Pintu pahala ini tidak ditutup dan ia terus bertambah sehari demi sehari.
b. Dari Abu Mas'ud
al-Anshari t, ia berkata:
'Rasulullah r bersabda:
من دلّ على خير فله مثل أجر فاعله - رواه
مسلم.
"Barangsiapa
yang menunjukkan atas kebaikan maka baginya seperti pahala orang yang
melakukannya." HR. Muslim.
Sikap bersama hadits
yang mulia ini:
1.
Sebab
hadits: seperti yang diriwayatkan Muslim bahwa seorang laki-laki berkata kepada
Nabi r: 'Bawalah saya.' Beliau r menjawab: 'Tidak ada
di sisiku (Aku tidak punya apa-apa).' Seorang laki-laki berkata: 'Ya Rasulullah
r, aku bisa menunjukkan kepadanya
orang yang bisa membawanya.' Rasulullah r bersabda:
'Barangsiapa yang menunjukkan atas kebaikan…'
2.
Dalam
sabdanya r: 'Barangsiapa yang
menunjukkan' : Beliau r tidak membatasi tata
cara memberi petunjuk dalam bentuk yang terbatas, tetapi membiarkannya tidak
terikat. Terkadang menunjukkan itu dalam bentuk ucapan, atau perbuatan, atau
tulisan..dst. ini adalah nikmat agung dari nikmat-nikmat Allah I, dibukakan bagi
seorang dai celah-celah memberikan bimbingan di atas kedua pintunya.'
3.
Dalam
sabdanya r: 'atas kebaikan' tidak
terikat, berlaku umum pada segala yang dikatakan baginya 'kebaikan', sama saja
sedikit atau banyak, ilmu atas amal…dst.
4.
Nawawi
rahimahullah berkata memberikan komentar atas hadits ini: dan padanya merupakan
keutamaan menunjukkan atas kebaikan, mengingatkannya dan membantu pelakunya.
c. Nabi r bersabda:
لئن يهدي الله بك رجلاً واحداً خير لك من
حمُر النّعَم
"Sungguhnya
Allah I memberi petunjuk
kepada seorang laki-laki dengan sebab engkau lebih baik bagimu dari pada unta
merah."
Sikap berdakwah
bersama hadits yang mulia ini:
Ketika Allah I memberi taufik kepada
salah seorang dai Islam, maka Dia menyiapkan baginya orang yang menerima
nasehat dan dakwahnya, maka sesungguhnya hasil untuk diterima sangat besar,
sebagaimana dalam hadits yang mulia ini.
Pertama: Sesungguhnya dalam hal itu
membebaskan sasaran dakwah itu dari neraka. Maka seorang dai memberikan surga
sebagai hadits bagi manusia di sekitarnya dan menunjukkan kepada mereka
maqam-maqam keberuntungan. Dan pahala apakah yang ditulis untuk dai di sisi
Rabb-nya selain pahala yang pantas dengan keagungan yang memberi.
Kedua: Setiap tasbih atau takbir yang
diucapan mahtada (yang dibimbim) tersebut, setiap rekaat dan sujud yang
dilakukannya, setiap amal shalih yang dikerjakannya, setiap kebaikan yang Allah
I alirkan lewat tangannya, menjadi
timbangan kebaikan bagi dai yang memberi nasehat tersebut. Hal ini apabila
seorang laki-laki yang mendapat petunjuk, bagaimanakah jika yang mendapat
petunjuk itu adalah segolongan manusia setiap harinya?
Ketiga: Sesungguhnya orang yang Allah I memberi petunjuk
kepadanya lewat tanganmu, wahai muslim, sungguh ia seperti bata yang dilepaskan
dari bangunan dosa dan maksiat, dan diletakkan dalam bangungan taat dan amal
kebaikan. Dan ia merupakan kerugian syetan dan sekutunya dan keberuntungan ar-Rahman
dan pembantu-Nya.
Saudaraku muslim: Nabi r bersabda:
إن الله وملائكته
وأهل السماوات والأراضين
حتى النملة في جحرها وحتى الحوت ليصلّون على معلّم الناس الخير (رواه الترمذي)
"Sesungguhnya Allah I, para malaikat-Nya,
penghuni langit dan bumi, hingga semut di lobangnya dan ikat mengucapkan
shalawat kepada yang mengajarkan kebaikan kepada manusia." HR.
at-Tirmidzi.
Ini adalah keutamaan
orang yang menyampaikan kebaikan, mengajarnya kepada manusia, sebagai rahmat
dari Allah I dan ampunan dan doa
dari para malaikat dan semua makhluk.
Dan termasuk keutaman dai di sisi Allah
I bahwa pahalanya tidak terputus,
tetapi terus berlangsung setelah wafatnya selama masih ada orang yang
mengamalkan dakwah dan nasihatnya. Nabi r bersabda:
إذا مات الإنسان
انقطع عنه عمله إلا من ثلاثة: إلا من صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له) رواه مسلم(
"Apabila manusia
meninggal dunia terputusnya amalnya kecuali dari tiga perkara: sedakah jariyah,
atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya." HR.
Muslim.
Maka menyampaikan kebaikan untuk orang
lain, pahalanya dijamin dalam kehidupan dan setelah wafat, apabila hamba
mengikhlaskan amalnya karena Allah I.
Sarana-sarana
dakwah individu:
- Penampilanmu,
ia merupakan awal risalah dakwah yang keluar darimu dan sampai ke hati
orang lain. Apabila risalah pertama berhasil niscaya sampainya
risalah-risalah lainnya menjadi mudah.
- Biasanya,
fokoskan dakwahmu kepada sosok yang menjadi panutan…berusahalah.
Jadikanlah dia saudara yang mencintai karena Allah I.
Berilah bantuan dan pengarahan untuknya, maka sungguh manfaatnya sangat
besar, berkahnya sangat diharapkan. Berapa banyak hubungan baginya? Berapa
banyak temannya? Berkah hidayahmu akan sampai kepada yang lain dengan ijin
Allah I.
- Lakukanlah
hubungan kasih sayang bersama yang lain. Maka setiap kali lingkungan
hubunganmu bertambah luas niscaya bertambah luas pula lingkungan dakwahmu.
- Ikatlah
kehidupan di sekitarmu dengan Islam dengan mengingatkan keutamannya,
keagungan syari'atnya, dan kemampuannya membantu manusia di dunia dan
akhirat.
- Ikatlah
hubungan bersama kari kerabat dan keluarga jauh, pikatlah kecintaan mereka
dengan kata-kata yang baik dan bantuan umum sehingga setiap orang merasa
punya hubungan khusus denganmu.
- Binalah
dari teman, kerabat, dan temanmu sebagai dai kepada Allah I
dalam hidup bersamanya secara jama'i.
- Tekankanlah
orang yang di sekitarmu dengan semangat dakwah kepada Allah I.
- Mintalah
kepada yang lain pemikiran berikut ini:
- Kertas
catatan untuk meringkas kaset ilmiyah dan pendidikan.
- Catatan
ceramah-ceramah.
- Mengumpulkan
yang tersebar dari buku-buku, kaset dan membagikannya.
- Meminjamkan
buku-buku dan kaset-kaset Islam yang bermanfaat.
- Menyiapkan
materi dakwah untuk momen-momen Islam dengan menyiapkan kertas kerja untuk
melaksanakannya secara nyata, seperti Ramadhan, hari raya dan haji.
- Riwayat
hidup yang baik bagi dai merupakan sarana positif dalam memberi pengaruh
kepada manusia dan menarik mereka kepada kebaikan.
- mendorong
dalam kebaikan: yaitu segala yang menarik hati mad'u (audensi) untuk
menerima perintah Allah I dan rasul-Nya.
sarana mempunyai pengaruh dalam jiwa manusia, maka lakukanlah dengan
hikmah dan seimbang.
- Rencakanlah
–jika mungkin- jaulah (keliling) dan kafilah dakwah untuk kelompok
orang-orang yang baik di daerah-daerah yang jauh dan perkampungan.
- Kata-kata
yang terpokos, sama saja hal itu berupa: mudharah (ceramah umu), kajian
harian atau mingguan, atau khuthbah, atau nasehat, atau nasehat yang
bersifat pribadi.
- Buku
atau buletin: sesungguhnya buku merupakan sarana dakwah yang paling
penting. Ia membicara kepada akal dan perasaan secara bersamaan. Maka
seorang dai memilih buku yang sesuai mad'u (audensi) menurut tingkatan
intelektualnya, agar pengaruhnya lebih kuat dalam jiwa mad'u.
- Kaset
Islam, terutama bagi orang yang tidak suka membaca, maka ia memilih bagi
setiap orang judul yang sesuai dengannya. Contoh: manusia yang lupa
(akhirat) dan sangat bergantung dengan dunia, engkau tunjukkan kepadanya
kaset yang mengingatkan tentang akhirat dan kematian. Hendaklah saudara
dai yang bergerak agar ia mobilnya jangan sampai kosong dari kumpulan kaset dan buku-buku kecil
yang sesuai untuk digunakan saat diperlukan.
- Bahts
(riset): Sesungguhnya riset memberikan faedah besar dalam menyebarkan
dakwah, karena alasan inilah seorang dai harus memperhatikannya. Contoh:
seorang dai memperhatikan sasaran dakwahnya (audensi-nya) sering
melalaikan shalat lima waktu berjamaah di masjid, maka sang dai menyuruh jamaahnya
menulis baht tentang pentingnya shalat berjamaah di masjid, kedudukannya,
pahalanya, dan dampak negatif
meninggalkan dan melalaikannya.
- Membagi
dan menyebarkan buletin: yaitu yang terdiri dari beberapa halaman yang
membahas judul tertentu, dan keistimewaannya bahwa sangat mudah membacanya
hanya dalam beberapa menit.
- Menyebarkan
setiap kegiatan Islam: yang dilihat oleh seorang dai atau didengarnya, dan
yang menunjukkan kepada kebaikan sama seperti yang melakukannya.
- Mengarang:
ini merupakan salah satu sarana yang diharapkan pahala yang terus
mengalir, tidak pernah terputus. Disebutkan dalam hadits:
إذا مات ابن آدم
انقطع عمله إلا من ثلاث: علم
ينتفع به، وولد صالح يدعو له، وصدقة جارية
) رواه مسلم(
"Apabila
manusia meninggal, amal ibadahnya terputus kecuali dari tiga perkara: ilmu yang
bermanfaat, anak shaleh yang mendoakannya, sedakah jariyah." HR.
Muslim.
- Surat:
yaitu seorang dai menulis surat kepada jamaahnya yang mengajaknya
melakukan kebaikan atau meninggalkan kejahatan yang disertai perasaan dan
kasih sayang. Surat adalah salah satu cara dakwah yang harus digunakan
oleh dai. Cara ini telah berhasil disertai berbagai bentuk tipe manusia.
Surat mempunyai pengaruh mengagumkan saat seseorang membacanya dengan
tenang.
- Berterima
kasih kepada setiap orang yang membantu dakwah dan memujinya: hal itu
dengan cara: telpon, surat, faks, internet. Tindakan ini merupakan
dorongan semangat baginya untuk meneruskan perbuatan baiknya.
- Memikirkan
sesuatu yang bermanfaat untuk dakwah dan merencakanaknya. Sesungguhnya
langkah pertama untuk kegiatan dakwah yang serius adalah berfikir. Karena
inilah seorang dai harus menyediakan waktu berfikir untuk membuat sesuatu
yang baru dari sarana dakwah atau mengembangkan yang sudah ada.
- Di
antara sarana dakwah maknawi yang bisa dilakukan langsung oleh dai ilallah:
yaitu mendoakan jamaah agar Allah I
memberi petunjuk kepadanya, melapangkan dadanya, dan membukakan atasnya.
Ini adalah metode al-Qur`an. Firman Allah I:
ربنا افتح بيننا وبين قومنا بالحق وأنت خير الفاتحين
Ya
Rabb kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan
Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya. (QS. al-A'raaf:89)
Dan merupaka metode
Nabi r: beliau berkata dalam do'anya
sebagai rasa kasih sayang kepada umatnya:
اللهم اغفر لقومي فإنهم لا يعلمون.
"Ya Allah,
ampunilah kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengetahui."
- Mendukung
setiap amal kebaikan, terutama dalam kegiatan dakwah, menyebarkan ilmu dan
memberikan pelayanan.
- Menampakkan
rasa cinta dalam bertemu, saat berbicara lewat telp, dan berdoa untuk
orang yang ditemui dengan do'a yang bersambung yang memberi pengaruh dalam
jiwanya, seperti doa: 'Semoga Allah I
menyampaikan engkau kedudukan yang tinggi di surga'. Maka ia merupakan
sarana untuk menyatukan hati dan menambah rasa kasih sayang.
- Mengusulkan
program-program dakwah di majelis-majelis umum atau khusus, seperti:
kafalah du'at, membukan orang yang puasa, selimut untuk musim dingin,
waqaf. Dan dalam memberikan usulan ini adalah beberapa faedah:
mendukungnya dengan doa, mendukungnya secara meteri, manusia mengetahuinya
dan menyebarkan rasa dakwah di sisi para jamaah, memberi pujian kepada
orang-orang yang beramal dan memberikan keteguhan kepada mereka.
- Hadiah: yaitu hadiah yang diberikan untuk dakwah
dan menarik hati. Seperti: 1) memberikan hadiah buku, atau kaset, atau
berlangganan majaah atau mushhaf (al-Qur`an) yang ditulis nama orang yang
memberi hadiah. 2) Menutupi kekurangan yang diberi hadiah. Maka jika ia
membutuhkan penghangat, umpamanya, diberikan kepadanya, maka ini lebih
utama karena hal itu menyentuh kebutuhan saudara.
- Menentukan waktu berdakwah dalam
seminggu: seperti untuk berkunjung kepada keluarga dan tetangga, dan
hendaklah kunjungan itu untuk tujuan tertentu, maksudnya seorang dai
merencenakan tujuan pendidikan yang dilaksanakan saat kunjungannya.
- Memberi
petunjuk kepada segala kebaikan bagi kaum muslimin (kata-kata yang baik):
yaitu yang membawa kepada amal shaleh, firman Allah I:
إليه يصعد الكلم الطيب والعمل الصالح يرفعه
Maka kata-kata yang baik membuahkan amal shalih bagi yang
mengatakannya di setiap waktu.
Menunjukkan dan
kata-kata baik dari seorang dai terkadang membuahkan dakwah, kadang membangun
yayasan sosial. Dan terkadang Allah I
menyelamatkan hati atau membangun jiwa dengannya, bahkan Allah I bisa menghidupkan satu kaum dari kematian jiwa. Seorang
dai hanya berkewajiban menyampaikan dan tidak membiarkan waktu terlewatkan.
Semoga Allah I menulis untuknya pahala kata-kata yang disampaikan, yang
tidak menjadi perhatiannya dan Allah I
mengangkat derajatnya.
Gambaran-gambaran untuk menunjukkan kepada kebaikan:
Seorang dai jangan melewatkan kesempatan untuk menyampaikan, seperti:
- Teman safar di kereta atau
pesawat terbang.
- Pertemuan dalam walimah atau
kesempatan tertentu.
- Di pasar dan saat membeli.
- Di masjid setelah shalat.
- Saat berkenalan bersama orang
lain dalam perjalanan dan perkumpulan.
- Mengajak orang lain untuk
mendengarkan ceramah atau seminar.
Sesungguhnya ucapan kata-kata yang baik dengan niat ini
merupakan satu fenomena gerakan zat dan positip dalam kehidupan dai.
- Menginvestasikan kesempatan:
maksud saya adalah mempungsikan kesempatan ini dalam pelayanan dakwah,
seperti:
1.
Momen-momen tertentu: Ramadhan,
haji, lebaran dst.
2.
Majelis-majelis keluarga yang
bersifat umum dan khusus.
3.
Safar seperti melewati suatu
perkampungan di jalan umum untuk membagi buku-buku kecil dan kaset dst.
- Dakwah untuk orang tertentu
untuk mengangkat derajat konsistennya 'Dakwah Perorangan'.
- Ikut serta dalam majalah Islam, dan hal itu dengan cara:
mendukungnya secara moral dengan mengirim surat dan memberikan dukungan
atau secara materi dengan cara berlanggangan padanya.
- Memperkuat hubungan dengan
yayasan-yayasan dakwah dan bantuan, serta berperan serta bersamanya
sebatas kemampuan, terutama dalam momen tertentu seperti bulan Ramadhan
dst.
- Memberikan kemudahan: maksudnya
adalah mempungsikan dai sesuai kemampuannya dan nikmat yang diberikan
Allah I kepadanya dalam melayani
dakwah.
- Diskusi terarah: yaitu yang
dilakukan di antara dua orang atau lebih sekirar persoalan tertentu dengan
tujuan mendukung kebenaran dan membelanya dengan hujjah dan bukti.
- Selalu bersama imam di salah
satu masjid untuk mengaktivkan risalah masjid dan berdakwah kepada
penduduk sekitar untuk memberikan petunjuk, firman Allah I:
واجعلنا للمتقين
إماماً
- Kerja sama dakwah bersama yang
lain untuk menyebarkan dakwah islam secepat mungkin:
وتعاونوا على البرّ
والتقوى
- Ikut serta dalam menopang
kegiatan dakwah secara meteri dan moral.
- Merencanakan dengan sungguh
program-porgram dakwah: membuar rencana tahunan, bulanan, mingguan,
harian, momen tertentu.
- Hendaklah saudara dai berusaha
mendecor rumahnya secara dakwah: dan hal itu dengan melakukan beberapa
hal:
1.
Hendaklah rumah itu dekat masjid.
2.
Ia menjadikan satu kamar untuk
shalat –jika memungkinkan- tidak digunakan selain untuk itu
3.
Ia membuat satu kamar khusus untuk
perpustakaan.
4.
Konsisten menampilkan pribadi
seorang muslim.
5.
Menebarkan adab dan tatakrama islam
di rumah.
6.
Menyediakan rumahnya untuk melayani
dakwah.
7.
Memberikan pengaruh rumah muslim di
sekitarnya dan hal itu dengan menyebarkan dakwah di antara mereka.
- Mengembangkan semangat manusia
dalam melayani dakwah, seperti: orang yang mempunyai harta dan kekayaan
yang berlimpah ikut serta dalam kegiatan sosial, seperti membangun masjid,
mendirikan program bermanfaat dan semisal yang demikian itu.
- Semangat pribadi untuk membuka kegiatan dakwah, seperti: 1) Pertemuan di kampung, 2)Kegiatan sekolah, 3) Mengaktifkan jamaah masjid 4)Kegiatan keluarga.
Post a Comment